NovelToon NovelToon
Nona Muda Jadi Anak Pembantu

Nona Muda Jadi Anak Pembantu

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:142.8k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Seorang Nona Muda tiba-tiba terbangun dalam tubuh anak seorang pembantu dan sopir. Langsung menghabiskan satu malam dengan seorang tuan muda yang membuatnya dikejar-kejar oleh pria itu.

Dari anak pembantu yang biasanya tidak tahu apa-apa dan hanya menurut saja jika disuruh, tiba-tiba berubah menjadi sangat arogan dan sulit dikendalikan.

Kepintaran dan kecerdikannya membuat para majikannya harus memutar otak untuk menghadapi perempuan yang tiba-tiba mengancam posisi dan bisnis mereka.

"Kita harus melakukan sesuatu Bu, atau perempuan itu akan melindas kita semua!"

Semua orang panik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Rencana Theresia

Vanessa berdiri di depan pintu rumah menunggu kepulangan kedua orang tuanya.

Dia sedikit heran bahwa kali ini kedua orang tuanya tidak meminta untuk dijemput lagi, bahkan tadi menelpon agar Vanessa tidak perlu menjemputnya padahal biasanya mereka berdua selalu meminta dijemput karena belum terlalu paham cara penggunaan kendaraan online di ibukota.

Lagi, orang tuanya bilang akan segera pulang, padahal hari masih sore, dan biasanya kedua orang itu mengotot buka sampai malam agar lebih banyak pembeli.

Beberapa saat berdiri, akhirnya sebuah mobil muncul di depan rumah dan Danu langsung turun membukakan pagar sehingga mobil tersebut masuk ke dalam parkiran rumah.

Vanessa mengangkat sebelah alisnya melihat mobil yang begitu mewah mengantar kedua orang tuanya dan lebih terkejut lagi saat pintu depan mobil terbuka dan yang turun ialah Iwan.

"Apa yang?" Vanessa kebingungan.

"Hari ini kami bertemu dengan temanmu di warung, jadi dia mengantar kami ke sini. Ayo cepat masuk, Ibu harus menyiapkan makan malam untuk kita semua," ucap Jayanti yang turun dari mobil sambil memegang sebuah buket bunga yang membuat Vanessa semakin kebingungan.

"Dari mana Ibu mendapat buket bunga itu?" Tanya Vanessa pada ibunya sambil mengikuti Jayanti memasuki rumah.

"Nak Iwan yang membawanya, Kau sangat beruntung bisa berteman dengan Nak Iwan, Ayo cepat ikuti Ibu ke belakang rumah, kita harus menyiapkan makan malam untuk berterima kasih padanya," ucap Jayanti.

"Tunggu! Kenapa berterima kasih padanya? Dan bagaimana bisa kalian diantar olehnya kemari?" Tanya Vanessa yang masih terus dalam keadaan bingung.

Iwan yang menyusul di belakang Vanessa sambil menenteng beberapa bawaan dari warung hanya bisa tersenyum dengan kebingungan Vanessa.

"Nanti Ibu ceritakan," kata Jayanti yang telah tiba di dapur, ia langsung membuka kulkas dan mengeluarkan bahan-bahan makanan yang disediakan di dalam.

Saat itu masih pukul 4 sore sehingga masih belum terlambat untuk menyiapkan makan malam.

Sambil membantu ibunya menyiapkan makan malam, Vanessa kemudian berkata, "Jadi apa yang terjadi sehingga kalian pulang begitu cepat?"

"Tadi ada beberapa preman yang datang ke warung mengacaukan warung kita," kata Jayanti sambil menghela nafas.

"Apa?! Preman?" Tanya Vanessa terkejut.

"Iya, untungnya ada temanmu yang membantu kita, kalau tidak, mungkin sudah terjadi sesuatu yang lebih buruk lagi dan katanya para preman itu sudah ditangkap. Ternyata mereka adalah preman-preman yang biasa berkeliaran di tempat itu membuat kekacauan dan memalak usaha-usaha orang lain. Tapi sekarang ibu merasa lega, katanya beberapa hari ke depan polisi akan berjaga di tempat kita untuk memastikan tidak ada lagi preman yang datang ke sana, semua ini berkat Nak Iwan," ucap Jayanti merasa sangat senang.

"Lalu,, Bagaimana caranya dia ada di warung?" Tanya Vanessa yang entah kenapa merasa curiga bahwa sebenarnya para preman itu ialah suruhan Iwan untuk mencari simpati Ayah dan Ibunya.

"Katanya dia hanya datang untuk menemui ayah dan ibu. Dia membawakan buket Bunga dan juga beberapa buah tangan, Dia anak yang sangat baik," ucap Jayanti.

"Y,, ya," Vanessa mengangguk kikuk.

Memang anak yang baik!

Sementara di ruang tamu, saat ini Danu dan Iwan sedang membicarakan tentang warung yang akan diperbaiki dalam beberapa hari kedepan.

"Biar aku yang mengatur semuanya, besok aku akan menyuruh orang-orang untuk datang memperbaikinya," ucap Iwan setelah mendengarkan keluh kesah Danu.

"Kira-kira berapa banyak biaya yang harus kuberikan padamu untuk mengatur semua perbaikan di warung?" Tanya Danu.

"Tidak perlu, aku akan berbicara dengan Vanessa nanti," kata Iwan.

"Ah iya, putriku lah Yang mengatur semuanya." Danu mengeluarkan beberapa lembar uang pecahan 100.000 dari sakunya lalu memberikannya pada Iwan, "kami hanya punya uang sebanyak ini, hasil berjualan hari ini. Tolong jangan katakan pada Vanessa tentang uang ini, katakan saja sisanya pada Vanessa," kata Danu yang jelas yakin putrinya tidak akan mau menerima uang darinya.

Iwan menatap uang di tangannya, dia tahu dia tidak mungkin mengembalikan uang itu atau itu akan melukai harga Dia pria paruh baya di hadapannya sehingga Iwan menyimpannya ke dalam saku.

"Paman Jangan khawatir, aku akan membicarakan ini dengan Vanessa," ucap Iwan.

"Terima kasih Nak Iwan," ucap Danu merasa lega.

"Saatnya makan," tiba-tiba suara Jayanti dari arah dapur membuat Danu langsung berdiri.

"Ayo kita makan malam," kata Danu membuat Iwan ikut berdiri hingga Mereka pun pergi ke ruang makan.

Iwan langsung disambut tatapan tidak senang Vanessa, namun tampak jelas Vanessa tidak bisa mengusirnya dari situ hingga membuat Iwan mengukir senyum tipisnya.

'Sudah kuduga,' ucap Iwan dalam hati yang sebelumnya tahu kalau Vanessa pasti tidak akan berani mengusirnya setelah Apa yang terjadi.

Maka Iwan duduk di samping Vanessa dan mereka pun makan malam bersama dengan menu-menu yang biasa dibuat oleh Jayanti untuk orang kaya di rumah mantan majikannya.

"Maaf kalau hanya bisa menyajikan makanan seperti ini, semoga cocok dengan lidah Nak Iwan," kata Jayanti sedikit malu dengan masakan yang ada di atas meja, tidak terlalu beragam Sebab Dia hanya masak berdua dengan putrinya dan putrinya juga tidak terlalu pandai memasak sehingga hanya seadanya saja.

"Ini sangat enak, aku menyukai masakan rumahan," kata Iwan menikmati makanan yang disajikan.

"Syukurlah kalau begitu, ngomong-ngomong Sudah berapa lama kalian berteman?" Tanya Jayanti.

Iwan menatap Vanessa, dia menunggu perempuan itu untuk menjawab namun Vanessa tampaknya tidak berniat untuk menjawabnya sehingga Iwanlah yang berkata, "Baru beberapa minggu ini."

"Aku harap kalian terus berteman, karena Vanessa tidak memiliki banyak teman gara-gara statusnya sebagai anak sopir dan pembantu yang membuat orang-orang menjauhinya," ucap Jayanti.

"Jangan khawatir, aku pasti akan terus berteman dengan Vanessa," kata Iwan membuat Jayanti merasa lega.

Maka mereka berbincang-bincang dalam makan malam hangat itu sampai akhirnya Iwan berpamit pulang dari rumah tersebut.

Begitu mobilnya keluar, Iwan terkejut mendapati sebuah mobil yang tampak familiar terparkir tak jauh dari rumah Vanessa.

'Itu seperti mobil yang biasa digunakan oleh Theresia,' ucap Iwan dalam hati sambil melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu dan tidak terlalu memikirkan mengenai mobil tersebut.

Tetapi tak diketahui oleh pria itu, Theresia yang berada dalam mobilnya menggertakkan giginya saat melihat mobil Iwan dengan plat nomor yang sama ternyata keluar dari rumah Vanessa.

"Sial!" Geram Theresia sambil berbalik menatap seorang pria yang duduk di sampingnya, "kau lihat 'kan, perempuan itu tidak tahu malu sekali! Pokoknya aku ingin kau mendekatinya dan buat dia jatuh hati padamu lalu hancurkan dia seperti Kau menghancurkan perempuan terakhir kali itu!" Tegas Theresia.

"Jangan khawatir, mereka target yang mudah," ucap sang pria sambil tersenyum.

Theresia pun mengeluarkan sebuah amplop tebal dari tasnya dan memberikannya pada pria di sampingnya hingga sang pria pun keluar dari mobil tersebut dan menaiki mobil yang terparkir di depan mobil milik Theresia.

Setelah selesai bertransaksi dengan sang pria, maka Theresia melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu sambil terus berpikir Bagaimana cara dia untuk meluluhkan hati Iwan.

'Selama ini aku sudah mencoba segala cara untuk meluluhkan hati Iwan, sengaja jual mahal, sengaja secara terang-terangan menyukainya dan sengaja melakukan tarik ulur, tapi semuanya tidak berhasil! Tapi bagaimana bisa anak pembantu dan sopir itu melakukannya dalam waktu yang begitu singkat?' gerutu Theresia dalam hati yang sangat terancam akan kehadiran Vanessa.

1
sunshine
Luar biasa
Evi lidia Sari
gpp lah endingnya seperti ini terimakasih banyak thoor,, setidaknya thoor bertanggung jawab menyelesaikan ceritanya dari pada digantung
BhaGha
Daniella apa Jayanti?
BhaGha
Kirana apa Vanessa?
BhaGha
jayanti apa Daniella?
BhaGha
Jayanti apa Daniella?
asya yussi
Luar biasa
Irmha febyollah
masak iya ibu nya pembantu. boak nya supir gak sekolah anak nya... kan lucu..
Novia Veiia Khazanah
cuma di novelmu tor, ketauan zina malah di bilang melakukan hal yg baik.. tolloongg
Inara Aila
Luar biasa
Lina Sofi
keluarga eror
Siti S
Luar biasa
Viroh Saputra
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
bunda sekar
bukannya kemarin udah ketemu ya?
Paulina Mujiwati
nanggung Thor, kesannya kyk terpaksa tamat
Nur Lela
luar biasa
Amanda Maulidarahma
walah gak asyik ending nya,kurang puas ,,otor terlalu fokus buku sebelah,, padahal ini bagus juga karyamu thor,,,🥰🥰
Paulina Mujiwati
selalu ada pelakor
Kenzi
/Determined/
Shinta Dewiana
bolelah2...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!