NovelToon NovelToon
Identity Of Mistress : GAIRAH PEREMPUAN SIMPANAN

Identity Of Mistress : GAIRAH PEREMPUAN SIMPANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengantin Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: anyaaang

Kanaya terdiam terpaku melihat pemandangan yang ada di seberang dia. Galan - lelaki yang sudah menjalin hubungan selama dua tahun dengan dirinya tengah menggandeng mesra seorang perempuan. Galan Farrabi Altezza, dia adalah lelaki yang sama sekali tidak memiliki cacat dalam mengkhianati kepercayaan apalagi dia selalu menghargai perasaan yang dimiliki oleh Kanaya.

"Kita nikah tahun depan ya setelah kamu lulus kuliah." ucapan Galan masih terngiang jelas dalam pikiran Kanaya.

Masa depan yang selalu dia ungkapkan hanya untuk membahagiakan dirinya dan impian memiliki anak-anak yang lucu. Tapi rasanya semua itu menjadi petaka mimpi buruk untuk seorang Kanaya Shanifah Galianna Lubov.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anyaaang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janda Kembang?

Galan menoleh ke arah Kanaya yang hanya diam sepanjang jalan. Bahkan dia masih melihat raut muka Kanaya yang super manyun banget di dalam mobil. Padahal Galan sudah mengijinkan dia untuk ikut ke tempat kerjanya tapi tetap aja Kanaya masih belum bisa menghilangkan manyunnya. Galan jadi tertawa geli di dalam hatinya. Melihat Kanaya yang lagi duduk bersandar sambil manyun bikin dia semakin menggemaskan. Benar-benar lucu sekali. Kayak anak kecil yang mau ngintilin mamanya tapi nggak dibolehin. Ya begitu lah raut Kanaya sekarang.

"Mau sarapan dulu nggak?" tanya Galan buka suara.

"Udah kenyang! Tadi kan udah sarapan!" jawab Kanaya dengan ketus. Lagian tadi dia juga udah bikinin Galan nasi goreng yang super pedes banget buat sarapannya. Kalau Kanaya cuma makan roti.

"Iya sih cuma pedes banget tadi kayaknya. Aku jadi mulai mules deh." Galan mengusap-usap perutnya yang jadi sakit perut. Nasi goreng pedas memang kesukaan dia. Tapi entah kenapa tadi Kanaya buatnya pedes banget dan dia juga menyiapkan dalam waktu sarapan pagi. Bikin perut Galan mulai memililit di pagi yang masih meneteskan air hujan.

Kanaya tetap tidak peduli mendengar Galan yang memegang perutnya. Dia emang sengaja ngasih cabai yang lebih banyak daripada biasanya. Biarin aja Galan sakit perut! Sebenarnya nggak tega juga sih lihat Galan yang sampai sakit perut meski dia suka banget sama makanan yang berbau-bau hal pedas.

Lagian bisa-bisanya dia menolak permintaan Kanaya hari ini. Padahal biasanya Kanaya yang pernah menolak ajakan Galan ke tempat kerja karena nggak enak kalau dia waktu itu ikut setiap hari. Tapi Galan langsung marah dan mikir yang nggak-nggak. Dan sekarang dia malah menolak keinginan Kanaya. Udah pasti karena perempuan itu!

"Mau ke toilet dulu nggakkkkkk????" tanya Kanaya masih dengan keketusannya.

"Santai dong nanyanya ihhhh! Ngambeknya belom ilang-ilang masa!" Galan merengut karena tadi dia kaget juga mendengar nada Kanaya yang tiba-tiba jadi lantang apalagi ketus banget.

"Biarin! Bodo amat!" Kanaya kembali membuang muka dan duduk cuek dalam sandarannya. Yang jelas dia udah berusaha memberikan perhatian sedikit dengan menawarkan Galan untuk ke kamar mandi dulu. Kalau Galan nggak mau yaudah bodo amat!

"Yaudah aku mau cari kamar mandi duluuuuuuu!" ucap Galan dengan mengikuti persis nada Kanaya. Lantang dan juga ketus. Bikin Kanaya langsung menoleh ke arah Galan dan mendengus kesal.

Galan tetap cuek sambil celingak-celinguk mencari tempat yang bisa dia masukkin untuk ke kamar mandi. Rasain Kanaya! Emang cuma dia aja yang bisa ngomong pakai nada paduan suara! Huh!

***

Kanaya duduk di dalam mobil menunggu Galan yang masuk ke dalam salah satu coffe shop yang dia tumpangi untuk ke kamar mandi. Coffee shop yang Galan tumpangi kebetulan tadi berada di pinggir jalan jadi dia langsung menghentikan mobilnya disana. Kanaya mengeluarkan hp dari tasnya. Pengen main game billiard seperti biasa sambil menunggu Galan yang lagi sakit perut.

Tapi gerakan Kanaya terhenti. Dia jadi ingat dengan Galan yang kemungkinan besar memiliki hp lagi. Kanaya mulai celingak-celinguk melihat sela-sela di dalam mobil yang bisa jadi tempat persembunyian Galan untuk menyembunyikan hpnya. Ah! Kanaya jadi teringat dengan drama korea yang pernah dia tonton. Dramanya bercerita tentang seorang suami yang ternyata memiliki perempuan lain lagi. Dia menyembunyikan hp di dalam bagasinya sampai istrinya tahu semua rahasia perselingkuhan suami yang dia bangga-banggain selama ini.

Rasanya nggak akan mungkin karena Galan benar-benar jarang menggunakan bagasinya...

Kanaya tahu kalau Galan super jarang banget membuka bagasi mobilnya. Bahkan setiap tas atau barang kantor dia saja, dia akan meletakkan di kursi belakang atau di tempat Kanaya duduk. Sudah jadi ciri khasnya dia kalau dia meletakkan sesuatu pasti tempat yang paling mudah buat dia gapai. Tidak akan mungkin juga kalau Galan menyembunyikannya di dalam dashboard. Kanaya membuka dashboard mobil untuk menghilangkan rasa penasarannya. Benar kan tidak ada! Hanya ada kacamata, struk bensin, struk tol dan beberapa surat tagihan milik Galan.

Kanaya juga mengecek sisi-sisi kursi mobil Galan. Tempat dia biasa meletakkan minuman atau dibawah karpet mobil sekali pun. Sama sekali nggak ada! Rasanya nggak akan mungkin kalau Galan tidak memiliki hp dua. Lagian Kanaya sudah mengecek semua aplikasi chat yang ada di hp Galan dan sama sekali tidak ada yang mencurigakan. Kanaya juga jadi yakin kalau aplikasi lokasi yang Kanaya miliki untuk mengetahui keberadaan Galan pasti dia pernah log in di hp yang satu lagi. Mengingat lokasi yang pernah dilihat Kanaya tetap berada di rumah atau pun di kantor waktu Kanaya menemui Galan.

"Ahh sebel banget sih! Bisa-bisanya dia selingkuhin gue kayak gini! Gue jadi capek curigaan sana sini terus!" Kanaya mendengus kesal karena tidak berhasil menemukan hp yang dia cari.

Benar-benar tidak bisa mengontrol rasa kekesalannya kali ini apalagi dia sudah mengetahui dan melihat sendiri waktu Galan memperlakukan sangat mesra perempuan itu. Kanaya sangat cemburu waktu memperhatikan bagaimana Galan bisa memberikan semua sentuhan kepada selingkuhannya. Raut muka dia yang senang, ciuman dia dan rangkulan dia.

Tapi anehnya Kanaya melihat perempuan itu yang juga sangat menyayangi Galan. Meski pun dari jauh tapi Kanaya bisa melihat gerak-gerik perempuan itu yang tidak agresif seperti kebanyakan selingkuhan pada umumnya. Bahkan Kanaya merasa kalau dia perempuan yang sopan saat Galan datang menemuinya. Kanaya jadi menggerutu di dalam hatinya. Bisa-bisanya dia malah terkesan memuji perempuan itu! Dasar nyebelin.

Tapi apa perempuan itu tahu kalau Galan akan menikah nanti? Apa dia juga dibohongi Galan seperti dirinya? Apa Galan juga mengajak perempuan itu untuk menikah? Dan apa Galan akan menjadikan Kanaya satu-satunya setelah menikah nanti? Semua pertanyaan begitu menyerang pikiran Kanaya kali ini. Sama sekali tidak bisa menjawabnya. Yang ada hanya semakin curiga dan terus berprasangka buruk melihat semua sikap Galan.

Kanaya menghela nafas dan kembali bersandar. Dia yakin kalau dia akan membongkar semuanya sendiri. Yang pasti Kanaya harus mencari tahu semua hal tentang perempuan itu sebelum dia menjadi istri sah dari seorang Galan. Jujur saja, Kanaya sama sekali tidak akan pernah membiarkan Galan memiliki perempuan lain lagi! Rasanya semua perempuan akan melakukan hal yang sama. Dan jika masih terulang lagi setelah menikah maka Kanaya tidak akan berpikir panjang untuk meninggalkan Galan selama-lamanya. Kanaya tidak akan peduli dengan status yang bisa dia pakai nanti untuk menjadi seorang janda.

EHHH JANDA??? JANDA KEMBANGGGGG??

"Ihhh amit-amit! Nyebelinnnnnnn!"

"Kamu kenapa?" Galan tertawa kecil melihat Kanaya yang ngedumel-ngedumel sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia jadi terkekeh geli melihat Kanaya yang terlihat merengek sambil memejamkan matanya. Lucu banget.

"Ihhh ngapain sih dateng!" Kanya mendengus kesal melihat Galan yang tertawa-tawa dan sudah duduk di sebelah dia. Gara-gara membayangkan jadi janda bikin Kanaya nggak sadar kalau Galan sudah keluar dari tempat coffee shop. Dia memberikan Kanaya hot chocolate dan almond croissant. Perpaduan cemilan kesukaan Kanaya.

Galan hanya menggeleng-geleng kepala masih dengan tertawanya. Dia melihat Kanaya yang langsung mengambil cemilan pemberian Galan dengan sewot. Walau dia masih kesal sama Galan tapi dia tetap mengambil cemilan kesukaan miliknya itu. Bikin Galan jadi mengacak-acak rambut Kanaya. Betapa gemasnya.

Hp Kanaya berbunyi ada chat. Dia langsung ingin mengambil hp di dalam tasnya. Cuma karena tangan dia memegang croissant dan satu lagi memegang minuman bikin dia sedikit kerepotan. Melihat itu Galan langsung alih gelas yang ada di tangan Kanaya. Dia meletakkan di dekat pernelling mobil. Ada tempat buat meletakkan minuman disana.

Kanaya komat-kamit melihat Galan yang sudah meletakkan minumannya. Gara-gara mikirin selingkuhan Galan terus dia jadi nggak fokus sama cara kerja tangan dia. Padahal dia juga tahu kalau ada tempat minuman di dekat persnelling mobil milik Galan. Jadi kelihatan bodoh deh! Auk ah!

Kanaya langsung merogoh ke dalam tasnya dan membaca chat yang masuk. Dari Argia salah satu teman kuliah dia.

Nay, Pak Heza dospem kita lagi ada di kampus hari ini

Lo mau sekalian ketemu nggak?

Lumayan nih dia ada di kampus minggu ini lebih cepet dari jadwal

Tadi gue liat ada anak jurusan lain yang ketemu dia soalnya

Pas gue tanya dia standby di kampus sampai after lunch

Kanaya terdiam sejenak. Chat dari Argia adalah kabar baik sebenarnya. Argia salah satu teman kelas dia yang juga mendapat dosen pembimbing yang sama dengan dirinya. Kebetulan sekali Pak Heza ada di kampus hari ini. Mungkin dia bisa mengarahkan skripsi yang akan Kanaya buat dan bisa menjadi selesai secepatnya. Tapi kalau Kanaya ke kampus hari ini artinya dia tidak akan ikut ke tempat kerja Galan. Dan itu semua akan memberikan peluang besar buat Galan yang bisa bertemu dengan perempuan itu.

"Siapa sayang?" tanya Galan ingin tahu. Melihat Kanaya yang belum menjawab membuat Galan langsung mengambil hp Kanaya dari genggamannya. Dia membaca chat dari Argia sampai selesai. "Wahhh you have a good news." Galan tersenyum senang setelah membaca chat dari Argia.

Bagaimana pun Galan akan senang dengan apapun yang bisa memudahkan Kanaya dalam mengerjakan skripsinya. Padahal waktu itu Kanaya sempat cerita sama Galan kalau Pak Heza adalah salah satu dosen pembimbing yang paling susah ngasih waktu ke anak-anak bimbingannya. Sok sibuk!

"Yaudah aku ke kampus hari ini dan nggak jadi ikut kamu." Kanaya mengalahkan rasa egonya kali ini. Mau nggak mau dia akan menemui Pak Heza sebagai prioritasnya saat ini. Seenggaknyya beban dia berkurang sedikit dalam memikirkan skripsi yang udah cukup menguras pikirannya.

"Aku anter ya. Yuk kita ke kampus. kalo gitu sekarang." Galan memasukkan hp Kanaya ke dalam tasnya. Dia bergegas menjalankan mobil.

"Nggak usah." Kanaya menolaknya dengan cepat. Dia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan hampir jam sembilan dan Galan akan telat jika dia harus mengantar Kanaya terlebih dulu.

"Kenapa?"

"Kamu kan masuk pagi. Sekarang udah jam berapa? Aku naik taksi aja dari sini ya."

"Nggak ada! Apa-apaan sih kamu, Nay! Ya nggak masalah aku telat. Intinya ke kampus sama aku!" tegas Galan dengan tatapannya. Selalu tidak suka kalau melihat Kanaya yang pergi tanpa ada dia di sebelahnya.

"Ya tapi kan aku cuma kasih saran. Sekarang aja udah jam setengah sembilan lewat. Kalo kamu muter balik ke kampus aku terus kamu mau masuk kantor jam berapa? Belum nanti macet. Jadi mendingan aku naik taksi atau ojek aja dari sini nggak apa-apa kok." Kanaya berusaha menjelaskan. Kasian juga kalau Galan telat. Posisi dia yang sekarang ini mengharuskan dia bisa memperlihatkan kedispilinannya pada staff-staff dia.

"Nggak, Kanaya! Kamu kan tau kalo aku nggak pernah mau ke kampus sendiri dan tanpa aku."

"Iya tapi kan kayak biasanya juga pernah kalo kamu lagi urgent. Kamu pesenin aku taksi aja ya."

"Nggak pokoknya nggak! Berangkat sama aku! Kamu kenapa sih daritadi berusaha nolak buat aku anterin ke kampus? Ada siapa emang disana?" Galan jadi curiga.

"Nggak ada siapa-siapa cumi! Yaudah anterin buruan!"

"Jangan-jangan kamu punya cowok simpanan lagi di kampus!"

Kanaya langsung menoleh ke arah Galan. Dasar Galan emang! Bisa-bisanya dia malah yang menuduh Kanaya punya cowok simpanan. Padahal jelas kalau dia sendiri. Kanaya jadi sewot.

"Sembarangan banget sih! Aku mana punya kayak gitu! Aku bukan kamu!"

"Aku kenapa?"

"Karena kamu yang punya perempuan simpanan! Ngaku lo!"

Galan terdiam.

***

1
Mutiara 123
terlalu egois si galan itu mah,, semua pengen di milikinya,,
Yoeni Menil
semoga Galan bisa enyah di muka bumi 😅
Yoeni Menil
kanaya jangan sama Galan thor 🤭
Ayang Detty Hermawatty: Sama siapa dong?
total 1 replies
Mutiara 123
lebih banyak lg upnya ta thoorrr
Rosma Dona
kak updatenya yg banyak 😭
Mutiara 123
yang di tunggu dah sampai perbanyak lgi up nyathoor
Salbiah
cerita yg menguras emosi😌😌
Mutiara 123
sudah tahu tp kok blm kepergok" galan sm katya nya.bikin greget ajadeh
Si Penjahat
udah jelas s cwo slingkuh tp cwenya ttp mau, udh bab 30an harusnya menuju konflik, hmm tp kalau othor sampai bab 100+ wjr sih
Ayang Detty Hermawatty: Semoga Kanaya bisa menyelesaikan masalahnya ya yang kadang orang liat mudah, tapi belum tentu mudah bagi dia/Blush/
total 1 replies
Si Penjahat
saran kalau cerita gini jelas² membuat pembaca geram dan loncat² bacanya krn kurang puas.
Si Penjahat
ceritanya kayak stuk ditempat gk ada kemajuan, sorry aku komen emang gini
Ayang Detty Hermawatty: Ceritanya emang nyebelin. Jadi jangan dibaca, Kak /Chuckle//Facepalm/
total 1 replies
Patma Jain
terbaik
Ayang Detty Hermawatty: Baca terus yahhh💙🍭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!