Kinan ibu muda berumur dua puluh enam tahun harus terjebak pada hubungan terlarang dengan seorang laki- laki karena keadaan ekonomi keluarganya yang sedang kacau. Dia terpaksa meminjam uang untuk biaya operasi sang anak dengan imbalan menyerahkan tubuhnya pada laki- laki tersebut karena dia tidak mampu mengembalikan uangnya. Sedangkan sang suami yang sejak dua tahun kena PHK harus kerja serabutan tiba- tiba menghilang entah ke mana. Mampukah Kinan menjalani hari- harinya seorang diri di tengah permasalahan yang tiada habisnya...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Raka dibawa pergi
Kinan berjalan meninggalkan apartemen Andrew dengan keadaan yang sangat kacau. Rambutnya berantakan, kedua pipinya nampak merah dan ada bekas tamparan tangan Angel, serta ada beberapa bekas luka cakaran di sana. Maklum saja kuku Angel panjang- panjang dan juga tajam.
Kinan berjalan sambil menangis dan sesekali meringis merasakan perih di sekitar wajahnya. Dengan langkah cepat dia menelusuri jalanan kampung menuju rumah kontrakannya. Di jalan dia mengabaikan sapaan beberapa tetangganya karena dia sedang menyembunyikan wajahnya dengan rambutnya agar mereka tidak melihat keadaannya yang sangat kacau itu.
Sementara itu Bu Rahmi sedang cemas menunggu Kinan yang sudah sore belum pulang juga. Begitu melihat Kinan masuk ke halaman rumahnya, bu Rahmi langsung Lari menghampiri Kinan.
"Kinan ... akhirnya kamu pulang juga..." ucap bu Rahmi terlihat sangat cemas.
"I..iya bu..." jawab Kinan.
"Ya ampun Kinan, mukamu kenapa..? Kenapa pada merah- merah begini...?" bu Rahmi reflek memegang wajah Kinan, Kinan pun meringis kesakitan.
"Auw..." luka di wajah Kinan terasa pedih dipegang oleh bu Rahmi.
"Aduh maaf Kinan... Apa yang terjadi denganmu Kinan..?" tanya bu Rahmi nampak khawatir.
Kinan tidak menjawab pertanyaan bu Rahmi dia malah menangis lalu memeluk bu Rahmi yang sudah dia anggap seperti ibu kandungnya sendiri.
"Ayo masuk dulu Kinan..." ucap bu Rahmi sambil menuntun Kinan masuk ke dalam rumah Kinan.
Selama ini Kinan memang menitipkan kunci rumahnya pada bu Rahmi, jadi dia bisa keluar masuk ke rumah Kinan ketika Raka membutuhkan sesuatu.
"Duduklah Kinan, coba ceritakan pada ibu, apa yang terjadi dengan kamu..?" tanya bu Rahmi.
Sambil menangis Kinan menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Tentang hubungannya bersama Andrew hingga dia dilabrak oleh istri Andrew dan juga Rangga. Dia juga menceritakan Rangga yang menjatuhkan talak padanya.
"Asstagfirullohalazim Kinan...jadi selama ini kamu...." ucap bu Rahmi tidak mampu melanjutkan kata- katanya. Bu Rahmi menggelang- gelengkan kepalanya.Dia tidak menyangka Kinan akan berbuat seperti itu.
Kinan pun hanya menangis menyesal dengan apa yang telah dia perbuat.
"Kinan, ibu ngerti posisi kamu Kinan, apa lagi ketika kamu sedang butuh uang untuk bayar sewa rumah tetapi suamimu malah pergi tidak ada kabar. Ditambah lagi waktu Raka sakit dan harus segera dioperasi. Ibu tahu semua kesulitanmu dan kebingungan kamu pada saat itu Kinan. Tapi bukan berarti ibu akan membenarkan apa yang telah kamu lakukan bersama laki- laki itu..." ucap bu Ratih kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Kinan bersama Andrew.
"Apa pun alasannya yang namanya berzina itu adalah dosa besar Kinan. Sebaiknya kita menjauhinya...." sambung bu Rahmi sambil mengusap kepala Kinan.
"Tapi semuanya sudah terjadi, menyesal pun tidak berguna. Ibu harap apa yang sudah terjadi bisa menjadi pelajaran buat kamu Kinan. Supaya ke depannya kamu tidak akan mengulanginya lagi. Dan memohon ampun lah pada Alloh...." lanjut bu Rahmi.
"Apa Alloh akan mengampuni dosa ku yang sudah terlalu banyak ini bu...?" tanya Kinan.
"Tentu Kinan, yang penting kamu mau bertobat dan tidak akan mengulanginya lagi..." jawab bu Rahmi.
"Oya Kinan, ibu sampai lupa. Tadi ibu mau memberitahumu soal Raka..." ucap bu Rahmi.
"Ada apa dengan Raka bu..? Dari tadi Kinan belum melihat dia...?"
"Ibu minta maaf ya Kinan, tidak bisa menjaga Raka dengan baik..." bu Rahmi merasa bersalah.
"Ada apa bu..? Raka baik- baik saja kan...?" Kinan panik.
"Raka baik- baik saja Kinan, tapi tadi Rangga dan seorang perempuan datang ke sini. Dia membawa Raka pergi Nan..."
"Apa..? Mas Rangga membawa Raka pergi...?" Kinan kaget.
"Iya Kinan. Maafkan ibu tidak bisa mencegah Rangga untuk membawa Raka. Tadi Rangga bagitu terlihat marah, dan membawa Raka pergi, sekali lagi ibu minta maaf Kinan..."
"Nggak papa bu, bu Rahmi nggak salah, Rangga sengaja membawa Raka pergi karena dia marah dan kecewa sama Kinan bu...." ucap Kinan.
Walapun Rangga sudah mengatakan pada Kinan kalau dia akan mengambil Raka, tapi Kinan tidak menyangka kalau dia akan mengambil Raka secepat ini.
Kinan pun kembali menangis. Dia tidak menyangka hari ini dia akan mengalami banyak hal yang menyakitkan. Pertama, dia harus merasakan sakitnya dihajar secara brutal oleh Angel. Kedua, dengan tiba- tiba Rangga menjatuhkan talak padanya. Dan sekarang dia harus kehilangan anak satu- satunya yang selama ini menjadi penyemangat di dalam hidupnya.
...----------------...
Flash back On
Raka dan bu Rahmi sedang berada di teras rumah. Bu Rahmi sedang menjahit bajunya yang sobek, sedangkan Raka asik bermain robot mainan .Bu Rahmi sesekali melihat ke arah Raka yang anteng sekali main robot- robotan.
"Nenek, ibu mana ? Kok belum pulang...?" tanya Raka.
"Sabar ya sayang, sebentar lagi ibumu pulang kok..." jawab bu Rahmi sambil mengusap kepala Raka.
"Raka mau sama ibu, nek..." ucap Raka tiba- tiba sedih.
"Iya sayang nanti ya..."
Tiba- tiba ada mobil warna putih berhenti di depan rumah kontrakan Kinan. Bu Rahmi melihat ke arah mobil tersebut. Pintu mobil terbuka dan keluar lah dua orang dari dalam mobil tersebut.
"Rangga..." gumam bu Rahmi.
Iya ,Rangga dan Vivi yang keluar dari mobil tersebut. Rangga lalu berjalan tertatih menuju rumahnya. Sampai depan pintu rumah, Rangga langsung memutar handle pintu rumah dan ternyata pintu rumahnya terkunci.
"Rangga..." panggil bu Rahmi dari teras rumahnya.
"Bu Rahmi..." sahut Rangga sambil menoleh ke bu Rahmi.
Bu Rahmi lalu menghampiri Rangga sambil menuntun Raka.
"Rangga, akhirnya kamu pulang juga, kamu apa kabar Rangga..? Kamu ke mana aja selama ini...? Dan itu kaki kamu kenapa...?" tanya bu Rahmi.
"Saya di rumah ibu saya, bu. Saya mengalami kecelakaan..." jawab Rangga.
"Ya Alloh, jadi kamu lama nggak pulang- pulang karena kamu kecelakaan...?" bu Rahmi kaget. Rangga hanya mengangguk saja.
"Ayah..." ucap Raka.
Rangga menoleh ke arah Raka. Iya, sejak tadi Rangga tidak menyadari kalau bu Rahmi sedang bersama Raka karena saking pikirannya yang sedang kacau.
"Raka..." ucap Rangga.
"Ini kamu nak, ya Alloh ayah nggak menyadari kalau kamu ada di depan ayah..." Rangga terharu kemudian berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Raka. Rangga kemudian memeluk sang putra yang selama ini dia rindukan.
Beberapa saat Rangga memeluk Raka kemudian dia melepaskan pelukannya.
"Ayah kangen sama Raka..." ucap Rangga sambil mengusap kepala Raka.
"Kenapa Raka bisa bersama bu Rahmi...?" tanya Rangga sambil menoleh pada bu Rahmi.
"Iya Rangga, kalau Kinan pergi kerja Raka dititipkan sama saya , kasihan kalau dia di rumah sendirian..." jawab bu Rahmi.
Mendengar jawaban bu Rahmi, raut muka Rangga berubah dingin.
"Kerja menjual diri..." batin Rangga.
"Ayo Raka, sekarang Raka ikut ayah ya...." ucap Rangga menuntun tangan Raka hendak mengajak Raka pergi.
"Rangga, kamu mau bawa Raka ke mana..?" tanya bu Rahmi.
"Saya mau bawa Raka pergi dari sini bu, mulai hari ini Raka akan tinggal sama saya..." jawab Rangga.
"Apa... ? Maksud kamu apa sih , ibu nggak ngerti Rangga....? " tanya bu Rahmi.
"Aku sudah menceraikan Kinan dan Raka akan ikut dengan saya..."
"Apa..? Kamu menceraikan Kinan..? Memangnya kamu sudah bertemu dengan Kinan...?"
"Iya bu , di tempat kerjanya dia..." jawab Rangga dengan tersenyum sinis.
"Ada apa dengan kalian nak..? Kenapa bercerai...?"
"Tanyakan saja pada Kinan bu... Ayo Raka kita pergi dari sini, Raka ikut ayah..." ucap Rangga kembali menuntun Raka ke mobilnya.
Raka pun hanya terlihat bingung. Dia menurut saja apa sang ayah.
"Rangga.. Rangga tunggu...kamu harus minta ijin sama Kinan dulu, kamu nggak bisa membawa Raka begitu saja Rangga..." bu Rahmi menarik tangan Raka mulai panik.
"Nenek..." Raka pun takut.
"Bu, Raka itu anak saya, saya berhak membawa dia ke mana pun saya mau..." ucap Rangga dengan tegas.
"Tapi kamu harus minta ijin dulu sama Kinan.."
"Saya sudah ngomong ke Kinan kalau saya akan membawa Raka..." jawab Rangga.
"Tunggu Rangga... Raka..." seru bu Rahmi dia khawatir akan disalahkan oleh Kinan.
"Nenek..nenek...hua...hua...." Raka menangis ketika dengan paksa Rangga mengangkat tubuh Raka dan memasukkannya ke dalam mobil.
"Ayo Vi jalan..." ucap Rangga pada Vivi yang memegang kemudi.
"Nenek...nenek... Raka mau sama nenek, Raka mau sama ibu...ibu...ibu....hua..hua..." Raka menangis sambil teriak - teriak.
"Raka...ya Alloh bagaimana ini...." bu Rahmi cemas. Sementara mobil yang membawa Raka sudah pergi meninggalkan kawasan rumah kontrakan Kinan.
"Bu, ada apa sih kok kayak panik gitu...?" tanya Rahmadi anak bu Rahmi yang baru pulang kerja dengan mengendarai sepeda motor.
"Aduh Rahmadi, bagaimana ini...?" bu Rahmi cemas.
"Kenapa bu..?"tanya Rahmadi sambil membuka helmnya.
"Raka dibawa pergi oleh Rangga..."
"Lho mas Rangga sudah pulang...?" tanya Rahmadi.
"Iya, tadi di ke sini sama perempuan, lalu dia membawa pergi Raka, ibu takut nanti ibu disalahkan sama Kinan..."
"Ya nggak papa bu, kan mas Rangga ayahnya Raka, dia mau ajak Raka jalan - jalan kali..."
"Ngajak jalan- jalan apa, orang Rangga ngomong sama ibu kalau dia sudah menceraikan Kinan. Dan mulai hari ini Raka akan ikut dengannya..." sahut bu Rahmi.
"Hah...? Mas Rangga menceraikan mba Kinan..? Kenapa bu..?" tanya Rahmadi.
"Ibu juga nggak tahu mereka ada masalah apa.... Ya ampun ini si Kinan ke mana lagi sudah sore begini belum juga pulang...." ucap bu Rahmi semakin cemas.
Flash back off.
Bersambung...
*novel SELINGKUH, suami selingkuh kau laknat dan beri balasan setimpal, tiada maaf karakter istri kau buat tegas dan kau membuat istri membalas juga dan kau benarkan itu, kau hadirkan lelaki lain yang baik pada sangat istri dan lelaki lain (pebinor) berhasil menggantikan posisi sang suami
banding
*novel ini konfliknya istri yang selingkuh tapi kau lakukan berbagai cara untuk membela sang istri dan kau buat karakter suami jadi lelaki bodoh udah diaslingkuhi ujungnya2 sang suami juga yang mengemis dan berjuang untuk istri jahanamnya dan kau tidak berani hadirkan wanita lain yang baik pada sang suami
dari dua novelmu ini saja kita bisa melihat betapa egois, munafik, dan tidak adilnya pola pikir dan karakter mu