Arya kakomole, pemuda berusia 17 tahun yang selalu mendapatkan kekerasan
dan siksaan dari teman-teman sekolahnya. Suatu hari dia hampir saja
mati dihajar oleh teman-temannya yang berasal dari kalangan elit. Saat
Arya kehilangan kesadaran, muncul sebuah sistem dalam dirinya. Seketika
tubuh Arya bangkit dan membunuh semua orang di sekolah tanpa
menyisakan 1 orang pun. Peristiwa berdarah ini pun membuat gempar
seluruh negeri dimana Arya diduga sebagai pembunuh dan dicari oleh
semua orang. Sementara itu Arya memutuskan untuk pergi ke kota lain
untuk melanjutkan hidup dengan identitas barunya. Bagaimanakah hidup
Arya setelah mendapatkan sistem yang ternyata adalah sistem yang
mengharuskannya melakukan kejahatan?
Novel ini memiliki tokoh utama dark hero. Jika kalian suka tokoh utama yang
baik hati, naif dan polos tidak disarankan untuk membaca.
Selamat membaca...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vedom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 memperbaiki dunia yang busuk
Ding..
"Selamat tuan rumah berhasil menyelesaikan misi:
Membun "h l orang.
"Selamat tuan rumah mendapatkan 1.000 poin sistem,
dan perusahaan IT bernama Skyline Enterprise."
"Hmm bagus, aku mendapatkan perusahaan tanpa
susah payah,' batin Arjuna terkekeh.
la puas dengan hadiah kali ini, meski tak mendapatkan
hadiah uang atau poin sistem yang banyak.
"Sistem, buka status," perintah Arjuna .
Ding...
"Membuka status tuan rumah."
Name: Arjuna Evans
Usia: 17 tahun
Ras: Manusia
Level Kekuatan : Langit tingkat 2 (2.910/15.000)
Status Erebos:77%
Skill : Peretasan, Stealth, Businessman
Senjata : Twin Dagger, Dark Sword
Kekayaan:2.014.400 dollar (Skyline Enterprise)
Misi yang sedang berlangsung: -
Hadiah yang belum dibuka : -
Arjuna mengaktifkan kembali skill stealth nya lalu keluar
dari kamar VIP itu.
Di luar, ia melihat seorang cewek yang familiar yang
datang bersama keluarganya.
'Bukankah dia yang waktu itu?' batin Arjuna .
Rupanya cewek itu adalah Vanessa, cewek yang memuji
Arjuna di depan kelas tempo hari.
'Apa dia cucu kakek tua itu?" batin Arjuna penasaran.
la lalu pergi dari sana, meninggalkan Vanessa dan
keluarganya yang akan berduka.
Di parkiran rumah sakit, Arjuna dihubungi oleh
seseorang.
"Ya?" jawab Arjuna .
"Apakah ini tuan Arjuna Evans?" tanya si penelepon.
Si penelepon rupanya adalah CEO perusahaan Skyline
Enterprise. Dia menelepon untuk menanyakan kapan Arjuna
akan berkunjung ke perusahaan sebagai pemilik baru dan
mengurus beberapa dokumen.
Arjuna memberita hu bahwa ia akan datang jika sudah
tidak sibuk lagi.
Di perjalanan pulang, Arjuna nampak memikirkan
sesuatu.
'Sepertinya aku mulai terbiasa untuk membun"h
seseorang, batin Arjuna .
Arjuna merasa tak ragu untuk membun*h lagi,
seolah-olah membun'h adalah sesuatu yang biasa. Mungkin
bagi Arjuna atau Brian yang dulu, jangankan membun"h
orang, membun"h serangga mungkin harus pikir 2 kali.
"Sudah kubilang bocah, pada dasarnya kau itu bukan
orang baik hati dan polos. Jauh di dalam hatimu kau
menyimpan sosok pembun"h berdarah dingin, dan mungkin
saat ini sisi gelap itu mulai muncul," ucap Erebos yang
nangkring di pundak Arjuna .
"Sepertinya kau benar," jawab Arjuna .
Arjuna tak lagi menyangkal hal itu karena apa yang
Erebos katakan benar.
'Sepertinya aku harus memulai rencanaku,' Arjuna
tersenyum sinis.
c******
Di kontrakannya, ia langsung membuka laptopnya.
la mencari informasi mengenai beberapa orang yang
pantas untuk ia bun"h.
Ya, Arjuna ingin memulai rencananya dengan membun"h
beberapa orang dalam skala kecil lebih dulu. Dimulai dari
penjahat, baik yang sudah dipidana maupun yang belum
tertangkap.
Dengan sill peretasannya, ia membobol sistem
kepolisian dan kementrian hukum.
la mencari informasi beberapa orang yang pantas untuk
dia bun*h.
Setelah beberapa saat, ini menemukan beberapa target
yang cocok.
'Sepertinya mereka target yang cocok untuk permulaan,
batin Arjuna .
"Erebos, adakah misi untukku?" tanya Arjuna .
"Untuk saat ini tak ada, bocah. Tunggu saja, karena
misiku bersifat random yang akan muncul kapanpun dan
dimanapun," jelas Erebos.
"Kenapa? Kau tak sabar bun'h orang?" tanya Erebos
terbahak.
"Cih..." Arjuna berdecih.
"Jika aku melakukan sesuatu di luar misi, apakah aku
tetap akan mendapat hadiah?" tanya Arjuna .
Tidak, kecuali jika itu adalah misi rahasia atau bonus,
seperti saat kau membun*h semua keluarga Ortiz tempo hari"
cibir Erebos.
Arjuna menghela nafas.
"Baiklah, aku akan tetap bergerak malam ini. Aku juga
ingin mencoba sesuatu," ucap Arjuna .
Malam harinya Arjuna pergi dengan memakai hoodie
hitam dan masker hitam.
la lalu pergi ke suatu tempat dan memarkirkan
motornya jauh dari tempat tujuannya.
Arjuna mengaktifkan skill stealth dan memasuki sebuah
rumah yang cukup mewah.
Warren Connel,' batin Arjuna sambil memandangi foto
di ponselnya.
Menurut informasi yang ia dapatkan dari meretas sistem
kepolisian, Warren Connel adalah pengusaha yang sempat
didakwa atas kasus pemerk*saan sepuluh wanita dan dua
anak di bawah umur. Namun Warren tak bisa diadili karena
kurangnya bukti.
Pria itu menggunakan koneksinya di kepolisian untuk
memanipulasi bukti dan mengancam para korban agar mau
berdamai.
Tangan Arjuna mengepal karena marah.
la begitu membenci seorang pemerk*sa, apalagi setelah
kematian Luna.
Arjuna berjalan ke pintu utama dan menekan bel.
Ting tong...
Beberapa saat kemudian Warren membuka pintu dan
heran karena tak ada siapa-siapa.
Pria itu takut dan menutup pintunya lagi, namun ia
begitu terkejut saat melihat sosok Arjuna di belakangnya.
"Si-siapa kau?" tanya Warren takut.
"Kau tak perlu tahu karena kau akan mati setelah ini,"
ucap Arjuna dengan tatapan dingin.
Arjuna langsung mencekik Warren, lalu
melemparkannya hingga membentur tembok.
Duaghh...
"Arrghh," teriak Warren.
Arjuna mendekat, lalu mengeluarkan pedang Dark
Sword nya.
"Ke-kenapa kau lakukan ini padaku? Apa salahku?"
tanya Warren takut.
"Kau masih bertanya apa salahmu?" tanya Arjuna sinis.
Arjuna menebas lengan kanan Warren hingga putus.
Jressh..
"Aaarghhh!" teriak Warren kesa kitan.
"Katakan, siapa saja yang kau suap untuk kebebasanmu
?" tanya Arjuna .
"A-apa maksudmu? Aku tak pernah menyuap siapapun,"
bantah Warren.
Arjuna menendang Warren hingga tersungkur, dan
menginjak kaki pria itu.
"Jangan pura-pura, kau tahu maksudku. Katakan atau
aku akan menyiksamu hingga kau berpikir lebih baik mati,"
Ucap Arjuna .
Karena takut dan tak punya pilihan lain, Warren pun
mengatakan siapa saja yang membantunya lepas dari
dakwaan pemerk*saannya.
Arjuna mendapatkan 3 nama, yakni petinggi polisi, jaksa
dan seorang hakim.
"Aku sudah mengata kan semuanya, lepaskan aku," pinta
Warren.
Namun setelah itu Arjuna tanpa ampun memotong
lengan kiri, dan kedua kaki Warren.
“Aargghhh!!" teriak Warren.
"Inikah yang kau gunakan untuk memperk*sa para
korbanmu?" tanya Arjuna sambil menunjuk aset di antara
paha Warren.
la menusuk aset pria itu tanpa ampun.
"Aku akan mengirim kau ke neraka. Disana kau akan
merasakan hidup tanpa kedua tangan bahkan benda
diantara kedua pahamu itu," ucap Arjuna sambil menata p
Warren yang sudah tak punya tenaga untuk berteriak.
Arjuna mengeluarkan dagger hitamnya dan menusuk
jantung Warren hingga pria itu berteriak kencang karena
merasakan rasa sakit yang berkali-kali lipat.
Warren pun mati seketika.
Arjuna meninggalkan rumah itu setelah menghancurkan
barang bukti rekaman CCTV.
la lalu menuju ke tempat 3 orang kaki tangan Warren.
Malam itu Arjuna tanpa ampun membun"h mereka satu
persatu di tempat yang berbeda. Ada yang berada di
rumahnya, dan kebetulan 2 sisanya sedang
bersenang-senang dengan wanita di tempat hiburan malam.
k**k*****
Keesokan harinya Arjuna berangkat ke sekolah dan
masuk ke kelasnya.
"Arjuna kau lihat berita tadi pagi?" tanya Kelvin.
"Ada apa?" tanya Arjuna .
Kelvin lalu mencerita kan berita kehebohan mengenai
kematian Warren dan beberapa orang yang diduga
membantunya lolos dari jeratan hukum.
Banyak orang senang dengan berita itu, terutama kaum
wanita yang marah dengan kelakuan Warren.
"Gila, akhir-akhir ini ada banyak kejadian yang
menggemparkan," kata Kelvin heboh.
Tentu yang dia maksud adalah tragedi Malvern High
School, dan musnahnya keluarga Ortiz.
Kejadian itu masih menjadi tanda tanya, siapa yang
melakukan itu semua.
Banyak teori di media sosial. Ada yang menduga bahwa
itu adalah organisasi rahasia, ahli beladiri kuat dan lainnya.
"Ngomong-ngomong kamu berasal dari Herz City kan?
Apa kau tahu sesuatu, Arjuna ?" tanya Kelvin.
Arjuna hanya menaikkan bahu.
Hari itu Arjuna habiskan seperti biasa. Kelvin selalu
mengikutinya kemana-mana, dan otomatis Joana dan Liam
juga.
Joana selalu curi-curi pandang jika bersama Arjuna .
Gadis itu tak lagi barbar jika berintera ksi dengan Arjuna ,
beda jika dengan Kelvin dan Liam yang selalu baku hantam.
Ding...
"Misi untuk tuan rumah: Membun "h 5 orang target.
Waktu pelaksanaan misi 7x24 jam, hadiah dirahasiakan."
'Bagus,' batin Arjuna senang.
Seminggu kemudian, Arjuna telah menyeles a ikan misi
itu.
Arjuna kembali membun "h target yang menurutnya
pantas untuk dibun'h dan orang-orang yang membantunya.
Mulai dari pembun"h, koruptor dan pemerk'sa seperti
Warren. Kebanyakan mereka tak bisa dihukum karena tak
ada bukti, atau masih dalam penyelidikan.
Ding...
"Selamat tuan rumah berhasil menyelesaikan misi:
Membun *h 5 orang target (5/5)."
"Selamat tuan rumah mendapa tkan 7.000. 000 dollar, 7.0
00 poin dan skill Demon 's Eye."
"Hahaha... kau benar-benar membun"h mereka semua,
bocah," tawa Erebos.
la tak menyangka Arjuna akan beradaptasi dengan
misinya secepat ini.
"Tentu saja, kesempatan ini takkan aku sia-siakan. Aku
akan mengubah dunia yang sudah busuk ini," tegas Arjuna .
"Aku rela mengotori tangaku asalkan tujuanku tercapai,"
imbuh Arjuna .
Erebos terbahak mendengar kata-kata Arjuna .
"Sistem, buka status," perintah Arjuna .
Ding...
"Membuka status tuan rumah."
Name: Arjuna Evans
Usia: 17 tahun
Ras: Manusia
Level Kekuatan : Langit tingkat 2 (9.910/15.000)
Status Erebos: 84%
Skill : Peretasan, Stealth, Businessman, Demon's Eye
Senjata : Twin Dagger, Dark Sword
Kekayaan :9.012.134 dollar (Skyline Enterprise)
Misi yang sedang berlangsung:-
Hadiah yang belum dibuka : -
"Erebos, apa itu Demon's Eye?" tanya Arjuna .
"Itu adalah skill yang memberikanmu sebuah mata. Jika
kau mengaktifkannya, kau bisa memberikan ilusi selama 1
menit pada seseorang," ucap Erebos.
"Namun perlu kau ingat, kau harus menatap matanya
langsung untuk mengaktifkan skill itu. Dan skill itu hanya
bisa kau gunakan sekali dalam 24 jam," imbuh Erebos.
'Menarik sekali,' batin Arjuna .
"Pasang skill Demon's Eye," perintah Arjuna .
Ding...
"Memasang Demon 's Eye. 10%.. 20%.."
"Aarghh!" teriak Arjuna .
Arjuna merasakan mata kirinya seolah terbakar. la
merasakan rasa sakit yang luar biasa selama beberapa menit.
Ding...
"Demon's Eye berhasil dipasang. "
"Hahaha..." Arjuna tertawa kencang.
"Bagus, dengan skill ini aku takkan terkalahkan oleh
siapapun," ucap Arjuna percaya diri.
Semesta seolah mendukung tujuannya, dengan
memberikan sistem dan kemampuan yang di luar nalar
manusia.
Keesokan harinya, Arjuna kembali ke sekolah dan
bertemu dengan Erik.
"Lama tak juma, Arjuna , " ucap Erik sopan.
"Ya," jawab Arjuna .
"Ada seseorang yang ingin aku kenalkan padamu, Arjuna
," ucap Erik.
Arjuna mengerutkan alis saat ada seorang pria yang
datang dan berdiri di samping Erik.
la merasa familiar dengan orang itu.
"Anda..." ucap Arjuna ragu.