NovelToon NovelToon
Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:51.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yoyota

Anaya Devaloka (21), seorang gadis muda yang terpaksa menjadi ibu susu bayi bernama Elnan Kavindra demi melunasi hutang ayah tirinya dan membiayai pengobatan mamanya.

Richard Kavindra (29), seorang CEO muda nan tampan dan terkenal playboy. Ia menyukai gadis seksi yang bertubuh langsing. Namun, ketika ia melihat Naya, semua tipe gadis idealnya seakan tak berlaku sama sekali. Ia terjebak pada pesona ibu susu baby Elnan anaknya.

Akankah Richard mampu meluluhkan hati Naya? dan bisakah Naya tetap teguh pada hatinya tanpa tergoda oleh Richard?

Follow Ig : @yoyotaa_
Dilarang keras untuk menjadikan cerita saya jadi konten!!!!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 - Kembali Pulang

"Semalam dia menggigit leherku kan?"

Richard bertanya pada dirinya sendiri. Lalu berdiri dari duduknya dan berkaca di depan lemari yang berada di ruang pribadi miliknya.

Bekas gigitan Naya begitu terlihat ketika ia membuka kerah bajunya. Pantas saja mamanya tidak bertanya apapun padanya ketika sarapan tadi. Rupanya bekas gigitan itu tertutup oleh kerah bajunya.

Seperti angin yang selalu memberikan kabar. Bekas gigitan itu pun membuat Richard memikirkan rencananya. Ia akan membuat Naya tidak bisa berhenti jadi ibu susu Naya.

"Perfect. Iya itu adalah ide yang cemerlang."

*

*

*

Sementara di kediaman Kavindra, Naya sedikit murung dan tak bersemangat. Hal itu membuat tanda tanya besar di pikiran Helen.

"Nay, apa kau sakit? Sedari tadi aku perhatikan kau terus menunduk dan sedih. Coba ceritakan saja."

Naya tak mungkin jujur pada Helen tentang apa yang sudah terjadi. Ia pun tak bisa berhenti jadi ibu susu Elnan karena ia sudah di bayar di muka oleh Helen dan ia sudah terlanjur menyayangi Elnan. Inilah yang membuat Naya sedih.

"Saya ingin menjenguk ibu saya. Saya khawatir karena ia sendirian di rumah sakit. Apa saya boleh izin untuk menjenguknya sampai sore?"

"Baiklah, aku izinkan. Sebelum kau pergi. Penuhi dulu persediaan asi Elnan untuk hari ini."

Helen mengerti perasaan Naya, ia pun mengizinkan Naya pergi dengan syarat harus menyiapkan persediaan asi untuk Elnan.

"Baik, terima kasih Nyonya."

Sebuah senyum pun terpancar di bibir tipis Naya. Meskipun ini bukanlah alasannya bersedih. Setidaknya menemui ibunya bisa membuat suasana hati Naya membaik.

*

*

*

Sesampainya di rumah sakit, Naya langsung menuju ke kamar rawat ibunya. Ia mencium tangan ibunya dan duduk di kursi yang ada di samping ranjang ibunya.

"Kau datang Nay. Ibu merindukanmu," ucap Rita sambil mengelus kepala anaknya.

"Naya juga rindu ibu."

"Bagaimana pekerjaanmu? Apa kau bisa melakukannya dengan baik? Apa majikan mu itu memperlakukanmu dengan baik?"

Rentetan pertanyaan terus terlontar dari mulut ibunya. Naya pun menjawab dengan lembut pertanyaan ibunya.

"Pekerjaan ku baik-baik saja Bu. Baby Elnan bukanlah bayi yang rewel. Dia itu anteng sekali. Jadi aku tidak begitu kesusahan untuk merawatnya. Aku bisa melakukannya dengan baik. Lalu majikan ku juga baik. Ia bahkan sering mengajakku untuk makan bersamanya."

"Syukurlah, jika seperti itu. Hati ibu jadi tenang rasanya. Nay, kapan ibu boleh pulang? Ibu bosan terus berada disini. Ibu juga tidak enak denganmu, nanti uangmu habis untuk membiayai pengobatan ibu."

"Ibu tenang saja, Naya masih punya tabungan yang cukup untuk membiayai pengobatan ibu. Untuk masalah kapan ibu pulang. Nanti akan nanya tanyakan pada dokter. Yang terpenting ibu harus selalu minum obat supaya bisa kembali pulih seperti semula."

"Terima kasih ya Nay."

"Ibu tidak harus mengucapkan terima kasih padaku. Akulah yang begitu banyak merepotkan ibu. Maaf aku belum bisa membahagiakan ibu."

Rita mengelus kepala anaknya dengan lembut. Ia begitu bersyukur memiliki Naya.

"Kalau begitu, aku mau ke ruangan dokter dulu ya, Bu."

Rita mengangguk. Naya pun keluar dari kamar rawat ibunya.

Di ruangan dokter, Naya bertanya tentang kondisi ibunya secara mendetail.

"Dok, sebenarnya ibu saya sakit apa?"

"Ibu Anda hanya shock dan kelelahan saja, Nona. Lalu asam uratnya juga tinggi dan hari ini beliau sudah diperbolehkan untuk pulang."

"Baik, terima kasih dokter. Mari dokter."

Naya keluar dari ruangan dokter lalu pergi ke tempat pembayaran untuk melunasi biaya pengobatan ibunya. Setelah itu, Naya kembali ke kamar inap ibunya.

"Bu, kata dokter ibu sudah boleh pulang. Ayo siap-siap."

Mendengar ucapan Naya, Rita begitu senang.

"Benarkah?" tanya ibunya dengan wajah yang sumringah.

Naya mengangguk. Ia langsung membantu ibunya bersiap dan memasukan baju ibunya ke dalam tas.

*

*

*

"Akhirnya ibu bisa pulang juga Nay. Ibu sudah rindu sekali dengan rumah ini."

"Iya Bu. Setelah ini, ibu langsung istirahat lagi ya. Jangan langsung melakukan sesuatu dulu. Naya akan memasakkan makanan untuk ibu sebelum Naya kembali ke rumah majikan Naya. Ibu tidak apa-apa kan jika Naya tinggal sendiri?"

"Iya tidak apa-apa Nay."

Ibunya Naya tidak keberatan jika ditinggal sendirian oleh Naya. Karena ketika nanti Naya menikah pun, ia akan dibawa oleh suaminya. Ibu Naya pun berjalan ke kamar dibantu oleh Naya.

Setelah itu, Naya berjalan ke dapur rumahnya dan mengambil beberapa sayuran yang masih bagus di dalam kulkas. Ia pun memasak sup ayam untuk ibunya. Di sela-sela Naya memasak, ibunya datang menghampirinya.

"Nay, ibu mau bicara sesuatu denganmu. Ibu sudah memikirkan hal ini dengan sebaik mungkin. Ibu berniat menceraikan ayah tirimu. Karena selama ini, ibu tidak pernah mencintainya sama sekali. Ibu menikah dengannya karena permintaan ayahmu. Ibu minta maaf, ibu tidak bisa menjaga amanat ayahmu."

"Sudah tidak apa-apa, Bu. Asalkan ibu bahagia. Apapun keputusan ibu, Naya akan mendukung ibu."

"Terima kasih Nay."

"Sudah ah, Bu. Ibu sedari di rumah sakit bilang terima kasih terus. Naya bosan dengarnya. Lebih baik sekarang ibu kembali ke kamar dan istirahat."

Hari sudah semakin sore, Naya pun akhirnya pulang ke rumah majikannya. Meskipun ia masih ingin bersama ibunya. Naya juga membawa sup ayam buatannya ke rumah majikannya.

"Bagaimana keadaan ibumu?" tanya Helen yang berjalan mendekat ke Naya.

"Ibu saya sudah sehat. Ia sekarang sudah berada di rumah," jawab Naya sambil menaruh sup ayam yang ia bawa ke dalam mangkuk besar.

"Syukurlah kalau begitu. Ngomong-ngomong apa yang kau bawa itu Nay?"

"Oh, ini sup ayam Nyonya. Tadi saya memasak di rumah dan ternyata kebanyakan. Daripada terbuang sia-sia akhirnya saya membawanya kesini. Siapa tau ada pelayan yang mau memakannya," jawab Naya.

"Eh, biar buat aku saja."

Helen langsung mengambil mangkuk kecil dan menyendok sup ke dalam mangkuk kecilnya. Ia pun menyuapkan satu sendok sup ke dalam mulutnya.

"Ini enak sekali Nay. Richard pasti langsung suka jika memakan sup ini."

Mendengar nama Richard, majikan mudanya, Naya langsung teringat kembali kejadian semalam.

"Kau panaskan dulu sup nya. Setelah itu antarkan ke kamar Richard."

Ingin rasanya Naya menolak permintaan Helen. Tapi iya tidak bisa. Naya pun pasrah.

Kini ia sudah berada di depan pintu kamar Richard. Jantungnya berdetak tak beraturan.

"Permisi tuan, saya mengantarkan makanan untuk anda."

"Masuk," pinta Richard.

"Saya tidak bisa membukanya Tuan."

Tak lama kemudian, pintu pun terbuka. Naya melihat Richard yang kini mengenakan kaos hitam yang pas dengan badannya. Ia terlihat berbeda dari penampilan yang biasa Naya lihat.

"Bawa masuk ke dalam sup nya," pinta Richard.

Naya pun membawa sup itu ke dalam lalu menaruhnya di meja. Saat Naya akan keluar dari kamar tersebut, tangan Naya dicekal oleh Richard. Ia langsung teringat kejadian semalam.

***

Hai semuanya,

Terima kasih untuk kalian yang sudah setia membaca ceritaku ini.

Mohon kasih masukan dan komentarnya. Supaya aku bisa menulis lebih baik lagi.

Jangan lupa like dan vote nya ya.

1
Margareta Tri Susilo
heeeemmmm/Smile/
Muhammad Hakim
Buruk
Winter192
Sampai chapter 116 sejauh ini tdk ada bab ku skip artinya novel ini menarik buat aku. Eh ada lagunya Budi Doremi "Tolong" 🥰🤗
chtiana 75
Luar biasa
Gotik
Lo Lo Lo.....Nicolas ngincer Naya juga
Anonymous
bgsss
Ervina T
Luar biasa
Julia Juliawati
mampir thor
Ananda Muthaharoh
qu salut ama si Alex, tegas juga berwibawa , menghadapi si Dena, dena dena diiming2 jdi model terkenal km mau aja walau pun hrus mengorbankan keperawanan dasar bodoh, siRic juga bisa buat km terkenal tnpa hrus mengorbankan keperawanan km. tp sayang km terlalu bodoh. mau aja dimanfaatin.
Onah Sukaedah
biasanya orang kaya mah kamarnya juga kedap suara
Alissia
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kinaya Delfina
Luar biasa
Kinaya Delfina
Lumayan
Destry Pakolo
Luar biasa
Suti Ani
Lumayan
R_adelia
Luar biasa
R_adelia
Biasa
Trisna
entah mengapa gue merasa bahwa permasalahan perusahaan Richard di paris itu adalah ulahnya Nicolas
Ruthvivi Malau
Luar biasa
Phine Femelia
hai kak, aku mampir☺️
jangan lupa mampir juga di karyaku ya,🙏🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!