Kegelapan Sistem

Kegelapan Sistem

BAB 1 ARYA KAKOMOLE

"Kok sepi sekali? Kemana mereka?"

Seorang pria saat ini berada di depan gerbang sekolah.

dia merasa ada yang aneh karena suasana di sekolah nampak

begitu sunyi.

"Kemana satpam itu?" pria itu kesal karena gerbang

dalam keadaan terkunci.

"Woi, buka! Satpam sialan, kemana kalian?" teriak orang

itu yang adalah salah satu guru di sekolah.

"Sial, terpaksa aku harus melakukan ini," ucap pria itu.

Dia memanjat pagar agar bisa masuk.

Setelah berhasil masuk, ia menuju ke pos satpam untuk

memarahi satpam yang berjaga. Namun ia begitu syok saat

melihat satpam sekolah tergeletak tewas dengan berlumuran

darah.

"A-apa... Si-siapa yang melakukan ini?" pria itu ketakutan.

la langsung berlari ke dalam sekolah, dan ia semakin syok

saat melihat keadaan sekolah.

"Huekkk..!"

Pria itu muntah karena melihat sekolah penuh dengan

darah dan potongan tubuh manusia. la serasa mau pingsan

melihat ratusan mayat tergeletak dalam kondisi mengenaskan

itu.

"A-apa yang sebenarnya terjadi dengan tempat ini?" pria itu.

Beberapa jam sebelumnya.

"Selamat pagi, Pak!" sapa seorang pemuda berkacamata

pada satpam sekolah.

Satpam itu tak membalas sapaan pemuda itu, bahkan ia

memandang pemuda itu dengan ketus bahkan dengan

tatapan jijik.

Pemuda itu hanya bisa tersenyum dalam hatinya, karena

itu udah biasa baginya.

Pemuda itu adalah Arya kakomole, seorang siswa kelas 11 di

sebuah sekolah elit di kota Herz City.

Arya adalah seorang yatim piatu yang sejak bayi dirawat

di sebuah panti asuhan bernama White Swan.

Entah siapa orang tuanya, Arya yang masih bayi waktu

itu ditemukan di depan pintu panti asuhan, hingga akhirnya

dirawat pengurus panti hingga beranjak remaja. Nama Arya

sendiri diberikan oleh kepala panti asuhan.

Tepat setahun lalu saat Arya berusia 16 tahun, panti

asuhan White Swan dilanda krisis keuangan karena banyak

donaturyang berhenti menyumbang, sehingga hal ini

membuat banyak anak yang beranjak remaja 'dipaksa' keluar

meski belum cukup umur.

Anak-anak yang dipaksa keluar itu pun hidup mandiri,

mencari cara untuk bertahan hidup sendiri-sendiri.

Syukur-syukur jika bisa melanjutkan sekolah mereka. Ada yang menjadi pengamen, bekerja di kafe, bahkan ada

beberapa yang terpaksa melakukan kejahatan untuk bertahan

hidup.

Tak terkecuali Arya, ia harus bekerja keras bagai

kuda untuk menghidupi dirinya. la melakukan banyak pekerjaan paruh waktu di sela-sela waktu sekolahnya.

"Hei lihat itu si miskin!" ucap seorang siswa saat melihat Arya menuju kelas.

"Haha... lihat pen ampilannya begitu menyedihkan," ucap

siswa lain.

Seragam yang Arya pakai memang sudah lusuh,

ditambah penampilan Arya yang kusam tak terawat padahal

Arya punya wajah tampan namun tertutup penampilan

dekilnya.

'Sabar, sabar... tak usah dengarkan mereka, batin Arya. Sesampai di kelas, Arya disapa oleh gadis cantik berambut pendek sebahu.

"Pagi Arya" sapa gadis bernama Jessica itu.

"Pa-Pagi Jess," jawab Arya gugup.

Jessica adalah satu-satunya teman dekat Arya. Keduanya udah berteman sejak kelas 10.

Arya sendiri sebenarnya mengagumi sosok Jessica yang cantik, apalagi hanya Jessica siswa di sekolah ini yang mau

berteman dengannya.

"Arya, pinjam PR matematikamu dong, aku belum

ngerjain soalnya banyak urusan di rumah," pinta Jessica.

Arya adalah siswa yang rajin dan punya otak cerdas.

Meski ia disibukkan dengan pekerjaannya selepas sekolah, ia selalu menyempatkan diri untuk belajar dan mengerjakan PR.

"Oke. Nih contek aja, mumpung belum bel berbunyi," jawab Arya.

"Makacii Arya ganteng..." puji Jessica.

Tanpa Arya sadari, sebenarnya Jessica adalah sosok rubah betina yang licik.

la berteman dengan Arya hanya karena Arya itu otaknya encer namun mudah dibodohi.

Jessica dulu mulai mendekati Arya karena kalah taruhan dengan teman-temannya, namun berkat taruhan itu Jessica mendapatkan 'alat' untuk membantu tugas atau PR nya di

sekolah, dan bodohnya Arya yang memang membutuhkan teman mau-mau saja.

Jam istirahat pun akhirnya tiba.

Arya yang kebelet segera menuju ke toilet, namun saat di

toilet, ia mendengar suara decapan lidah dari bilik toilet.

la begitu terkejut saat menyadari bahwa suara itu adalah

orang berciuman disertai desahan.

"Slurpp... slurrpp... mmphhh..."

“Aahh.. Karl..."

Deg...

Jantung Arya berdegup kencang karena menyadari

bahwa itu adalah suara Jessica.

'Bagaimana bisa Jessica berada di toilet cowok?

Jangan-jangan mereka...' batin Arya curiga.

Arya segera pergi dari sana menuju kelas.

la sakit hati karena Jessica berbuat mesum dengan orang

yang paling ia benci yang tak lain adalah Karl, orang yang

selalu membuatnya menderita di sekolah ini.

Jessica yang sudah menuntaskan hasratnya pun mencari

Arya dan menemukannya di kelas yang sedang dalam kondisi

sepi.

"Bri, darimana saja kamu? Aku cari di kantin gak ada," tanya Jessica.

Arya tak menjawab dan hanya menatap Jessica dingin.

"Hei kamu kenapa diam?" tanya Jessica.

"Ada hubungan apa kamu dengan Karl, Jess?" tanya Arya dengan ekspresi tajam.

"A-apa maksudmu? Aku tak punya hubungan apa-apa dengannya, Arya. Aku gak suka dia karena dia tukang bully di

sekolah," bantah Jessica.

"Apa kau pikir aku bodoh? Aku mendengar suara laknat kalian di toilet tadi. Tak kusangka kau serendah itu Jess," ejek Arya.

Jessica geram, dan pada akhirnya ia mengaku.

"Huh, gak nyangka ketahuan juga," ucap Jessica dengan enteng.

“Apa kau sengaja berteman denganku karena ingin memanfaatkanku? Karena kau tahu sendiri aku selalu dibully

oleh Karl," tuduh Arya.

"Ya, aku memang sengaja berteman denganmu hanya untuk memanfaatkan otakmu dan kepolosanmu, haha," tawa Jessica.

Arya kesal namun ia tak bisa membantah, karena ia sadar bahwa ia bodoh telah diperdaya oleh rubah betina ini.

kecewa karena sosok yang ia kagumi dan anggap teman hanya ingin memanfaatkannya seperti orang bodoh. "Kenapa? Apa kau kesal karena kalah dari Karl untuk

mendapatkan tubuhku? Aku tahu selama ini kamu menyukaiku," ejek Jessica dengan tertawa.

Arya terdiam. Jujur ia marah karena Jessica memilih Karl daripadanya, namun ia tahu diri dengan latar belakan gnya yangjauh dari Jessica atau Karl.

"Oh ayolah jangan cemberut. Kalo kamu pingin

menyentuh tubuhku, nih aku mau kok ngasih. Itung-itung

hadiah karena telah memanfaatkanmu selama ini," Jessica

menggoda Arya dengan memajukan dadanya.

"A-apa?" batin Arya terkejut.

Melihat Arya yang syok, Jessica menjadi tertawa

terbahak-bahak karena Arya terlihat kaget sekaligus pingin.

Tak disangka, Jessica lalu meraih tengkuk Arya dan mencium pemuda itu.

Arya begitu syok melihat Jessica dengan enteng

menciumnya.

Ini adalah ciuman pertamanya!! Namun ia menyesal

mengapa pengalaman pertamanya adalah dengan cewek

macam Jessica.

Saat Jessica melumat bibir Arya, terdengan suara keras

dari luar kelas.

"Bangs*t, apa yang kau lakukan pada gadisku!" teriak

seseorang yang tak lain adalah Karl, ketua dari geng yang

selalu membullynya.

Deg...

"Ga-gawat, mampus aku,' Arya ketakutan. la tahu kini ia

dalam masalah.

"Brengsek, berani-beraninya kau mencium Jessica!

Kubunuh kau!!" murka Karl sambil menonjok Arya.

Karl dengan marah menyeret tubuh Arya. la membawa

Arya ke tengah lapangan.

Teman-teman Karl yakni Andre, Tommy dan Marvin ikut ke lapangan. "Ada apa bro?" tanya Andre.

Karl pun dengan lantang mengatakan pada semua orang disana.

la menuduh Arya yang telah memaksa Jessica berbuat mesum di kelas. Tentu aja kata-kata Karl ini membuat semua orang mengejek Arya. "Huu... udah miskin gak tahu diri!!" ejek salah satu siswa.

"Hahaha... ternyata si gembel mesum juga," tawa mereka.

"Udah, hajar aja nih bocah. Bikin mata perih aja

ngeliatnya," ucap Marvin memprovokasi.

Karl yang marah pun memukuli Arya dengan membabi

buta. Teman-teman Karl bahkan juga ikut-ikutan, mereka

menginjak-injak tubuh Arya yang udah terkapar.

"A- Ampun!!"

Bagh... bugh...

Tanpa ampun 4 orang menghajar Arya yang terkapar di

tanah. Dengan kejam mereka menendang, bahkan

menginjak-injak Arya yang bahkan tak bisa melawan itu.

"Haha... lihat si pecundang itu."

"Hei hei, apa gak berlebihan? Nanti dia kalau mati gimana

"Halahh gapapa, itung-itung ngurangin beban negara.

Toh dia cuma sampah di sekolah ini."

Semua siswa hanya melihat aksi pembullyan itu tanpa

mau ikut campur

.

Termasuk guru bahkan kepala sekolah, karena anak-anak

yang menghajar Arya adalah anak-anak dari donatur sekolah

ini yang berasal dari keluarga pejabat dan pengusaha kaya di

kota Herz ini.

Sebagian besar mereka justru menikmati tontonan itu,

dan hanya sedikit sekali yang merasa iba namun tak bisa

melakukan apa-apa.

Ya, Malvern High School adalah sekolah elit di Kota Herz

City yang berisi siswa-siswa dari kalangan atas. Hampir

semuanya adalah anak dari kalangan pejabat, konglomerat,

bahkan keluarga mafia.

Guru atau Kepala sekolah hanya bisa menutup mata jika

ada kasus pembulyan, karena mereka takut dengan latar

belakang anak-anak itu.

"Hah... hah... A-apa salah ku pada kalian?" tanya Arya

dengan sisa-sisa kesadarannya.

"Aku.. tak pernah mengusik kalian. Me-mengapa kalian

melakukan hal ini... padaku?" imbuh Arya.

"Hahaha... menyedihkan sekali dia," ucap Andre.

"Kau lupa? Itu karena kau berani mencumbu Jessica,

bangs*t!! Kau cuma bocah miskin yang gak punya orang tua,

berani-beraninya menggoda gadisku," ucap Karl.

"Hah... A-apa maksudmu? Aku tak pernah menggoda

Jessica, dia yang memaksaku," bantah Arya itu.

"Jangan pura-pura bego!" bentak Karl.

Sebenarnya itu hanyalah alasan bagi Karl, karena Karl

sendiri sudah tak menyukai Arya sejak kelas 10.

la merasa iri dengan tampang Arya yang sangat tampan,

dengan kulit putih bersih, badan proporsional, dan tatapan

mata yang bisa membuat kaum hawa tergila-gila.

la semakin tak menyukai Arya karena Arya hanyalah

pemuda miskin yang mengandalkan beasiswa untuk sekolah.

"Udah habisi aja dia, Karl. Nih bocah pantas

mendapatkan nya. Udah muak gua ngeliatnya," kata Marvin

yang mengompori Karl.

"Benar, jijik gua satu sekolah sama sampah ini," imbuh

Tommy.

"Hahaha... kalian benar, gua udah bosan nih bocah. Udah

waktunya ia pergi selama-lamanya," ucap Karl terbahak.

Deg.

Arya benar-benar takut.

Selama ini ia bisa bertahan hidup karena Karl dan teman-temannya hanya sekedar membullynya, tanpa berniat membunuhnya.

Ya Tuhan, mengapa hidupku bisa jadi seperti ini?" Arya putus asa. Greppp..

Arya hanya pasrah saat Karl dengan kejimencekik lehernya dengan kuat.

Meski ia mencoba memberontak melepaskan tangan Karl,

ia tak cukup kuat apalagi ditambah luka-lukanya yang

membuatnya tak punya tenaga.

'Apa ini akhir dari hidupku? batin Arya.

Dalam hatinya Arya begitu membenci sekolah ini dan

para penghuninya yang berisi orang-orang busuk.

la ingin sekali membalas orang-orang yang

memperlakukannya dengan kejam, namun apa daya ia

hanyalah pemuda lemah tanpa kekayaan atau kekuasaan.

'Mungkin ini yang terbaik, daripada aku terus menderita

hidup di bawah bayang-bayang mereka,' batin Arya pasrah.

Kesadaran Arya semakin memudar, hingga akhirnya ia

pun kehilangan kesadaran sepenuhnya.

Ding..

Terdengar suara di pikiran Arya.

"Pemilik tubuh terdeteksi. "

"Kondisi pemilik tubuh saat ini sedang kritis."

Seketika suasana di sekitar sana menjadi mencekam.

"Musuh berhasil diidentifikasi. Auto pilot akan diaktifkan

untuk penyelamatan."

Tubuh Arya yang tadinya terkapar pun berdiri sambil

mengeluarkan aura hitam di sekitar tubuhnya. Hal ini

membuat semua orang disana menjadi ketakutan, apalagi

melihat tatapan dingin Arya yang tanpa ekspresi.

Karena aura hitam itu begitu kuat, semua orang tak

mampu berdiri menahan tekanan itu. Bahkan ada yang

kencing di celana saking takutnya.

Lalu tiba-tiba semua CCTV, ponsel dan peralatan

elektronik disana rusak hancur seketika.

Jresss!!!

Arya dengan cepat menebas leher Karl dengan

tangannya hingga kepala karl terputus.

"Kyaaaa!!!"

"Aaarrggghh..!"

Jerit orang-orang ketakutan melihat adegan mengerikan

itu.

Semua orang kabur, termasuk teman-teman Karl.

Namun tubuh Arya seolah dikendalikan sesuatu. Dengan

tatapan tanpa ekspresi, Arya bergerak dengan super cepat

Jress... Jleb... Crashhh!!

Suara tebasan, tusukan, cipratan darah dan suara kepala

manusia terlepas terus berbunyi.

Tanpa ampun, Arya menghabisi semua orang di sekolah

itu satu persatu dengan kejam tanpa menyisakan 1 orang pun,

bahkan Jessica dengan enteng Arya cabik-cabik hingga tak

berbentuk.

Setelah membunuh semua orang disana, Arya pun

meninggalkan sekolah itu dan menghilang dengan cepat.

***t**

Kembali ke saat ini, tepatnya di sebuah hutan.

Arya berada diantara pohon-pohon sedang berdiri

dengan tata pan kosong.

Ding...

"Auto pilot dinonaktifkan. Pemilik tubuh selamat."

Aura hitam di tubuh Arya pun hilang, lalu Arya ambruk

dan tak sadarkan diri.

Brukkk.

Novel pertama saya, jangan lupa komen ya!!

Terpopuler

Comments

Erwan Ady

Erwan Ady

kalau bisa kasih kolom thor atau tanda baca yang membedakan sistemnya, karyanya bagus.

2025-02-21

0

Mashudi Alwindra

Mashudi Alwindra

dirapiin aja itu paragraf sma tanda bacanya thor

2025-02-21

0

Erwan Ady

Erwan Ady

semangat thor

2025-02-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!