Gadis Manja Masuk Kedalam Novel

    Pukul satu malam Ethan yang di ikuti oleh Alex , baru saja keluar dari ruang kerjanya yang terletak bersebelahan dengan kamar miliknya.Keduanya baru selesai membahas tentang kerja sama dengan perusahaan dari luar negri.

" Ini sudah larut tidurlah di sini " ujar Ethan pada asistennya.

" baik Tuan Muda " timpal Alex yang mana memang sudah di sediakan kamar husus untuknya jika di pinta menginap di mansion oleh Tuan Mudanya.

" Kalau begitu saya permisi , dan selamat istirahat Tuan '' pamit Alex membungkukkan tubuhnya.

'' Hem ''

Setelah kepergian asistennya Ethan dengan perlahan membuka pintu kamarnya.

Cklek...

Saat pintu terbuka pemandangan pertama yang di lihatnya adalah seorang wanita yang tidur dengan posisi terlentang di tengah tengah kasur king sizenya.

Ethan segera masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamarnya tanpa menguncinya , dengan langkah yang pelan namun terlihat tegas Ethan mulai mendekati ranjangnya dan berdiri tepat berada di samping ranjang king sizenya.

'' Ck,,, wanita ini seenaknya menguasai ranjang tidurku '' decak Ethan kesal tapi tak ada niatan untuk membangunkan wanita itu yang tak lain adalah Flower.

 Ethan akhirnya memilih masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang rasanya sudah lengket, karna tepat pukul 6 sore Ethan baru sampai di negara I dan langsung menuju ke mansion Davidson tanpa membersihkan tubuhnya dulu , dan jam sembilan malam lebih Ethan baru pulang ke mansionnya ,sebenarnya Ethan ingin numpang mandi di mansion mertuanya tapi teringat kalau dirinya tak memiliki baju ganti di mansion itu, jadilah Ethan memilih mandi saat sampai di mansionnya saja.

Hanya perlu waktu sepuluh menit untuk Ethan membersihkan tubuhnya , kini dirinya sudah keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk yang hanya sebatas pinggang saja.Ethan segera melangkah ke walk in closet dan mengambil celana kolor dan memakainya, setelah itu Ethan kembali mendekati kasur king sizenya tanpa memakai baju tasan.

Ethan lagi lagi hanya berdiri di samping kasur king sizenya sembari mentap Flower yang tidur dengan pulasnya.

'' Untuk malam ini kamu aku maafkan karna sudah berani tidur di kasurku tanpa seizinku '' gumam Ethan dingin.

Karna selama mereka menikah Ethan melarang keras Flower tidur di kasurnya , Ethan selalu menyuruh Flower tidur di sofa yang berada di sudut kamarnya , dan Flower hanya menurutinya tanpa berani membantah apa lagi menolak.

Tapi tiba tiba Ethan merasa ada maghnet yang membuatnya perlahan merangkak naik ke kasur king sizenya dan mendekati Flower tapi,,

dugh...

Bugh....

'' Awwww ''

Ethan terjatuh dari atas kasur dengan posisi terduduk.

'' Wanita sialan ,,,, '' umpat Ethan sembari meringis kesakitan memegangi pusakanya yang barusan di tendang oleh Flower.

Dengan masih memegangi benda pusakanya yang terasa ingin patah Ethan berusaha berdiri untuk menyeret Flower dari atas ranjangnya namaun urung ia lakukan , lagi lagi Ethan tidak bisa berbuat apa apa pada Flower ketika melihat plaster yang menempel di dahinya. Entah kenapa Ethan meras hati kecilnya sedikit sakit ketika melihat luka itu.

Akhirnya Ethan membiarkan dirinya mengalah dengan tidur di atas sofa, dimana yang biasanya menjadi tempat tidur Flower setiap malam.

...****************...

    Pagi hari semua penghuni di mansion Ricardo merasa ada yang berbeda di hari ini , ya semenjak Tuan Besar Ricardo meninggal tiga bulan yang lalu , hari ini mereka para pelayan kembali melihat dimana sang Tuan Muda yang untuk pertama kalinya kembali menyantap sarapan paginya di meja makan setelah tiga bulan lamanya.Dan Tuan Mudanya juga tak sendiri ada asisten Alex yang juga ikut menemaninya sarapan di meja makan.

Mereka menebak mungkin karna hari ini yang menyiapkan sarapan pagi adalah koki mansion , bukan sang Nyonya seperti hari hari biasanya sebelum amnesia yang selalu menyiapkan sarapan pagi untuk Tuannya , meskipun berakhir tak di sentuh sama sekali oleh sang Tuan Muda.Ya mereka sangat yakin dengan pemikiran mereka sendiri.

Tak

Tak

Tak

Sura yang sedikit nyaring terdengar dari arah tangga , seperti di sengaja oleh orang itu yang tak lain adalah Flower yang melangkah menuruni anak tangga dengan menghentakkan sandal rumahnya dengan keras.

Setiba di anak tangga paling bawah Flower segera berjalan ke arah meja makan ,Flower langsung saja duduk di kursi yang berhadapan dengan Alex , tanpa menyapa pada dua pria yang sedang menatapnya.

" Mery ,,,!!!!"

Triakan Flower yang melengking membuat Ethan reflek memejamkan kedua matanya.Sedangkan Alex langsung tersedak air putih yang sedang di teguknya.

Sedangkan Flower hanya menatap sekilas pada Alex yang sedang terbatuk batuk karna ulahnya.Dan ketika pandangannya bertemu dengan pandangan Ethan yang manatapnya dengan tajam ,Flower juga membalasnya tak kalah tajam , yang mana membuat aura di meja makan berubah menjadi dingin seperti yang di rasakan oleh Alex dan juga Paman Hans yang sedang berdiri di sisi kanan Etahn.

'' kenapa kau menatapku seperti itu? '' tanya Flower ketus.

'' aku tidak suka ada orang yang berteriak di depanku '' ucap Ethan datar.

'' kenapa kau tidak suka ? Aku bukan bertriak padamu kok '' balas Flower yang mana membuat tensi Ethan naik.

'' Kamu,,,,''

'' Apa,,, mau marah marah , aku pukul mulutmu pakai mangkok baru tau rasa kamu '' lawan Flower membuat Ethan mendelik tajam.Sedangkan Alex dan Paman Hans lagi lagi di buat melongo dengan perkataan sang Nyonya.

Akhirnya Ethan lebih memilih melanjutkan menyantap sarapan paginya daripada membalas ucapan Flower yang di yakini akan membuatnya semakin darah tinggi , Ethan tak habis fikir kenepa istrinya sekarang tak takut pada dirinya sama sekali apa ini efek amnesia pikirnya.

Suasana di meja makan kembali sedikit normal , dan Alex kembali melanjutkan sarapan paginya yang tadi sempat terhenti karna sang Tuan Mudanya dan Nyonyanya sedang adu mekanik.

Sedangakn Mery yang sejak tadi sudah tiba di meja makan setelah mendengar panggilan dari sang Nyonya , hanya diam saja tak berani bertanya kenapa Nyonyanya memanggil dirinya.

Saat tinggal suapan terakhirnya tiba tiba Ethan teringat dengan kejadian yang menimpanya tadi malam , dan Ethan seketika langsung melirik Flower yang sedang asyik melahap sarapan paginya.

" Apa tadi malam dia benar benar tidak sadar saat menendang pusakaku " batin Ethan yang masih memperhatikan Flower.

Flower yang jiwanya sudah di gantikan oleh Dea yang mempunyai kepekaan yang sangat kuat , seketika tahu jika Ethan sedang memperhatikannya ,dan Flower langsung menghentikan sendok yang akan masuk ke dalam mulutnya.

'' Apa,,,,''

Ethan di buat gelagapan saat kepergok oleh Flower jika sedang memperhatikannya.

'' Tidak ada '' sahut Ethan yang masih bisa mengontrol wajah datarnya dan langsung meneguk segelas air putih hingga tandas.

Ethan segera beranjak pergi dari meja makan setelah selesai menyantap sarapan paginya , begitu juga dengan asisten Alex yang juga sudah selesai menyantap sarapan paginya juga ikut beranjak pergi , tapi Alex masih menyempatkan diri untuk berpamitan pada istri sang Tuan Mudanya.

'' Nyonya saya permisi '' pamit Alex membungkuk sopan entah kenapa kini Alex ada perasaan takut jika berhadapan dengan sang Nyonya , padahal sebelumnya biasa biasa saja.

''Hem pergilah '' sahut Flower datar tanpa menatap lawan bicaranya.