NovelToon NovelToon
Sisa Rasa Rosa

Sisa Rasa Rosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Keluarga / Persahabatan / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Noey Ismii

Rosa kembali ke Bandung setelah enam tahun menghindari Papa dan Rama, Kakaknya. Selain kembali beradaptasi dengan sekolah baru dan menguatkan hatinya untuk bertemu Rama, Rosa yang kaku juga dikejutkan dengan kedatangan Angkasa. Kakak kelasnya yang adalah anggota geng motor.

Perasaannya dibuat campur aduk. Cinta pertamanya, kebenciannya pada Rama dan Papa, juga rasa kehilangan yang harus kembali dia rasakan.

Bagaimana Rosa yang sulit berekspresi menghadapi semuanya?
Apakah Rosa bisa melaluinya? Apakah Rosa bisa mengembalikan perasaan damainya?


Update setiap hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noey Ismii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang Bareng

Rosa duduk di salah satu bangku di halte. Ada banyak angkot yang diam menunggu penumpang. Tapi Rosa belum sepenuhnya sadar. Satu lirik lagu tadi. Hanya sebaris kalimat itu yang masuk ke telinganya, tetapi seakan menembus hatinya.

Satu kalimat yang dari lagu yang selalu membuatnya menangis. Dan Rosa tidak mau menangis di depan orang lain.

“Rosa, mau aku antar pulang?” tanya sebuah suara di sampingnya.

Kaget, Rosa langsung berbalik melihat siapa yang duduk di sampingnya itu.

Rama menatapnya dengan khawatir, “Kamu gak apa-apa?” tanyanya kemudian. Masih tidak mendapat jawaban apapun selain tatapan mata Rosa yang terasa menembus ke jantungnya.

“Kenapa kamu gak tinggal di rumah?” tanya Rosa tiba-tiba. Matanya menatap mata hitam Rama dibelakang kacamatanya.

Mata Rama berkedip, tidak menyangka Rosa akan bertanya kepadanya, “Karena sepi,” jawab Rama. Dan itu sangat menyiksa, katanya dalam hati. "Karena gak ada kamu."

“Sekarang aku udah ada di rumah. Kamu masih gak pulang?” tanyanya lagi.

Rama tersenyum lagi, “Kamu mau aku pulang?” tanyanya. Tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya.

“Biar kita sama-sama menghancurkan,” jawab Rosa dalam bisikan.

Rama membeku, kemudian tersenyum lagi. Dia memutuskan untuk menggoda Rosa. “Sebegitu kangennya kamu sama kakak?” tanya Rama sambil mengacak lembut puncak kepala Rosa.

Rambut Rosa yang dikepang kesamping tidak terlalu berantakan, tapi Rosa langsung memelototi Rama. “Gak usah pegang-pegang!” katanya ketus.

Rama tertawa, “Kamu yakin aku harus pulang?” godanya lagi.

“Gak usah. Cuma nanya,” jawab Rosa masih ketus.

“Atau kamu khawatir karena aku harus bolak-balik jemput dan anter kamu?” tanya Rama makin menjadi.

“Siapa yang minta dianter jemput sih?” Rosa memalingkan muka, “Aku udah belajar pesen ojek dari Bella,” kata Rosa lagi. Yang langsung disesalinya sedetik kemudian. Untuk apa ngasih tahu Rama?! pikirnya. Dia menggigit bibir dalamnya. Memberengut.

“Wah, udah pinter ya adik aku,” Rama kembali menepuk halus kepala Rosa.

Rosa kesal, dia berdiri kemudian asal masuk ke dalam angkot di depannya.

“Angkot ini ga lewat ke Rumah, Sa. Kamu bisa nyasar,” kata Rama.

Rosa meliriknya, tapi kemudian turun.

“Punten nya, Mang,” kata Rama ramah kepada sopir angkot yang terlihat garang itu.

“Jangan naik sembarangan, Sa, nanti aku harus cari kemana?” katanya sambil menggenggam tangan Rosa. Menuntunnya kembali masuk area sekolah. Rama membawanya ke tempat dia memarkirkan motornya tadi pagi.

Rosa tidak menepis tangan Rama yang menggenggamnya. Rama tersenyum.

“Tunggu aku ambil tas dulu, ya, jangan duluan. Jangan kemana-mana. Jangan kabur,” pinta Rama dengan lembut. Diusapnya kembali puncak kepala Rosa sampai Rosa kembali mendelik ke arahnya. Dan Rama hanya tertawa sambil berlari masuk kembali ke sekolah.

Rosa kesal sekali karena Rama memperlakukannya seperti anak kecil. Tapi dia tidak bisa apa-apa. Dia baru sampai Bandung tiga hari lalu. Dan baru masuk sekolah selama dua hari. Rasanya seperti masuk ke hutan belantara yang penuh dan ramai. Dia benar-benar tidak tahu apa-apa.

Bahkan nama perumahan dimana dia tinggal sekarang saja dia lupa di jalan apa. Apalagi harus naik angkot mana, bis mana, dan untuk pesan ojek online dia masih belum berani. Meskipun tadi pagi dia bersikeras bahwa dia bisa sendiri, nyatanya Rosa merasa asing.

Jadi dibiarkannya dirinya dibuat kesal oleh Rama. Lagi pula, Rosa cepat belajar. Dia akan bisa pulang dan pergi sendiri.

Tak terasa, ucapan dan perlakuan Rama yang bikin Rosa kesal, membuatnya melupakan sesaknya saat mendengar potongan lagu di dalam sekolah tadi.

-o0o-

Rosa masih tidak mau berpegangan pada Rama. Dia memilih memegang besi di belakangnya. Mereka berkendara dalam keheningan. Tapi mata Rama sesekali melirik Rosa yang diam di belakangnya. Dia membawa Rosa berkeliling Kota Bandung sebentar. Mencoba menghilangkan penat yang mungkin dialami adiknya itu. Rama berulang kali bertanya pada Rosa dalam perjalanan mereka, “Mau kesini gak, Sa?” dan dijawab dengan gelengan. Rosa tidak tertarik untuk mengunjungi mall-mall yang mereka lewati.

Melewati jalan-jalan paling terkenal di Bandung, Rama membawa Rosa berbelok dan kembali bertanya apakah Rosa mau singgah dan main ke Alun-alun.

"Panas," jawab Rosa singkat.

Rama mengangguk setuju. Lalu kembali melaju dengan motornya. Rama berbelok dan berhenti di salah satu gerai burger. Rosa menerima burgernya dan memakan dalam keheningan.

Mereka berdua duduk di kursi yang tersedia dan hanya memandang lalu lalang kendaraan.

Selesai dengan burgernya, Rama kembali dengan senyumannya sambil membawa Rosa berkeliling lagi. Masih bertanya "Mau kesini gak, Sa?" atau "Kamu tau tempat ini gak, Sa?"

Dan Rosa hanya menggeleng atau berkata, "Enggak."

Mata Rosa membulat ketika melewati beberapa pedagang buku yang berjejer di pinggir jalan. Dan tepat saat itu Rama sedang meliriknya.

“Mau lihat?” tanyanya kemudian meminggirkan motornya.

Rosa teringat uang lima ratus ribu yang diberikan Papa tadi pagi.

“Kamu mau lihat-lihat dulu?” tanya Rama lagi.

“Itu dijual?”

“Iya. Itu semua jualan buku-buku bekas.”

Rosa melirik lagi.

“Mau lihat?”

“Boleh?” tanya Rosa.

“Boleh banget dong. Yuk turun,” jawab Rama sambil tersenyum. Lucu sekali melihat adiknya balik bertanya seperti itu.

Rosa terlihat sangat serius saat melihat-lihat buku-buku bekas yang bertumpuk-tumpuk di depannya. Matanya mencari dari satu tumpukan ke tumpukan yang lain. Rasanya seperti sedang menyortir tumpukan harta karun.

Di sampingnya Rama tersenyum melihat Rosa yang antusias. Dia membiarkan Rosa dengan dunianya. Rosa mengambil beberapa judul novel, setumpuk komik, dan beberapa buku yang tidak Rama pahami.

Dibiarkannya Rosa bertransaksi dengan sang penjual harta karun. Rosa tersenyum saat tahu harganya begitu murah. Bahkan tidak setengah dari uang yang diberikan Papa. Dia kemudian menerima seplastik penuh buku-buku pilihannya.

Tapi senyumnya kemudian menghilang saat melihat Rama yang sedang menatapnya sambil tersenyum.

“Apa liatin?” tanyanya ketus.

Rosa salah tingkah karena ditatap sedemikian rupa oleh Rama.

“Enggak, aku cuma seneng banget bisa liat senyum cantiknya adik aku lagi,” jawab Rama.

Rosa mendelik. Tangannya membawa bukunya yang setumpukan di plastik hitam itu.

Tangan Rama terulur mengambll alih harta karun Rosa. “Aku bawain deh. Berat banget ini, kamu kok kuat banget sih, Sa?” tanya Rama.

Kembali Rosa tidak menjawabnya.

“Sering-sering senyum dong, Sa, berwarna banget dunia waktu kamu senyum gitu,” kata Rama.

Rosa berhenti mengikuti Rama dari belakang.

“Tapi jarang-jarang juga gak apa-apa, kok,” lanjut Rama. Sadar Rosa tidak mengikuti, Rama bebalik. “Atau gak senyum juga gak apa-apa, Sa,” katanya kemudian. Membuat Rosa kembali merasa kesal.

“Adik aku kan cantik banget meskipun gak senyum,” Rama nyengir.

Rosa menarik napas panjang.

“Ayo pulang,” ajak Rama, “atau mau cari lagi?” tanyanya.

Rosa menggeleng kemudian kembali melangkah mengikuti Rama.

-o0o-

1
Nulis terus✍️💪
Saling support ya kak. mampir juga di karya aku"Dokter Bucin" ☺️
Nulis terus✍️💪
Saling support ya kak ☺️
Nulis terus✍️💪
Hallo kak, aku mampir di karya kakak. semangat ya 🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!