TAMAT 03 FEBRUARI 2024
Demi bisnis Mahesa yang hampir bangkrut, ia harus mau menikahi anak gadis milik konglomerat yang dulu pernah menjadi tunangannya: Snowy.
Sekarang, karena ulah menolaknya dahulu, Snowy menjadi membencinya. Menjadi tak lagi respect padanya.
Tugas pertama Mahesa setelah menikah adalah, harus mengatasi banyak lelaki yang masih berstatus sebagai pacar Snowy White Rain.
Sialnya lagi adalah, Mahesa mulai menyukai gadis bermata biru itu. Gadis bodoh yang memiliki banyak pria bodoh di hidupnya.
Snowy mungkin tidak sadar, jika dia sedang dimanfaatkan para kekasihnya, diperdaya para lelaki yang mengincar sesuatu darinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DELAPAN BELAS
Snowy terdiam memberengut, dia akui, memang ini salah dia sendiri. Karena ramuan Mommy Nabila, milik Mahesa tak mau tidur bahkan setelah keluar berkali-kali.
Ronde ke dua ke tiga ke empat. Snowy sampai harus memohon minta ampun supaya Mahesa menyudahinya.
Sekarang, Snowy tak ngantor, selain demam, dia juga malu, pasti jalan Snowy sudah mirip bebek karena pedihnya masih dia rasakan.
Tak menyangka juga, Mahesa sehandal itu, tapi mungkin ilmu Mahesa didapat dari cerita para teman dan pengalaman dari nonton film.
Sudah cukup siang, Mahesa bangkit untuk keluar dari kamar, sebelum matanya lekas beralih ke atas nakas saat ponsel Snowy menggonggong.
"Pacar kamu?" tanya Mahesa. Snowy lantas menganggukkan kepalanya.
Jujur, Snowy tak nyaman karena semalam baru saja mereka berhubungan badan. Lalu siangnya sang kekasih menelepon.
"Dia tahu kalo kita udah nikah?" Mahesa mencecar istrinya, dijawab dengan anggukan kepala wanita itu. "Oh..."
Mahesa pergi bersama wajah acuhnya, dan itu hal yang paling Snowy benci. "Kamu nggak cemburu?" Pada akhirnya Snowy bertanya itu.
Mahesa terdiam sejenak, lalu mencebik sambil mengangkat dua bahunya. "Dari awal kita sepakat, kita nggak akan ada rasa suka atau cinta. Apa lagi cemburu," ujarnya.
Snowy berkaca-kaca, dia sudah relakan semuanya, memang awalnya dia hanya ingin having ssex saja, tidak lebih, tapi mendengar ini, dia sedih. "Terus kita ngapain semalam?"
"Sekarang aku yang gantian tanya," potong Mahesa secara cepat, "ngapain semalam kamu mau meladeni ku?"
Snowy harus jawab apa? Dia tidak mungkin menunjukkan kalau dia benar-benar butuh itu karena menginginkan Mahesa. "Ayolah, Snow dewasa, kamu juga, having ssex itu biasa."
"Berarti nggak ada masalah kan?" sela Mahesa kembali. "Kita bisa jalani hubungan ini layaknya suami istri normal, meskipun tidak saling cinta."
"Ok!" Snowy harus kelihatan lebih kuat, tidak menye-menye. Dia juga menganggap yang semalam hanya bersenang senang. "Lagian siapa yang cinta sama kamu?!"
Snowy berpaling sambil bersidekap. Lantas, Mahesa menarik selimut untuk menutupi raga lemas wanita itu. "Sekarang istirahat. Nanti malam aku sudah harus ke bar."
"Snow ikut," ucap Snowy. Dia mulai menunjukkan cebikan bibirnya.
"Ngapain? Mau ngakuin, kalo bar itu udah jadi hak milik kamu, gitu?" tukas Mahesa.
"Tapi emang kenyataannya begitu. Kak Esa cuma pengelola. Snow owner-nya," enteng Snowy. Dan hal ini yang membuat Mahesa ingin berlari saja, seharusnya dirinya tidak lebih miskin dari istrinya bukan?
Sekarang, seenaknya saja Snowy menyatakan jika dirinya hanya pengelola. Yang itu berarti dia hanya bawahan istrinya.
Mahesa tak menyahut kembali, lelaki itu keluar dari kamar untuk menenangkan gemuruh dalam dirinya yang kesal. Rupanya dia dan ayahnya tidak jauh berbeda, sama sama berada di bawah tekanan istri.
🏔️🏔️🏔️🏔️
^^^🏔️🏔️🏔️🏔️^^^
^^^Seminggu kemudian...^^^
"Hey Dem!" sapa Snowy. Malam ini di bar legal ini, Snowy menyambut kedatangan kekasihnya.
Sambil menyelam minum air, sengaja Snowy bawa pria itu ke sini agar bisa sembari memantau bar di bilangan Jakarta selatan yang sudah menjadi miliknya.
"Kamu Cantik, Baby."
Satu-satunya kekasih terlama Snowy, sabarable, bucinable, pacarable, dan yang jelas paling tampan di antara lainnya: Demian yang kemarin masih berada di Irlandia sekarang sudah pulang dan datang ke sini.
"Selamat ulang tahun, Sayang." Sambil tersenyum manis, Demian membuka kotak kecil berisi kalung berlian.
Snowy tertawa, ulang tahunnya besok, dan hari ini belum dirayakan. "Belum Dem."
"Aku mau jadi yang pertama." Demian juga memberikan buket bunga pada Snowy.
"Terima kasih." Snowy menghirup aroma bunga mawar merah itu dengan dalam.
Tak lama, waiters datang membawa nampan berisi minuman yang Snowy pesan. Tentu keduanya segera duduk dan menikmati minuman buatan bartender tampan yang berdiri tegak menatap tajam ke arah mereka.
"Berikan aku minuman yang seperti biasanya, Ganteng!" Wanita yang duduk di kursi bartender menyeletuk. Mahesa tatap wajah cantik langganannya lalu tersenyum kecil.
Mahesa sudah hapal apa saja yang biasanya para pelanggan pesan. Segera Mahesa buat Radler beer untuk wanita berusia 45 tahun itu.
"Kau bawa gadis mu, Ganteng?"
Tante itu bertanya karena seingatnya, di sepanjang menjadi pelanggan bar ini, Mahesa tak pernah menatap wanita seperti menatap ke arah gadis cantik yang tengah duduk bersama pria tampan di sudut tempat.
"Dia istriku." Mahesa tertawa kecil, sambil menyodorkan satu gelas heels berisi racikan minumannya.
"Sangat cantik," puji Tante itu. "Tapi, dia bersama pria lain." Wanita itu tertawa, dia juga ingat jika dia diselingkuhi suaminya.
Mahesa tak menjawab lagi, pria itu kembali menatap istrinya. Di sana, pria yang bersama Snowy sudah pamit untuk pergi.
"Aku ke toilet sebentar." Demian berlari ke toilet setelah meminum jus pesanan Snowy, terlihat, Demian datang lagi untuk duduk tapi kemudian ia bangkit kembali.
"Kamu nggak apa-apa?" Ini ketiga kalinya Demian kembali dari toilet.
"Aku mulas lagi." Pria itu lekas berlari lagi untuk yang ke sekian kalinya.
Snowy berwajah kesal saat menoleh ke arah suaminya yang mencurigakan. Sudah cukup dipastikan, jika ini pekerjaan iseng Mahesa.
Snowy menyatroni bartender, lalu pria itu keluar dari tempat kerjanya. "Kita pulang!"
"Why?" Kedatangan Snowy ke meja bartender bukan untuk mengajak pulang. "Snow masih mau di sini sama Demian!"
"Sudah cukup ketemunya!" bentak Mahesa.
Snowy tertawa samar. "Tadi siang bukannya kamu sendiri yang bilang kalo kamu nggak cemburu!" tuduhnya.
"Banyak cowok lain, kenapa harus dia?!"
Suara bising bar ini membuat mereka harus saling berteriak, setidaknya suara mereka bisa bersaing dengan lingkungan sekitarnya.
"Kenapa memangnya?"
"Dia bajingan!" Mahesa sangat tahu betul siapa yang barusan Snowy temui. Bukan sekedar tahu tapi cukup tahu dari siapa pun.
"Nggak ada yang lebih bajingan dari pada menikahi, meniduri tapi nggak mencintai!"
Mahesa terdiam mendengar teriakan istrinya yang cukup menohok dirinya. "Ngaca, kamu nggak lebih baik dari Demian!" pekiknya.
Snowy pergi dengan langkah arogan, lalu Mahesa meraih gelas heels dari tangan customernya untuk dibanting ke lantai.
"Sial!"
📌 Segera up lagi... Jam 24... Terima kasih vote nyaaaaa