Perhatian!!!
Jika nggak suka novel ini nggak usah kasih bintang 1,2,3, retting novel jadi turun. Mending nggak usah baca novel ini, gara-gara bintang 1,2,3 patahin semangat penulis yang sudah begadang untuk menulis novel ini. Baca di NT kan gratis, maka hargailah penulis.
Deskripsi
Andin, istri yang gendut setelah melahirkan. Ia di hina oleh ibu mertua dan kakak iparnya karena kegendutannya itu. Bahkan Rafif sang suami malu dengan penampilan istrinya yang sekarang. Sebelum menikah seksi tapi setelah melahirkan tubuhnya sangat melar. Rafif menceraikan Andin karena Andin mempunyai tubuh yang sangat gendut.
Bagaimana nasib Andin setelah bercerai dari Rafif
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Farida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Luna
"Alice kok Selly takut sih sama kamu? Kok bisa?" Andin semakin penasaran dengan Alice, dia melihat wajah Selly yang sangat pucat ketika Alice memberikan kartu namanya.
"Ih Andin kepo," ucap Alice dengan canda tawanya.
"Jangan bercanda deh Alice, aku bertanya serius kamu malah bercanda." Alice hanya tersenyum melihat wajah Andin yang semakin penasaran ketika ia memberikan kartu namanya kepada Selly. Selly yang sebelumnya sangat angkuh tapi tiba-tiba ketika dikasih kartu nama oleh Alice dirinya menjadi pucat.
"Urusin bisnis dulu yah, nanti aku akan ceritakan, jadinya seri. Kamu hutang cerita sama aku, aku juga hutang cerita sama kamu," ucap Alice.
"Ih kamu mah, masa sih perhitungan banget sama sahabat." Andin mencubit pipi Alice.
"Andin, bedak aku luntur. Masak pipiku yang mulus ini dicubit kayak gitu, memang aku masih anak kecil apa? Jangan samain deh sama kita waktu dulu SMA pengen cubit-cubitan pipi. Seharusnya aku yang cubit pipi kamu tuh cuaby banget," ucap Alice.
"Kamu jangan nyentuh-nyentu omongan fisik deh, nyebelin tahu," protes Andin.
"Hahaha kamu ini masa gitu aja tersinggung sih, yah aku mana tega menghina sahabatku sendiri." Mereka terus melangkah sampai bertemu dengan Ratna. Ratna sudah menunggu mereka di ruangannya, Ratna langsung melihat desain-desain Andin. Ia berdecak kagum dengan desain Andin. Ia yakin bahwa fashion show kali ini akan sangat berbeda.
"Wah Mbak Andin luar biasa desainnya ini, pasti akan booming. Jarang yang membuat fashion show untuk ukuran big size." Andin sangat bersyukur bahwa Ratna sangat puas atas design nya.
"Amin Bu, semoga sukses untuk acara fashion show-nya nanti," ucap Andin.
"Saya akan mengumpulkan model-model untuk big size, ini saya sangat puas dengan hasil karya Mbak Andin. Kenapa tidak dari dulu aja saya kenal Mbak Andin." Ratna sangat kagum dengan Andin. Berumur muda tapi sudah bertalenta internasional.
"Takdir Bu baru kepikiran tahun ini, itupun tadinya juga saya iseng doang, hanya upload desain gambar, eh desain saya di instagram ternyata banyak yang komen masuk dan DM pun banyak yang masuk untuk order desain saya. Alhamdulillah Bu rezeki," ucap Andin bersyukur.
"Oke deh nanti untuk fashion show nya itu minggu depan yah, saya terima kasih loh sama Mbak Andin. Saya sangat puas dengan hasil karya Mbak Andin." Ratna sangat mengagumi bakat Andin, bahkan Andin ditawarkan untuk menjadi designer di kantornya. Tapi Andin meminta waktu untuk berpikir sebelum memutuskan hal ini.
"Iya Bu sama-sama, oh ya ini asisten saya, jadi dia tangan kanan saya Bu. Nanti jika kerjasama kita berlanjut, maka yang akan mengurus asisten saya ini," ucap Andin sambil menepuk pundak Alice.
Alice mengulurkan tangannya kepada Ratna dan Ratna menyambut ulur tangan. "Alice," ucap Alice. "Ratna," ucap Ratna.
Alice dan Andin langsung meninggalkan gedung Pt Fashion Indonesia setelah urusan mereka selesai.
"Makan Din, laper nih." Alice memegang perutnya.
"Ayo." Andin merangkul pundak Alice. Ketika berada di pintu mereka berpapasan dengan Sally. Terlihat Selly mengepalkan tangannya, ia menahan amarah melihat Andin dan Alice. Mereka terus berjalan tanpa memperdulikan Selly.
Adin menyalakan mesin mobilnya. Ia berjalan perlahan meninggalkan perusahaan Pt fashion Indonesia. Ia menuju restoran terdekat untuk makan siang bersama dengan Alice. Mereka melihat buku menu dan memesan beberapa menu yang mereka suka. sambil menunggu makanannya yang mereka pesan, mereka berbincang-bincang.
"Ceritakan kepadaku, kenapa Selly takut kepadamu?" tanya Andin.
"Aku pernah lihat Selly di pesta perayaan hari ulang tahun pernikahan Papah dan Mamah. Papah mengundang semua relasinya dan juga karyawannya. Aku pernah diperkenalkan oleh teman-teman relasi Papah dan kebetulan aku melihat Selly. Selly merupakan anak dari karyawan Papahku," jawab Alice.
"Jadi papahmu itu punya perusahaan?" tanya Andin kembali.
"Kamu ingat nama belakangku 'kan. Nama belakangku adalah nama keluargaku. Alice Cahya Arseneo. Arseneo merupakan nama perusahaan papahku Pt Arseneo Bagus Jaya, salah satu perusahaan terkenal di Indonesia." Andin syok, ternyata sahabatnya bukan orang biasa.
"Hah kamu putrinya yang mempunyai perusahaan Pt Arseneo Bagus Jaya?" Alice menganggukan kepalanya.
"Jadi jika aku bilang kepada Papahku untuk memecat ayahnya Selly, maka dijamin keluarga Selly tidak akan mempunyai pekerjaan dan aku bisa memblacklist nama Papahnya Selly dari semua perusahaan di Indonesia." Keluarga Alice sangat berpengaruh power nya.
"Wah sahabatku diam-diam. Aku nggak nyangka loh papahmu dulu sepertinya biasa-biasa aja, aku nggak nyangka yang punya PT Arseneo ternyata papahmu," ucap Andin.
"Itulah kehidupan Andin, bisa kita berada di atas, bisa juga tiba-tiba kita berada di bawah," ucap Alice.
Andin menceritakan tentang kehidupannya sebelum dia menikah sampai ia bercerai dengan suaminya.
"Wah itu mah parah banget, suami nggak tahu diri. Udah numpang hidup, udah enak-enakan malah menghina kamu gara-gara kamunya itu badannya berubah. Laki-laki memang pandangannya itu dengan paras yang cantik, yang aduhai, yang seksi, Mereka udah ngiler. Padahal kamu sudah berjuang untuk mengandung, melahirkan, dan membesarkan anak kalian." Alice sangat geram ketika Andin menceritakan seluruhnya.
"Alhamdulillah aku sekarang sudah berubah, beratku dulu hampir 120 lebih, sekarang 80 kilo berkat aku diet dan olahraga." Andin mulai membanggakan dirinya sendiri.
"Iya Andin, aku bangga sama kamu." Alice mengacungkan 2 jempol untuk Andin.
"Habis kita makan aku minta temenin kamu ke rumah sakit yah," pinta Andin.
"Ngapain Andin ke rumah sakit? Mau konsultasi diet dengan dokter?" tanya Alice.
"Nggak, aku mau mencari sahabatku Luna. Dia bilang bekerja sebagai suster di sana," jawab Andin.
"Ya sudah nanti aku antar deh." Alice akan menemani Andin.
Mereka memakan apa yang mereka pesan. selama 2 tahun ini Andin benar-benar terkurung oleh Rafif. Rafif tak membolehkan Andin untuk keluar tujuannya agar Andin bisa terus di bodohi. Setelah terbebas dari Rafif Andin bisa keluar dengan bebas dan yang membahagiakannya lagi ia bertemu dengan sahabat sewaktu zaman SMA.
Mobil Andin menyusuri kota Jakarta untuk menuju rumah sakit tempat Luna bekerja. Ia pun langsung menanyakan kepada resepsionis di rumah sakit itu.
"Mbak saya mau ketemu dengan Luna." Resepsionis bingung, karena Andin tidak berkata permisi atau yang lainnya.
"Luna siapa ya?" tanya resepsionis.
"Suster yang bekerja di rumah sakit ini Mbak, masa nggak kenal Luna sih Mbak?" Andin mengerutkan dahinya, karena aneh resepsionis tidak mengenal Luna. Padahal kata Luna ia sudah bekerja 2 tahun di rumah sakit ini.
"Ya Luna di sini ada lima Mbak, dua pasien, 1 dokter, 2 suster. Jadi saya bingung Mbak mau cari Luna yang mana?" tanya resepsionis.
"Nah yang suster tuh Mbak," jawab Andin.
"Mbak tahu nama panjangnya Luna yang Mbak maksud?" Andin menggelengkan kepalanya. Ia memang tidak tahu nama panjang Luna.
"Suster di sini namanya Luna Nurlaila dan Aluna Atmaja, jadi Mbak Luna yang mana nih?" Andin mengharuskan kepalanya.
"Aduh Mbak saya nggak tahu atau gini aja Mbak. mlMbak anterin saya kepada kedua perawat itu, nanti Mbak saya kasih tips deh." Resepsionis itu sangat senang ketika Andin menjanjikan tipsnya, dia pun langsung mengantar Andin kepada suster Luna.
"Itu Mbak orangnya yang putih agak tinggi namanya Aluna Atmaja, yang agak pendekkan berkulit sawo matang itu namanya Luna Nurlaila." Andin terkejut karena yang dia cari itu bukanlah Luna sahabatnya yang dia maksud.
"Nggak ada nama Luna lagi Mbak yang sebagai suster di sini?" tanya Andin.
"Setahu saya selama bekerja 2 bulan di sini, hanya itu Mbak suster yang bekerja di sini dan daftar nama nya juga saya kenal semua dengan suster di sini," jawab resepsionis.
"Oh ya sudah ya Mbak. Terima kasih atas infonya, ini tips yang saya janjikan." Andin memberikan dua lembar kertas uang warna merah kepada resepsionis itu, dia sangat senang sekali menerima tips dari Andin.
Andin bingung, sebenarnya Luna siapa? Kenapa setiap dia mengantar Luna selalu ke rumah sakit ini? Tapi ketika ia bertanya tentang keberadaan Luna tidak ada yang tahu suster yang ia maksud. Ia bingung sebenarnya Luna itu hantu atau manusia? Bulu kuduk Andin pun berdiri. Ia langsung mengajak Alice untuk pergi dari rumah sakit itu segera.
Hai Readers selamat berpuasa yah, semangat untuk puasa pertamanya.
Bersambung
✍✍ Mari beri komen kalian yang positif di novel ini. 1 komentar kebaikan Insha Allah membawa kebaikan saya khususnya dan di diri yang membaca. Aamiin 💞
Jadilah dermawan dengan cara like, subscribe dan follow aku. Vote nya juga yah🙏🙏🙏🙏
Baca juga yuk cerita serunya
5 tahun menikah tanpa cinta (Tamat)
Salah lamar
Retak Akad Cinta (bab 1 s.d 18 nyata, fiksi dari bab 19 dst)
Dicampakkan suami setelah melahirkan
Love dari author sekebon karet ❤💞
