Embun adalah gadis yang baik dan juga penurut, saking penurutnya embun harus rela menjadi penebus hutang.
Embun tidak bisa menolak karena embun tidak memiliki pilihan lain selain menerima pernikahan tanpa dasar cinta ini.
Setelah menikah Afkar selalu bersikap dingin, acuh dan bahkan tidak pernah menganggap embun sebagai istrinya.
Walaupun begitu embun selalu berusaha untuk tetap bersikap baik dan sopan, embun tidak ingin menjadi seorang istri yang durhaka.
Bagaimana kelanjutan kisah embun? yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Di meja makan semua orang sudah kumpul untuk makan malam. embun berniat membiarkan karin untuk melayani afkar karena bagaimana pun karin yang lebih berhak.
" Mah biar embun isi piring mamah dan papah ya "
" Tidak perlu, biar kami isi piring kami sendiri. kamu isi piringmu nak, kamu harus banyak makan " Ucap mamah jihan.
" Iya mah " Jawab embun.
" Sekalian dong isiin yang punya aku " Pinta karin
Semua orang langsung menatap kearah karin. berani sekali karin memerintah embun.
Embun hendak mengisi piring karin namun di cegah oleh jasmin " Hentikan kak, dia punya tangan sendiri. biarkan dia ngambil sendiri " Cegah jasmin.
" Iya Embun, biarkan Karin mengisi piringnya sendiri. lebih baik kamu isi piring suami kamu " Ucap papah.
Embun pun menganggukkan kepalanya lalu mengisi piring afkar dengan nasi dan lauk pauk.
" Terimakasih embun "
" Sama-sama mas " Jawab embun langsung duduk dan menikmati makana malam.
Beda halnya dengan Karin yang mengepalkan kedua tangannya di bawah meja, Karin tidak suka melihat sikap perhatian embun kepada afkar.
" Aku sudah kenyang. permisi " Karin langsung meninggalkan meja makan tanpa mengisi perutnya sama sekali.
Embun yang melihat kepergian Karin hanya bisa membuang nafas pelan. Lagi-lagi Karin menyia-nyiakan kesempatan untuk mencuri perhatian dari kedua mertuanya.
Sikap Karin yang seperti itu bisa membuat mereka semakin tidak menyukai Karin.
" Embun, apa ini buatan kamu? " Tanya tante
" Iya tante. tidak enak ya " Kata embun.
" Ini enak sekali bahkan sangat enak. tante sampai ingin tambah lagi " Serunya.
Embun tersenyum " Syukur lah jika tante suka "
" Apa nih resepnya? siapa tau tante bisa belajar dari kamu "
" Hanya resep biasa aja tante " Jawab embun malu-malu.
Tidak hanya tante yang memuji masakan embun, anggota keluarga yang lain juga ikut memuji masakan embun. Mereka terlihat suka dengan apa yang embun masak.
Usai beres makan malam embun membawa buah potong untuk anggota keluarganya yang masih nonton TV.
Embun tidak ikut gabung, embun pergi ke taman untuk menikmati suasana malam sebelum besok mereka akan pulang.
" Embun "
" Eh mas "
" Kamu sedang apa disini? " Tanya afkar
" Hanya mencari angin mas. mas sendiri sedang apa disini? mana mbak Karin? " Tanya embun.
" Aku habis merokok " Jawab afkar menunjukkan bungkus rokok
Embun menganggukkan kepalanya " Besok aku akan pulang bersama mamah dan papah " Ucap embun.
" Apa kamu tidak mau ikut bersama aku? "
" Tidak mas, terimakasih atas tawarannya tapi aku lebih nyaman pulang bersama mamah dan papah lagian, mbak Karin belum tentu mengijinkan aku untuk satu mobil dengan kalian " Balas embun.
Afkar menundukkan kepadanya " Maafkan aku "
" Hahaha.. sudah berapa kali aku mendengar mas meminta maaf kepadaku. sudahlah mas jangan merasa tidak enak seperti itu, kita bawa santai saja hubungan ini "
" Terimakasih ya, kamu sudah mengerti "
" Sama-sama.. aku masuk dulu ya mas. jasmin pasti sudah menunggu aku untuk tidur bereng " Kata embun
" Iya. selamat malam "
" Selamat malam juga mas " Balas embun langsung meninggal afkar di taman.
BERBERAPA HARI KEMUDIAN.
Hari demi hari embun lewati begitu saja. kini pernikahan embun dan afkar sudah memasuki bulan ke tiga.
Tidak ada yang berubah, Afkar selalu mengutamakan Karin di bandingkan embuh. namun embun selalu sabar mendapatkan sikap ketidak adilan dari suaminya.
Embun pun tidak ingin merengek atau meminta suaminya untuk datang ke apartemen karena menurut embun cinta itu tidak bisa di paksakan.
Jika memang afkar memiliki perasaan kepada embun mungkin afkar akan berlaku adil kepada embun. jangankan bersikap adil. afkar datang satu minggu sekali saja sudah bagus.
Di kantin, embun sedang sibuk dengan masakan yang sebentar lagi harus di hidangkan namun tiba-tiba saja perut embun merasa di kocok.
Embun lari ke kamar mandi untuk menumpahkan isi perutnya.
" Astaga ada apa denganku, kenapa akhir-akhir ini aku sering mual dan pusing " Gumam embun mencuci wajahnya agar terlihat segar.
" Mbak, mbak kenapa? mual lagi? " Tanya memey
" Iya. mungkin mbak masuk angin " Ucap embun menyandarkan tubuhnya.
Memey membuang nafas " Biar aku carikan obat tolong angin ya. mending mbak istirahat. kerjaan mbak sudah di pegang oleh yang lain " Kata memey.
" Terimakasih ya, kamu sudah mau aku repotkan "
" Santai saja mbak " Jawabnya langsung mencari obat masuk angin.
Embun melihat kalender di HP nya. embun terdiam ketika melihat tanggal yang tertera disana.
" Subhanallah.. apa jangan-jangan " Gumam embun mengelus perut nya " Ya allah jika benar di dalam perut ku ada malaikat kecil? "
Rona wajah bahagia terpancar dari wajah embun, embun sangat bahagia telah di percaya untuk menjadi seorang ibu.
" Mbak ini obatnya "
" Em.. gak usah mey, mbak sudah baik-baik aja " Kata Embun yang langsung berdiri dan melanjutkan aktivitas.
Di depan embun terus tersenyum, embun berharap jika apa yang menjadi dugaan nya itu benar.
" Kak embun " Seru Gita
" Halo cantik, mau makan apa hari ini? " Tanya embun lembut.
" Aku mau nasi, sama sayur ini dan ini kak " Pinta Gita.
" Wah sekarang Gita sudah pintar makan sayur ya. ini selamat makan "
" Terimakasih kak " Gita langsung gabung bersama teman-teman nya yang lain.
Embun pun melanjutkan aktivitas dengan santai.
Jam sudah menunjukkan jam pulang kerja. embun sudah siap untuk pulang namun sebelum pulang embun akan mampir di sebuah apotek terdekat.
Embun akan membeli tes kehamilan jika memang sudah positif maka embun akan pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Sedangkan di tempat lain. Afkar dan Karin sedang berada di sebuah jamuan makan siang bersama tekan bisnis afkar.
" Tuan afkar sangat pintar mencari pasangan. nona afkar ini sangat cantik " Pujian.
Bukannya senang afkar malah tidak suka dengan pujian itu.
" Terimakasih tuan, sebagai nona afkar, aku harus selalu terlihat cantik agar suamiku tidak malu di depan rekan bisnisnya "
Karin bergelayut manja di lengan afkar " Iya kan sayang " Kata Karin kepada afkar .
" Permisi. saya mau ke toilet dulu " Pamit afkar yang langsung pergi ke toilet.
Karin melihat kepergian afkar, bukanya menjaga kehormatan suami. Karin malah menggoda rekan bisnis afkar dengan suara seksinya.
" Wah ternyata nona tidak hanya cantik tapi seperti nya anda juga sangat menggoda " Goda si pria " Apa di lain waktu kita bisa keluar berdua tanpa suamimu? " Tanya nya.
" Tentu. simpan no ponselku dan hubungi aku di saat kamu sudah ada waktu " Bisik Karin.
Karin dan pria yang ada di hadapannya langsung bersikap biasa ketika afkar kembali dari kamar mandi.
Tidak ada sikap yang mencurigakan di antara mereka, sepertinya mereka benar-benar tukang selingkuh yang handal.
