Hi Mommy!

" Maksud mu Ayu datang kembai? Mencari kamu sama Ale? Dia udah adar terus nyari Ale begitu?"

" Bukan Dad, dia nggak ada sadar-sadarnya. Dia kemari cuma saa kayak dulu, nyari sokongan."

" Heh? Gila?"

Awalnya Ryder dan Ayesha terkejut mengapa tiba-tiba Gael datang dengan wajah yang begitu kesal dan masam. Mereka sangat tahu anak-anak mereka, pasti ada sesuatu hal yang menyebabkan Gael seperti itu. Dan baik Ryder maupun Ayesha tidak menyangka bahwa mantan menantu mereka kembali.

Laporan dari Dorry menambah lengkap cerita tentang Ayu. Bukan hanya itu Gael juga menceritakan tentang pertemuan Angel dan Ayu.

Awalnya memang Gael ingin merahasiakan ini semua dari kedua orang tuanya. Tapi saat Ayu kembali, maka lebih baik dia bercerita agar tidak ada cerita yang tumpang tindih.

Meskipun gael yakin bahwa Ryder dan Ayesha tidak akan mudah termakan omongan, tapi ia tetap harus menceritakan duduk permasalah antara dirinya dengan Ayu dulu.

" Mom and Dad pasti udah tahu banyak dari Dorry. Aku tahu kalian berdua menyelidiki masalahku dan Ayu. Dan sekarang akan aku ceritakan sendiri. Semua itu berawal dari dia yang tidak ingin punya anak dan ingin menggugurkan kandungan. Lalu ... ."

Kini Ryder dan Ayesha benar-benar mendengarkan cerita itu dari mulut sang anak. Rasanya masih saja tetap sakit hati mereka saat kembali diingatkan akan hal tersebut.

Ayu yang Ayesha tahu dulu, adalah wanita yang baik. Ia juga sama sekali tidak pernah menyangka bahwa ambisi wanita itu bisa mengalahkan akal sehatnya. Dan yang menyedihkan, Ayu sama sekali tidak memiliki ikatan batin kepada Ale.

Jika membicarakan masalah ambisi, Ayesha jadi mengingat ibu sambungnya dulu, ambisi yang begitu besar dan menakutkan akhirnya membuat wanita itu gila dan meninggal pun dalam keadaan yang masih belum memiliki jiwa yang sehat.

" Ya Tuhan ini beneran ngeri, kamu harus menjaga Ale dengan baik Gael. Mommy takut kejadian tante mu dulu sampai ke ulang lagi. Mommy nggak mau Ale jadi kayak Tante Luna, walaupun pada akhirnya Tante Luna berhasil sadar.

" Iya Mom, aku juga nggak mau kok kayak gitu."

Gael juga menceritakan bagaimana tanggapan Ale saat Ayu datang ke rumah. Ayesha dan Ryder tidak menyangka bahwa cucunya bisa bersikap demikian. Namun tetap saja harus hati-hati, anak-anak tetaplah anak-anak.

Sebenarnya Gael bukannya bersikap buruk, memisahkan anak dai ibunya. Dan Gael juga bukannya tidak memberi Ayu kesempatan untuk kembali lagi berhubungan baik dengan Ale, bukannya begitu.

Semua yang Gael lakukan karena dia paham betul bagaimana isi kepala Ayu. Ia tahu betul bahwa Ale hanya akan dijadikan alat untuk mencapai tujuannya. Ayu bukannya tulus untuk datang dan menjadi ibu yang baik bagi Ale.

Jika benar ia datang untuk Ale, pastinya dia tidak akan kembali tinggal dengan pria itu. Pria yang sama sekali tidak memiliki status apapun tapi Gael yakin bahwa mereka pastilah memiliki hubungan yang dalam. Dan bisa saja hubungan itu terjalin sejak saat Ayu masih berstatus sebagai istrinya dulu.

" Lha sekarang Ale sama siapa Gael, Aloy sama Dorry di sini lho. Kamu buruan pulang sana, kasian Ale nunggu kamu."

" Saat ini Non Ale pasti lupa sama Daddy nya Tuan Besar. Saya yakin itu. Soalnya Non Ale lagi main sama mommy nya."

" Mommy?"

Ryder dan Ayesha berteriak bersama. Ucapan Dorry yang baru saja sungguh membuat kedua orang tua itu tidak mengerti. Usia mereka yang sudah tidak muda, sungguh rasanya sedikit sulit jika harus menerima kejutan yang bertubi-tubi.

" Kamu udah nikah lagi Gael, nikahnya diem-diem. Wanita mana yang kamu kibulin sekarang."

" Astaga Dad, jangan telan mentah-mentah omongan Dorry. Lagian kamu Dor, mulut mu itu lho sama sekali nggak ada rem nya. Itu tuh cuma karyawan baru, gadis ingusan yang sangat disukai Ale. Dan Ale manggil tuh bocah mommy, nggak tahu kenapa bisa gitu. Padahal mereka juga baru aja ketemu tuh. Tapi Ale bisa senempel itu sama tuh cewek ingusan."

Ryder dan Ayesha masih tidak paham dengan apa yang diucapkan leh Gael. Aloy yang melihat hal tersebut meminta izin untuk menjelaskan.

Aloy menceritakan bagaimana pertemuan antara Ale dan Keisha. Dia menjelaskan dengan begitu runut, jadi Ryder dan Ayesha pun menjadi lebih paham.

" Keisha, kok namanya kayak nggak asing ya. Palingan cuma kebetulan aja namanya sama. Hanya heran aja, Ale bisa sedekat itu sama wanita sampai manggil gadis itu mommy."

" Nah kan, Mommy aja bingung apa lagi aku yang lihat. Pokonya aneh deh. Haah ya udah aku balik dulu Mom, Dad. Dan kalau Ayu tiba-tiba muncul, Mommy dan Daddy pura-pura aja nggak tahu apa yang terjadi. Berlagak aja sama sekali nggak ngerti, aku pengen tahu apa yang akan dia lakukan setelah mendapat penolakan dari ku secara terang-terangan."

Ryder setuju dengan ide dari Gael untuk berpura-pura bodoh, tapi tidak dengan Ayesha. Jika bertemu dengan Ayu, rasanya ia sungguh ingin langsung bertanya mengapa sebagai seroang ibu, Ayu tega mencampakkan putrinya sendiri. Minimal jika memang tidak menyukai Gael, maka dia akan tetap memiliki rasa cinta terhadap Ale.

Ya, Ayesha sangat ingin bertanya demikian. Akan tetapi Ayesha tidak akan melakukan itu. Ayesha ingin mendukung apa yang sudah jadi keputusan putranya.

Gael meminta Aloy untuk sedikit lebih cepat dalam mengemudi. Dia suah terlalu lama meninggalkan Ale, ditambah dia juga sudah mengingkari janjinya untuk menjemput sang anak. Bagi Gael, tidak menempati janji yang dibuatnya merupakan sebuah kesalahan, meskipun janji itu ia lakukan terhadap putrinya dan mungkin saja bagi orang lain bukan suatu hal yang besar atau penting.

" Ale pasti marah nih," ucap Gael tiba-tiba.

" Maaf Pak Bos, kayaknya tidak deh. Soalnya saya dapat laporan dari Betty, sekarang Non Ale lagi asik main sama Mbak Keisha."

" Ya? yang bener dia nggak kesel sama sekali?"

Aloy menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Hal tersebut membuat Gael semakin tidak sabar untuk sampai di rumah.

Ckiiit

Sesampainya di pekarangan rumah, Gael mengerutkan kedua alisnya saat melihat sebuah mobil pick up terparkir di sana.

" Punya siapa?"

" Itu punya Mbak Keisha, katanya tadi mereka pulang naik itu."

" Hah?"

Gael hanya bisa menggelengkan kepala. Banyak sekali kejutan yang dibuat oleh gadis ingusan itu. Dan, apa yang dikatakan Aloy tadi ternyata benar. Ketika sampai di dalam rumah, Gael melihat Ale sedang begitu asik makan bersama dengan Keisha. Gael juga terkejut saat Ale makan sayur yang selama ini sangat dihindarinya.

" Ohooo, jadi gini ya cara main Ale."

" Eh Pak Gael, se-selamat datang."

" Aloo Daddy, duduk yuk. Ayo matan, ini yang masak Mommy lho. Masatan Mommy Sha the best potoknya."

Gael menyipitkan matanya dan melihat ke arah Keisha. Tatapan tajam yang membuat sekujur tubuh Keisha menjadi merinding. Ini lah yang membuat Keisha enggan tinggal, dia tidak ingin bertemu dengan Gael karena suasananya menjadi sangat canggung bagi dirinya.

Dia juga merasa bersalah karena membawa Ale kembali dengan mobil bak terbuka.

" A-ale, karena Daddy Ale sudah pulang, kakak juga harus pulang dulu ya."

" Ayo, aku anter."

" Hah?"

TBC