NovelToon NovelToon
Mertua Dan Ipar Dari Surga

Mertua Dan Ipar Dari Surga

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:734.4k
Nilai: 4.6
Nama Author: Uul Dheaven

Hanin, gadis yatim piatu tak berpendidikan tiba-tiba di jodohkan dengan seorang Pria mapan. Awal nya semua mengira calon Hanin adalah Pria miskin. Namun siapa sangka, mereka adalah orang kaya.
Hanin begitu di sayang oleh mertua dan juga ipar nya.
Tidak ada siapa pun yang boleh menyakiti Hanin. Tanpa mereka sadari, Hanin menyimpan rahasia di masa lalu nya.

Yang penasaran, cus langsung meluncur. Baca nya jangan di loncat ya. Nanti Author ya nggak semangat nulis.

Selamat membaca, ☺️☺️☺️☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Bu Ambar merasa heran saat tidak mendengar dan melihat Hanin pagi itu. Biasa nya, Hanin sudah bangun ketika subuh. Tapi hari itu, Hanin tidak terlihat sama sekali.

Bu Ambar pun mendekat ke arah kamar anak nya dan mencoba untuk mencari tahu. Terdengar suara tangisan Hanin dari dalam.

Huhuhuhuhu

Bu Ambar yang khawatir langsung menggedor pintu. Ia takut Hanin kenapa-kenapa.

"Hanin, kamu nggak apa kan. Kenapa kamu menangis? Hanin!"

Dor

Dor

Dor

Pintu pun di buka oleh Abian. Namun, hanya diri nya saja yang terlihat di depan pintu. Sedangkan Hanin, di tutupi oleh tubuh Abian.

"Ada apa, Bu?"

"Hanin kenapa nangis? Kamu apain mantu Ibu, Abi?"

"Hanin tadi mimpi, Bu. Biasa lah."

"Oh begitu. Trus, kenapa Hanin belum bangun jam segini. Biasa nya dia rajin bangun pagi."

"Hanin lagi nggak enak badan, Bu. Nanti mungkin Abi belikan obat saja."

"Yaudah kalau gitu. Bawa saja kerumah sakit. Jangan di tunda lagi." Ucap Bu Ambar masih saja mencoba untuk mengintip Hanin. Tapi, beliau sama sekali tidak menemukan Hanin.

Abian langsung menghampiri Hanin yang sejak tadi menangis. Hanin tidak bisa bangun karena tubuh nya terasa sangat sa-kit.

"Bang Abi, kenapa Hanin jadi begini? Ini sakit sekali. Hanin nggak bisa bangun."

Abian pun bingung. Menurut yang ia tahu dari cerita teman-teman nya. Jika mereka akan mandi bersama sambil bercanda ria di kamar mandi setelah melakukan hubungan.

Tapi ini, kenapa Hanin malah menangis dan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Abian bahkan lupa jika semalam mereka bermain tanpa memikirkan dampak setelah itu.

Hanin yang dikuasai jamu. Dan Abian yang sudah lama menunggu waktu itu. Jadi lah mereka berdua tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan.

Apalagi tidak ada pemanasan tubuh sehingga tubuh Hanin sakit dan pegal.

"Jangan nangis ya Hanin. Biar Abang gendong ke kamar mandi. Atau nanti kita kerumah sakit. Kita periksa kenapa Hanin bisa sakit. Mau ya."

"Iya. Hanin nggak tahu kenapa kayak gini. Rasa nya seluruh tubuh Hanin kayak terkoyak. Ngilu, perih, sakit. Hanin tidak bisa menjelaskan nya. Bahkan, di libas sama Tante pas kecil, tidak sesakit ini."

"Maafkan Bang Abi ya. Udah buat Hanin jadi sakit kayak gini."

"Enggak kok. Kita sama-sama salah. Kan kita sama-sama penasaran tadi malam. Yaudah. Bang Abi gendong Hanin, ya. Hanin nggak sanggup jalan sendiri."

Abian pun menggendong istri nya dan membawa Hanin ke dalam kamar mandi. Tubuh polos istri nya itu, membuat si jagoan kembali terbangun.

Tapi, Abian tidak mungkin meminta hak nya lagi. Kasihan istri nya yang sudah lemah tak berdaya.

"Mau Abang mandikan?"

"Boleh." Ucap Hanin tanpa sungkan.

Dan Abian pun langsung meletakkan istri nya perlahan di dalam bath Up. Tubuh Hanin tidak terlalu kecil tapi tidak juga terlalu besar.

Namun, kedua benda kembar itu jelas terlihat dan mengenai da-da bidang nya Abian. Jangan tanya seperti apa detak jantung itu.

"Hanin,"

"Iya Bang Abi. Ada apa?"

"Terima kasih, ya."

"Terima kasih untuk apa?"

"Terima kasih karena sudah menjaga mahkota nya Hanin selama ini. Dan akhir nya, Abang lah yang jadi pemenang nya."

"Hanin nggak ngerti."

"Ya sudah, mandi aja ya. Nanti Abang jelaskan lagi."

Abian pun memandikan istri nya yang sudah lemah itu. Ia harus menahan segala rasa yang ada saat memandikan Hanin.

Tangan nya sesekali mengambil kesempatan untuk menyentuh benda kembar yang akan menjadi kesukaan nya mulai saat itu.

" Kok cuma itu aja yang di sabunin?"

"Karena itu kesukaan Abang."

"Abang suka mereka?"

"Iya. Suka sekali."

"Kok aneh ya. Kenapa Abang bisa suka sama mereka? Abang dulu nya nggak minum Asi ya?"

Uhuk.

"Bukan gitu Hanin. Kan beda dulu masih kecil. Jadi nggak ngerti dimana enak nya."

Hanin masih bingung dan berpikir. Ia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh suaminya.

"Trus, sekarang enak?"

"Iya."

"Hmm,,, Hanin jadi bingung."

"Tidak perlu bingung. Abang cuma mau, kalau Abang lagi pengen mereka, Hanin jangan larang ya."

"Iya. Hanin nggak larang kok. Kata Ibu, kalau sudah menikah, semua milik istri adalah milik suami. Dan Hanin pun pernah dengar Pak Ustad saat ceramah di televisi."

"Emang Hanin ngerti nonton yang kayak begituan?"

"Ya kan ada Ibu yang jelasin ke Hanin. Hanin kan udah besar. Jadi, Hanin harus tahu hal yang kayak gitu. Supaya jangan di bodohi sama orang lagi nanti."

"Apa Ibu bilang begitu? Trus, apa lagi yang Ibu ajarkan?"

"Hmm, Hanin lupa. Eh, kok nggak siap-siap ya Hanin mandi nya. Kalau gitu, Hanin mandi sendiri aja Bang Abi. Ini udah bisa gerak sedikit."

"Hanin yakin?"

"Iya."

Abian dengan wajah kesal langsung keluar dari dalam kamar mandi dan membiarkan Hanin mandi sendiri.

Padahal ia masih ingin berlama-lama menyentuh si kembar yang membuat nya candu. Hanin benar-benar tidak tahu apapun soal itu. Berbeda dengan Abian yang semalam sadar dalam melakukan nya.

"Abian, bagaimana Hanin?"

Bu Ambar tiba-tiba sudah berada di kamar mereka. Lagi, Abian lupa mengunci pintu. Ibu nya ini, benar-benar tidak bisa sabar.

"Hanin lagi mandi, Bu. Ada apa?"

"Ibu masih kepikiran Hanin. Ibu khawatir. Ibu udah menyuruh bibik untuk membuat sarapan kesukaan nya."

"Iya, Bu. Terima kasih. Nanti Abian bilang ke Hanin."

"Baiklah. Eh tapi, apa itu Abian?"

Bu Ambar pun mendekati tempat tidur milik anak dan Menantu nya. Di sana, bercak merah terlihat.

"Tidak ada apa-apa Bu." Ucap Abian berpura-pura tidak tahu.

"Abian, apakah semalam sudah lolos? Dan apa karena hal itu Hanin menangis? " Tanya Bu Ambar dengan senyum menghias bibir nya.

1
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Anonymous
Kecewa dg cerita di bab ini
Yuliana Tunru
kok bisa satu RS dikuasai orang gila securiti dan oeraqat jg dokter kok takut mng siapa dia benar2 ya oma dan.opa x hrs tau pqnggil dan kumpulkan semua cm hanin dan oma opa x yg berhak memerintah di RS iru
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
aneh bin gmn gitu🤭🤭
Che Uji
😄😄😄 naughty kancil
umi suryandari
loh kok jadi gini...
Siti Tanisah
lanjut thor
jawir
Gak jelas amat ,terlalu mengada ada kayakny ,,masa rumah sakit besar bisa begitu
ah y sudahlah kita lihat kelanjutanya kayak apa
Aditya HP/bunda lia
dasar gila ibunya juga ntar pas oma dan opa nya hanin datang habis kalian
Ari Peny
kok aneh para dokter sama perwate kok mau d suruh2 org gk kenal
Sitipatimah
Luar biasa
Che Uji
grace , lo lupa ya Ada Di rumah siapa ? suka2 aja pecahkan piring org ...
Che Uji
😄😄😄
Che Uji
😆😆😆😆😆

😆😆😆
Che Uji
😄😄😄 bocor lah rahsia abian Mandi malam2
Che Uji
😄😄😄
Che Uji
😆😆😆 nikmati saja haniiinnn
Che Uji
ooooo ... mujuk si jagoan suruh tidur lagi yaaaa 😄😄😄
Che Uji
aduuhhh ... apa yang 'brak' , apa yang 'bruk' 😁
Siti Tanisah
semoga g terjadi apa" sama anaknya hanin..lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!