NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar Naga

Legenda Pendekar Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Komedi / Petualangan
Popularitas:238.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Shujinkouron

Dengan sebilah pedang di tangan, aku menantang takdir, bukan demi menjadi pahlawan tetapi agar terciptanya kedamaian.
Dengan sebilah pedang, aku menantang empat penjuru, langit dan bumi, menjadi tidak terkalahkan.
Dengan sebilah pedang, aku menjelma menjadi naga, menghabisi iblis, menyelamatkan kemanusiaan.
Dengan sebilah pedang, aku menemukan dunia dalam diri seseorang, menjaganya segenap kekuatanku, bersamanya selamanya.
Dengan sebilah pedang, kuukir sebuah legenda, tentang anak manusia menantang langit, legenda pendekar naga!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shujinkouron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 3 – Penginapan Bulan Perak

Tiga hari berlalu sejak Xiao Chen resmi menjadi murid Fang An, mereka sudah meninggalkan hutan dan Fang An mengajak Xiao Chen kembali ke sekte namun perjalanan mereka cukup panjang.

Fang An yang sebelumnya merasa cemas dan khawatir karena Xiao Chen terlalu jauh lebih dewasa dari anak seusianya perlahan-lahan mulai berubah pandangan. Bukan hanya Xiao Chen adalah murid yang baik dan penurut tetapi juga begitu menghormati Guru dan berbakti, membuat Fang An kini memandangnya sebagai anak berbakat.

“Dunia persilatan adalah dunia yang kejam, tetapi selama kau berlatih dengan giat maka setidaknya kau akan bisa bertahan hidup dengan baik.”

Dalam perjalanan Fang An memang tidak banyak menceritakan tentang sekte mereka melainkan memilih memberikan gambaran suasana dunia persilatan pada Xiao Chen.

Xiao Chen merasa sedikit canggung karena sikap Fang An begitu berbeda padanya dibandingkan kehidupan sebelumnya tetapi Xiao Chen memahaminya. Pada kehidupan sebelumnya Xiao Chen merupakan seorang anak lima tahun yang mengalami trauma, penjelasan ini jika disampaikan padanya oleh Fang An hanya akan membuat Xiao Chen memilih untuk menjauh dari dunia persilatan.

Fang An menjelaskan seperti ini pastinya karena memandang Xiao Chen sebagai murid yang berbakat serta berani, memang di kehidupan kedua ini Xiao Chen berniat tidak akan lagi mengecewakan Gurunya.

“Chen’er, Gurumu ini bukan orang hebat di dunia persilatan dan banyak kekurangan, tetapi Guru harap kau tidak menyesali berada dibawah bimbingan Gurumu ini. Andai suatu hari ada pendekar yang lebih pantas mendidikmu, Guru akan membiarkan kau berada di bawah bimbingannya.” Fang An berkata seperti ini sambil tersenyum tipis. Dalam tiga hari saja, Fang An merasa Xiao Chen terlalu berbakat untuk berada di bawah bimbingannya yang belum pernah memiliki satupun murid.

Biarpun Fang An berkata demikian, Xiao Chen mengetahui bahwa Fang An sedang merendah. Sekte yang akan menjadi rumah baru Xiao Chen sekaligus tempat Fang An berasal adalah Lembah Seratus Pedang, meskipun tidak bisa dibilang sebagai sekte besar aliran lurus tetapi tidak terlalu jauh dari itu.

Fang An dikenal di dunia persilatan sebagai Pendekar Berwajah Giok, kemampuan pedangnya juga papan atas yang membuatnya menjadi salah satu pesilat handal di sektenya.

Lembah Seratus Pedang memiliki seratus orang Tetua yang mengurus sekte yang disebut Tetua Pedang. Para Tetua Pedang yang berjumlah seratus orang ini merupakan kumpulan pesilat paling hebat di Lembah Seratus Pedang.

Fang An bukan hanya berhasil menjadi Tetua Pedang paling muda dalam sejarah yaitu saat berusia 19 tahun, tetapi juga murid paling berbakat pada generasinya.

Tentu saja nama Pendekar Berwajah Giok bukan didapatkan dari kemampuannya bermain pedang melainkan hal lainnya.

“Guru, murid hanya akan mengikuti Guru, tidak akan mengikuti yang lain.” Xiao Chen menepis niat baik Fang An, baginya sungguh Fang An hanya satu-satunya orang yang pantas dia panggil Guru di kehidupan sebelumnya.

“Chen’er, Dunia persilatan tidak seperti yang kau bayangkan. Tidak ada salahnya memiliki lebih dari satu Guru, bahkan diriku memiliki tiga guru sepanjang hidupku dan mungkin akan bertambah.” Fang An berkata sambil mengelus kepala Xiao Chen.

Xiao Chen merasa canggung ketika Fang An mengelus kepalanya tetapi tidak berkata apa-apa, Bagaimanapun dirinya memiliki mental orang berusia 92 tahun saat ini. Masalah memiliki lebih dari satu guru juga tidak Xiao Chen bantah lebih jauh.

Menurutnya dengan Kitab Dewa Naga Surgawi yang masih ada dalam ingatannya, dia tidak membutuhkan Guru lain. Selama memiliki waktu, Xiao Chen akan mampu menguasai dunia persilatan dan memperbaiki semua penyesalannya di masa lalu.

“Hari sudah mulai malam, sebaiknya kita beristirahat di tempat itu…” Fang An menunjuk sebuah penginapan sederhana.

Memang jalur yang ditempuh Fang An dan Xiao Chen merupakan jalur perdagangan sehingga tidak jarang ada penginapan serta kedai di sepanjang jalur ini. Beberapa malam terakhir keduanya sudah menginap di alam terbuka, Fang An merasa tidak ada salahnya kali ini mereka beristirahat di tempat ini.

Xiao Chen mengerutkan dahinya, selama beberapa hari terakhir dia berusaha mengingat semua kejadian yang terjadi pada kehidupan pertamanya dimulai dari hari pertemuan dirinya dengan Fang An.

“Bukankah harusnya kami mendatangi penginapan ini setelah seminggu perjalanan?” batin Xiao Chen saat memandang penginapan di hadapannya.

Xiao Chen cukup mengingat penginapan ini karena pada kehidupan sebelumnya saat dia melewatinya, penginapan ini telah menjadi reruntuhan serta dipenuhi banyak jasad. Xiao Chen bahkan kehilangan kesadaran ketika menemani Fang An memeriksa kondisi di dalam reruntuhan tersebut.

Pada kehidupan sebelumnya Xiao Chen berjalan dengan lambat tanpa semangat hidup sehingga membutuhkan waktu jauh lebih lama tiba di tempat ini, sebaliknya sekarang dia berjalan dengan penuh semangat bersama Fang An. Xiao Chen tidak mengetahui apa yang terjadi di penginapan ini dulunya tetapi pastinya bukan sesuatu yang baik.

“Bisa saja semua itu terjadi malam ini…” Xiao Chen berbisik pelan, khawatir dirinya dan Fang An dalam bahaya.

“Chen’er, Apa yang kau pikirkan? Ayo masuk…”

“Guru, Apakah tidak sebaiknya kita melanjutkan perjalanan saja? Murid tidak sabar melihat tempat tinggal yang baru…” Xiao Chen tersenyum canggung.

Fang An tersenyum lembut dan mengelus kepala Xiao Chen, menjelaskan bahwa sekte mereka tidak akan pergi kemana-mana sehingga keduanya tidak perlu buru-buru.

Xiao Chen mengaruk kepalanya yang mulai terasa sakit, sebuah keajaiban dirinya bisa mengalami kehidupan kedua. Xiao Chen tidak ingin terbunuh beberapa hari setelah kelahiran kembalinya, meskipun Fang An memiliki ilmu silat yang tinggi tetapi Xiao Chen tidak ingin mengambil resiko.

“Jika aku bersikeras menolak memasuki penginapan, Guru pasti menjadi curiga apalagi jika nanti dia mendengar sesuatu terjadi pada penginapan ini…” Xiao Chen merasa dilema, tanpa pilihan dia mengikuti Fang An memasuki penginapan.

Xiao Chen hanya bisa berharap bahwa kejadian mengerikan itu tidak terjadi malam ini karena Xiao Chen tidak bisa membantu Fang An andai terjadi sesuatu nanti.

Keduanya kemudian memasuki penginapan yang bernama Penginapan Bulan Perak tersebut.

 

 

1
Herman Zulkarnain
Luar biasa
Asri
mantap alur ceritanya
Andrian Pesik
karya ini sangat menarik dan luar biasa
PujaKelana
Kecewa
PujaKelana
Biasa
sahar ludin
neks
sahar ludin
mantap
Yudi Priadi
namanya cerita ya begitu
Yudi Priadi
memulai petualangan
Yudi Priadi
mulai konfliktiba
sahar ludin
neks
sahar ludin
mantap
Yudi Priadi
mulai menanam budi
sahar ludin
neks
sahar ludin
mantap
Guntursyam Asmara mantap banget
Luar biasa
Yudi Priadi
bixin penasaran
Yudi Priadi
bikin penasaran apa yang bakal terjadi ya
Yudi Priadi
menarik pendekar pedang masa depan
Yudi Priadi
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!