Demi menjaga nama baik keluarga Adiguna, Sandra harus rela menjadi istri pengganti majikannya sendiri. Insiden mempelai wanita yang melarikan diri, justru membuat Sandra terseret dalam ikatan suci pernikahan dengan putra sulung keluarga Adiguna yang lemah lembut dan sangat ramah.
Namun sangat di sayangkan, akibat pelarian sang pujaan hati membuat sifat Harun Pradipta berubah sepenuhnya. Sifat lemah lembut dan ramahnya seakan terkubur dalam dalam bersamaan dengan perasaanya terhadap sang kekasih.
Penghinaan tepat di hari pernikahan merubah sosok Harun menjadi pria arogan dan dingin. Termasuk kepada wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.
Lalu bagaimana dengan Sandra? Akankah dia bisa membawa Harun kembali dari jurang keterpurukannya.
Update setiap hari jam 12.00.
Follow Instagram @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Sudah 30 menit setelah dokter memberitahu jika Amira sudah sadar namun, masih dilakukan pemeriksaan padanya sehingga Sandra dan yang lain harus menunggu.
"Kenapa lama sekali," ucap Ana gusar.
"Tenang, Ana. Mungkin dokter sedang memeriksa mama secara rinci demi kesehatan nya," sahut Sandra mengusap punggung Ana dengan lembut.
Tak beberapa lama dokter bersama 2 suster keluar dari ruang periksa Amira. Harun yang paling dulu mendekati dokter untuk mengetahui keadaan sang mama.
"Dok, bagaimana kondisi mama saya?" tanya Harun dengan tergesa.
"Nyonya Amira sudah sadar, namun akibat serangan jantung semalam membuatnya sekarang lebih sensitif. Jangan buat dia terkejut apalagi membuatnya stress." Jawab dokter menjelaskan yang dimana Harun menanggapi nya dengan anggukan.
"Apakah kami boleh menemui nya, Dok?" tanya Adiguna ybg sejak semalam begitu khawatir pada istrinya.
"Silahkan, mohon jangan terlalu banyak mengajak nya berbicara." Jawab dokter yang kemudian pamit pergi beserta 2 suster yang bersama nya.
Dan keempatnya masuk kedalam kamar rawat Amira, dilihat wanita berpakaian pasien itu berbaring dengan wajah pucat.
"Mama?" panggil Ana memeluk sang mama sambil menangis.
"Sayang, bagaimana keadaanmu?" tanya Adiguna pelan.
"Kamu ini apa si, pa. Udah tua masih panggil sayang," sahut Amira terkekeh pelan.
"Mama, mama baik baik saja?" tanya Harun menggenggam tangan Amira.
"Mama akan baik baik saja selama kamu tidak menceraikan Sandra," jawab Amira lirih.
Sandra dan Harun saling melempar pandangan, mereka bingung harus berkata apa terutama Sandra. Di satu sisi ia harus menerima keputusan Harun dan di sisi lain ada mama mertua yang begitu ia sayangi.
Namun Sandra harus bisa menjelaskan, jika apa yang diinginkan Amira tidak akan terjadi.
"Mama, itu semua tidak...," ucapan Sandra terhenti karena Harun menyela perkataan nya.
"Kami tidak akan bercerai mah, jadi mama harus sehat sehat demi kami." potong Harun membuat Sandra terkejut dan Amira senang begitupun dengan Ana dan Adiguna.
"Kamu tidak sedang membohongi mama kan, Harun?" tanya Amira ragu.
"Aku tidak akan bercerai dengan Sandra dan itu kebenaran nya, ma." Jawab Harun tanpa ragu.
"Kemarilah, Sayang." Pinta Amira meminta Sandra untuk mendekat.
Sandra menurut, ia berdiri di sebelah bangsal Amira. Tangan nya di raih oleh Amira dan di genggam dengan begitu erat.
"Kamu mau kan sayang?" tanya Amira menatap Sandra penuh harap, ia takut Sandra akan menolak untuk membatalkan perceraian akibat sikap Harun.
"Aku mau asal mama baik baik saja," jawab Sandra membuat bibir Amira menyunggingkan senyuman.
***
Sandra merawat Amira dengan begitu telaten, ia menyuapi Amira dengan makanan yang rumah sakit berikan, membantu Amira yang ingin ke kamar mandi serta membantu nya minum obat.
Semua harus ia lakukan sendiri karena Ana ada bimbingan dengan dosen dan tidak boleh absen, sementara Harun mengantar Adiguna pulang untuk bersih bersih.
"Sandra?" panggil Amira pelan.
"Iya, Ma?" sahut Sandra yang sedang membereskan bekas makan Amira.
"Kamu akan menepati janji kamu kan, Sayang? janji dimana kamu akan selalu berada dj samping Harun apapun yang terjadi?" tanya Amira seketika membuat Sandra menghentikan Aktivitas nya.
"Ma, sampai kapan pun aku akan selalu berada di samping mas Harun. Tapi aku harus bagaimana ma jika dia menolak keberadaan ku?" sahut Sandra diakhiri pertanyaan lagi.
"Mama yakin sama kamu, mama yakin kamu bisa buat Harun jatuh hati. Jangan menyerah sayang, hanya kamu harapan mama untuk kebahagiaan Harun." Pinta Amira menggenggam tangan Sandra dengan lembut.
"Aku akan berusaha, Ma." Balas Sandra mengangguk yakin.
"Mas, semoga ke depannya kamu lebih bisa menghargai aku sebagai istrimu. Semoga suatu saat nanti kamu dengan penuh kebahagiaan mengatakan cinta padaku, aku akan menunggu sampai tarikan nafas terakhir ku untuk menunggu cintamu." Batin Sandra menatap nyalang kearah jendela kamar rawat itu.
UPDATE NYA TELAT MULU THOR, MAKLUM GUYS AKU BESOK SEKOLAH JADI BANYAK YANG HARUS DI SIAPIN SETELAH 1 TAHUN NGAMAR DOANG😶😶
BERSAMBUNG............
cwe yg ngejar2 cwo sangat gak elok dan tak tahu malu juga kaya ga punya marwah krn yg hrsnya mengejar tu cwo..