Shen Long yang tidak memiliki basis kultivasi dipaksa menikah dengan Yun Mei dan menjadi cucu menantu keluarga Yun.
Ibu Yun Mei tidak menyetujuinya dan membenci Shen Long yang dianggap sampah dan tidak berguna.
Dengan alasan obat, Ibu Yun Mei meminta Shen Long untuk mencari bahan obat ke tempat terlarang yang berbahaya.
Bukannya menemukan kematian, Shen Long justru mendapatkan keberuntungan memperoleh kekuatan dalam menemukan bahan obat tersebut, sehingga mengubah takdirnya.
Ketika Shen Long hendak kembali dengan bahan obat yang telah diperolehnya untuk bertemu Yun Mei, dia justru menambah pengalaman dalam berpetualang meningkatkan basis kultivasinya hingga tahap Raja Dewa Iblis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHALINKA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 | Taruhan pukulan
Mendengar suara tawa penonton membuat wajah Chan Ming merah padam karena marah, lalu diapun melompat ke arena.
“Kamu berani menghinaku disini” kata Chan Ming
“Maaf, saya tidak bermaksud menghina. Tapi jika tuan merasa terhina, mohon maafkan saya” kata lelaki itu merendah.
“Aku akan menghajarmu” teriak Chan Ming lalu menyerang ke arah lelaki setengah baya tersebut.
Perkelahian terjadi dengan sengit namun tidak berapa lama, Chan Ming berhasil memukul jatuh lelaki setengah baya tersebut.
“Ayah” teriak gadis cantik di panggung mendekati ayahnya yang terluka.
“Kamu hanya berada pada Alam Master tingkat hijau berani melawanku yang tingkat biru tua” kata Chan Ming.
“Aku akan melawanmu sampai mati” teriak gadis itu sambil menghunus pedangnya menyerang ke arah Chan Ming.
Trang!
Dengan mudah Chan Ming menepis pedang ditangan gadis itu, lalu merangkulnya.
“Kamu dengan ketrampilan di tingkat kuning ingin melawanku? Kamu hanyalah semut bagiku” kata Chan Ming kemudian mendekatkan bibirnya ingin mencium wajah gadis itu.
“Lepaskan gadis itu tuan muda Chan” teriak Yun Mei tiba-tiba
Chan Ming menoleh ke arah datangnya suara tersebut lalu melihat kecantikan Yun Mei yang membuat matanya semakin berbinar.
“Wah, rupanya gadis cantik lain yang cemburu ya. Baiklah, aku akan melepaskan gadis ini. Tapi kamu harus ikut denganku malam ini” kata Chan Ming sambil melepaskan gadis diatas panggung lalu turun mendekati Yun Mei.
“Kak Yun, bagaimana ini?” bisik Yun Jiang pada Yun Yong
“Aduh, Yun Mei terlalu ikut campur urusan orang lain. Level kultivasi Chan Ming diatas kita, jika kita melawan malah akan mempermalukan diri kita karena kalah” sahut Yun Yong.
“Jiang, kamu segera melaporkan pada ayah kejadian ini” kata Yun Yong
“Baik kak” sahut Yun Jiang yang kemudian berlari menuju kediaman keluarga Yun.
“Wow, ada dua gadis cantik disini” kata Chan Ming gembira melihat Yun Mei dan Yun Yueyin disana
Tanpa sadar Yun Mei dan Yun Yueyin mundur ketika Chan Ming mendekatinya.
Namun tiba-tiba Shen Long berdiri di depan mereka menghadang Chan Ming.
“Kamu siapa? Beraninya menghalangiku. Kamu tidak memiliki level kultivasi tapi berani menantangku? Hahahaha...” Chan Ming tertawa memandang remeh Shen Long.
“Shen Long, kamu pergilah. Kamu tidak akan bisa melawannya” kata Yun Mei
“Maaf nona, meskipun aku lemah. Tapi aku tidak bisa membiarkan kamu disentuh oleh laki-laki ini. Walaupun harus mati, setidaknya aku memberikan waktu untuk kedatangan tuan” sahutnya pelan
“Ayo tuan Chan Ming, aku akan menerima pukulanmu” kata Shen Long
“Apa aku tidak salah dengar?” sahut Chan Ming.
“Kamu ingin mengadu kekuatan denganku? Hahaha.. sungguh tidak tahu malu”
“Aku bisa dengan mudah merubuhkanmu dengan sekali pukul” lanjutnya
“Kalau begitu aku menerima dua pukulan darimu. Jika aku masih bisa berdiri, kamu harus mengakui kalah dan lepaskan kami” kata Shen Long
“Apa kamu gila Shen? Kamu bisa mati menerimanya” bisik Yun Mei pada Shen Long.
“Jika aku mati, tidak apa-apa. Kamu bisa merawat kuburanku nona” sahut Shen dengan santai.
Yun Mei menggigil sedih mendengar kata-kata Shen, hatinya tidak rela karena dirinya menyebabkan Shen terbunuh.
“Baiklah. Kamu yang memintanya” kata Chan Ming sambil bersiap.
“Suadara-saudara, hari ini aku memberikan pemuda ini pukulan. Jika dia terbunuh oleh pukulanku, bukan karena kesalahanku, tapi dia sendiri yang mencari mati” kata Chan Ming kepada para penonton sekitarnya.
“Bagiku cukup satu pukulan saja untuk membunuhmu” lanjutnya dengan sombong.
“Lelaki yang berani tanpa kultivasi menantang alam master tingkat biru tua untuk memukulnya” bisik orang-orang sekitar mereka
“Bukan berani, tetapi idiot. Dia tidak akan mampu menahannya”
“Sekali pukul pasti langsung mati”
“Ayah, datanglah secepatnya. Jangan biarkan Shen Long mati untukku disini” kata Yun Mei dalam hatinya sambil memejamkan matanya.
“Bersiaplah” kata Chan Ming.
Lalu dia bergerak dengan kecepatan tinggi menuju ke arah Shen Long dan memukul dadanya.
Bugh!
Darah muncrat dari mulut Shen lalu membuatnya terlempar ke belakang menabrak sebuah dagangan di belakangnya. Kepulan debu menutup pandangan orang-orang sekitarnya.
“Shen..” teriak Yun Mei menangis sambil berlari mendekati jatuhnya Shen Long
“Sudah selesai” kata orang-orang sekitarnya
“Dia tidak akan bisa menerima pukulan seperti itu”
“Lihatlah, kamu tidak bisa menerima satu pukulan pun dariku. Jangan membual untuk menerima dua pukulan” kata Chan Ming dengan sombongnya.
Tiba-tiba Shen Long bergerak berusaha berdiri dibantu oleh Yun Mei, tampak kakinya gemetar menahan sakit di dadanya. Darah mengalir dari mulutnya namun dia berusaha untuk berdiri. Membuat mata setiap orang di sekitarnye bergidik ngeri.
“Shen, sudahlah. Jangan dilanjutkan” kata Yun Mei dengan sedih memapah Shen Long.
“Tidak. Aku harus menyelesaikannya” sahut Shen Long dengan keras kepala.
Dia telah sering menerima pukulan dari orang-orang selama hidupnya sampai terluka beberapa kali. Namun hari ini dia benar-benar baru pertama kali merasakan sakit yang luar biasa dari seorang petarung tingkat biru tua alam master.
“Aku belum menyerah. Lakukan yang berikutnya” kata Shen Long membuat orang-orang sekitarnya terkejut.
“Masih mau dilanjutkan?” kata orang-orang
“Apa kamu benar-benar bodoh?”
“Apa kamu tidak sayang pada nyawamu?”
“Diam!” teriak Chan Ming mukanya merah padam pada kerumunan yang ramai dengan berbagai omongan.
“Baru kali ini seorang tanpa kultivasi berani berdiri menantangku menerima pukulan sampai dua kalinya” kata Chan Ming dengan tubuh yang bergetar marah.
“Benar-benar tidak sayang pada nyawamu. Aku telah melemahkan kekuatan seranganku tadi. Tapi kali ini aku tidak akan memberikan ampun padamu” kata Chan Ming dengan tatapan tajam.
“Kamu hanya beralasan saja dengan kekuatanmu seperti itu tidak bisa merubuhkan ku dengan satu pukulan” sindir Shen Long sambil meneguk darah di tenggorokannya.
“Baiklah. Bersiaplah. Aku tidak akan mengampunimu kali ini” kata Chan Ming sambil menyerang kembali ke arah Shen Long
Ledakan!.
Terjadi ledakan saat serangan kedua dilakukan, angin dan debu menyapu keseliling kerumunan sekitarnya. Pandangan mata tertutup oleh debu tersebut.
“Tuan Muda!” teriak seseorang.
Chan Ming tergeletak tidak sadarkan diri di depan mereka. Kemudian para bawahannya segera mengangkatnya. Lalu pergi dari sana.
Orang-orang di kerumunan merasa heran dengan hal itu, bagaimana bisa?
“Apa yang terjadi?”
Setelah debu mulai hilang, pandangan mulai terlihat seorang lelaki tua berdiri dibelakang Shen Long dengan telapak tangan di punggungnya.
“Kakek” teriak Yun Mei melihat lelaki tua itu
“Syukurlah ada kakek yang datang menyelamatkan kami” kata Yun Yueyin selanjutnya
Shen Long yang mendengar teriakan Yun Mei merasa lega, lalu perlahan menutup matanya dan tidak sadarkan diri. Tubuhnya sudah tidak kuat menahan rasa sakit yang dia paksakan untuk tetap berdiri.
“Anak muda yang luar biasa” pikir Yun Guo setelah menahan jatuhnya Shen Long.
“Struktur tubuhnya sangat bagus, namun sayang diusianya sekarang belum pernah belajar kultivasi. Sungguh sangat disayangkan”
“Ayah!” teriak Yun Chao dan Yun Li hampir bersamaan saat datang ke lokasi kejadian tersebut lalu berlutut menghormatinya.
“Tetua Yun” kata Yun Ji sambil berlutut mengikuti mereka.
“Mari kembali ke rumah.” kata Yun Guo mengajak anak dan cucu mereka kembali.