Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
BAB 13
Airin setelah melihat kondisi rumahnya langsung ditemani Baskoro, membuat perasaan Airin lebih tenang karena sudah lihat langsung walaupun kenangan bersama orang tuanya sudah tidak ada yang diselamatkan.
"Pulang yuk Rin sudah malam, nanti kamu sakit jika kamu masih disini terus dan kita bahas langkah selanjutnya kamu untuk rumah kamu disini." ucap Baskoro sambil bantu Airin bangun, sudah cukup lama Airin duduk ditanah.
"Bangun rumah ini lagi Bas, semoga saya tidak lupa posisi ruangan rumah ini Bas supaya tetep sama seperti dulu walaupun perabotannya beda." lirih Airin, tidak menyangka rumah lamanya bisa kebakar seperti ini, membuat semua barang-barang ibu nya hangus terbakar.
"Oke besok kita bahas sama tim iya, sekarang kita pulang karena kamu butuh istirahat jangan sampai sakit Rin." bujuk Baskoro peduli dan kwartir sama kondisi Airin.
Airin ngangguk setuju untuk pulang, karena kelamaan pun tidak akan mengubah rumahnya seperti dulu lagi akhirnya Airin ikut Baskoro jalan menuju mobil nya untuk pulang.
**
Ozy nahan Dea untuk tidak rebut dompet dan juga kunci mobil yang diberikan ke Lisa, karena semua fasilitas yang Dea miliki dipegang sama Lilis.
"Hukuman kamu selama empat bulan Dea, Ayah berharap selama hukuman kamu tidak bertingkah lagi jika Ayah denger kamu sakiti Bunda dan adik-adik kamu, Ayah akan memberikan hukuman lebih berat untuk kamu!" tegas Ozy tidak mau dibantah.
"Ayah tega sama Dea, dulu Ayah tidak seperti ini pas Bunda masih hidup tapi setelah menikah sama perempuan kampung itu bisa tega sama Dea memberikan hukuman segala!" lirih Dea kesal.
"Ayah bukan tega tapi tegas dan berusaha adil, jika adik-adik kamu melakukan kesalahan juga Ayah berikan hukuman, mulai besok kamu sudah dibagian HRD staf biasa selama empat bulan dan gaji pun sama seperti karyawan lainnya." lanjut Ozy sambil pegang tangannya Suratmi.
"Memangnya enak sudah berangkat kerja naik angkutan umum eh turun jabatan jadi staff biasa dikantornya sendiri, selamat menahan malu Kaka ku." ledek Lisa puas melihat Kaka tirinya mendapatkan hukuman yang cukup berat, bagaimana tidak berat jika Dea harus jadi karyawan biasa diperusahaan sendiri selama empat bulan.
"Sabar iya Nak menjalankan hukuman dari Ayah." ucap Suratmi tidak tega melihat anaknya mendapatkan hukuman, berharap Dea selama menjalankan hukuman dari Ozy tidak lagi jahatin dirinya.
Dea langsung pergi mendengar ucapan Suratmi, karena Suratmi membuat Dea kehilangan fasilitas yang selama diberikan sama Ozy. Kehilangan mobil, handphone, kartu ATM, laptop, bahkan jabatan pun diambil sama Ozy selama empat bulan tanpa kemewahan membuat hidup Dea menjadi suram.
**
Airin setelah sampai di kamarnya langsung membuat denah rumah, Airin berusaha mengingat rumah lamanya demi bisa dibangun rumah baru dengan bentuk rumah yang sama.
"Alhamdulillah jadi juga, tinggal besok kasih ke tim supaya diproses pembangunan rumahnya, Ibu maafkan Airin yang tidak bisa jaga rumah kita sampai kebakar tapi Alhamdulillah Airin bisa bangun kembali dengan pekerjaan Airin sekarang, semoga suatu saat Bunda pulang melihat rumah kita walaupun dengan perabotan rumah yang baru." lirih Airin merasa sedih sekaligus bersalah, karena tidak ada niatan minta orang lain jagain rumahnya selama Airin merantau.
Setelah selesai membuat desain rumah, kertas dan peralatan gambarnya dimasukin kedalam tas supaya besok bisa dibawa ke kantor dan mulai proses pembangunan.
double y thor