NovelToon NovelToon
Cinta Rasa Kopi Susu

Cinta Rasa Kopi Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zylan Rahrezi

Rania, seorang barista pecicilan dengan ambisi membuka kafe sendiri, bertemu dengan Bintang, seorang penulis sinis yang selalu nongkrong di kafenya untuk “mencari inspirasi.” Awalnya, mereka sering cekcok karena selera kopi yang beda tipis dengan perang dingin. Tapi, di balik candaan dan sarkasme, perlahan muncul benih-benih perasaan yang tak terduga. Dengan bumbu humor sehari-hari dan obrolan absurd, kisah mereka berkembang menjadi petualangan cinta yang manis dan kocak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zylan Rahrezi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Persimpangan Jalan

Bab 18: Di Persimpangan Jalan

Setelah beberapa bulan penuh dengan acara, kolaborasi sosial, dan kesuksesan yang terus menerus mengalir ke kafe mereka, Rania dan Bintang merasa bahwa segala sesuatu berjalan dengan sangat lancar. Namun, di balik kesibukan dan kebahagiaan tersebut, mereka mulai merasa bahwa mungkin mereka telah terlalu sibuk memikirkan orang lain dan lupa untuk memberikan perhatian penuh pada diri mereka sendiri.

Rania merasakan adanya kelelahan yang perlahan mulai menggerogoti dirinya. Walaupun kafe mereka berkembang pesat dan mendapat perhatian dari banyak pihak, hatinya merasa seperti ada sesuatu yang hilang. Seperti sebuah teka-teki yang belum sepenuhnya terpecahkan.

Pada suatu sore, setelah acara "Kopi dan Kebaikan" yang sukses, Rania duduk di meja belakang, menyusun catatan tentang perkembangan kafe, sementara Bintang sedang mengurus beberapa pelanggan di depan. Tiba-tiba, suara pintu terbuka dan seorang pengunjung baru datang, seorang pria muda dengan ransel besar yang tampaknya baru saja kembali dari perjalanan.

Pria itu langsung menuju meja Rania, tersenyum ramah. “Maaf mengganggu, tapi saya melihat kafe ini dari luar dan rasanya sangat menarik. Boleh saya duduk sebentar?” tanyanya dengan sopan.

Rania mengangkat wajahnya, sedikit terkejut dengan kedatangan pria tersebut. Namun, dia tersenyum, merasa bahwa kafe mereka memang selalu menerima siapa saja yang datang. “Tentu saja, silakan duduk. Ada yang bisa saya bantu?”

Pria itu duduk dengan rileks, meletakkan ranselnya di samping. “Sebenarnya saya sedang mencari tempat yang tenang untuk menulis. Saya sedang dalam perjalanan jauh dan merasa kafe ini punya suasana yang tepat.”

Rania mengangguk, memandang pria tersebut dengan rasa ingin tahu. “Keren. Apa yang sedang Anda tulis?”

Pria itu tersenyum dan mulai membuka laptopnya. “Saya seorang penulis, dan saya sedang mengerjakan buku yang berkisah tentang perjalanan hidup orang-orang yang bertemu di tempat-tempat tidak biasa. Seperti kafe ini.”

Rania terkejut mendengar itu. “Wah, itu menarik. Mungkin cerita kita bisa jadi salah satu bagian dari buku Anda.”

Pria itu tertawa ringan. “Itu bisa jadi. Mungkin kita bisa ngobrol lebih lanjut nanti. Saya benar-benar ingin tahu lebih banyak tentang apa yang membuat kafe ini begitu istimewa.”

Rania mengangguk, merasa ada sesuatu yang menarik tentang pria ini. Dia merasa seperti mendapat panggilan untuk berbicara lebih banyak, untuk berbagi cerita tentang perjalanan mereka dan apa yang telah mereka lakukan selama ini. Namun, di sisi lain, ada rasa cemas yang tak bisa dia lepaskan.

---

Malam itu, setelah kafe tutup, Rania duduk bersama Bintang di meja panjang yang selalu mereka gunakan untuk merencanakan acara.

Bintang melihat Rania yang tampaknya sedang dalam kebimbangan. “Rania, ada apa? Lo kelihatan seperti lagi mikirin sesuatu yang besar.”

Rania mendesah panjang, meletakkan tangan di atas meja. “Gue merasa seperti kita sudah terlalu sibuk membantu orang lain dan memperbesar kafe ini. Tapi di dalam hati gue, ada sesuatu yang belum terselesaikan. Kayaknya gue butuh sesuatu lebih dari sekadar bekerja. Gue butuh waktu untuk diri gue sendiri. Gue perlu menemukan sesuatu dalam hidup gue yang lebih dari sekadar ini.”

Bintang mengangguk dengan penuh pengertian. “Gue tahu apa yang lo rasakan. Lo sudah sangat memberi, dan kadang kita lupa bahwa kita juga perlu memberi ruang untuk diri kita sendiri. Lo berhak merasa bingung dan butuh waktu untuk mencari tahu apa yang lo inginkan.”

Rania menatap Bintang dengan rasa terima kasih. “Lo benar, Bintang. Tapi gue nggak tahu apa yang harus gue lakukan. Rasanya seperti gue berada di persimpangan jalan, dan gue harus membuat keputusan besar.”

Bintang tersenyum lembut. “Lo sudah memilih jalan yang penuh tantangan dan kebaikan. Gue percaya apapun yang lo pilih nanti, itu akan jadi pilihan yang terbaik buat lo. Kita cuma perlu tetap jujur sama diri kita sendiri.”

Rania merasa sedikit lega mendengar kata-kata Bintang. Seperti mendapat dorongan untuk berhenti sejenak, melihat ke dalam diri sendiri, dan mencari tahu apa yang benar-benar ia inginkan dalam hidupnya.

---

Beberapa hari setelah itu, Rania kembali bertemu dengan pria penulis yang ia temui di kafe. Mereka duduk di sudut yang sama, dan kali ini, percakapan mereka lebih dalam.

“Jadi, apa yang lo tulis tentang perjalanan hidup orang-orang yang datang ke kafe ini?” tanya Rania sambil menikmati secangkir kopi panas.

Pria itu mengangguk, matanya bersinar dengan semangat. “Ya, sebenarnya, saya ingin menangkap keindahan hidup yang tak terduga. Banyak orang datang ke kafe, berbagi cerita, dan beberapa dari mereka mungkin tidak tahu apa yang sedang mereka cari. Tapi ketika mereka mulai berbicara, mereka menemukan jawabannya.”

Rania tersenyum, merasa sedikit terhubung dengan pria itu. “Tapi bagaimana dengan lo sendiri? Apakah lo sudah menemukan jawabannya?”

Pria itu terdiam sejenak, matanya mengarah pada jendela di depan mereka. “Itu yang saya cari, sebenarnya. Jawaban untuk diri saya sendiri. Saya telah melakukan banyak perjalanan, namun setiap langkah saya terasa membawa saya ke titik yang berbeda.”

Rania merasa seperti mereka berbicara tentang hal yang sama, meskipun dengan kata-kata yang berbeda. “Kadang-kadang kita harus berjalan jauh untuk menemukan siapa diri kita, bukan?” ujarnya pelan.

Pria itu mengangguk, lalu memandang Rania. “Itu benar. Kita sering melupakan siapa kita sebenarnya ketika kita terlalu fokus pada dunia di sekitar kita. Tapi ketika kita berhenti sejenak dan mendengarkan hati kita, kita akan menemukan apa yang kita cari.”

Rania merasa kata-kata pria itu menggugah hatinya. Ada sebuah kejelasan yang mulai terbentuk di benaknya. Mungkin inilah saatnya untuk berhenti sejenak, untuk memberi ruang bagi dirinya sendiri, dan untuk benar-benar mendengarkan apa yang diinginkan hatinya.

---

Beberapa minggu kemudian, Rania memutuskan untuk melakukan perjalanan lagi. Kali ini, ia ingin lebih memahami siapa dirinya tanpa terganggu oleh tanggung jawab yang selama ini ia emban. Dengan hati yang penuh keraguan tapi juga harapan, ia mengucapkan selamat tinggal kepada Bintang untuk sementara.

“Gue nggak tahu berapa lama, Bintang. Tapi gue janji, gue akan kembali dengan lebih banyak jawaban,” ujar Rania, sambil memeluk sahabatnya itu.

Bintang tersenyum dan mengangguk. “Lo nggak sendirian dalam perjalanan ini, Rania. Gue tahu lo pasti akan menemukan apa yang lo cari.”

---

Rania melangkah keluar dari kafe yang penuh kenangan, menuju perjalanan baru yang penuh ketidakpastian, namun juga peluang untuk menemukan dirinya lebih dalam. Dalam hatinya, ia tahu bahwa setiap langkah, setiap pertemuan, dan setiap cerita yang ia dengar akan membawa ia lebih dekat pada jawaban yang ia cari.

To be continued...

1
໓աiɛ🌸
ciee cieee mulai berlanjut hubungannyaa
໓աiɛ🌸
uhuyy🤭🤭
໓աiɛ🌸
novelnya ringan....aku suka cara penulisan dan tata bahasanya..
Zycee
Makasih
anggita
oke lah👌👍
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: semangat buat up nya🙏✌
total 1 replies
anggita
oke👌thor.. terus berkarya tulis. semoga novelnya sukses. salam buat mbak Rania barista kopi😊.
anggita
jadi ingat, klo ga salah dulu ada film judulnya Filosofi Kopi🤔
anggita
like+iklan 👍☝
anggita
Bintang⭐💻📝... Rania☕🍵
Fitria Mila astuti
bagus bahasa nya dan alur ceritanya...ringan tapi menarik. 👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!