naura anindira seorang jadis yg harus menjadi tulang punggung keluarga saat menduduki bangku SMA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Onchel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.26
Seketika badan bastian hampir saja ambruk jika tidak di tahan oleh niko,,tangis nya pecah,,,untuk pertama kali ia menitik kan air mata untuk seorang wanita.
"nau mana janji kamu yg akan berjuang bersama sampai kita nikah,,,nau aku gak rela kamu pergi secepat ini"tangis bastian
"maaf mas jenazah nya akan segera kami bawa ke pemakaman,,,mas iklas kan saja agar jalan pulang nya semakin ringan"titah salah seorang pelayat.
"bro sabar bro,,,"niko sendiri tak tau cara menenangkan bastian harus seperti apa,,,diri nya juga lemas mendengar berita kepergian naura.
Niko : kita udah sampai di alamat nya naura,,,bastian sok berat mendengar kabar naura meninggal karena kecelakaan.
Andini : niko lo bercanda nya jangan keterlaluan deh.
Niko : send a picture
"gue mau ngantar naura sampai ketempat peristirahatan terakhir,,,"ucap bastian dengan suara seraknya.
Saat warga sudah membopong keranda tersebut tiba² terdengar teriakan anak kecil yg menghentikan langkah kaki warga,,,anak kecil tersebut berlari sambil menangis histeris.
"ibu adek sayang ibu,,adek mau ikut ibu saja,,,"
"dek iklas kan saja ibu mu,,,di sini masih ada ayah yg akan menjaga dan membesar kan kamu dengan baik" ucap seorang laki² yg memeluk anak tersebut.
"ibu?"ucap niko dengan penuh tanda tanya.
"maaf pak anak kecil itu siapa"tanya bastian.
"itu anak dan suami naura,,,naura baru saja satu minggu pulang jadi TKW di hongkong dan kemarin baru dari luar kota tau² nya bus yg ia naiki mengalami kecelakaan yg membuat nya meninggal"
niko menepuk pundak bastian "monyet kita salah orang goblok "kata niko.
"maaf pak apa ini naura yg anda maksud?"tanya niko sambil memperlihat kan foto naura.
"owalah,,,bukan mas ini nama nya naura jumaira,,dia masih gadis belum menikah orang nya,,,rumah nya itu di gang kecil itu belok kiri" terang bapak tersebut.
"njirrr sayang banget air mata gue terkuras abis,,,ternyata gue nangisin orang yg gak gue kenal"ucap bastian dengan menahan tawa.
Sementara ponsel niko terus saja berdering,,,
Sudah puluhan panggilan tak terjawab dari andini.
Andini : niko please fotoin jenazah nya naura,,,gue udah sare di grup besok kita akan berangkat ke kampung nya naura.
andini : kalau aja gue ikut gue pasti bakalan anterin dia sampai ke tempat peristirahatan terakhir nya.
andini : niko monyettt kemapa lu gak angkat telfon gue.
"buset dah,,,si andin udah kasih kabar di grup teman² nya yg lain,,,tentang berita naura yg neninggoy."
Tak lama bastian juga melihat ponsel nya,,ada panggilan tak terjawab dari bi sum.
"mampus semua pada geger soal kematian nya naura goblok,,,ya kali gua this is prank,,,kan gak lucu,,,bisa di getok bi sum gue ntar jika sampe sana"
"ini kita dosa banget sumpah,,,ngetawain orang meninggal,,,karna ke goblokan lu anjir" kata niko
"iy juga ya untung aja suami dari jenazah gak begitu merhatiin gue,,,coba aja gue dari awal gak kenalin diri,,,sebagai pacar jenazah bisa perang gak tuh di depan jenazah"kikik bastian.
Akhir nya niko dan bastian sampai di depan rumah naura yg sebenar nya,,,terlihat sederhana tapi sejuk di pandang mata,,,dengan halaman yg cukup luas,,,nuansa jaman dulu banget.