Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Setelah selesai mandi, Marshall mengajak istrinya untuk menonton film di ruang keluarga
Marshall sudah mempersiapkan beberapa camilan agar tidak bosan saat menonton
"Sayang, kamu suka nonton film apa?" Tanya Marshall
"Aku suka semuanya, kecuali film action" Jawab Sulfi ketus
Setelah memilih film apa yang akan mereka lihat, Marshall langsung duduk di samping istrinya
"Sayang, apakah kamu suka dengan rumah yang aku belikan? Tanya Marshall sambil mencoba duduk mendekati istrinya
"I-iya Mas, aku suka" jawab Sulfi dengan perasan yang campur aduk saat suaminya duduk mendekati dirinya
Pelan-pelan tangan Marshall merangkul leher istrinya sambil menonton film
Sulfi mencoba untuk menggeser posisi duduknya, Marshall yang mengetahui langsung mempererat rangkulannya dan ia meminta Sulfi untuk tetap duduk
"Apakah kamu sudah mulai mencintai suamimu ini?" Tanya Marshall
Sulfi langsung memalingkan wajahnya karena merasa gugup jika suaminya menatapnya seperti itu
Sulfi yang mendengar perkataan suaminya langsung salah tingkah dan ia melirik ke arah wajah Marshall yang sedang memandang wajahnya
"Jangan grogi seperti itu, apakah kamu sudah mulai jatuh cinta kepadaku?" Marshall hanya ingin mengetahui apakah istrinya sudah mulai mencintainya atau belum
Mashall mengatakan kepada istrinya kalau ia mencintai Sulfi sejak kejadian dimana dirinya tidak sengaja menabrak Sulfi
Seketika pipi Sulfi menjadi memerah saat mendengar perkataan dari suaminya
Marshall mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya dan ia bisa merasakan debaran jantung Sulfi saat ini
Sulfi menatap wajah suaminya yang sangat tampan sekali
"Mulai sekarang jangan pernah pulang malam dan selama Mas dinas keluar kota. Sepulang sekolah harus langsung pulang. Kalau kamu tidak patuh, kamu sendiri yang menanggung akibatnya" pinta Marshall
Sulfi langsung mendorong tubuh suaminya dan mengatakan kalau ia tidak akan kemana-mana
"Perasaan kemarin aku hanya kerja kelompok dan itupun sudah minta ijin" Sulfi mencoba mencari celah agar suaminya tidak membahasnya lagi
Marshall melihat istrinya yang masih saja berbohong dan tidak mau mengakuinya kalau tidak sedang kerja kelompok
"Kerja kelompok di Mall ya sayang" ucap Marshall yang sudah menyelidikinya
Sulfi membelalak dan meminta suaminya untuk tidak menuduhnya sembarang
"Mas tidak menuduh sayang dan Mas juga sudah tahu kalau kamu pergi bersama Dhea" ujar Marshall
Marshall meminta agar istrinya tidak berbohong lagi kepadanya dan kalau sampai itu terulang lagi. Marshall tak segan-segan untuk melakukan ritual olahraga
"M-mas...." Disaat Sulfi akan protes tiba-tiba Marshall langsung mendekatkan bibirnya ke bibir istrinya
Ia mencium istrinya dengan ciuman yang sangat lembut
Sulfi memukul pundak suaminya agar melepaskan ciumannya. Namun tangan Marshall langsung menahannya agar istrinya tidak bisa memukulnya dan lama-kelamaan Sulfi juga membalas ciuman yang diberikan oleh suaminya
Melihat istrinya yang sudah mau membalas ciumannya, Marshall memberanikan diri untuk mencium bibir istrinya lebih lama
Sulfi memegang pipi suaminya dan mereka berdua kembali melanjutkan ciumannya
Tubuh mereka berdua mulai saling berdekatan dan Marshall yang sudah tidak tahan langsung melepaskan pakaiannya
"Apakah Mas boleh melakukannya?" Tanya Marshall yang meminta ijin kepada istrinya untuk melakukan ritual olahraga
Saat ini Sulfi sedang perang batin dimana dirinya sepertinya sudah mulai jatuh cinta dengan suaminya tetapi disisi lain dia masih ragu dengan perasaannya sendiri
Ia menatap wajah suaminya dan ia mengatakan kalau saat ini sedang berhalangan dan belum selesai
Mendengar perkataan istrinya, tubuh Marshall langsung lemas dan setelah itu ia masuk kedalam kamar mandi
Marshall langsung mengguyur kepalanya agar bisa menurunkan hasratnya yang ingin melakukan ritual olahraga bersama istrinya
"Sayang, kenapa kamu selalu menyiksaku" ucap Marshall yang tidak bisa menahannya, apalagi Sulfi adalah wanita yang sangat cantik dan mempunyai tubuh yang sangat putih sekali
Sementara itu Sulfi masih duduk termenung di depan televisi karena ia sudah terlena dengan ciuman yang diberikan oleh suaminya
Sulfi masih merasakan detak jantungnya yang berdetak kencang sekali saat mengingat ciuman yang diberikan oleh suaminya
"Kenapa aku tadi malah membalas ciumannya, mulai besok aku tidak mau membalas ciumannya lagi" gumam Sulfi yang langsung masuk ke kamarnya
Melihat suaminya yang masih berada di dalam kamar mandi, Sulfi langsung naik ke atas tempat tidur dan memejamkan matanya
Marshall yang sudah selesai mandi dan mengambil kimono handuknya
Ceklek!
Suara pintu yang dibuka oleh Marshall saat selesai mandi
"Cepat sekali dia sudah tidur" Marshall mendekati istrinya dan melihatnya yang sudah tertidur pulas
Marshall mencium kening istrinya dan ia langsung memakai pakaiannya
Setelah mengenakan pakaiannya, Marshall berjalan menuju ke dapur untuk memasak nasi goreng
Sudah lama Marshall hidup sendirian dan ia sudah terbiasa membuat nasi goreng
Ia membuka kulkas dan mengambil telur dan udang untuk sebagai campuran nasi goreng
Marshall mulai menumis bumbu yang sudah ia haluskan kemudian ia memasukkan udang dan telur
Aroma masakan yang dibuat oleh suaminya membuat Sulfi penasaran dan ia langsung bangkit dari tempat tidur
Sulfi turun ke lantai bawah dan melihat suaminya yang sedang memasak
Marshall melihat istrinya yang berdiri melihatnya memasak
"Sayang, lapar juga?" Tanya Marshall
Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia mencoba membantu suaminya
Marshall meminta agar istrinya untuk menyiapkan air minum saja
Nasi goreng sudah matang dan Marshall menghidangkannya di meja makan
"Ayo sayang kita makan dulu" ucap Marshall
Sulfi tidak menyangka sama sekali jika suaminya ternyata pandai memasak
"M-mas, besok berangkat jam berapa?" Tanya Sulfi
"Mas besok berangkat setelah mengantarkan kamu sekolah, kenapa sayang? Apakah kamu sudah mulai takut jika Mas akan meninggalkanmu?" Tanya Marshall
Sulfi menggelengkan kepalanya dan ia meminta suaminya untuk menjaga kesehatannya saat berada di luar kota
Marshall tersenyum saat melihat istrinya yang sudah mulai perhatian terhadap dirinya
Sementara itu di tempat lain dimana Hatta sedang memasukkan semua pakaiannya ke dalam tas
"Mas, kamu mau kemana? Apa kamu ingin meninggalkan aku dalam kondisi hamil seperti ini?" Tanya Linda
"Aku kemana bukan urusanmu dan aku sudah muak dengan pernikahan ini" Hatta langsung keluar dari kamar
Linda menggelengkan kepalanya dan ia memegang kaki Hatta untuk tidak meninggalkannya
"Mas, ini anak kamu. Jangan tinggalkan aku Mas, aku akan melakukan apapun asalkan kamu tidak pergi dari sini" ucap Linda sambil menangis sesenggukan
Linda sangat takut jika ia nanti kembali jatuh miskin dan ia telah harga dirinya jatuh dihadapan Hatta
"Yakin kamu mau melakukan apapun?" Tanya Hatta sambil tersenyum sinis
Linda menganggukkan kepalanya sambil tangannya masih memegang kaki suaminya
Hatta meminta agar Linda melepaskan tangannya dan setelah itu ia meminta Linda untuk membelikan ayam bakar di jalan S
"I-iya Mas, aku akan membelikannya" Linda langsung bangkit dan di saat akan mengambil kunci mobil. Hatta langsung meminta istrinya untuk berjalan kaki
Hatta juga tidak memberikan uang kepada Linda untuk membeli ayam bakar
"Kalau kamu tidak mau, aku bisa kok beli sendiri. Tapi...." Linda pun langsung keluar untuk membeli ayam bakar yang ada di jalan S
Linda yang tidak kehilangan akal langsung menghubungi Reyhan untuk mengantarkannya ke Jalan S
"Kenapa ponsel Mas Reyhan tidak aktif?" Linda berkali kali mencoba menghubungi Rey tetapi tidak diangkat dan akhirnya ia berjalan menuju ke jalan S
Melihat istrinya yang sudah keluar, Hatta langsung pergi dari rumahnya
Hatta memutuskan untuk mengejar Sulfi agar mau menikah dengannya dan ia tidak perduli jika harus berkelahi dengan Marshall yang merupakan Om nya