NovelToon NovelToon
Lyra (Jenderal Perang Menjadi Istri Lemah Sang Mafia)

Lyra (Jenderal Perang Menjadi Istri Lemah Sang Mafia)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Raja Tentara/Dewa Perang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: aisy hilyah

Karena pengkhianatan suami dan adik tirinya, Lyara harus mati dengan menyedihkan di medan pertempuran melawan pasukan musuh. Akan tetapi, takdir tidak menerima kematiannya.

Di dunia modern, seorang gadis bernama Lyra tengah mengalami perundungan di sebuah ruang olahraga hingga harus menghembuskan napas terakhirnya.

Jeritan hatinya yang dipenuhi bara dendam, mengundang jiwa Lyara untuk menggantikannya. Lyra yang sudah disemayamkan dan hendak dikebumikan, terbangun dan mengejutkan semua orang.

Penglihatannya berputar, semua ingatan Lyra merangsek masuk memenuhi kepala Lyara. Ia kembali pingsan, dan bangkit sebagai manusia baru dengan jiwa baru yang lebih tangguh.

Namun, sayang, kondisi tubuh Lyra tak dapat mengembangkan bakat Lyara yang seorang jenderal perang. Pelan ia ketahui bahwa tubuh itu telah diracuni.

Bagaimana cara Lyara memperkuat tubuh Lyra yang lemah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Tatapan Lyra terpaku pada makanan yang berserakan di lantai kamarnya. Makan malam yang diantar pelayan dari dapur dan ditolak Lyra secara langsung.

"Kudengar kau selalu menolak makanan yang dibawa pelayan ke kamarmu. Kau memang tidak tahu diri, tidak tahu diuntung. Jika bukan karena kau istri dari tuan Xavier, tak sudi sekali rasanya aku melayani mu yang sangat merepotkan ini. Sekarang, kau makan makanan itu! Aku tidak peduli bagaimana caranya kau harus menghabiskan makanan itu!" bentak kepala pelayan sembari menuding sosok Lyra dengan jari telunjuknya.

Emosi dalam dirinya meledak, seumur hidup dia tidak pernah mendapat hinaan seperti itu. Seorang jenderal perang, dipaksa memakan makanan sampah.

"Nira!" Suara Lyra bergetar dingin, kedua tangan mengepal, napas ikut tercekat. Luapan emosi tak dapat dia tahan lagi.

"Baik, Nona!"

Dengan sigap, Nira melumpuhkan kepala pelayan itu. Dia membuatnya berlutut di hadapan Lyra sembari mengunci kedua tangan di belakang tubuh.

"Sial! Apa yang kalian lakukan padaku? Lepaskan, atau kalian akan ...."

"Akan apa? Akan menambah hukuman seperti biasa? Kau pikir kau siapa? Kau hanya seorang pelayan yang seharusnya melayani majikan dengan benar," sengit Lyra, membuat kepala pelayan itu mendongak tak senang.

Puih!

"Siapa pelayanmu? Tak sudi sekali aku memiliki majikan seperti dirimu!" balas pelayan tersebut tak kalah sengit.

"Kenapa kalian diam saja! Cepat bantu aku!" bentaknya lagi pada tiga orang yang ikut bersamanya tadi.

"Aku ingin melihat siapa yang berani membantunya?" tantang Lyra melayangkan tatapan tajam pada ketiga orang itu.

Seketika tubuh mereka membeku tak dapat digerakkan. Salah satunya adalah pelayan yang bertugas membawa makanan ke kamar Lyra.

"Brengsek! Kalian bekerja di sini karena aku, sekarang bantu aku melepaskan diri dari pelayan rendahan ini!" Dia berteriak meminta tolong, tapi sayang tak satu pun dari mereka yang berani melangkah lebih dalam lagi ke kamar Lyra.

"Simpan tenagamu dengan baik, jangan sampai kehabisan karena ada yang harus kau lakukan untukku," ucap Lyra seraya duduk di tepi ranjang dengan angkuh.

"Apa maksudmu?" Kepala pelayan itu menyalang, terus memberontak dari cekalan Nira.

"Bukankah kau mengatakan makanan ini harus dihabiskan? Aku akan melakukannya, dan kau harus melihatnya dengan baik-baik," jawab Lyra, menggerakkan satu jarinya ke atas.

Nira mengambil tali dan mengikat kedua tangan kepala pelayan itu. Tidak mengizinkannya bergerak sama sekali.

"Lusi, ambil semua makanan ini dan suapi ke mulutnya. Lakukan sampai semuanya habis," titah Lyra sembari tersenyum sinis.

"Tidak! Apa yang kau lakukan padaku? Kau tidak bisa memperlakukan aku seperti ini! Lepaskan aku, lepaskan aku!" Dia berteriak panik ketika melihat Lusi memungut makanan itu sampai bersih dan menyimpannya di atas nampan.

Satu tangan Nira membuka mulut si pelayan dan menahannya ketika makanan itu masuk. Lyra melirik ketiga pelayan yang berdiri di luar kamar dengan tubuh menggigil ketakutan. Mereka tidak ingin bernasib sama seperti kepala pelayan itu. Dipaksa memakan makanan basi yang sudah berserakan di lantai. Sampai habis.

"Bagus! Anak pintar." Lyra bangkit dan menyentuh kepalanya dengan pelan.

Lalu, dia mencengkeram dengan kuat dagu pelayan yang selalu menyiksanya itu.

"Bagaimana rasanya memakan makanan basi ini? Apakah enak? Apakah perutmu baik-baik saja? Kuharap kau tidak akan sakit hanya karena hal ini, karena bagaimanapun dapur butuh komandomu untuk membawakan makanan basi ini ke kamarku. Ingat, siapa dirimu!" Lyra menghempaskan wajah itu dengan kasar hingga nyaris membentur lantai.

Dia berdiri dengan dagu terangkat dan kedua tangan berpangku di belakang tubuh. Menatap pelayan lain yang gemetaran menahan rasa ngeri.

"Ini peringatan untuk semua pelayan di mansion ini. Bagaimana kalian memperlakukan aku selama ini, seperti itu juga aku akan membalasnya! Satu per satu," ancam Lyra tidak main-main.

Mereka bersimpuh dengan cepat, takut dan panik menjadi satu.

"Ampun, Nyonya! Ampuni kami, kami hanya mengikuti arahan dari kepala pelayan ini, Nyonya. Tolong beri kami kesempatan untuk mengabdi kepada Anda," mohon mereka dengan tubuh yang sedikit dibungkukkan.

Lyra tersenyum sambil menatap ketiga orang yang bersimpuh di depan kamarnya.

"Kami hanya ingin bekerja di sini untuk menafkahi keluarga kami, Nyonya, tapi dia memaksa kami untuk melakukan ini. Tolong ampuni kami, Nyonya."

Bergantian mereka memohon kepada Lyra, dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan lagi. Bagaimanapun Lyra tidak dapat memecat semua pelayan di mansion itu meski mereka sudah memperlakukannya dengan buruk. Tidak mudah mendapatkan pelayan baru, dia hanya bisa memberi mereka kesempatan untuk menjadi pelayan yang baik di sana.

"Cuih! Kalian pengkhianat!" sentak kepala pelayan tadi dalam keadaannya yang kacau balau.

Plak!

Lyra menampar pipi kepala pelayan itu untuk membuatnya bungkam.

"Ampuni kami, Nyonya!"

"Nyonya? Aku suka panggilan itu. Kabarkan kepada semua pelayan, mulai hari ini mereka harus bersikap selayaknya pelayan. Jika tidak, mereka akan tanggung akibatnya," titah Lyra seraya meminta Nira untuk membawa kepala pelayan itu ke asrama belakang sebagai contoh.

"Baik, Nyonya!" Mereka beranjak pergi mengikuti langkah Nira.

"Hal ini pun berlaku untukmu, Lusi. Jika kau berani mengkhianati ku ... tak hanya dirimu, tapi keluargamu juga harus menanggung akibatnya," tegas Lyra pada pelayan bernama Lusi yang diperintahkan Myra membawa ramuan ke kamarnya.

Ia dengan cepat berlutut, riak ketakutan jelas terlihat di wajahnya.

"Saya tidak berani, Nyonya. Di hari Anda membawa saya, saya sudah berjanji akan mengabadikan diri kepada Anda selamanya," ucap Lusi dengan yakin.

"Baiklah, sebaiknya pegang kata-katamu itu. Keluarlah, aku ingin beristirahat." Lyra berbaring di ranjang, memejamkan mata karena lelah.

"Baik, Nyonya." Lusi beranjak dan keluar dari kamar Lyra.

1
Fitri Yah
Luar biasa
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Nala Salava
Novel terbaik yang pernah kubaca.
Sulit bisa menemukan novel dengan feel yang sempurna, aku terhanyut dengan karyamu.
Ketika main character diagungkan dan menunjukkan kekuatannya, aku merinding.
Entah kata apalagi yg harus disampaikan selain "this so amazing"
Aisy Hilyah: terimakasih banyak banyak
total 1 replies
Skins12
cakeplah
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Sity Herfa
Paling suka cerita transmigrasi begini /Grin//Grin/
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Ciety Siema Thea
Luar biasa
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
ijin baca kak
Aisy Hilyah: silahkan selamat membaca
total 1 replies
Helen Nirawan
gk tau lg di intipin tuj
Aisy Hilyah: bener banget
total 1 replies
Purwoko Joko Prawoko
Luar biasa
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Skins12
xavier...? buang ke laut ajah
Aisy Hilyah: buang ke tempatnya
total 1 replies
Wo Lee Meyce
karya yg luar biasa,,trima kaseh thor tuk karyanya yg luar biasa🥰🥰🙏🙏
Aisy Hilyah: Alhamdulillah terima kasih banyak
total 1 replies
Wo Lee Meyce
sangat sangat puas bacanya,,,,thor sangat pandai dalam menyisun ceritanya sehingga kadang membuat hati ikut deg degan,,dn ikut terharu,,,makseh thor semoha selalu menghasilkan karya karya baru lagi
Aisy Hilyah: aamiin terimakasih kembali
total 1 replies
Wo Lee Meyce
aku padami thor
lanjut
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Wo Lee Meyce
makin penasaran thor,,,,
Aisy Hilyah: hehehe
total 1 replies
Ayla Anindiyafarisa
terimakasih kak udah buat cerita yg keren
Aisy Hilyah: sama sama terimakasih sudah membaca
total 1 replies
Ayla Anindiyafarisa
waduh aku ikut tegang thor
istiqlal👻👻
Luar biasa
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Ayla Anindiyafarisa
mau dikenalkan ke calan mertua si lyranya,😅
Aisy Hilyah: hahaha iyaaa
total 1 replies
Ayla Anindiyafarisa
pembalasan udah dimulai,nikmatilah
Aisy Hilyah: benar sekali
total 1 replies
dewie cute
Luar biasa
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Ayla Anindiyafarisa
akhirnya musnah juga tu iblis
Aisy Hilyah: bener banget
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!