Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
"Apa kalian sudah lama berhubungan?" tanya kakek sembari memasukan makanan ke dalam mulut.
"Sudah sekitar 5bulan kek" jawab sopan sesilia.
"dia anak yang baik, apakah dia tau siapa Steven sebenarnya?" batin kakek memandangi sesilia.
"Baiklah siapkan diri, upacara pernikahan kalian seminggu lagi" kata kakek santai.
"uhuk uhuk uhuk" Sesilia tersedak makanan karna terkejut bagaimana mungkin secepat ini.
Dengan sigap Steven memberinya minum dan mengelus punggung sesilia.
"Apa kau baik baik saja" kata Steven lembut membuat jantung sesilia berdegup kencang.
"A...aku baik baik saja. Maaf" kata sesilia menunduk karna malu.
"Tak apa" Steven membersihkan bekas makananan di mulut sesilia menggunakan tisu membuat wajah sesilia bertambah merah.
Eric dan Bianca yang menyadari wajah sesilia berubah merah pun tersenyum karna gemas melihat tingkah laku calon menantunya.
"Maaf karna telah mengejutkan mu" kata kakek.
"Tidak apa apa kek, tidak perlu meminta maaf. Aku yang salah karna tidak pelan pelan memakan nya" kata sesilia merasa tidak enak.
"Apa Tante boleh tau, berapa usia mu cantik?" kata Bianca lembut menatap sesilia.
"21 tahun Tante" jawab sesilia.
"Perbedaan usia bukan lah masalah besar, Walaupun usia Steven sudah menginjak kepala 3 tapi anak kami masih sangat tampan bukan" Bianca berusaha memecah ketegangan.
"cihhhh... yang benar saja. Apakah ibu berusaha membuat wajah ku memerah. ini memalukan" batin Steven karna malu di puji di depan sesilia.
"hehehehe iya Tante, saya juga tidak mempermasalahkan itu" kata sesilia.
Usia Steven 35 tahun, selisih usia sesilia dan Steven 14 tahun. Tpi itu tak masalah bagi sesilia karna bagaimana pun Steven sudah menyelamatkan hidupnya.
"Anak itu sepertinya sudah benar benar jatuh cinta pada sesilia, lihat lah wajah nya yang seperti tomat. Ingin rasanya aku tertawa terbahak bahak" batin kakek sembari menahan tawa karna takut cucu kesayangan nya itu marah.
Setelah selesai makan malam, mereka pun duduk duduk di ruang santai sembari menonton film.
"Sesilia, apa kau tidak keberatan untuk menceritakan tentang dirimu. Karna sebentar lagi kau akan menjadi menantuku" kata Bianca lembut sembari menggenggam tangan sesilia.
"Iya, kurasa aku tak akan keberatan... Sejak aku lahir, aku sudah di buang oleh orang tua ku ke panti asuhan.. Aku tumbuh besar di panti asuhan, setelah lulus sekolah aku memutuskan untuk menyewa rumah dan bekerja karna aku ingin sekali kuliah. Tapi... penghasilan ku tak cukup untuk itu" kata sesilia sedih.
"Tenang lah sesilia, setelah menikah. Aku akan membiayai kuliah mu, kau bisa kuliah dan mengejar impianmu setelah menikah" kata Bianca.
"Benarkah?" sesilia berbinar mendengar dia di perbolehkan kuliah setelah menikah.
Sesilia memandangi satu persatu. Mereka pun mengangguk.
"Tuhan, terimakasih telah menghadiahkan mereka. semoga setelah menikah Steven akan benar benar menganggapku layak nya seorang istri" batin sesilia berdoa.
"menginaplah disini sesilia" kata Bianca lembut.
"baik Tante" kata sesilia.
Bianca pun mengelus kepala sesilia, ia merasa senang mendapatkan perlakuan itu. Karna sedari kecil tak ada yang memperlakukan nya seperti itu.
"Ayo aku akan menemanimu keliling mansion" kata Bianca
"bolehkah? Apa tidak merepotkan?" kata sesilia tak enak.
"tidak sama sekali, Ayo. kita harus berbincang lebih banyak" kata Bianca menggandeng lengan sesilia.
tak terasa hari mulai malam, sesilia pun menginap di mansion itu, kamar nya bersebelahan dengan kamar steven.
baru bener..dan masun akal