NovelToon NovelToon
Harta Berlimpah Setelah Tertipu

Harta Berlimpah Setelah Tertipu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:9.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Putri cobain 347

berkali-kali tertipu, sehingga membuat mereka terbiasa dengan hal tersebut,
karena sering kali kena tipu,Aya dan Jaka pun memulai bisnis mereka hingga akhirnya mereka pun bisa membedakan mana penipu dan mana orang yang benar-benar tulus,

mari baca novel pertama aku,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terima kasih untuk para penipu

"Mah banyak nyamuk.''

Ucap Nana yang merasa tidak nyaman karena gigitan nyamuk.

"Pakai obat nyamuk Nana, sekalian oleskan juga pada Nunu."

Jawab Aya yang sedang menutup warung nya.

Selesai menutup warung, Aya pun langsung menidurkan Nana dan Nunu, sementara Jaka masih duduk termenung di kursi kayunya.

Beberapa lama kemudian.

"Yah, sedang apa kamu masih disini."

Ujar Aya yang membawakan kopi hitam untuk Jaka.

"Aku sedang berpikir Aya."

Jawab Jaka dengan wajah nya yang tersenyum pada Aya.

"Hmmmm, sepertinya kamu sedang bahagia.''

Ujar Aya yang ikut duduk di samping Jaka.

"Aku sedang berterima kasih pada Dani."

Jawab Jaka yang membuat Aya kaget.

"Apa!, terima kasih pada Dani?, apa kamu tidak salah Jaka."

Ujar Aya yang merasa heran dengan apa yang diucapkan oleh Jaka.

"Iya, Terima kasih untuk yang sudah menipuku."

Jawab Jaka yang langsung menarik tangan Aya.

"Aneh kamu ini Jaka, sudah ditipu justru berterima kasih."

Jawab Aya yang justru terlihat kesal pada Jaka.

"Dengan tertipu, aku bisa belajar untuk tidak naif,dan lebih belajar untuk menjadi lebih baik.''

Jawab Jaka yang menjelaskan pada Aya.

"Mungkin benar apa kata kamu, tapi tetap aja, tidak enak rasanya Jaka."

Ujar Aya yang melihat wajah jaka.

"Dari sini kita juga bisa menilai, dilevel mana sekarang berada,dan orang yang seperti apa yang sedang kita hadapi."

Ucap Jaka yang menyuruh Aya untuk masuk ke dalam warung nya.

"Lantas, apa kamu akan balas dendam?."

Tanya Aya sambil berjalan masuk bersama dengan Jaka.

"Untuk apa balas dendam, itu tidak ada artinya."

Jawab Jaka yang sudah ada didalam warung nya yang gelap.

"Aku semakin tidak mengerti Jaka, terserah kamu saja lah."

Ucap Aya yang langsung memeluk tubuh Nunu anaknya yang masih kecil.

"Mungkin kali ini kamu belum mengerti,

tapi aku yakin, kamu pasti akan paham dengan apa yang aku katakan."

Ujar Jaka yang ikut tidur di sebelah Aya.

Waktu pun terus berjalan, tak terasa sudah hampir tiga bulan Jaka menganggur.

"Aduh Jaka, kamu kok jadi suami ngga ada gunanya sama sekali."

Ucap bang Marwan yang masih saudara dari ayah Jaka.

"Owalah, eh paman ternyata yang datang."

Jawab Jaka yang tidak tau kedatangan paman nya.

"Nganggur terus, kapan mau jadi orang kaya."

Ujar bibi Ningrum istri dari pak Marwan.

"Iya bi, Jaka masih nganggur,

ini juga masih nyari lowongan kerja."

Jawab Jaka yang sebenarnya malu pada paman dan bibi nya yang baru saja datang.

Tak lama kemudian, Aya pun datang untuk menemui Paman dan bibi Jaka yang sedang duduk di warung nya.

"Mau dibikin kopi paman?."

Tanya Aya yang mencoba menawarkan kopi pada paman Jaka.

"Tidak perlu Aya, kita cuma sebentar."

Jawab pak Marwan yang menolak tawaran Aya.

"Oh, kalau begitu Aya izin ke warung dulu,ini baru mau belanja."

Ucap Aya yang berpamitan pada semua nya.

Setelah kepergian Aya.

"Heh Jaka!!!, kata bibi juga, jangan menikah dengan orang jawa, jadi susah kan hidup kamu?."

Ujar bi Ningrum yang membuat Jaka kaget setengah mati.

"Astaghfirullah, hati-hati kalau bicara, bagaimana kalau Aya sampai dengar."

Ucap Jaka yang langsung menengok ke arah Aya yang sudah berjalan jauh.

"Memang kenyataan nya seperti itu Jaka, memang nya kamu senang hidup susah terus."

Ujar paman Jaka yang juga berpendapat

sama dengan istrinya.

"Justru Aya yang selama ini membantu ku, dia tidak pernah mengeluh meskipun aku tidak bekerja."

Jawab Jaka yang menjawab pertanyaan dari bibi dan paman nya.

"Ternyata susah yah, ngomong sama orang miskin."

Ujar bi Ningrum yang langsung bangun dari tempat duduk nya.

"Terima kasih bi, sudah menilai aku dan Aya seperti itu, aku tidak akan marah, justru aku senang."

Jawab Jaka yang sudah tau jika paman dan bibi nya akan pergi.

"Ya elah, emang aneh kamu Jaka, sudah

susah ngga bisa mikir pula."

Ujar bi Ningrum yang langsung naik ke atas motor nya.

Tanpa ada kata-kata lagi, Jaka pun hanya melihat tubuh paman dan bibinya yang semakin jauh dari pandangan nya.

Tak lama kemudian, Aya pun datang dan membawa beberapa cemilan untuk bibi dan paman nya.

"Yah, kenapa cepat sekali mereka pulang."

Tanya Aya yang sudah susah payah membeli makanan kecil untuk paman dan bibi nya.

"Sudah lah, jangan terlalu dipikirkan, sebaiknya kamu makan saja bersama dengan anak-anak."

Ujar Jaka yang tersenyum pada Aya.

''Kenapa sih keluarga kamu tidak ada yang waras sedikit pun."

Ujar Aya yang langsung melempar kan cemilan itu kedalam kamarnya.

"Astaghfirullah, Aya itu makanan, tidak boleh seperti itu."

Ucap Jaka yang langsung menegur Aya.

"Aku kesal Jaka, kenapa setiap orang tidak pernah ada yang mau menghargai kita."

Jawab Aya dengan wajah nya yang terlihat menahan amarahnya.

"Buat apa penghargaan dan pengakuan dari orang lain Aya?, apa ada gunanya."

Tanya Jaka yang membuat Aya berpikir kembali.

"Tidak ada sih, aku juga bingung sendiri,

kenapa aku bicara seperti itu."

Jawab Aya yang langsung menunduk kan kepalanya.

"Kita hanya butuh uang, dimana ada uang, disana pula akan adanya sebuah pengakuan dan penghargaan."

Ujar Jaka yang langsung memeluk tubuh Aya.

"Maaf kan aku yah, aku khilaf."

Ucap Aya yang menangis dipelukan Jaka.

"Kamu tidak salah, aku juga awalnya berpikir seperti kamu.''

Ujar Jaka yang begitu sayang nya pada Aya.

Sedikit demi sedikit, Aya pun mulai belajar bagaimana caranya untuk hidup.

Waktu pun terus berjalan, tak sengaja Jaka bertemu dengan Dani.

"Dan,mau kemana kamu?."

Tanya Jaka yang mencoba menyapa Dani.

"Aku, mau pulang Jak."

Jawab Dani yang terlihat malu pada Jaka.

"Hati-hati dijalan kalau kamu mau pulang."

Ujar Jaka yang masih mau tersenyum pada Dani.

Jaka pun langsung bergegas menuju warung nya kembali, setelah mengganti kan Aya belanja di warung grosir langganan nya.

"Aya, barusan ayah ketemu sama Dani."

Ucap Jaka yang memberi tau pada Aya.

"Terus, dia bilang apa yah.''

Ucap Aya yang langsung mendatangi Jaka.

"Nggak bilang apa-apa, aku hanya saling sapa saja."

Jawab Jaka yang tersenyum pada Aya.

"Memang terlalu baik kamu yah."

Ucap Aya yang sedang membuka belanjaan Jaka.

"Ya elah biasa saja Aya, kamu ini selalu saja seperti itu.''

Jawab Jaka yang terlihat sedang menggendong Nunu yang dari tadi memanggil nama nya.

"Entah lah, Kalau aku jadi kamu, aku sudah lapor ke polisi, biar kapok sekalian itu orang."

Ucap Aya yang asal bicara sendiri.

"Sssst, Jangan asal Aya, kalau bicara ini tidak pernah dipikirkan dulu.''

Ujar Jaka yang langsung menegur Aya.

"Hehehe, itu kalau aku, kan itu kamu."

Ucap Aya yang terdengar dengan tertawa nya yang mulai lepas.

"Nah gitu dong, senyum sedikit."

Ucap Jaka yang memuji Aya.

Waktu pun terus berjalan, tak terasa sudah seminggu lebih dari pertemuan Jaka dengan Dani.

Tiba-tiba,

"Jak, Jaka, kamu dirumah tidak?."

Teriak seseorang yang turun dari motor nya.

"Yah, sepertinya ada yang memanggil nama kamu."

Ujar Aya yang memberi tau pada Jaka.

"Siapa yang mencari aku malam-malam begini."

Ucap Jaka yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.

Pintu warung Jaka pun terbuka.

"Astaghfirullah, Jaka!, kenapa kamu gelap-gelapan, apa mati lampu?."

Tanya pak Doni yang melihat ke dalam warung Jaka.

"Ya elah pak, bukan mati lampu, tapi memang ngga punya lampu pak."

Jawab Jaka yang tersenyum pada pak Doni.

"Subhanallah, saya tidak tau jika kamu seperti ini Jaka."

Ucap pak Doni yang masih kaget dengan keadaan Jaka.

"Maaf pak, ada apa malam-malam begini

mencari saya."

Tanya Jaka yang langsung memberi tempat duduk untuk pak Doni.

Apa maksud kedatangan pak Doni yang datang kewarung Jaka?

Kita akan lanjutkan di bab berikutnya.

1
putri cobain 347
jangan lupa like dan komen ya kak
putri cobain 347
aduh,,sepi nya
Isnanto Fajar Nugroho
"ujar" nya banyak banget ka
Isnanto Fajar Nugroho: karena masukin banyak dialog jadinya tricky dan mungkin bakal lebih bagus kalau ga pakai kata yang sama berulang-ulang, apalagi overall udah 👍
putri cobain 347: Aduh, iyah ka, terima kasih sudah komen, nanti putri perbaiki lagi
total 2 replies
Ryuu Ajaa
jarang buka noveltoon, ternyata novel2 yg lain udah pada update2 semua... semangat kak hehe maap jarang nongol aku nya
putri cobain 347: iyah kak, aku udah bikin buat satu minggu ke depan 🤭
Ryuu Ajaa: wkwkwk saking sibuknya ya kak, semangatt
total 4 replies
putri cobain 347
aku sendiri yang selalu 😀😀
putri cobain 347
terima kasih yang sudah datang untuk mampir, jangan lupa like dan komen ya kak
Isnanto Fajar Nugroho
judul yang bikin inget jaman ngekos
putri cobain 347: si aduh, benarkah ikut merasakan
total 1 replies
putri cobain 347
semangat up buat aku sendiri
Delita bae: 💪💪💪💪💪💪👍🙏
total 1 replies
Isnanto Fajar Nugroho
fakta
putri cobain 347: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Delita bae
💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪👍🙏
🌟~Emp🌾
iya aya, serahkan pada suami mu
🌟~Emp🌾: iya, sma2 dek 🙏
putri cobain 347: terima kasih kak sudah mampir
total 2 replies
🌟~Emp🌾
begitulah realita kehidupan 😥
🌟~Emp🌾: sama2 🙏 klu berkenan silahkan mampir juga di novel ku. mana tau ada yg suka 🙏
putri cobain 347: terima kasih kak sudah mampir dan mau berkomentar
total 4 replies
Tanu Fajar Wijaya
semangat
Nana Kucing
absen kk
Putri Cobain
semangat up kak
Zack Cobain
absen kk
putri cobain 347
terima kasih sudah mampir
Isnanto Fajar Nugroho
perkara utang pasti ribet
putri cobain 347: iyah benar kak, terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Delita bae
💪💪💪💪👍👍🙏
Eudora Petir
next kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!