NovelToon NovelToon
My Detective And Me, Her Assistant

My Detective And Me, Her Assistant

Status: tamat
Genre:Tamat / Spiritual / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dee Jhon

Seorang pemuda biasa saja yang sama sekali tidak menonjol namun pintar dan bercita cita menjadi dokter, tiba tiba di datangi oleh hantu teman sekelasnya yang cantik, indigo dan terkenal sebagai detektif di sekolahnya dari masa depan. Menurut sang hantu, dirinya akan meninggal 50 hari dari sekarang dan dia minta tolong sang pemuda menjaga dirinya yang masih hidup.

Sang pemuda menjadi bingung karena gadis teman sekelasnya sebenarnya ingin mengusir hantu adik kembar sang pemuda yang selalu duduk di pundaknya. Akhirnya karena dia tidak mau melihat teman sekelasnya meninggal dan dia sendiri juga menaruh hati kepada sang gadis, akhirnya dia memutuskan untuk membantu. Di mulailah petualangan mereka mengungkap dalang di balik kematian sang gadis yang ternyata melibatkan sebuah sindikat besar yang jahat.

Keduanya menjadi pasangan detektif dan asisten yang memecahkan banyak kasus sambil mencari informasi tetang sindikat itu.

Mohon komen dan likenya ya, terima kasih sudah membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee Jhon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

Setelah korban jatuh di bawa ke rumah sakit menggunakan ambulans, para murid di himbau untuk kembali ke rumah, Amelia menarik Tino ke ruang guru di ikuti oleh Mei, May dan hantu Amelia dari masa depan. Karena ruang guru ada di lantai 2, mereka melewati kelas kelas tempat kelas 12 belajar dan beberapa mata melihat mereka. Tino menoleh ke salah satu kelas, terlihat gadis yang mendorong Amelia berada di dalam dan masih menangis dengan seragam yang penuh warna merah dan sedang di hibur oleh teman temannya. Tino kembali melihat ke arah Amelia,

“Mel kita mau ke ruang guru ngapain ?” tanya Tino.

“Gue mau tanya sesuatu ke pak Ardi,” jawab Amelia.

Tino menoleh melihat hantu Amelia menggelengkan kepalanya, dia langsung menarik tangan Amelia yang kaget dan menoleh melihat dirinya,

“Um...sori, gue rasa lo tanya langsung ama dia ga bagus juga,” ujar Tino.

“Kenapa ?” tanya Amelia.

“Kalau dia berbahaya gimana ?” tanya Tino.

“Makanya gue ajak lo kan, badan lo keker walau kurus, paling ga bisalah banting dia,” jawab Amelia santai.

“Duh bukan itu maksud gue, lo mau tanya ngapain dia naik ke atap kan ?” tanya Tino.

“Yap, bener, nah lo tau tuh, makanya lo gue jadiin asisten gue, lo pinter hehe,” jawab Amelia.

“Tapi dia ke atap kan ga sendirian, ada bu Yuliana tadi,” ujar Tino.

“Nih ya denger, pertama reaksi dia ketika ketemu gue, walaupun dia guru baru, tidak mungkin dia tidak denger soal gue walau hanya sedikit, kedua pak Ardi biasanya pakai sepatu pantovel dan tadi kita lihat dia pakai sepatu skets, kaga cocok banget ama kemejanya dan jejak di atas itu jelas sepatu pantovel, ketiga ujung celana panjang nya kotor pas dia lagi naik ke atas melewati kita, udah celana nya kotor karena dia mendorong korban atau sempat bergulat dulu dengan korban, jadi kesimpulannya, dia yang ada di atas bersama korban dan cewe tadi, dia bawa bu Yuliana ke atas untuk menghindari dirinya di tuduh menjadi tersangka dan bertindak sebagai guru yang tidak tahu apa apa untuk alibi nya,” ujar Amelia.

“Huuh...kayaknya ga ada cara buat menghentikan lo ya,” ujar Tino.

“Yup ga ada, rasa keadilan gue tinggi,” ujar Amelia sambil mengibaskan tangannya melepaskan diri dari Tino.

Amelia meneruskan jalannya, kemudian Tino menoleh melihat ke arah hantu Amelia yang terlihat pasrah sambil mengangkat pundaknya. Tino berbalik menyusul Amelia, “sreeeg,” Amelia membuka pintunya, dia langsung masuk menghampiri pak Ardi yang sedang duduk dan melihat kertas jawaban murid. Pak Ardi menoleh melihat Amelia dan Tino yang berdiri di sebelah mejanya,

“Hmm kamu kalau ga salah Amelia ya...dan kamu ?” tanya pak Ardi.

“Tino pak,” jawab Tino.

“Lalu ada perlu apa nih sama saya ?” tanya pak Ardi.

“Pak Ardi tadi ke atas atap bersama siswa yang jatuh tadi kan  ?” tanya Amelia.

“Hmm benar, kenapa ?” tanya pak Ardi.

“Pak Ardi yang mendorong dia ?” tanya Amelia langsung.

“Oh...kalian menuduh saya ya,” jawab pak Ardi.

“Bu..bukan pak, sebenernya kami...”

“Iya pak, karena ga ada orang lain lagi di atas dan cewe itu ga mungkin bisa mendorong cowo yang jatuh itu karena badannya kecil, lagipula sepatu yang terlepas itu tanda perlawanan,” ujar Amelia memotong ucapan Tino.

“Wow...boleh saya tahu kenapa kamu menuduh ku ?” tanya Ardi sambil tersenyum.

Amelia langsung menjelaskan hipotesa nya seperti dia menjelaskan kepada Tino, mendengar ucapan Amelia, Ardi menunduk dan kemudian,

“Hahaha...hebat, kamu tahu sampai sejauh itu hanya karena melihat kondisi busana saya dan kebiasaan berpakaian saya, berarti kamu benar benar sesuai reputasi mu, tapi sayang sekali, bukan saya yang mendorongnya, tapi karena kalian sudah tahu, mari ikut saya, akan saya jelaskan siapa saya sebenarnya dan kronologis bagaimana korban terjatuh, kita bicara di ruangan lain saja,” ujar Ardi berdiri.

Ardi berjalan ke dalam ruangan, dia memanggil Amelia dan Tino supaya masuk ke dalam, setelah di dalam, Ardi keluar sebentar dan mengambil air mineral gelas, kemudian dia masuk dan memberikannya pada Amelia dan Tino, setelah itu, Ardi mengambil dompet di kantung belakangnya dan membukanya kemudian meletakkannya di meja. Tino dan Amelia sangat kaget karena ada lencana polisi di dalam dompet Ardi,

“Saya memang pernah mendengar ada seorang gadis anak kelas 11 yang pintar dan sudah mengungkap tiga kasus di sekolah ini dari sejak dia masih kelas 10, tapi jujur saja saya belum pernah bertemu dengannya dan ketika bertemu kalian di tangga tadi, saya menegur kalian karena berpikir kalian pasti sudah merusak tkp, tapi ketika bu Yuliana memberitahu ku kalau siswi yang saya tegur itu adalah siswi yang memecahkan kasus di sekolah ini, saya langsung minta maaf,” ujar Ardi.

“Um..begitu ya pak ?” tanya Tino.

“Semenjak kasus pembunuh berantai yang ternyata bersembunyi di sekolah ini terungkap, pihak kepolisian mengawasi sekolah ini dan saya di utus menyamar sebagai guru di sini untuk menjaga sekolah ini,” jawab Ardi.

“Kalau begitu, kenapa bapak ke atas bersama korban dan pacarnya itu ?” tanya Amelia.

“Karena korban memakai narkoba dan berhalusinasi, pacar nya minta pertolongan guru untuk mencegahnya bertindak macam macam, jadi saya langsung pergi bersamanya naik ke atas, tapi ketika kita sampai, korban yang melihat saya datang bersama pacar nya malah menyerang pacarnya dan menarik jam tangan pacar nya sampai putus, saya sempat menahan tubuhnya dan menendang kakinya sampai sepatu nya terlepas agar dia jatuh kemudian saya bisa membekuk nya, tapi dia malah tergelincir dan mundur menghantam railing kemudian jatuh, itu sebabnya saya ke atas lagi bersama bu Yuliana untuk menceritakan kronologis kejadiannya dan supaya masalah narkoba ini tidak di ketahui oleh murid lain, saya berpesan pada pacarnya agar korban di anggap bunuh diri saja,” jawab Ardi menunduk.

“Narkoba ?” tanya Tino.

“Narkoba jenis baru yang menyebabkan halusinasi sampai sulit di bedakan dengan kenyataan, korban sempat berceloteh soal pacarnya yang tidur bersama ayah korban sendiri dan saya yang berada di samping pacar nya di anggap ayah korban oleh korban sampai akhirnya dia menyerang pacar nya sendiri karena cemburu, narkoba itu sangat mengerikan efek nya,” jawab Ardi.

“Berarti ada yang mengedarkan narkoba itu di sekolah ini ?” tanya Amelia.

“Benar, sejak  tiga bulan lalu, tidak lama setelah kamu membongkar kasus pembunuh berantai itu dan sebelum masuk tahun ajaran baru, sebenarnya sudah ada beberapa korban lain tapi kami menutupi nya agar tidak terjadi kepanikan dan menjaga nama baik sekolah ini dan hal itu juga yang menyebabkan saya di utus kesini,” jawab Ardi.

“Hmm menarik juga nih,” gumam Amelia tersenyum.

“Ah untuk yang satu ini, saya minta dengan sangat kamu jangan ikut campur, ada jaringan yang terhubung dengan sindikat yang sangat berbahaya di balik peredaran narkoba jenis baru ini, serahkan saja semuanya pada saya dan kepolisian, saya harap kamu mengerti,” ujar Ardi.

“Pak Ardi benar Mel, kita mundur saja,” ujar Tino membujuk Amelia.

“Baiklah, aku mengerti,” ujar Amelia lesu.

“Kalau begitu, semua sudah jelas ya dan tolong rahasiakan korban memakai narkoba, biar saja orang orang mengira korban bunuh diri demi nama baik korban juga,” balas Ardi.

“Dling,” sebuah pesan masuk ke smartphone Ardi, dia langsung mengambil smartphonenya dan melihat layarnya, dahinya langsung berkerut dan dia tersenyum,

“Kabar bagus, pihak rumah sakit mengatakan kalau korban masih hidup walau sedang kritis, tolong rahasiakan ini ya, jangan katakan apa apa kepada siapapun termasuk pacarnya,” ujar Ardi.

“Tenang aja pak, kita ga kenal pacarnya kok, benar kan Mel,” ujar Tino.

“Iya, lagipula kalau kita mengatakan dia masih hidup, nanti seseorang akan membungkam nya agar tidak ketahuan jenis narkoba nya dan di lacak sumber nya,” ujar Amelia.

“Betul, cukup kita bertiga saja yang tahu mengenai hal ini,” balas Ardi.

“Baiklah pak, kalau begitu kita permisi dulu, ayo Tin,” ujar Amelia berdiri.

“Baik, tapi ingat ya, tolong jauhkan hidung kalian dari kasus narkoba ini,” ujar Ardi.

“Baik pak, kami tahu, permisi pak,” ujar Amelia.

“Pe..permisi pak,” tambah Tino yang di tarik oleh Amelia keluar.

Amelia dan Tino keluar dari ruangan, Ardi duduk bersandar di sofa, dia mengambil smartphonenya dan menelpon,

“Ardi ya, gimana gadis itu ?” tanya suara di telepon.

“Ya, ini aku, gadis itu ? kurasa dia tidak akan macam macam saat ini, gadis itu pintar, kelewat pintar malah, tapi pria di sebelahnya terlihat pengecut dan gadis itu menurut padanya, jadi kurasa dia tidak akan bertindak sembarangan,” ujar Ardi.

“Terus awasi gadis itu, jangan sampai dia macam macam, lalu cari asal usul pria di sebelah nya itu dan beri tahu aku,” ujar pria di telepon.

“Siap komandan,” balas Ardi.

Ardi menutup teleponnya dan dia berdiri, dia menunduk mengambil dompetnya di meja dan berjalan keluar dari ruangan.

1
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga😇🙏
Delita bae: wih hebat lanjut🤣🤣
DEE GUNZ: yang kristal lumayan seru dan ngeselin, belom belom udah baca 5 ch hehe
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!