Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.
Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penantian selama 3 tahun
4 bulan berlalu, Shaka berhasil mengeluarkan ki-nya, meskipun belum stabil dan membutuhkan latihan yang lebih konsisten. Selama periode tersebut, Shaka bertarung dengan makhluk-makhluk besar di sekitarnya, seperti harimau, jerapah, gajah, banteng, dan gorila. Seiring waktu, para makhluk tersebut mulai takut padanya dan bahkan menjadi temannya.
Suatu hari, Shaka duduk bersama kelima makhluk besar itu, memikirkan sesuatu. "Agile Style hanya meningkatkan kecepatan dan kelincahan saya. Apakah saya perlu menambahkan sesuatu yang baru?"
Dengan penasaran, Shaka memerintahkan gorila untuk meninju batu besar, lalu gajah menendang batu besar di sebelahnya. "Itu benar! Jika Agile Style meningkatkan kecepatan, maka harus ada Strong Style!"
Xavier memperhatikan Shaka dari kejauhan sambil minum kopi. "Apa yang direncanakannya?" Di tempat lain, Brock berada di sebuah hutan yang wilayahnya tidak diketahui. Di sana, ia menemukan sebuah rumah kayu besar yang merupakan peninggalan milik Heisenberg, si jenius.
"Ini luar biasa! Mengapa orang seperti dia harus meninggalkan peninggalan yang luar biasa ini?" ucap Brock dengan kagum.
Rumah itu memiliki ruang rahasia dan beberapa benda modern, seperti hologram dan sebuah shellVP yang dapat memutar video. Brock melihat video yang ada di shellVP itu, dan keluarlah rekaman dari Heisenberg.
"Halo? Namaku Heisenberg. Aku tidak tahu siapa yang melihat rekaman ini, tapi ini adalah rekaman dari percobaan bahwa shellVP record buatanku sudah siap!" ucap Heisenberg di rekaman itu.
Setelah rekaman itu selesai, Brock tersenyum. "Aku bisa saja memodifikasi tubuhku menjadi jauh lebih kuat lagi!"
Di tempat lain, Elena berada di sebuah pulau di mana terdapat Guild Red Hair. Dia bertemu dengan Edward.
"Kau teman Shaka, bukan?" tanya Edward.
Elena menganggukkan kepalanya. "Ya, aku adalah temannya."
Edward tersenyum. "Apa yang terjadi di Negeri Symphony?"
Elena menjawab, "Situasinya menjadi kacau ketika Shaka menghajar salah satu dari kaum Sharaki, lalu Warlord memindahkan ku ke sini. Mungkin semua temanku mungkin dipindahkan juga."
Edward tersenyum lagi. "Baiklah, selama 3 tahun kau harus berlatih, karena musuh yang akan kalian hadapi kedepannya mungkin saja sekuat diriku."
Seorang wanita dari Guild Red Hair bernama Hina menawarkan untuk melatih Elena dalam bertarung dan mengajarkannya ki, dan Elena setuju untuk menerima bantuan tersebut.
Yaso berada di sebuah pulau yang dipenuhi oleh makhluk-makhluk ganas bersama dengan seseorang misterius yang hanya memakai celana pendek dan topeng burung, yang dikenal sebagai Hawk. Hawk mengajari Yaso untuk berani menghadapi segala rintangan di depannya, sambil melatih pendengaran dan penglihatannya. Suatu hari, Yaso diserang oleh sepuluh makhluk yang membuatnya ketakutan dan melarikan diri.
"Sialan, Hawk! Berani-beraninya kau meninggalkanku!" ucap Yaso dengan panik.
Di tempat lain, Rouge terus melawan para kadal beracun, membuatnya kelelahan. Hingga seorang wanita bernama Hilda datang membawa palu raksasa untuk membantu Rouge dan membawanya pergi ke markasnya, yang dimana banyak sekali rumah rumah yang berada di atas pohon serta jembatan jembatan yang berada di atas pohon.
"Ini indah sekali!" kata Rouge.
Hilda menjelaskan bahwa para kadal tidak akan bisa mencapai tempat ini. Dia bertanya bagaimana Rouge bisa sampai di sana.
Rouge menceritakan tentang kejadian buruk di sebuah negeri, dan bagaimana dia dipindahkan ke sana oleh Warlord yang memberinya kertas untuk berlatih selama 3 tahun.
Hilda tersenyum. "Sepertinya aku tahu orang yang tepat untuk melatihmu!" Dia membawa Rouge ke sebuah gua dan bertemu dengan Panther, seseorang yang memiliki badan kekar dan memakai baju dari kulit harimau. Selama 3 tahun ke depan, Rouge akan dilatih oleh Panther.
Nei sedang belajar menggunakan sihir melukis, merasa bahwa mempelajari sihir ini sangat sulit, tetapi dia bertekad untuk tidak lagi menjadi beban bagi Shaka dan yang lainnya.
Di tempat lain, Apel berada di Negeri Elf, di mana salah satu elf mengetahui asal-usulnya dari Negeri Peri. Elf tersebut membawa Apel ke sebuah gua di mana dia menemukan catatan dari Jovan dalam bentuk kertas kecil.
Setelah membaca catatan itu, Apel berkata, "Jadi itu sebabnya Jovan tiba-tiba menghilang."
"Tuan Apel, kami memiliki ramuan yang mungkin dapat membuatmu menjadi manusia. Apakah Anda ingin mencobanya?" kata elf tersebut. Apel menganggukkan kepalanya.
Setelah disiram dengan ramuan itu, Apel perlahan-lahan berubah menjadi seorang manusia. Dia menjadi seorang pria dengan jenggot dan rambut putih yang rapi.
"Ini luar biasa!" ucap Apel. Elf itu menyarankan agar Apel memiliki nama baru yang mudah diingat. Apel pun berkata, "Panggil aku Arthur."
Ray tengah melatih keahlian kedokterannya di sebuah pulau besar yang diselimuti salju, dikenal sebagai Pulaunya Para Dokter. Di sana, ia belajar dari para dokter terbaik, memperdalam pengetahuannya tentang pengobatan dan pelayanan medis. Setiap hari, ia menghadapi berbagai kasus dan tantangan yang menguji kemampuannya.
Di sisi lain, Panda tengah berlatih bela diri di Negeri Jingwuguo, yang terkenal sebagai Negeri Kung Fu. Dia diasuh oleh Xiao Qiao, seorang ahli bela diri yang mengajarkan padanya teknik-teknik baru untuk meningkatkan kemampuannya. Bersama anggota lainnya, mereka berusaha keras untuk menjadi lebih kuat demi melanjutkan perjalanan mereka.
Sementara itu, di Negeri Ohara, di wilayah Grand North, seorang yang awalnya merupakan seorang ksatria, kini terpuruk menjadi unranked karena perbuatannya yang tercela. Thatch, demikian namanya, kini berada di sebuah restoran, merencanakan sesuatu sambil menyimak berita tentang kekacauan di Negeri Symphony. Rencananya terkait dengan Shaka, seorang yang ia pandang sebagai target potensial.
Thatch mengambil poster Shaka, menusuknya dengan pisau sambil tersenyum sinis. Dia kemudian memanggil bawahannya dan memberi perintah untuk bergerak. Sementara itu, di sebuah pulau, tempat yang pernah dikunjungi Shaka sebelum pergi ke Negeri Symphony, Kong memberikan perlindungan pada pulau tersebut dengan mengibarkan sebuah bendera.
Koby menyampaikan informasi tentang insiden di Negeri Symphony kepada Kong, yang tampak tenang dan bahkan tertawa. Kong mengungkapkan bahwa Shaka adalah cucunya, menyebabkan kejutan bagi Koby dan warga lainnya. Kong pun memutuskan untuk melatih Koby untuk menjadi seorang ksatria, bahkan membebaskan Vasco dari penjara untuk ikut serta dalam latihan itu.
Koby, bercampur antara kekaguman dan kebingungan, akhirnya bergabung dengan Kong untuk dilatih. Mereka berdua bersiap menghadapi latihan yang sulit, yang akan membentuk mereka menjadi ksatria yang tangguh.
Setelah Koby naik ke kapal bersama Kong, ia bertanya, "Kenapa Anda ingin melatih saya?" Kong menjawab dengan mantap, "Seorang ksatria harus ada di setiap generasi." Namun, Vasco, yang tidak memiliki keinginan untuk menjadi ksatria, merengek bahwa dia tidak ingin diatur. Kong dengan tegas menyuruhnya diam dan mengikuti saja, menyebut bahwa Vasco punya potensi sebagai pemimpin bandit gunung, dan dia berharap Vasco bisa berubah menjadi pemimpin ksatria di masa depan.
Sementara itu, saat Shaka sedang asyik melanjutkan latihannya, Xavier melihatnya dari kejauhan. Tak lama kemudian, seseorang mendekatinya, dan ternyata dia adalah Leonard, ayah Shaka. Xavier terkejut melihat kedatangan Leonard dan bertanya, "Oh? Leon, untuk apa kamu kemari?" Leonard menjawab sederhana, "Aku ingin melihatnya."
Mereka berdua melihat Shaka yang sedang fokus berlatih sendirian. Xavier kemudian menyampaikan apa yang dia dengar tentang keinginan Leonard untuk menyerang Elite Five. Leonard terdiam sejenak, tanpa menjawab. Xavier menegur Leonard atas keegoisannya, mengingatkannya bahwa Leonard masih kurang memiliki bukti yang cukup. Dia menyarankan agar Leonard lebih fokus pada tugasnya untuk menjaga keseimbangan dunia ksatria.
Leonard meninggalkan Xavier dengan perasaan campur aduk. Ketika dia berjalan pergi, dia mengucapkan terima kasih kepada Xavier karena telah menjaga anaknya. Xavier tersenyum sambil melihat Leonard menghilang dalam kejauhan.
Setelah satu tahun berlalu, Shaka akhirnya berhasil menstabilkan energi ki-nya, meskipun ia sadar bahwa masih banyak hal yang harus dipelajari. Dengan semangat, Shaka memanggil Xavier. "Ada apa?" tanya Xavier begitu tiba di hadapan Shaka. "Aku ingin menunjukkan teknik baru ku, Strong Style: Juggernaut!" jawab Shaka penuh semangat.
Xavier mengangguk dan mereka pun bertarung. Namun, Shaka kalah dalam pertarungan itu. Xavier menasihati Shaka untuk lebih fokus pada penggunaan teknik ki-nya, terutama dalam hal refleks.
"Sialan!" desah Shaka, merasa kecewa dengan kekalahan itu. Tiga tahun berlalu, dan Shaka telah siap untuk kembali ke Negeri Symphony. Xavier merasa kagum pada kemajuan Shaka selama tiga tahun itu, dan dia memberikan pesan terakhir, "Ingatlah, musuhmu akan semakin kuat. Gunakan teknik serangan baru jika seranganmu tidak efektif."
Shaka mengerti pesan itu. Xavier pun mengantarnya kembali ke Negeri Symphony. Onyx adalah salah satu anggota pertama yang tiba di sana. Kini dia mengenakan pakaian seperti seorang ronin, dan dia terkejut melihat kota yang sebelumnya hancur, kini telah dibangun kembali sebagian besar.
Di tempat lain, Nei duduk di sebuah kafe sambil membaca koran, bertanya-tanya tentang keberadaan teman-temannya. Tiba-tiba, Yaso muncul dengan tubuh kekar, menyapa Nei dengan senyum. "Hei, lama tidak berjumpa!" sambutnya. Nei terkejut melihat perubahan pada Yaso. "Hei, Yaso! Kau terlihat berbeda!" ucapnya. Yaso hanya tersenyum sebagai jawaban.
Brock tiba di luar kota dan menemui Mighty Eagle, yang terlihat sangat kotor. "Mighty, terima kasih telah bertahan dari insiden itu," ucap Brock sambil segera membersihkan dan memodifikasi beberapa mesin pada Mighty Eagle.
Guild Heart Requiem juga sedang berada disana. Rouge bertemu dengan Onyx, keduanya bertatapan sinis dan berkata secara bersamaan, "Apa-apaan, ternyata kau." Tak lama kemudian, Panda tiba, dan Rouge serta Onyx terkejut melihat perubahan pada tubuhnya yang lebih besar.
"panda, apa yang terjadi dengan tubuhmu?" tanya onyx. panda menjawab, "Aku berlatih!" Arthur juga tiba dengan wujud apelnya yang khas, sementara Elena hadir pun ikut hadir. Yang masih belum datang adalah Ray dan Shaka.
Tiba-tiba, ledakan terdengar dari arah barat. Mereka segera bergegas ke sana, dan Onyx mempersiapkan diri dengan mengeluarkan aura ki-nya. Saat tiba di lokasi, mereka melihat Shaka sedang bertarung dengan para prajurit ksatria.
Para ksatria menganggap Shaka telah menjadi unranked, dan Shaka tampak gigih melawan mereka. Onyx tersenyum melihat keberadaan Shaka, mengetahui bahwa temannya itu masih kuat dan berani meskipun dihadapkan pada tantangan besar.
Para anggota lainnya segera membantu Shaka, yang terkejut dengan kedatangan teman-temannya. Di sisi lain, dia juga senang melihat teman-temannya telah menjadi kuat. Para prajurit ksatria mulai ketakutan melihat kekuatan anggota Guild Red Wings yang jauh berbeda.
"Sudah kukatakan, aku bukan unranked!" seru Shaka. Tiba-tiba, sebuah gelombang energi muncul dengan hebatnya, membuat seluruh prajurit ksatria menghilang. Yang melakukan itu adalah Sawyer. Shaka menyapanya, "Hei, Sawyer! Tadi itu sihir yang hebat! Apakah kau yang memindahkan mereka?"
Sawyer tampak kesal karena dipanggil begitu. "Ya! Cepat selesaikan ini, God Hand! Ada yang ingin kubicarakan padamu!" Kemudian, dia menyuruh Shaka untuk menemuinya di pesawat Mighty Eagle sendirian, sebelum menghilang.
Saat Shaka sedang lengah, dia hampir ditusuk dari belakang. Shaka segera berbalik, tetapi sebelum dia bisa menyerang, orang itu diserang oleh sebuah batu. Ternyata, yang melakukan itu adalah Ray. Selain mempelajari kedokteran, Ray juga belajar sihir, khususnya sihir batu.
Shaka tersenyum, dan Ray menundukkan badannya, "Aku minta maaf karena terlambat!"
Shaka menjawab, "Kita juga baru datang!" Ray juga membawa Nei dan Yaso. Keduanya melambaikan tangan kepada Shaka dan yang lainnya.
Shaka segera menyuruh mereka pergi ke Mighty Eagle, sementara dia akan menyusul. Dia melihat ke arah pohon beringin di mana Xavier berada. "Xavier! Terima kasih atas 3 tahun ini!" ucap Shaka.
Xavier melambaikan tangannya, "Jangan lupakan semua yang telah kuberikan padamu!"
Shaka menganggukkan kepalanya sebelum pergi mengejar teman-temannya. Xavier mengeluarkan air mata, mengingat pelatihan yang dia lakukan bersama Leonard. "Anak dan ayah, sama saja," gumamnya sambil meminum kopinya. Ketika Xavier melatih Leonard, dia berusia 57 tahun, dan sekarang, melatih Shaka, dia sudah 87 tahun.
Petualangan baru Shaka akan segera dimulai. Setelah Shaka dan yang lainnya tiba di pesawat, Sawyer sudah menunggunya bersama Brock. Sawyer berkata, "Aku kira kau datang seorang diri."
Shaka menggeleng, "Tentu saja tidak."
Sawyer segera menjelaskan tujuannya mengajak aliansi kepada Guild Red Wings. Semua terkejut dengan perkataannya itu. Aliansi ini bertujuan untuk mengalahkan Cadou, raja reptil yang semakin sulit dikalahkan seiring bertambahnya usianya, dan semakin berbahaya jika terus berada di dunia.
Cadou, seorang Gigantian, memiliki sihir yang mampu menciptakan gempa bumi dan mengkonsumsi kekuatan buah. Negeri Teratai Biru telah menjadi cabang kedua tempat pabrik senjata. itu menjadi Alasan, para ksatria tidak berani berhadapan dengannya secara langsung.
Sebelum berangkat ke Negeri Teratai Biru, Sawyer menegaskan, "Kita harus menghancurkan pusat pabrik senjata, yaitu Negeri Silver." Negeri Silver adalah tempat kediaman Elena. Sawyer dan Shaka akan menghadapi Baran dan menghancurkan pabrik senjata.
Semua tergantung pada keputusan Shaka. Apakah dia akan menerima aliansi ini atau tidak. Shaka tersenyum dan menjawab, "Baiklah, kita mulai aliansi ini. Kebetulan aku ingin menghajar Baran!"
Sawyer tersenyum, dan semuanya mengikuti. Namun, Yaso protes kepada Shaka bahwa mereka baru saja tiba dan mengapa harus segera beraliansi, mengingat musuh yang akan mereka hadapi sangat kuat.
Shaka menjawab tegas, "Karena kita adalah seorang ksatria." Sawyer segera memanggil teman-temannya untuk mempersiapkan kapal terbang mereka, yang mirip dengan kapal milik Kong.
Shaka menyuruh Brock untuk segera lepas landas. Semangat baru memenuhi Shaka dan teman-temannya saat mereka menuju ke Negeri Silver untuk mengalahkan Baran.
Sementara itu, Thatch menyaksikan keberangkatan kedua guild itu dengan sinis. Dia berkata, "Jadi, mereka beraliansi ya?"
Vanhaunter, wakil kapten, bertanya, "Kenapa kau mengincar Shaka?"
Thatch menjawab tanpa keraguan, "Aku ingin mengambil kekuatannya!"
Jaxon, anggota Phantom lainnya, menyela, "Kau gila, Boss!"
Mereka semua, termasuk seorang kakek tua menunggang kuda bernama Doctor Quin, Shayla, Sven, Wolfgang, dan Catmorph, tahu bahwa cepat atau lambat Shaka akan berhadapan dengan Guild Phantom.
-BERSAMBUNG-