Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 13
Kediaman Tanoearja tampak sepi,karena keluarga itu sedang beraktivitas diluar rumah.terkecuali Nyonya Utari,saat ini dia sedang menyirami tanaman bunganya.dengan ditemani Dahayu yang membantunya.dan Nyonya Talita sedang terbaring lemah diatas pembaringan kamarnya.
Nyonya Talita sudah pulang dari Rumah Sakit,setelah 2 Minggu mendapatkan perawatan dan keadaannya sedikit membaik.seminggu lagi Dokter menyarankan untuk melakukan terapi.
"Bunga Apa yang kau suka ?"pertanyaan tiba tiba keluar dari mulut Nyonya Utari.karena sedari tadi Mereka hanya berdiam diri.
"Saya Suka Lily Nyonya"dengan pelan Dahayu menjawab.dan asik memetik daun daun yang berwarna kuning pada bunga didepannya.
"Kenapa kau tidak menyukai bunga Dahayu seperti namamu ?"tanya Nyinya Utari.sembari asik menyiram bunga mawar putih didepannya.
"saya tidak menyukai bentuknya Nyonya,yang menyukai bunga Dahayu itu Ibu saya Nyonya"jelas Dahayu,karena menurutnya bunga Dahayu tidak menarik dimatanya.
"jadi kau menyukai bunga Lily karena bentuknya ?.tidak ada hal lain"heran Nyonya Utari.sungguh unik.
"Benar Nyonya,maaf apakah saya boleh bertanya ?"dengan hati hati Dahayu melayangkan pertanyaan,setelah menjawab nya.
"Hm tanyakan saja apa yang membuatmu penasaran"jawab Nyonya Utari tanpa menoleh.
"Apakah Nyonya juga menyukai bunga Dahayu ?"tanya Dahayu,pasalnya diujung taman tumbuh subur bunga Dahayu dan terawat.
"Tidak,aku tidak menyukai nya tapi suamiku yang menyukai bunga jelek itu.aku akan pergi menemui Bunda"setelah menjawab tanpa menunggu jawaban sang lawan bicara Nyonya Utari melenggang pergi.masuk kedalam rumah.
Kini ditaman hanya Dahayu sendiri,waktu pertama kali dia menginjakkan kaki ketaman ini.yang menyita perhatiannya adalah sekumpulan bunga Dahayu yang subur dan juga memanjakan mata.
Dia tidak menyangka orang yang disebut Bapak olehnya masih mengingat bunga kesukaan Ibunya dulu,semasa hidup.
"Selanjutnya kita akan bermain Nyonya,kau juga akan merasakan apa yang ibuku raasakan"monolog Dahayu sembari menatap tajam bunga mawar dihadapannya.
Dikamar bernuansa Eropa klasik yang didominasi warna putih gading dan gold,terdapat ranjang berukuran king size ditengah ruangan.terbaring lemah seorang wanita Tua yang sakit akibat stroke.tak lama terdengar suara handle pintu terbuka.
"Bunda bagaimana keadaanmu ?,semoga kau cepat sembuh ya.tidak ada yang mengajak ku berbicara"meski tak ada sahutan Nyonya Utari tetap bertanya keadaan sang Ibu mertua.
"Bund,apa yang harus kulakukan jika seandainya anak mas Dariano datang.apa aku harus menyingkirkan nya juga"tetap sama tak ada sahutan hanya dibalas dengan kedipan mata.
"Ha ! percuma berbicara denganmu kau bisu sekarang,aku cukup prihatin dengan mu.baiklah aku pergi dulu ada hal yang lebih penting harus aku lakukan"tanpa menunggu apapun lagi Nyonya Utari melenggang pergi keluar,dari kamar Nyonya Talita.
Pintu utama rumah besar itu terbuka dengan kasar, menampilkan sesosok wanita muda dengan pakaian yang berantakan dan rambut yang seperti sarang burung.beruntungnya tidak ada terkejut dengan aksinya itu.
"ada apa dengan penampilanmu itu ?,seperti tidak terurus saja"dia terkejut saat pintu lift terbuka hal pertama yang dialihat penampilan putrinya yang cukup bisa dibilang seperti gelandangan.
"Aku habis dipermalukan dikampus,mereka bilang aku anak tidak jelas asal usulnya.mereka mengolokku Ma !!"setengah berteriak Taya menjelaskan kenapa dia bisa seberantakan ini.
"Sudah jelas jika kau anaknya Papamu,sudah jangan dengarkan apa kata mereka"setelah berbicara Nyonya Utari melangkah keluar pintu utama.sudah jelas dia akan kemana shoping tentunya.
"MAMA TIDAK TAHU RASANYA BAGAIMANA DI BULLY !!.sialan " teriak Taya pada sang Mama yang sudah tak terlihat.dan dilanjutkan dengan umpatan diakhir