Nakki hanyalah gadis kecil yang lugu, kesehariannya hanya bermain, siapa sangka ia dinikahkan dengan Jendral karena janji kakeknya dan kakek Sang Jendral, sebelum meninggal menulis wasiat, agar Manik menikahi Nakki kelak di kemudian hari.
Jendral yang patuh pada kakek nya dan juga sangat sibuk dengan urusannya bersama raja, tidak punya banyak waktu untuk berfikir langsung menikahi Nakki tanpa melihat wajah gadis itu lebih dulu.
Sayangnya, Jendral meninggalkan istri mudanya untuk waktu yang lama, bersama istrinya yang dipenuhi rasa cemburu, hingga membawa kesulitan bagi Nakki yang tidak memahami apa kesalahannya.
Di dera banyak ujian bersama istri pertama dan kedua Jendral Manik, Nakki kabur dan pulang ke kebun peninggalan kakeknya, sebuah konspirasi jahat membuat Nakki terjatuh ke jurang, lalu muncul sinar terang dari langit menyambar tubuhnya, tubuhnya hanya luka ringan, bahkan memiliki kekuatan setelahnya membuat dirinya jenius dalam berbagai hal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Nafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berkelana Bersama Karavan Sirkus
Gadis itu terlempar masuk ke jurang yang cukup tinggi, sebuah cahaya terang tiba-tiba datang dari atas langit dan menimpa tubuhnya dan entah kekuatan apa itu, tubuhnya mendarat dengan pelan diatas tanah yang tidak berbatu.
Nakki terbaring tidak sadarkan diri dengan kondisi badan penuh luka.
Sepanjang malam Nakki terbaring disana, tanpa menyadari semut-semut datang dan menggigit luka-lukanya, gigitan itu seakan berupa kain perban yang mengikat luka-lukanya hingga tertutup.
Ketika luka-lukanya mulai mengering dan tertutup sempurna, semut-semut mulai meninggalkan tubuh Nakki dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Pagi hari, saat matahari mulai menampakkan sinarnya yang berkilau, kicau burung-burung dari ranting ke ranting diikuti dengan kupu-kupu yang beterbangan kian kemari.
Suara air terjun tidak jauh dari tempat Nakki terbaring, masih belum sadarkan diri.
Dari balik ceruk batu muncul dua orang wanita menuju kearah air terjun sambil mengobrol, asik bercerita mereka tidak menyadari seseorang terbaring diatas tanah.
Mereka adalah dua orang dari rombongan sirkus keliling yang sedang singgah beristirahat di atas tebing.
Beberapa saat berendam di sekitar sungai yang airnya jernih dan sejuk, salah seorang tiba-tiba melihat ada sesosok tubuh terbaring dengan tubuh penuh luka mengering di balik baru besar di pinggir sungai.
"Ihh... ada orang terluka, perempuan lagi, Mimi...liat itu..." Tunjuk salah satu wanita dengan wajah pucat.
"Ayo kita lihat," mereka berdua buru-buru keluar dari dalam air dan mendekati tubuh yang terluka, yang tidak lain adalah Nakki.
"Astaga... tubuhnya penuh luka-luka, tapi sepertinya tidak parah, hanya luka ringan, dan itupun sudah kering." bisik yang bernama Mimi.
"Dia kenapa bisa begini? apa ia jatuh dari atas? atau diburu binatang buas?"
"psst... coba pegang nadinya, apa masih hidup." Tunjuk temannya pada Mimi.
Mimi menghampiri dan memegang tangan Nakki yang terasa dingin.
"Masih hidup, tapi tubuhnya sangat lemah, dia butuh pertolongan segera, ayo kita angkat keatas."
Mereka kemudian mengangkat tubuh Nakki dari bawah dekat air terjun menuju keatas tebing dimana tenda mereka berada.
Kehebohan pun terjadi pagi itu, di perkemahan kelompok sirkus itu, tubuh Nakki segera ditangani oleh tabib mereka sendiri yang bertugas mengobati setiap anggota yang sakit.
Mereka adalah kelompok sirkus keliling yang terdiri dari lima puluh orang peserta dengan keahlian masing-masing.
Mereka memiliki dua puluh karavan yang berjalan beriringan dari kota ke kota untuk melakukan pertunjukan seni maupun atraksi keahlian dan olah tubuh.
Ada kelompok tari, kelompok drama, kelompok beladiri, kelompok pemain sirkus bersama beberapa binatang seperti ular, harimau, kuda ataupun monyet dan burung.
Ketika mereka tiba di suatu kota, dengan meminta ijin pada pimpinan di kota tersebut, biasanya mereka mengambil tempat di lapangan terbuka untuk memasang tenda-tenda mereka untuk jangka waktu tertentu, seperti satu bulan.
Beberapa orang akan bertugas menyebar dan menawarkan karcis menonton pada warga setempat, dan biasanya mereka akan memilih pasar, jalan atau tempat keramaian untuk menyebarkan karcis.
Kemudian tenda besar pun didirikan sebagai tempat atraksi dan pertunjukan. Selanjutnya setiap malam mereka bergantian menampilkan keahlian masing-masing.
*****
Nakki mendapatkan perawatan selama beberapa hari dan pada masa itu, ia telah dapat berkomunikasi dengan para anggota sirkus.
Nakki sudah menjadi akrab dengan Mimi maupun Jeni, kedua gadis yang menemukannya.
Mereka berdua mengajak Nakki untuk ikut dengan kelompok sirkus itu setelah mendengar cerita Nakki, kalau gadis itu sudah tidak memiliki keluarga lagi.
Nakki berhasil mengarang sebuah cerita, bahwa ia gadis yatim piatu yang bekerja di sebuah keluarga kaya raya sebagai pembantu, namun seseorang pekerja disana bermaksud melecehkannya sehingga ia berlari hingga terjatuh, dan Nakki tidak ingin lagi kembali ke rumah itu karena merasa tidak aman.
Tentu saja Nakki tidak menceritakan perihal dirinya yang sebenarnya karena gadis itu takut, seseorang akan mengenalinya lalu membawanya kembali je kediaman Jendral.
Bagaimana pun Nakki tidak akan mau kembali kesana, mengingat sukap nyonya Bulma dan nyonya Desy yang tidak suka padanya.
Terlebih ia tidak mau bertemu dan mendapat perlakuan buruk dari Pangeran Diaz ataupun saudaranya.
"Kakek... maafkan aku, Nakki tidak bisa lagi mengikuti keluarga Jendral, mereka bukan pelindung yang tepat untuk Nakki, Jendral terlalu sibuk, Nakki tidak akan membebani mereka lagi." Bisik Nakki pilu, di malam menjelang keberangkatan kelompok sirkus itu untuk kembali berkeliling.
Akhirnya keesokan hari rombongan itupun berangkat setelah semua perlengkapan rampung dibereskan.
Terdapat dua puluh kereta, sepuluh kereta mengangkut para anggota sirkus, sepuluh kereta untuk mengangkut semua peralatan dan kebutuhan mereka, baik pakaian, bahan makanan maupun perlengkapan pertunjukan.
Sementara binatang-binatang untuk keperluan pertunjukan berjalan beriringan di belakang kereta dengan dipandu seorang pawang.
Ketika mereka memasuki sebuah dusun kecil, mereka hanya lewat dan hanya satu atau dua kelompok yang melakukan atraksi dan hiburan kepada penduduk setempat.
Begitupun ketika memasuki sebuah kota yang cukup sepi, mereka tidak akan membongkar seluruh muatan, hanya beberapa perlengkapan untuk melakukan pertunjukan.
Nakki, Mimi dan Jeni serta beberapa gadis muda yang merupakan teman maupun keluarga Mimi dan Jeni, telah menjadi simbol kembang dalam kelompok mereka.
Mereka tergabung dalam beberapa pertunjukan dan menjadi simbol kebanggaan disana.
Gadis-gadis muda itu kini seluruhnya berjumlah sepuluh orang, dan mereka menjadi lambang kesuksesan dalam pertunjukan tersebut.
Contohnya Mimi, gadis itu pandai menari dan bela diri, Mimi berada dalam kelompok drama dan tari sebagai salah satu bintang, namun ia juga akan tampil pada acara sirkus sebagai gadis andalan dalam pertunjukan bersepeda diatas tali bersama Fian, seorang pria muda yang juga kakak sepupunya.
Adapun Jeni, selain di kelompok tari dan drama gadis itu sangat ahli menunggang kuda, ia akan bermain bersama kudanya dan melakukan berbagai atraksi diatas kuda dan berlari mengelilingi panggung pertunjukan.
Sementara Nakki yang baru bergabung, Nakki ditempatkan di kelompok drama dan tari, melihat potensi Nakki, ia seorang gadis yang sangat cerdas dan lincah, gadis itu sangat mudah menerima dan melakukan setiap tugas yang diberikan.
Meski dalam hati Nakki cukup terkejut dengan perubahan dirinya belakangan ini, Nakki mengikuti arus dan menikmati semua kegiatan barunya.
Nakki sebelumnya adalah gadis yang sangat ceria dan senang bermain, namun keadaan membuat dirinya harus bekerja keras, dan ia tidak mengeluh melainkan mengikuti alur hidupnya dengan tenang.
Ketika terjatuh di jurang dan membuat dirinya terluka, seberkas cahaya telah menimpa dirinya, cahaya yang berasal dari pantulan sinar bulan yang kuat bertemu dengan sinar yang keluar dari kalung yang dipakainya.
Kalung pemberian kakeknya itu memiliki kekuatan energi yang besar yang mungkin tidak diketahui oleh siapa pun.
Kalung yang memiliki banyak elemen positif membuat dirinya seakan memiliki beribu energi.
Nakki begitu mudah menangkap setiap gerakan tari yang diajarkan, begitu pula saat berlatih drama, Nakki tidak kesulitan menghafalkan semua dialog serta menjalankan peran yang diberikan.
Dalam waktu singkat, Nakki mampu menjadi idola dan panutan gadis-gadis sebayanya dalam kelompok sirkus tersebut.