‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Sebelum lanjut baca, jangan lupa tinggalkan jejak nya ya dengan like dan komentar nya, boleh loh kasih masukan buat otor yang masih amatir ini 🙂
Tekan tombol Subscribe ya agar selalu ada notif setiap otor up bab baru 🥰
Jangan lupa vote nya juga gengs 🤭
Kalau banyak pembaca, insya Allah otor akan lebih rajin up nya. Mungkin satu hari bisa 2 bab sekaligus 🤗
Happy reading 💜♥️💜
WARNING‼️
APA BILA ADA KESAMAAN NAMA, TOKOH, KARAKTER, ITU SEMUA HANYA KEBETULAN SEMATA, KARENA OTOR TIDAK PERNAH MENJIPLAK ATAU MENIRU CERITA DARI KARYA OTOR YANG LAIN YANG ADA DI NOVELTOON ATAU APLIKASI NOVEL LAIN NYA‼️
TERIMAKASIH
🌼🌼🌼🌼
🌼🌼🌼🌼
Setelah pergi dari mall tersebut, leo memutuskan untuk pulang. Namun bukan pulang kerumah utama, melainkan ke apartemen nya yang berada tidak jauh dari perusahaan. Jika pulang kerumah, leo tau pasti mommy nya akan memberikan nya kultum hingga membuat telinga nya panas.
Leo menatap sendu pemandangan pusat kota yang terlihat carut marut dari balik jendela kaca kamar nya. Pikiran nya berkelana entah kemana. Memikirkan sesuatu yang lagi lagi membuat hati nya lara. Sakit, sesak dan rasanya tidak sanggup untuk kembali menata hati nya lagi.
Semua di mulai beberapa tahun silam, tepat nya saat dia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
🌼
Flashback On..
Hari ini adalah hari pertama leo bersekolah sebagai murid SMA.
Dia sudah siap dengan seragam putih abu abu nya. Jauh dari bayangan, leo yang sangat tampan dan gagah meskipun di usia nya yang baru menginjak 15 tahun, begitu pas mengenakan seragam tersebut.
Apapun yang di pakai nya seolah mampu menyatu dengan tubuhnya yang memang memiliki postur lebih tinggi dari anak seusianya. Leo yang masih keturunan Jawa Belanda, membuat nya paling terlihat mencolok. Hidung nya yang mancung, kulit nya yang putih, di tambah tinggi nya yang menjulang membuat para siswi pasti akan berteriak histeris jika melihat nya.
"Sudah ?" tanya mommy inara, mommy leo yang keturunan keluarga ningrat. Raden Roro Inara Djojohadikusumo, wanita berdarah biru itu menikah dengan seorang pria berkebangsaan Belanda, yang bernama Louis Van Peter Baroos.
Leo mengangguk pelan, lalu mulai duduk di meja makan nya bersama dengan mommy dan daddy nya.
Setelah sarapan bersama, leo di antar langsung oleh daddy dan mommy nya. Maklum, dia adalah anak satu satu nya dan tentu nya juga akan menjadi pemilik tunggal dari PT Baroos Automotif Motor Car.
🌼Skip perjalanan..
"Apa mommy perlu mengantar mu sampai ke kelas ??" tanya nyonya inara setelah mobil yang di kendarai supir tiba tepat di depan sekolah swasta bertaraf internasional tersebut.
"Iya, lebih baik kamu di antar mommy mu saja. Kamu kan juga belum tahu dimana kelas mu.." sambung tuan peter
Leo menggeleng cepat. Meskipun dia anak mommy, tapi dia tidak mau teman teman sekolah nya tau akan hal itu. Memalukan bagi leo. Sebenarnya leo sama sekali tidak suka di perlakukan seperti itu, diri nya sendiri pun merasa bahwa dia cukup mandiri dan tidak perlu di perlakukan layak nya putra mahkota (meskipun sebenarnya iya 🤭) tapi apa daya mommy dan daddy nya sangat suka memanjakan dia sedari dalam kandungan hingga saat ini.
Tanpa menunggu supir membukakan pintu belakang, leo langsung turun setelah berpamitan. Terlihat dari kaca jendela mobil leo setengah berlari masuk ke dalam sekolah nya.
🌼Di dalam sekolah..
Leo berjalan melewati koridor sekolah dengan tatapan para siswa dan siswi lain yang begitu intens melihat nya. Dari yang leo lihat, sebenarnya di sekolah itu ada banyak murid berwajah kebulebulean, tapi kenapa hanya leo yang di perhatikan seperti itu.
Leo memegang sebuah kertas, yang menampilkan denah lokasi sekolah lengkap dengan informasi dimana kelas leo berada. Maklumlah, sekolah leo sangat besar dan luas. Jika baru sehari dua hari, mungkin saja dia bisa nyasar dan tidak tau arah untuk kembali ke kelasnya.
Setelah sudah sampai di depan ruangan yang dimaksud, leo pun masuk ke dalam ruangan itu.
Sama seperti di sekolah menengah pertama nya, satu kelas tidak lebih dari 15 siswa. Terlihat dari kursi kursi yang tempat duduk para murid yang jarak nya lumayan berjauhan.
Leo memilih duduk di kursi kosong paling belakang di baris kedua.
"Hai. Speak english ??" salah seorang murid yang sekelas dengan leo langsung menghampiri dan menyapa nya sesaat setelah leo menjatuhkan bokong nya di kursi tersebut..
"Ada apa ?" tanya leo dingin
"Oh, bisa bahasa juga..." ucap seseorang itu lagi. Tadi nya dia mengira leo tidak bisa berbahasa indonesia.
"Gue Lintang..." seorang siswi mengulurkan tangannya, mengajak leo berkenalan.
Leo yang dingin, hanya menatap kosong tangan lintang yang mengambang di udara tanpa mau sekedar menjabat tangan siswi tersebut.
Lintang pun menarik tangannya, "Okay, next gue coba lagi.." gumam lintang sambil tersenyum kembali ke kursi nya, baris ketiga, satu kursi sebelum kursi paling belakang.
Pelajaran hari pertama di mulai.
Hingga waktu bel istirahat berbunyi, pelajaran pun berakhir sejenak di jam itu..
Beberapa siswa langsung berhamburan keluar menuju kantin sekolah yang makanan nya telah di sediakan khusus untuk para siswa dan siswi yang bersekolah di sekolah tersebut.
"Mau ke kantin bareng ??" Lagi, lintang mencoba untuk mendekati leo. Leo yang mulai risih, sama sekali tidak menganggap siswi itu ada.
Leo pun beranjak dari duduk nya, lalu meninggalkan lintang begitu saja.
Hingga bel kembali berbunyi, leo pun masuk kembali ke dalam kelas bersama dengan teman teman yang lain termasuk lintang yang terus mencuri pandang pada leo.
Dan di hari berikutnya pun begitu, lintang terus mendekati leo meskipun leo sama sekali tidak menganggapnya ada.
Hingga mereka sama sama duduk di kelas 12, kelas akhir dari sekolah menengah atas.
"Hei. kita tuh hampir 3 tahun kenal. Lo beneran mau diem terus kaya gini dan gak mau ngobrol sama gue ??" Lintang langsung melayangkan protesnya. Jujur, dia benar benar lelah karena dia selalu tidak di anggap ada oleh leo.
"Yaudah. Mulai sekarang gue gak mau lagi deket deket sama lo!! Dan jangan nyesel kalau gue pergi dari hidup lo!!" Setelah mengatakan itu, lintang pun pergi dari kelas leo. Karena sejak masuk kelas 12, mereka sudah tidak lagi berada di kelas yang sama.
Deg!
Jantung keo berdetak cepat, entah kenapa ada perasaan tidak terima dengan ucapan lintang tadi. Memang selama ini leo sama sekali tidak menanggapi apapun ucapan lintang. Namun tanpa lintang tau, ada perasaan di hati nya yang leo sendiri pun tidak tau perasaan apa sebenarnya.
Seperti ketika lintang jatuh sakit dan tidak sekolah selama dua hari berturut turut, ada perasaan khawatir sekaligus kosong yang leo rasakan.
Gadis cerewet yang selalu mengganggu nya dan selalu berisik bicara tidak jelas, sama seperti mommy nya, membuat leo tidak karuan dan seolah takut kehilangan.
Leo pun bangun mencoba untuk mengejar lintang ke kelasnya, namun ternyata dia tidak ada disana.
"Lintang mana ??" tanya leo pada salah satu murid. Jujur saja, murid itu sampai terkejut mendengar leo bicara, karena selama ini mereka selalu menyebutnya Mr. Irit bicara. Karena memang leo jarang sekali mengeluarkan suara nya.
"Lintang ? Tadi dia pergi, katanya dia mau pindah sekolah..!!"
Semakin kencang degup jantung leo, wajahnya memucat, bulir keringat pun sudah memenuhi kening nya menandakan ada yang tidak beres dengan hati dan perasaan anak itu.
Leo berlari menuju gerbang sekolah, dan benar saja mobil pribadi milik keluarga lintang beranjak pergi dari halaman parkir sekolah nya.
Dan detik itu juga leo merasakan sakit dan sesak di dada nya untuk pertama kali. Sejak saat itu leo tidak pernah lagi melihat lintang. Leo menjadi semakin dingin bahkan pada mommy dan daddy nya. Dia tidak pernah lagi bisa tersenyum setelah kehilangan gadis yang dia sukai. Ya, leo sudah menyadari perasaan nya pada lintang. Lintang lah satu satu nya gadis yang ada di hati leo sampai saat ini.
Hingga pada suatu malam di rumah nya, ada pesta besar besaran, pesta perayaan pernikahan mommy dan daddy nya yang sudah menginjak 19 tahun.
Tok tok tok
"Den leo, di panggil tuan di bawah. Den leo di minta segera turun.." ucap salah satu pelayan yang bekerja di rumah utama
Leo pun keluar dengan malas. Jujur saja, sejak kepergian lintang yang tanpa pamit, membuat hidupnya jadi hampa dan tidak bersemangat.
Leo pun melangkah menuruni tangga, semua mata tertuju pada leo yang begitu tampan memakai jas lengkap dengan dasi kupu kupu di lehernya.
"Sini sayang.." ucap mommy inara meminta leo berkumpul bersama keluarga nya yang lain.
Meskipun keluarga, namun leo sama sekali tidak mengenal sebagian besar dari mereka. Semua wajah terlihat asing di mata leo.
"Ini aunty Bia, kamu ingat kan ?? Dia adik kandung mommy.." Saking lama nya mereka tidak bertemu, mommy inara sampai harus mengingatkan putranya lagi pada adik perempuan nya yang kini menetap di Paris bersama sang suami.
Leo mengangguk tanpa ekspresi..
"Wah, tampan sekali kamu." puji aunty bia, "Mbak, bukan kah leo seusia dengan putri ku ??"
Nyonya inara menggeleng "hei, kamu lupa, putri mu lahir 2 tahun lebih awal dari leo.."
Aunty bia terkekeh, "Benar. Kau kan menunda memiliki anak hampir 3 tahun.." balas aunty bia. Memang meski menikah lebih dulu dari adik perempuan nya, namun nyonya inara menunda untuk memiliki seorang anak sampai 2 tahun lebih, dia yang masih berkuliah tidak sanggup jika harus belajar sambil mengurus anak, makanya dia memilih salah satu. Menyelesaikan pendidikan nya dulu baru fokus pada pernikahan nya. Beruntung saat itu pun tuan Peter sebagai seorang suami sama sekali tidak keberatan dengan permintaan istri nya. Karena mereka pun sama sama.masih sibuk dengan dunia masing masing.
"Ngomong ngomong dimana putri mu ?? Bukankah kemarin dia sudah pulang dari paris ??" tanya nyonya inara.
"Benar. Dua hari yang lalu dia sudah pulang. Mungkin sebentar lagi dia tiba. Oh iya. Jangan kaget ya, dia akan datang dengan pacar nya.." ucap aunty bia sambil menyengir kuda
"Astaga!" Nyonya inara menggeleng tidak percaya.. "Bukannya dulu dia sempat satu sekolah dengan leo ?? Kenapa baru setahun tidak bertemu sudah punya gandengan saja. Ck! Dasar anak itu, tidak jauh beda dengan mu.."
Leo mengerutkan kening nya..
"Satu sekolah dengan ku ?? Siapa ??"