NovelToon NovelToon
Jual Diri Demi Keluarga

Jual Diri Demi Keluarga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:407.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lianali

Santi sigadis kecil yang tidak menyangka akan menjadi PSK di masa remajanya. Menjadi seorang wanita yang dipandang hina. Semua itu ia lakukan demi ego dan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13_Senyuman Adik-adikku

“Tapi tidak bisa berutang, Dik. Ibu juga harus beli barang baru. Kalau kamu ngutang, dari mana ibu dapat modal untuk belanja lagi?” ujar Bu Nuni memelas.

“Iya, Bu. Ibu tenang saja, Santi tidak akan mengutang,” jawab Santi tenang.

Bu Nuni mengernyitkan kening, terlihat tak percaya. “Beneran?”

“Iya, Bu. Beneran,” tegas Santi.

“Ya sudah, ini harganya lima ratus ribu,” ujar Bu Nuni sambil menunjuk boneka besar di depan Santi.

“Kalau boneka yang ini?” tanya Santi sambil memegang boneka kembaran milik Celia.

“Kalau yang ini dua ratus ribu. Itu harga pas, sudah tidak bisa kurang.”

“Kalau yang ini berapa, Bu?” tanya Santi sambil menunjuk mainan kecil-kecil yang sudah diambil adik-adiknya: boneka kecil, masak-masakan, ikat rambut, jepit rambut, kalung, cincin, gelang imitasi, serta mobil-mobilan.

“Wah, banyak juga, ya, Dik, yang diambil Sisil dan Lili.” Bu Nuni menggaruk kepala yang tidak gatal. Ia mulai menghitung menggunakan kalkulator.

“Boneka kecil ini lima belas ribu per buah, ada dua jadi tiga puluh ribu. Masak-masakan dua puluh ribu per set, ada dua jadi empat puluh ribu. Ikat rambut dua ribu per buah, ada dua jadi empat ribu. Jepit rambut lima ribu per buah, ambil dua jadi sepuluh ribu. Kalung, cincin, dan gelang satu set dua puluh lima ribu, ada dua set jadi lima puluh ribu. Mobil-mobilan lima belas ribu per buah, ada dua jadi tiga puluh ribu. Totalnya seratus enam puluh empat ribu.”

“Kalau ditambah dua boneka tadi berapa, Bu?” tanya Santi sambil menunjuk boneka seharga dua ratus ribu dan lima ratus ribu.

“Wah, jangan bercanda, Dik. Itu mahal.” Bu Nuni tampak khawatir. Ini pertama kalinya Santi datang ke rumahnya untuk membeli mainan, dan dia langsung membawa banyak uang.

Tanpa berkata-kata, Santi merogoh saku dan mengeluarkan uang satu juta rupiah. Ia meletakkannya di lantai. “Hitung saja, Bu. Adik-adik saya benar-benar ingin mainan itu.”

Bu Nuni menelan ludah, tidak percaya. “Kamu dapat uang sebanyak ini dari mana, Dik?”

“Apa orang miskin seperti kami tidak pantas memegang uang banyak?” balas Santi dengan nada tenang.

“Bukan begitu maksud bibi. Ya sudah, biar bibi total, ya. Maaf kalau ucapan tadi menyinggung.”

Bu Nuni menekan kalkulatornya dengan hati-hati. “Seratus enam puluh empat ribu ditambah lima ratus ribu, ditambah dua ratus ribu, totalnya delapan ratus enam puluh empat ribu. Pas, kan?”

“Iya, pas.” Santi menyerahkan uang sembilan ratus ribu rupiah.

“Ini kembaliannya.” Bu Nuni segera mengambil uang kembalian dan kantong plastik. “Mainannya mau dimasukkan semua ke plastik?”

“Tidak usah, Bu. Boneka besar biar adik saya yang bawa,” jawab Santi.

Sisil dan Lili membawa boneka masing-masing. Sisil memegang boneka besar setinggi 50 cm, sementara Lili membawa boneka kembaran milik Celia berukuran 30 cm. Plastik berisi mainan kecil lainnya dibawa Santi.

Di perjalanan pulang, Sisil sengaja berjalan angkuh di depan Celia, memamerkan boneka barunya.

“Bu, aku mau mainan seperti Sisil!” rengek Celia kepada ibunya.

“Mainanmu kan sudah ada,” jawab ibunya kesal.

“Tapi tidak sebagus punya Sisil,” tangis Celia pecah.

Santi tersenyum dalam hati. *Rasain, siapa suruh pelit sama adik-adikku.*

Sesampainya di rumah, Santi disambut dua adiknya yang lebih kecil, Ujang dan Ridho.

“Dari mana, Mbak?” tanya Ridho.

“Dari rumah Bu Nuni, beli mainan untuk Sisil dan Lili,” jawab Santi sambil tersenyum.

“Mainan untukku ada, Mbak?” tanya Ujang bersemangat.

“Wah, Mbak lupa beli. Tapi di kantongan itu ada mobil-mobilan. Coba minta ke adikmu, pasti mereka kasih.”

Ujang dan Ridho segera berlari ke ruang tengah.

Santi kembali ke dapur, menghidupkan api, lalu memindahkan ubi rebus ke baskom dan menutupnya dengan piring plastik. Ia lanjut menyiapkan nasi dan lauk sederhana dari bawang serta cabai pemberian tetangganya.

Tawa riang keempat adiknya terdengar dari ruang tengah. Santi menghentikan pekerjaannya sejenak, berdiri di ambang pintu dapur, dan memandangi mereka. Sisil, Lili, Ujang, dan Ridho bermain boneka dan mobil-mobilan dengan gembira.

Suara boneka Barbie bernyanyi sambil bergoyang “Goyang Dumang” membuat mereka tertawa terbahak-bahak. Santi ikut tersenyum, merasa bahagia meski harus mengorbankan masa mudanya.

Biarlah ia berhenti sekolah. Asal adik-adiknya tetap bisa bermain, tertawa, dan menjalani hidup lebih baik daripada dirinya.

1
pioo
kalo niat mau kabur kenapa ga langsung minta 20juta ajasih hadeh wkwk
pioo
woi ini kok lama lama tulisannya ngawur ya
Purnama Sary
mau nnya ni teman2 klau novel sudah di download klau bc sambl data kita hidup apa kh dtaa kita trmakan atau tidak
Sitywasitah Sity123
Iya menderita terus tour gak nemu bhgya
Rehaan Aamir
Sesaaaakk Rasanya Dada Ini Mengikuti Alur Crt Mu Thorrr...Gilaaa Yaa Santi Seorang Perempuan Harus Menghidupi k 5 Adik2 Nya Tanpa Kemampuan Apa2 Yg Akhirnya Dengan Segala Keterpaksaan Harus Terjerumus K Lembah Hitam...😢😢😢😢😢
Sitywasitah Sity123
kenpa malah jadi gak nyambung ko bisa jd tumbal aneh ini tour ok klu untuk c Santi di siksa gkpp lah ini malah ada tumbal segala gak nyambung maaf
Lianali
Terimakasih banyak mbak.
Sitywasitah Sity123
gak nyambung ini mau pdhl c Santi menderita dri awal tapi knpa ini ko klepotan tour cerita nya
Lianali: Hahahah, sabar mbak sabar, btw, makasih ya udah mampir, koreksi terus ya mbak kalau ada salah, heheh
total 1 replies
ErNawati
lanjuttt, smngat trus buat author 👍
Lianali: Terimakasih banyak mbak🙏
total 1 replies
Maymayarni
lanjut thor
Lianali: Makasih ya🙏
total 1 replies
ErNawati
lanjutttt, smngat trus buat author 👍🤭
Ramos Ramos
wkwkwkwwkwkkwk
Erna Wati
jangan lama² up nya thor
Dessy Christianti
Luar biasa
Wanita Aries
Semoga randi bs bantu santi
Maymayarni
lanjut thor
Novita Mey
kenapa bab 96 dan 97 di hapus kak
jeneyy
terlalu banyak typo thor
Lianali: terimakasih koreksinya kak, nanti saya edit ya kak.
total 1 replies
Habibatul Wardah
kasih banget.. lanjut lah..
Yuliana Citra
ngegantung thour cerita nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!