NovelToon NovelToon
Ariana Kau Milikku

Ariana Kau Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:752
Nilai: 5
Nama Author: Arin Ariana

Novel ini mengisahkan perjalanan cinta yang penuh dinamika, yang diselimuti perselisihan dan kompromi, hingga akhirnya menemukan makna sesungguhnya tentang saling melengkapi.

Diantara lika-liku pekerjaan, mimpi, dan ego masing-masing, mereka harus belajar mengesampingkan perbedaan demi cinta yang semakin kuat. Namun, mampukah mereka bertahan ketika kenyataan menuntut mereka memilih antara ambisi atau cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arin Ariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemukan Keseimbangan

Kehidupan baru sebagai orang tua membawa kebahagiaan sekaligus tantangan bagi Ariana dan Alfatra. Dengan bayi mereka, Kirana, di tengah kehidupan sehari-hari, mereka mulai belajar menghadapi kenyataan baru—bahwa peran sebagai orang tua membutuhkan pengorbanan, kerja sama, dan kesabaran yang jauh lebih besar.

Hari-hari pertama bersama Kirana penuh dengan kegembiraan, tetapi juga kelelahan. Ariana, yang masih dalam masa pemulihan pasca melahirkan, merasa kewalahan dengan tanggung jawab sebagai ibu baru. Di sisi lain, Alfatra berusaha membantu sebanyak yang dia bisa, meski tekanan dari pekerjaan membuatnya sulit membagi waktu.

"Alfa, aku butuh lebih banyak bantuan," kata Ariana suatu malam ketika Kirana terus menangis. "Aku merasa sendirian menghadapi semuanya."

"Aku tahu, Ari. Aku minta maaf. Aku akan coba lebih banyak membantu, meski pekerjaan juga sedang sulit," jawab Alfatra dengan nada penuh penyesalan.

Percakapan itu membuka mata Alfatra tentang betapa berat beban yang dirasakan Ariana. Dia mulai lebih aktif membantu dalam merawat Kirana, meski itu berarti harus mengorbankan waktu istirahatnya.

Di sisi lain, karir mereka juga mulai menjadi isu. Setelah cuti melahirkan, Ariana ingin kembali bekerja, tetapi Alfatra merasa bahwa Kirana masih terlalu kecil untuk ditinggalkan.

"Aku ingin kembali bekerja, Alfa. Aku butuh ini untuk diriku sendiri, bukan hanya untuk keluarga kita," kata Ariana tegas.

"Aku mengerti, Ari, tapi siapa yang akan menjaga Kirana saat kita berdua sibuk?" tanya Alfatra.

Perdebatan ini berlangsung selama beberapa minggu hingga akhirnya mereka menemukan solusi: mereka memutuskan untuk menyewa pengasuh yang dapat dipercaya, sementara Ariana bekerja paruh waktu agar tetap bisa menghabiskan waktu bersama Kirana.

Di tengah kesibukan menjadi orang tua, Ariana dan Alfatra menyadari bahwa hubungan mereka sebagai pasangan mulai terabaikan. Mereka jarang memiliki waktu berdua, dan percakapan mereka lebih banyak berpusat pada Kirana atau pekerjaan.

"Kita perlu waktu untuk kita, Alfa," kata Ariana suatu malam setelah Kirana tidur. "Aku rindu merasa seperti kita dulu, hanya kamu dan aku."

Alfatra mengangguk, merasa bersalah. "Kamu benar, Ari. Kita sudah terlalu sibuk dengan segalanya. Aku akan coba atur waktu untuk kita."

Mereka mulai meluangkan waktu khusus setiap minggu untuk kencan sederhana, entah itu makan malam di rumah setelah Kirana tidur atau sekadar berjalan-jalan singkat. Momen-momen kecil ini membantu mereka mengingatkan diri bahwa mereka adalah tim, bukan hanya sebagai orang tua, tetapi juga sebagai pasangan.

Kehadiran Kirana juga mengubah cara mereka memandang kehidupan. Ariana, yang dulu sangat fokus pada karirnya, kini merasa bahwa keluarganya adalah prioritas utama. Sementara itu, Alfatra, yang pernah merasa bahwa pekerjaan adalah segalanya, mulai belajar bahwa waktu bersama keluarga jauh lebih berharga.

"Aku dulu berpikir bahwa sukses berarti karir yang cemerlang," kata Alfatra suatu malam. "Tapi sekarang aku merasa bahwa pulang dan melihat kalian berdua adalah definisi sukses bagiku."

Ariana tersenyum, merasa hal yang sama. "Aku juga, Alfa. Aku tidak pernah merasa hidupku selengkap ini." Ujar Ariana.

.............~~~~

Kirana mulai tumbuh menjadi balita yang aktif, membawa kebahagiaan sekaligus tantangan baru. Dalam fase ini, mereka menghadapi berbagai keputusan besar, mulai dari pengelolaan waktu, keuangan, hingga prioritas keluarga. Mereka menyadari bahwa peran sebagai orang tua tidak hanya soal mengasuh, tetapi juga membangun pondasi yang kokoh untuk masa depan anak mereka.

1
Delita bae
salam kenal , jika berkenan mampir juga👋👍🙏
Delita bae: 👍👍👍💪🙏
AR: salam kenal juga kak, oke kak/Good/
total 2 replies
miilieaa
hay kak... baru baca beberapa bab aku langsung suka /Drool/
miilieaa: salam kenal ya kak 🥰🥰🥰
AR: waaaah terima kasih kakak/Heart/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!