Di sarankan membaca novel pertama nya dulu yang berjudul "Terpaksa Menikah dengan Pembantu" biar lebih nyambung dan tau jalan cerita nya 🥳
.
.
Sejak Dimas menolongnya waktu ia hampir dilecehkan oleh preman, Chaca langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Ditambah waktu ia tahu bahwa Dimas adalah kakak ipar dari sahabatnya dan ayah dari seorang pangeran kecil yang sangat menggemaskan bagi Chaca.
Chaca Aninditha yang memang sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu merasa iba dan sedih kala mengetahui Aiden anak dari Dimas juga memiliki nasib hampir sepertinya. Dan itu semakin menjadikan kan motivasi untuk terus membuat agar Dimas mencintainya.
Yuk ikuti kisah Chaca untuk mengejar cinta Om Duda...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Happy Birthday Chaca
"Happy birthday to you ...
"Happy birthday to you ...
"Happy birthday, happy birthday, happy birthday Chaca ...
Sebuah nyanyian dari Nayla mampu menghentikan isak tangis Chaca seketika. Chaca langsung mendongakkan wajahnya dan menatap ke arah Nayla yang kini sudah berdiri di depannya sambil membawa sebuah kue ulang tahun beserta lilin nya.
"Bangkeeee!" Teriak Chaca sekenceng kenceng nya saat menyadari bahwa dirinya tengah di kerjain oleh sahabatnya.
"Praaaannnkkkk ... " teriak Hanna, Arlan dan juga Nayla bersamaan lalu mereka tertawa melihat raut wajah Chaca yang kesal dengan wajah sembab karena abis menangis.
"Dasar temen gak ada akhlak!" Ucap Chaca kesal namun tak urung dia juga tersenyum bahagia karena sahabatnya mengingat hari ulang tahunnya.
"Jahat banget sumpah." Kata Chaca menghapus air mata nya yang malah kian deras, bukan karena sedih melainkan karena bahagia.
"Maaf maaf hehehe ... " ucap Nayla.
"Prank nya gak lucu tau gak, ngeselin banget sumpah!" gerutu Chaca lagi.
"Uluuhh uluhh sayang nya akuh. Happy birthday yaa semoga panjang umur sehat selalu dan di jodohkan dengan om Duren." Ucap Hanna terkekeh sambil memeluk Chaca dengan erat.
"Amiinn," Kata Chaca ikut terkekeh kala mendengar nama om Duren di sebut.
"Tiup lilin dulu dong." Ucap Nayla cemberut karena kesal merasa tangannya pegal sedari tadi hanya berperan memegang kue.
"Make a wihs dulu." Ucap Arlan.
"Hemm doa gue di hari ulang tahun gue ini semoga gue makin di deketin sama om Duren." Doa Chaca sambil terkekeh membuat Hanna dan Nayla berdecak.
"Amiiinnn ... " ucap Arlan Hanna dan Nayla bersamaan lalu mereka tertawa bersama.
"Selamat ulang tahun ya Cha, semua yang terbaik buat kamu pokoknya." Ucap Nayla tulus dan memeluk Chaca dengan erat.
"Makasih, gue gak nyangka banget kalian segila ini buat nyiapin prank buat gue." Kata Chaca sambil cemberut namun juga tersenyum.
"Ini ide si Jenar." Kata Hanna terkekeh.
"Woaahh sialan emang dia, sukses banget ngerjain gue." Sungut Chaca kesal. "Tapi gue bahagia banget kalian inget samaa ulang tahun gue, dan ini adalah tahun terbaik buat gue." Ucap Chaca tulus lalu berpelukan bak Teletubies.
"Gue gak diajak pelukan nih? kan pas berempat biar jadi Teletubbies." Ucap Arlan dengan senyum manisnya membuat pelukan ketiga sahabat itu terhenti dan Hanna langsung menatap tajam ke arah kekasihnya.
"Mau ini?" Hanna memberikan kepalan tangannya kepada Arlan membuat Nayla dan Chaca tertawa.
"Kamu kayaknya udah tergila gila sama si Duren deh Cha." Ucap Nayla saat mereka sudah berada di sofa di ruang tamu kost kost an Hanna dan Nayla.
"Gak tau." Jawab Chaca sambil tersenyum membayangkan ketampanan wajah om Duren nya.
"Gak usah ngayal sekarang juga kali, ayo makan dulu." Ucap Nayla memberikan toyoran kepada kening manis Chaca.
"Sialan, jidat gue." Sungut Chaca kesal.
"Eh foto kuy, kirim ke Jenar biar dia makin iri ... " ucap Nayla yang membawa sebuah Camera merk Jannon dan memberikannya kepada Arlan.
"Gue lagi yang jadi fotografer." Desah Arlan pelan.
"Udah sih terima aja, nanti dikasih bonus sama Hanna." Ucap Nayla terkekeh.
Dengan hati terpaksa Arlan pun memotret ketiga gadis itu dengan berbagai gaya dan tingkah konyol. Tak urung dirinya pun juga ikt berfoto ria bersama ketiga gadis itu lalu tertawa bersama.
"Berasa punya tiga istri gue." Batin Arlan terkekeh kala dirinya berpose di tengah tengah Hanna Nayla dan Chaca dengan wajah yang sudah tak berbentuk karena polesan butter cream.
'Thank God, for giving me their best friend. May this happiness last forever." batin Chaca tersenyum menikmati kebersamaan nya bersama para sahabatnya.
👏👏👏
Karena Aiden tidak bisa mengikuti acara surprise yang di rencanakan Hanna dan Nayla, Aiden pun memutuskan untuk memberikan surprise sendiri kepada Chaca, eh bukan sendiri deh ralat, Aiden di temani Lira mendatangi rumah Chaca siang itu.
"Suprise," Pekik Aiden saat Chaca membuka pintu rumahnya.
"Aiden," ucap Chaca tidak percaya, bagaimana bisa Aiden tau rumah nya, dan ini dia membawa sebuah Bucket bunga mawar putih dan sebuah kotak berwarna Pink, membuat Chaca terkejut namun juga terkekeh.
"Happy Birthday tante," ucap Aiden, "Aiden gak telat kan ngucapin nya," katanya lagi.
"Ya Allah, tante kok ngerasa lagi di kasih surprise ya sama pacar tante," ucap Chaca terkekeh.
"Makasih ya ganteng," ucapnya Chaca lagi lalu menerima Bunga dan kotak yang Aiden bawa, "Gak telat kok, ayo masuk dulu," ajaknya.
Aiden datang kerumah Chaca bersama mbak Lira, dan Aiden mendapatkan alamat Chaca dari Jenar kemarin sebelum Jenar pergi keluar kota.
"Aiden dia siapa?" tanya Chaca menunjuk Lira.
"Oh ini mbak Lira, dia Fans nya Aiden," jawab Aiden sok cool seperti biasa membuat Lira dan Chaca terkekeh.
"Pantes aja kamu selalu di sebut anak Tuyul ya ternyata tingkat ke narsisan kamu akut banget," kata Lira mencibir.
"Mbak Lira yang cantik tapi masih Cantik kan tante Jenar dan tante Chaca, Aiden itu bukan narsis tapi JUJUR," kata Aiden.
"Hemmm ya ya ya serah dah," ucap Lira, "Oh ya mbak Chaca selamat ulang tahun ya, dan salam kenal dari saya Lira, pacarnya Dylan Wang," ucap Lira memperkenalkan dirinya.
"Astaga, kayaknya lo udah ketularan sama Aiden hahah," Chaca merasa terhibur dengan kedatangan Aiden dan juga Lira kerumahnya.
"Oh ya, hemm gimana kalau kita jalan jalan yuk, tante bosen nih," kata Chaca.
"Kuy lah mbak, Lira juga bosen dari tadi ngikutin anak tuyul," kata Lira membuat Aiden menatapnya dengan tajam.
"Mbak Lira tuh anak Kun kun," kata Aiden cemberut.
Akhirnya mereka bertiga pergi dengan menggunakan mobil yang di bawa Aiden dan Lira tadi.
Satu yang membuat Chaca kagum dengan sosok Lira, selain memiliki paras cantik dan gampang berbaur, Lira juga sangat pandai, bahkan ia bisa menyetir mobil.
"Lo udah lama ya Ra kerja di rumah Aiden?" tanya Chaca, saat ini mereka sedang makan di salah satu Caffe yang ada di mall itu, sebelum mereka menonton film dan bermain, mereka mengisi perut dulu.
"Hemm belum lama mbak hehe belum ada sebulan," jawab Lira sambil menyeruput jus jeruknya.
"Umur lo berapa sih?" tanya Chaca lagi.
"19 tahun mbak jalan 20," jawab Lira.
"Oh kita seukuran, jangan panggil mbak Ah, kesan nya gue kek tua banget," kata Chaca terkekeh.
"Oke deh mbak eh Chaca," kata Lira senang.
"Nanti kapan kapan ikut gabung deh ya kalau lo libur kerjanya, lo pasti udah kenal Jenar kan, nah gue punya dua temen lagi yang gak kalah asik," kata Chaca bersemangat mendapat teman baru,"Kayaknya asik kalo kita ngumpul berlima," katanya lagi.
"Emang mbak eh kamu gak mau temenan sama pembantu?" Tanya Lira sedikit lirih.
"Ngapain sih biasa aja lagi, gak usah malu lo juga, santuy aja temenan sama kita mah," kata Chaca santai.
"Tante tante kalau udah ngobrol begini ya, ada cowok ganteng di anggurin," kata Aiden bersedekap dada dan cemberut.
"Eh, hehehe maaf sayang, udah selesai belum makan nya?" tanya Chaca, "Kuy kita nonton abis itu kita main," Sambungnya.
Setelah perdebatan panjang antara ketiga anak manusia itu, akhirnya mereka menonton Film Horor, padahal Aiden maunya menonton yang genre romantis tapi Chaca bersikeras menolaknya, dan akhirnya saran dari Lira adalah Horor.
Chaca menghabiskan waktu seharian bersama Lira dan Aiden, Chaca merasa terhura dan bahagia atas kejutan dari Aiden, bagaimana bisa bocah 9 tahun memberikan nya kado dan bunga, Astaga gue berasa punya pacar berondong, batin Chaca.
Yang sudah membaca part ini di kamar Jenar harap skip aja ya, mommy sengaja ikutin sebagian part dari sana biar gak jomplang.
Yah meskipun gak semuanya sih... 🙊💃💃💃