seorang gadis muda berusia 20 tahun,selalu membantu kehidupan keluarganya.ia berjualan kue keliling di pagi hari untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.tapi siapa sangka kalau ia akan menjadi istri Ceo yang terkenal dengan kekayaannya.
banyak orang-orang yang selalu menghina dan mencemohnya.tapi ia selalu mendapat perlindungan dari sang suami tercinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sury Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rencana perjodohan
Matahari mulai tenggelam,yang hanya menampakan cahaya bulan dan bintang.suasana malam yang dingin,menambah kesan malam rey yang sedang duduk di dekat kolam renang.
"Rey mami ingin bicara sama kamu."
Hana mendekati rey,ia lalu duduk di sampingnya.
"Mami mau bicara apa.?" tanya rey dengan penasaran.
"Mami dan pak jordan ayahnya bella,sudah sepakat ingin menjodohkan kamu dengan bella."
"Apaaa,mami jangan bercanda aku nggak mau sama bella." rey kaget dan langsung berdiri dari kursinya.
"Tapi rey,bella kan sahabat kecil kamu,dia juga sudah lama punya perasaan sama kamu."
"Nggak mam,aku nggak mau,kenapa sih harus di jodohkan segala,aku bisa cari jodoh sendiri kok mam."ucap rey dengan kesal.
"Pokoknya kamu harus mau,kalau nggak mami akan pergi dari rumah ini.minimal kamu bisa tunangan dulu sama bella." ucap hana dengan tegas.rey memandang mami hana dengan tatapan penuh kesal.ia lalu menghembuskan nafas kasar.
"terserah mami,percuma juga aku ngebantah perkataan mamikan.aku cepek mau ke kamar dulu.
"Reyyy,tunggu dulu rey mami masih mau bicara sama kamu." teriak hana dengan perasaan kesal.Rey berjalan menuju kamar meninggalkan mami hana.ia selalu lemah dengan ancaman maminya.
"Tante,coba lihat gambar zahra bagus nggak.?" aira melirik kertas gambar zahra lalu mengangguk.
" baguss,Non zahra gambar apa,dan ini siapa.?" tunjuk aira pada gambar zahra.
"Oh ini aku gambar keluarga zahra,yang ini ayah,ini ibu dan ini zahra yang di tengah."ucap zahra sambil menunjuk gambarnya memperlihatkan aira.aira tersenyum memperhatikan zahra yang sangat senang dengan gambarnya.tetapi detik kemudian wajah zahra berubah sendu.
"Ada apa,kenapa wajah kamu jadi cemberut begitu sayang." tanya aira pada zahra.
"Zahra kangen mama,tante.kenapa mama nggak pernah datang lagi nengokin zahra." aira memeluk zahra yang sedang bersedih.
"Sabar ya,non zahra nggak boleh selalu bersedih,mungkin saja mama zahra lagi sibuk,jadi ia tidak punya kesempatan buat nemuin zahra."
"Iya tante."
"Sekarang non zahra bobok yah,sudah malam besokan non harus sekolah." zahra mengangguk lalu mulai merebahkan diri dan menutup matanya.zahra sudah terlelap dengan tidurnya,aira lalu beranjak meninggalkan zahra.ia harus segera pulang karena sudah hampir jam 10 malam.
Ketika aira baru sampai di ambang pintu suara tegas wanita mengagetkannya.
"Mau ke mana kamu.?" hana memandang aira dengan tatapan menyelidiknya.
"Maaf nyonya,saya mau pulang.nona zahra sudah tidur dan pekerjaan saya untuk hari ini sudah selesai." ucap aira dengan menundukan kepalanya.hana memandang aira dari atas kepala sampai ujung kaki.tiba-tiba terdengar suara bariton rey yang memanggil nama aira.
"Aira,kamu sudah mau pulang,ayo saya antar kamu." ucap rey tanpa melirik mami hana.
"Ngapain kamu rey,mau antar dia pulang,diakan bisa pulang sendiri." hana dengan suara keras membentak rey yang ingin mengantarkan aira pulang.aira begitu takut mendengar suara bentakan hana.tangannya menjadi dingin dan gemetar.
"Nggak usah tuan saya bisa pulang sendiri." aira lalu berjalan cepat keluar dari rumah meninggalkan rey dan hana.rey yang melihat aira pergi langsung menyusulnya dan mengabaikan mami hana.
"Reyyy,mau ke mana kamu." hana berteriak memanggil rey,tapi rey tetap mengejar aira.
Aira berjalan ke luar gerbang untuk mencari taksi.
"Aira tunggu aku." rey berlari mengejar aira yang mengabaikan teriakannya.detik kemudian rey berhasil menahan tangan aira.
"Aira tunggu,aku antar kamu pulang ya inikan sudah larut malam." aira berusaha melepaskan tangannya dari genggaman rey.
"Astagfirullah alazim,tuan lepaskan tangan saya."ucap aira dengan nada tegas.rey mulai sadar dan melepaskan tangan aira.
"Maafkan saya,ayo saya antar kamu pulang." rey mengulang ucapannya pada aira.
"Tapi tuan,bagaimana dengan nyonya,nanti dia marah melihat anda."
"Sudah tidak usah di pikirkan,ayo kita ke mobil saya." aira mengangguk berjalan mengikuti rey di belakangnya.ia terpaksa harus pulang bersamanya karena ia juga takut pulang sendirian.
Rey dan aira sudah berada di dalam mobil,suasana begitu canggung mereka berdua hanya diam dan fokus pada diri masing-masing.
"Maafkan sikap mami saya tadi,sama kamu." rey melirik aira yang hanya diam saja.selang beberapa detik aira mulai bersuara."saya tidak papa kok tuan,saya sudah memaafkan nyonya besar." ucap aira sambil tersenyum melirik rey.
Beberapa menit kemudian mobil rey sudah sampai di depan rumah aira.
"Terimah kasih tuan,sudah mengantarkan saya pulang."
"Iya sama-sama,jangan lupa besok datang lebih pagi." Ucap rey sambil manganggukan kepalanya.
"Baik tuan,kalau begitu saya masuk dulu.tuan hati-hati di jalan."
Rey tersenyum mendengar ucapan aira.ia lalu menjalankan mobilnya dan menuju pulang.
Di dalam rumah hana sangat kesal dengan kelakuan rey,ini baru pertama kalinya rey membantah ucapannya dan malah memilih wanita kampung itu.
"Dasar wanita kampung,awas saja besok ia akan aku beri pelajaran.gara-gara wanita kampung itu rey sudah berani membantah ucapan aku." ucap hana dengan kesal yang sedang duduk di tepian kasur.
Keesokan paginya,rey sudah siap-siap ingin berangkat ke kantor.ia lalu berjalan turun melewati tangga.di meja makan ia melihat mami hana yang sedang ingin sarapan.
"Rey, kamu sarapan dulu baru berangkat." ucap hana lalu mengambilkan nasi untuk rey.
Rey duduk di samping zahra.rey melirik zahra yang hanya diam tanpa menyapanya.ia mengedarkan pandangannya mencari aira karena sedari tadi ia tidak melihat aira.
"Zahra,rey cepatlah kalian sarapan,lalu segera berangkat."
Hana melirik rey. hana tau apa yang rey cari tapi ia tidak ingin terlalu perduli.mereka bertiga makan dengan tenang,hanya ada suara dentingan sendok yang beradu.
"Astagfirullah,capek banget." aira mengusap keringat yang ada di keningnya.ia sedari tadi berjalan membawa barang belanjaan yang begitu banyak.ia lalu mendudukan dirinya untuk beristirahat sebentar di kursi halte.
FLASH BACK ON
Aira baru saja sampai di rumah rey.ia lalu mengatur nafasnya dan melangkah mesuk menuju kamar zahra.tiba-tiba ia mendengar suara hana.
"Mau ke mana kamu.?" ucap hana dengan bersedekap dada.
"Saya mau ke kamar nona zahra nyonya,saya harus menyiapkan keperluan sekolah non zahra."jawab aira dengan menundukan kepala.
"Tidak perlu,lebih baik kamu kepasar belanja keperluan dapur."
"Tapi nyonya." ucapan aira terputus kala mendengar ucapan hana.
"Mulai sekarang tugas kamu bukan hanya,mengasuh zahra tapi juga menjadi pelayan di rumah ini.kamu mengerti." ucap hana dengas dan tidak ingin di bantah.
"Baik nyonya." Ucap aira.
"Tunggu apa lagi cepat sana pergi,catatannya bisa kamu ambil di pelayan yang lain." ucap hana dengan berteriak membentak aira.
Aira lalu berjalan menuju dapur.
FLASH BACK OFF.