NovelToon NovelToon
Kinara

Kinara

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Qiana Lail

Kinara yang baru menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi luar negeri segera pulang ke kampung halamannya untuk segera bertemu dengan kakak kandungnya yang sejak lama tinggal bersama sang nenek.

Namun hal tak terduga terjadi, kakaknya yang ditemukan tak bernyawa di belakang sekolah, menimbulkan berbagai spekulasi.

Mampukah Kinara menyibak rahasia kematian sang kakak ?.

Yuk baca cerita lengkapnya disini, dan jangan lupa like serta dukungannya agar Kinara bisa menyibak rahasia kematian sang kakak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiana Lail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 14. Siapa ibu kandungku ?

Di lain tempat Kinara sedang melihat kondisi sang kakak yang sangat memprihatikan. Tubuhnya terlihat sangat pucat karena banyak kekurangan darah, bahkan luka akibat terjatuh dari ketinggian tidak mendapatkan perawatan yang selayaknya.

"Bagaimana kondisi kakakku ?." tanya Kinara pada seorang Dokter yang sedang memeriksa kondisi Kinan.

"Nona, sebaiknya nona Kinan segera dibawa ke luar negeri. Disini peralatan serta obat-obatan kurang memadai untuk kondisi nona Kinan."

"Seandainya saat kejadian nona Kinan langsung mendapatkan perawatan, mungkin kondisinya tidak seburuk ini." jelas sang Dokter.

"Berapa persen kemungkinan kakakku bisa sembuh ?." tanya Kinara lagi.

"Saya tidak bisa memastikan hal itu, kondisi nona Kinan sangat kritis. Jika nona Kinan tidak segera mendapatkan perawatan yang tepat, saya takut nyawanya tidak bisa diselamatkan." jawab sang Dokter dengan menunduk.

"Persiapkan segala sesuatunya untuk keberangkatan kak Kinan. Bawa kak Kinan ke rumah sakit terbaik yang kita miliki. Meskipun hanya ada kemungkinan 0.001 Persen, aku ingin kakakku selamat !." perintah Kinan.

"Siap laksanakan." jawab seluruh yang ada di ruangan itu dengan kompak layaknya pasukan militer.

Tak butuh lama, mereka segera menyiapkan segala sesuatunya untuk keberangkatan Kinan. Bahkan pesawat pribadi langsung mereka siapkan untuk segera mengantarkan Kinan.

"Bagaimana Arin dan juga adiknya ?. Saat ini mereka kami tempatkan di salah satu vila yang ada ditepi pantai timur kota J." ucap salah satu orang kepercayaan Kinara.

"Jay, untuk sementara biarkan mereka aman di sana. Hal yang harus kita utamakan adalah mencari siapa Boy sebenarnya." jawab Kinara.

"Hal itu sedang dalam proses, saya juga sudah meminta Black untuk melanjutkan pekerjaan itu. Karena suatu pekerjaan jika dikerjakan bukan ahlinya akan bermasalah." jelas Jay.

"Baiklah, lalu bagaimana kondisi Queen saat ini ?." tanya Kinara lagi.

"Queen masih di jalan yang sama, saat ditinggalkan oleh sang ayah. Orang-orang kita tetap memberikan ia makan dan minum untuk menjaga ia tetap hidup." jelas Jay.

Kinara mengangguk-anggukkan kepalanya. Setelah segala sesuatunya siap, Kinara melihat wajah sang kakak sebelum di pergi.

"Kakak kau harus bertahan demi aku. Aku tidak tau siapa yang aku punya selain engkau. Bahkan papa dan mama sama sekali tidak pernah bertanya tentang keadaan ku."

"Hanya kau yang selalu ada untuk aku. Bertahanlah, dan tunggu aku untuk membalaskan semua dendam ini. Siapapun mereka, mereka akan mendapatkan sepuluh kali lipat atas apa yang kau rasakan saat ini." ucap Kinara dengan airata yang tidak berhenti mengalir.

Setelah puas berbicara, Kinara melepaskan pelukannya dan membiarkan orang-orang kepercayaannya untuk membawa Kinan.

Kinara meninggalkan tempat itu, setelah pesawat yang membawa Kinan sudah tidak kelihatan lagi.

Kinara berpenampilan seperti biasanya, menjadi gadis polos dan lugu. Ia berjalan menuju ke rumah rahasia milik Kinan.

Ia ingin menghabiskan waktunya dirumah yang penuh dengan kenangan sang kakak. Dimana rumah itu yang selalu Kinara lihat saat mereka melakukan video call.

"Nona muda ternyata anda ada disini." baru saja Kinara masuk kerumah tersebut. Bram sudah muncul bersama dengan Boy.

"Nona muda apakah anda baik-baik saja ?." tanya Bram dengan nafas yang memburu.

"Aku baik-baik saja uncle. Aku takut anggota Naga Hitam menemukan ku, sehingga aku menyelinap dan pergi meninggalkan rumah Arin dan juga Boy."

"Boy maaf, aku telah menyusahkan mu dan mungkin aku telah membuat mu khawatir." ucap Kinara sambil tersenyum polos.

Senyuman yang sangat manis, senyuman yang selalu membuat hati Boy jedag jedug. Bram tersenyum melihat tingkah polos gadis kecilnya itu. Dengan lembut Bram membelai kepala Kinara dengan penuh kasih sayang.

"Syukurlah, jika nona muda baik-baik saja. Untuk masalah Boy, di yang ceroboh sehingga ia kehilangan nona muda." jawab Bram dengan lembut.

"Paman Bram benar nona, seharusnya saya yang meminta maaf atas kecerobohan saya. Saya lalai dalam menjaga keselamatan nona Muda." jawab Boy.

Ketiganya kemudian berbincang-bincang sebentar, sebelum Boy dan Bram meninggalkan rumah tersebut. Karena Kinara meminta mereka untuk meninggalkan ia seorang diri.

Meskipun dengan berat hati keduanya pun pergi meninggalkan Kinara. Namun Bram berjanji akan kembali saat makan malam dengan membawa masakan kesukaan Kinara.

Setelah keadaan sunyi, Kinara segera masuk kedalam kamar Kinan. Ia mengunci pintu dan segera memasang kamera cctv tersembunyi untuk memantau keadaan sekitar.

Setelah memastikan semuanya aman, Kinara duduk dimeja belajar Kinan untuk memeriksa peta Sekolah Nusa Bangsa.

"Jika dilihat dari kode peta ini, tempat jatuhnya kak Kinan ada yang tersembunyi. Ada sesuatu di lantai tersebut." ucap Kinara.

Setelah mengatakan hal itu, Kinara segera membuka laptop yang ada didalam kamar Kinan. Laptop yang biasa Kina. Gunakan saat video call sambil belajar bersama sang adik.

Dengan lincah jari-jari Kinara berselancar di atas keyboard. Tak butuh waktu lama Kinara akhirnya bisa memecahkan kode-kode yang ada didalam peta tersebut.

"Sekolah ini memang sengaja di desain sedemikian rupa oleh kakek. Apakah sebelumnya kakek sudah mengetahui hal ini akan terjadi kepada kak Kinan."

"Kalau saja lantai tempat kak Kinan tidak dipasang alat khusus, pasti kak Kinan sudah berubah menjadi mayat saat terjatuh dengan posisi seperti itu.

Kinara berbicara sendiri sambil terus memeriksa peta tersebut. Dengan keahliannya ia bisa memahami setiap sudut Sekolah tersebut bagaikan melihat telapak tangannya sendiri.

"Tapi siapa sebenarnya Boy, Arin, mama dan lelaki yang ada didalam foto itu ?. Jika bayi itu Arin apakah artinya Arin adalah anak kandung mama ?. Lalu siapa mama kandung ku ?." tanya Kinara dalam hati.

Saat Kinara tenggelam dalam pikirannya, terdengar suara ketukan pintu dari luar. Kinara terkejut dan segera menuju pintu setelah memastikan bahwa yang datang adalah Bram.

Sesuai janjinya, Bram datang dengan membawa bagitu banyak makanan. Ia tidak ingin gadis kecil yang ia rawat selama ini sampai kelaparan.

"Nona muda, makanlah yang banyak agar kau sehat dan tidak mudah sakit." itulah kalimat yang selalu Bram ucapkan sebelum Kinara makan.

"Uncle aku bukan anak kecil lagi, jadi stop mengatakan hal itu terus menerus." jawab Kinara dengan bibir yang mengerucut.

"Bagi uncle nona muda adalah gadis kecil uncle yang harus uncle jaga dan awasi dalam banyak hal." jawab Bram.

Kinara tak bisa berkata-kata saat mendengar jawaban dari Bram. Dari awal Bram sangat menyayangi dirinya layaknya pada sang putri kandungnya.

"Uncle, apakah uncle tau siapa ibu kandung ku ?." tanya Kinara disela-sela makannya.

Uhuk

Bram tersedak saat mendengar pertanyaan dari Kinara. Dengan sigap Kinara mengambil segelas air putih dan menyerahkannya kepada Bram.

"Hati-hati uncle, aku tidak akan berebut makanan dengan mu." ucap Kinara sambil tangannya menyodorkan segelas air untuk Bram.

1
Zaqian Laili
Benar sekali, kadang orang yang dianggap hina jauh lebih baik daripada seorang pejabat atau orang yang kaya
Zaqian Laili
Lanjut Thor, banyak misteri yang belum terpecahkan
Qiana Lail: Sedang dalam proses kakak, ikuti terus cerita Kinara dan kita sibak misterinya satu persatu. Terimakasih atas dukungannya
total 1 replies
Zaqian Laili
Siapa orang itu ? kasihan sekali
Zaqian Laili
Kinara sangat menakutkan saat marah
Zaqian Laili
Seru banget, lanjut Thor up yang banyak
Zaqian Laili
Itu malaikat pencabut nyawa mu goblok
Zaqian Laili
Kinara memang keren
Zaqian Laili
Gadis kecil yang jadi pemimpin mafia. Keren banget Kinara
Zaqian Laili
Kinara benar, harus dibedakan antara tugas dan kewajiban terhadap keluarga
Zaqian Laili
Sebuah prinsip yang luar biasa
Zaqian Laili
Mampus ! Jadi orang kok kayak orang gila
Zaqian Laili
Kirain uncle Bram, ayah kandung Kinara
Zaqian Laili
Jangan bilang Kinara anak kandung Bram
Zaqian Laili
Ip lagi thor
Zaqian Laili
Deve atau Black ya Thor ?
Zaqian Laili
Kau benar Black, harus ada yang balas dendam untuk Kinan
Zaqian Laili
Kasihan Kinara
Zaqian Laili
Di tunggu up-nya Thor
Zaqian Laili
Jadi sedih banget bacanya thor
Zaqian Laili
Jadi sedih Thor, bertahun-tahun tidak bertemu, sekalinya bertemu langsung berpisah selamanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!