NovelToon NovelToon
Fall In Love With You

Fall In Love With You

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Tamat / Cintapertama / Mafia / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:25.7k
Nilai: 5
Nama Author: oviliaa

Eila Pertiwi tidak pernah membayangkan seorang Max William Lelaki Famous di Sekolahnya yang menjadi incaran banyak Gadis, tidak ada hujan atau badai tiba-tiba menyatakan perasaan padanya, padahal mereka tidak dekat sama sekali.

Namun di sisi lain, kehidupan Max William yang dianggapnya sebagai 'konglomerat manja yang hanya bergantung pada orang tuanya' ternyata jauh dari ekspetasi-nya, Lelaki itu selama ini memiliki banyak rahasia dan luka nya yang selama ini ditutupi dengan rapih.

"Gue, kan, udah bilang. Semua hal tentang Lo, Gue tau."

"Suapi, Eila.."

"Jangan coba-coba Eila. Lo cuman milik Gue, faham?"

"Gue bakal buat pelajaran siapapun yang berhasil curi senyuman manis Lo."

"Because, you are mine." Max meniup telinganya, "Cuman Gue yang boleh liat. Faham, Cantik?"

Semua ini tentang Max William dan segala sikap posesif dan manjanya yang seiring waktu membuat pertahanan Eila Pertiwi runtuh, dia terjebak dalam semua skema rangkaian yang dibuat Lelaki Berandalan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oviliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aksi Kapten Futsal

"Kenapa Lo? Habis ketemu pacar kok mukanya di tekuk." Natalie memperhatikan wajah murung Eila yang mendudukan diri di sebelahnya.

"Natalie Viviane! Udah Gue bilang berapa kali, Gue nggak pacaran sama Sepupu Gila Lo itu!"

"Ya, kalo gitu tinggal jadian apa salahnya. Lo jomblo, Max juga. Apa lagi yang kalian tunggu?"

Eila sontak saja meliriknya sinis. "Nggak sesimpel itu, Nat!"

"Simpel kok, kalo saling suka, ya, tinggal jadian."

Eila mendengus. "Pantes, Cowok Lo banyak!" Cibirnya.

Bukannya tersinggung, Natalie justru tertawa. Lucu sekali melihat temannya ini se-frustasi itu didekati oleh Lelaki.

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Eila didekati seorang Lelaki, tapi hanya Max saja yang berhasil membuat Eila pusing, bagaimana cara membuatnya menjauh.

Tidak heran karena Natalie tau kalau Max sangat ambisius jika sudah menginginkan sesuatu.

"Max itu Sepupu Gue dari pihak Ibu. Mama punya adik namanya Aunty Dayana, dia Ibunya Max." Terang Natalie tanpa diminta.

Eila berdecak. "Gue nggak nanya, pinter!" Sarkas nya.

Natalie tertawa. "Tapi kayaknya Lo perlu tau, La. Secara, kan, kita bentar lagi jadi saudara." Natalie menaik-turunkan alisnya, menggoda Eila. "Ya, nggak?"

"A-apaan sih, Nat!" Seru Eila kesal mendengar godaan Natalie terus-menerus.

"Oke, oke. Maaf.." Ucap Natalie setelah puas menggoda Eila. "Jadi kenapa? Max, buat Lo kesal?"

Eila menghela nafas, memandang lurus beberapa teman-teman kelasnya yang heboh berbuat ulah karena Jam kosong.

"Em, apa Max punya kepribadian ganda? Semacam alter ego?"

Natalie tersedak saliva nya sendiri mendengar pertanyaan Eila, seketika tawanya lepas.

"Gue serius, Nat! Kok ketawa sih?"

Natalie akhirnya berhenti tertawa, Gadis itu mengusap sudut matanya yang sedikit mengeluarkan air mata.

"Habisnya Lo lucu. Alter ego? Eila, saran Gue, jangan kebanyakan baca komik."

"Ck, Gue serius, Nat!" Eila menghela nafas. "Dia bisa berubah sekejap mata. Kadang manja, kadang emosional. Dan itu drastis banget."

Natalie terdiam lama, membuat Eila mengernyit menatapnya penuh selidik.

"Ada yang Lo sembunyikan dari Gue?"

"Gini, La. Setau Gue, Max bersikap manja sama Aunty Dayana aja dan.. Setelah Aunty Dayana meninggal, nggak ada lagi yang bisa buat dia bersikap seperti itu."

Eila terkejut, mendengarnya. "Jadi Tante Dayana sudah meninggal?"

Natalie mengangguk, eskpresi sedih terlihat jelas di wajahnya. "Gue juga nggak tau penyebabnya apa. Tapi yang pasti, Aunty Dayana ditemukan bersimbah darah di Rumahnya. Keluarga Gue udah curiga kalau kematian Aunty Dayana itu disengaja."

Eila shock mendengarnya. "Maksud Lo.. Dibunuh?"

"Iya."

"Kenapa nggak coba lapor Polisi?"

Natalie menghembuskan nafas kasar. "Udah. Tapi nggak ada hasilnya, La. Bahkan ini udah 10 Tahun. Satu-satunya saksi itu ya Max sendiri, di usianya yang baru 8 Tahun dia ngeliat secara langsung Ibunya mati tertembak didepannya oleh orang nggak dikenal."

Eila menutup mulutnya, benar-benar shock mendengarnya. Ia tidak tau kalau ternyata dibalik sosok dingin dan pemaksa Max tersembunyi rahasia besar.

"Terus gimana sama Ayahnya?"

Natalie terdiam beberapa saat. "Soal itu, biar Max sendiri yang cerita, ya, La."

"O-oh, Gue ngerti." Jawab Eila terbata.

Dalam hati, Ia merutuki mulutnya ini yang tidak memiliki rem.

Mencoba mengalihkan topik, Natalie melirik jam tangannya lalu kembali menatap Eila. "La, kita ke lapangan yuk. Ada tanding Futsal."

"Nggak ah, panas, Nat." Sahutnya.

"Panas, apanya. Kita, kan, cuman duduk manis di tribun penonton. Liat cogan-cogan."

Eila memutar bola matanya malas, kalau perihal Cogan, Natalie gercep sekali.

"Ayolah, La. Ada Max loh."

"Siapa juga yang mau ketemu dia!" Seru Eila kesal.

"Yang bener nih?"

"Iya! Gue ikut. Puas Lo?"

Natalie terkekeh, senang berhasil membuat Eila kesal padanya. "Go! Cogan-cogan sudah menunggu."

Natalie mengapit tangan Eila, melangkah menuju Lapangan outdoor yang dijadikan tempat latihan Tim Futsal perwakilan Sekolah mereka.

Sampai di sana, sorak-sorai terdengar memekakkan telinga. Di barisan Cheerleader sudah menunjukkan aksinya untuk memberikan semangat pada para Pemain.

Natalie membawanya duduk di tribun penonton, tepatnya di barisan ke dua. Dari sini Eila dapat melihat Lelaki yang tiba-tiba nyelonong begitu saja, meninggalkannya sendirian Rooftop.

Ya, setelah ucapan Lelaki itu yang menekankan padanya kalau Ia tidak akan berhenti untuk mendapatkannya, Max pergi begitu saja.

Itulah sebabnya Eila kesal dengannya. Hell, apa dia tidak tahu kalau Eila ketakutan?!

Pandangan Eila mengikuti kemana Max berlari menggiring bola, keringat membasahi wajah dan Jersey dengan nomor punggung 10 itu. 

Matanya menatapnya takjub. Max bermain seperti pemain profesional saja.

Momen ketika Max berlari kecil menunggu Javier mengoper bola, Lelaki itu menyugar rambut hitamnya yang lepek karena keringat, seluruh penonton menyorakinya.

"CAKEP BANGET, MAS KAPTEN!"

Teriakkan itu membuat Eila cemberut, kesal. Tidak, Ia tidak cemburu. Hanya saja, bisakah jangan berteriak tepat di telinganya.

Eila mengusap telinganya yang serasa berdengung. Semoga saja gendang telinganya tidak rusak.

Max menerima bola dari Javier lalu menembaknya ke gawang lawan, Kiper Tim lawan yang kebetulan tidak siap pun kecolongan.

"Gol!!"

Eila tersenyum lebar, secara tidak sadar Ia pun turut terbawa suasana.

Berhasil mencetak gol membuat beberapa timnya melompat untuk merangkul tubuh jangkung Max, Lelaki itu membalasnya dengan senyuman tipis.

Secara tidak sengaja Max menatap ke area tribun, berpandangan langsung dengan sepasang netra hazel yang sedari tadi memperhatikannya.

Lelaki itu terlihat terkejut mendapati kehadirannya namun Ia dengan cepat kembali menormalkan eskpresi nya.

Pertandingan berlanjut, bola yang semula berada di tim lawan direbut dengan mudah oleh tim Max, Lelaki dengan nama punggung 'Mario' itu.

Saat Mario mengoper bola nya pada Max, Lelaki itu yang berniat menerimanya lututnya di tendang keras oleh pihak lawan membuat keseimbangannya goyah.

Eila sampai menahan nafas melihatnya. Natalie yang berada di sisinya menepuk-nepuk pundaknya heboh, menunjuk-nunjuk tindakan tersebut.

Eila berdecak, "Iya tau!"

Max berhasil mengendalikan diri, matanya melirik ke arah tribun seolah sedang mengisi baterai nya yang hampir habis dan ingin meledak.

Setelah pandangan mereka terpaut, sejenak. Max mencoba menetralkan emosinya yang siap membabat habis orang-orang yang ada disini.

Javier menghampirinya. "Lo nggak papa, kan?"

Max mengangguk sekilas. "I'm ok."

Max kembali menguasai lapangan, bola yang berhasil Ia giring dengan perhitungan yang tepat Max menendangnya ke arah gawang lawan.

"Gol!!"

Semuanya bersorak, pertandingan dimenangkan oleh tim Max dengan skor 4:1. Cheerleader dengan heboh memamerkan skill dan keindahan kaki jenjangnya, Pluit tanda berakhirnya pertandingan juga sudah dibunyikan oleh wasit.

Para pemain melipir ke sisi lapangan untuk mengistirahatkan diri. Eila juga berniat kembali ke kelas, tapi Natalie dengan sigap menahan pergelangan tangannya.

"Eh! Mau kemana Lo?"

"Balik, lah, ngapain lagi? Udah selesai, kan."

"Ishh.. Gimana sih, samperin lah pacar Lo! Lo nggak liat dia udah di kerumuni Fans-nya?" Ucap Natalie membuat Eila sontak saja melirik tempat dimana Max duduk.

Benar saja, Max sudah dikerubuti banyak Gadis, sebagai dari penonton dan sebagiannya lagi dari Cheerleader.

Mereka berlomba-lomba memberikan Max handuk dan air minum dan Lelaki itu menerima semuanya dengan wajah datar. Eila menahan muntah melihatnya.

"Ck, buat apa? Lo aja sana!" Serunya kesal.

Eila beranjak dari posisinya, tanpa memperdulikan seruan bawel Natalie, Ia melangkahkan kaki berniat menuruni tribun dan keluar dari lapangan.

Belum sempat Eila berhasil angkat kaki dari area Lapangan outdoor yang tengah panas-panasnya karena cuaca terik itu, seseorang mencengkal pergelangan tangannya.

Ketika Ia menoleh, Lelaki dengan postur tinggi tegap sudah berada di depannya dengan tangan terulur.

Eila menatapnya bingung, sekaligus gugup. "A-apa?"

Lelaki itu menatapnya dengan intens. "Mana minumnya, Eila?"

Mendengar itu, Eila mendengus. "Gue nggak bawa, lagian Lo udah dapet banyak, kan, dari Penggemar Lo." Cibirnya.

"Tapi, Gue maunya dari Lo."

"Dasar aneh."

Max menyeringai tipis. "Because you, Eila."

Tidak punya tenaga meladeni tingkah Max, Eila menarik tangan yang jauh lebih besar darinya itu ke Kantin.

Max dengan suka rela mengikutinya, mereka mengabaikan sekitarnya yang menatap mereka dengan raut wajah tak percaya.

Gosip yang selama ini beredar, benar adanya jika si Kapten Futsal, Max William sedang dekat dengan Eila Pertiwi.

1
Dewi Payang
Astaga🤭
sunshine wings
Pengakhiran yg bahagia..
Selamat ya author..
👍👍👍👍👍
👏👏👏👏👏
♥️♥️♥️♥️♥️
Oviaa
Akan ada extra part, harap tunggu~
strawberry milk
wah makasih author, udh ngasih ceritanya yg seru dan menarik ❣️
Mayyasa Adzras
ga sabar liat lanjutannya, cepet up ya kaka author
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
Alfatihah
jangan lama-lama upnya thorr...semangat semoga sehat selalu
Mindarsih 19
ya allah beneran aku baca prolog nya aja udh senyum senyum sendiri 🤭 semoga bab selanjutnya lebih seru lagi☺️
sunshine wings
Yesss.. 💃💃💃💃💃♥️♥️♥️♥️♥️
Mayyasa Adzras
Luar biasa
Neneng Dwi Nurhayati
bagus ceritanya
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
strawberry milk
apakah Felix jga mafia, atau itu musuhnya si max, ulah ayahnya nih keknya
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
musuh siapa yaa
sunshine wings
Mantap 👍👍👍👍👍
Lanjut author 💪💪💪💪💪
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
Neneng Dwi Nurhayati
doubel up kak
sunshine wings
😍😍😍😍😍
😘😘😘😘😘
sunshine wings
💃💃💃💃💃
♥️♥️♥️♥️♥️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!