Viola Maharani, wanita berusia 27 tahun ini terkenal karena profesi nya sebagai seorang wanita penghibur. Pekerjaan ini sudah di geluti nya sejak Vio, begitu panggilan nya, masih duduk di bangku kuliah..
Tidak main main, semua client nya bukanlah orang sembarangan. Selain di kenal sebagai primadona nya para kupu kupu malam, vio juga di kenal sangat selektif dalam menerima pelanggan nya. Wanita itu hanya akan menerima tawaran dari client yang bisa membayarnya dengan nilai yang fantastis..
Sebenarnya kenapa seorang Viola yang memiliki paras cantik dan hidup yang nyaris sempurna itu bisa terjerumus ke dalam dunia malam, lalu bisakah vio terlepas dari kehidupan nya yang kelam ini ??
💜
Hai..
Selamat datang di karya ke-7 dari Autor ratu_halu
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan 🙏
Happy Reading 🥳
Enjoy 🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11
Zafi menoleh. Di detik itu juga pandangan mereka saling beradu. Zafi merasa ikut tenggelam dalam jernih nya telaga Vio. Damai... Zafi merasakan ketenangan saat menatap iris kecoklatan wanita cantik itu..
Vio memutus pandangan mereka lebih dulu. Sejujurnya vio tak sanggup berlama lama beradu tatap dengan tajam nya mata elang zafian..
Vio melangkah menuju sofa, mengambil jas dan dasi kupu kupu milik zafi yang teronggok disana. Wanita itu memasangkan kembali kancing di kerah kemeja zafi, kemudian memakaikan dasi di lehernya..
Meski tinggi mereka tak setara, namun tak sulit untuk melakukan itu sebab vio memakai hills yang cukup tinggi..
"Kita lupakan sejenak masalah yang terjadi barusan. Mood mu harus kembali bagus sebab acara pesta ini belum di mulai.." Ucap vio sambil membantu zafi memakai jas nya kembali..
"Sempurna..." kata vio lagi seraya mengusap dada bidang dewa dengan lembut untuk membersihkan takut ada debu yang menempel sebab tadi jas tersebut di lemparnya ke lantai.
Namun sikap vio itu di salah artikan oleh zafian..
"Apa kau selalu bersikap seperti ini pada client mu ?" tanya zafi dengan ekspresi yang entah..
Viola menautkan alisnya.. "Maksud mu ?" tanya nya tak mengerti..
Zafi menggeleng kemudian dengan cepat membuang pandangan, "Tidak! Ayo..." ajak nya namun langsung berjalan lebih dulu, sama sekali tak menunggu langkah kaki viola..
"Ck! Dasar lelaki aneh! Mood nya cepat sekali berubah!!" umpat vio dalam hati..
🖤
Pesta pembukaan hotel milik zafi akan segera di mulai. Sebagai pemilik acara, zafi pun naik ke atas panggung untuk memberikan sepatah dua patah kata sambutan kepada para tamu yang sebagian besar adalah kolega nya di perusahaan..
Setelah mc memanggil nama nya, zafi segera berjalan ke tengah tengah panggung tersebut. Pandangan semua tamu langsung tertuju pada zafian seorang..
"Selamat malam... Sebelumnya saya ingin berterimakasih kepada semua pihak yang telah membuat acara pembukaan hotel kedua saya ini berjalan dengan sangat lancar. Seperti yang sudah kalian ketahui bersama, hotel ini saya beri nama Z-Kings Hotel. Dengan nama ini saya menaruh harap agar kelak hotel ini akan menjadi raja serta kiblat bagi hotel hotel berbintang lain nya. Hotel kita harus menjadi yang terbaik di antara yang baik..." Zafi menjeda ucapan saat tepuk tangan bergemuruh menandakan para tamu yang hadir mendukung keinginan nya..
"Tidak perlu panjang lebar lagi. Saya harap kalian semua bisa menikmati pesta ini.. Terimakasih.."
Suara tepuk tangan kembali riuh. Saat zafi turun dari panggung, MC acara itu pun kembali mengambil alih...
"Dimana dia ?" gumam zafi menoleh ke kiri dan kanan memcari seseorang..
"Tuan, ada yang ingin bertemu dengan anda.. Pak Herman, pemilik Karenina Hotel.."
"Aku sibuk! Temui saja dia.." ucap zafi seraya berlalu meninggalkan azka..
"Tuan, anda mau kemana ?" azka mencoba menyusul langkah zafi yang terburu buru..
"Apa kau melihat Viola ?"
"Nona viola saat ini sedang bersama nyonya Hani, tuan.. Tadi beliau meminta saya untuk membawa nona viola ke ruangan keluarga.."
"Lalu ?"
"Saya menolak. Namun nyonya hani sepertinya tidak menyerah. Tadi saat saya sedang berbicara dengan client perusahaan kita, saya melihat nona vio masuk ke dalam lift bersama orang suruhan nyonya hani.."
"APA ? SH*T!"
Setengah berlari zafi segera meninggalkan pesta itu membuat azka bergeming karena memang dia tidak tau situasi yang terjadi sebelum nya..
Saat pertemuan singkat antara zafi, viola dan keluarga lelaki itu, azka memang tidak ada. Azka langsung sibuk memastikan pesta itu agar berjalan dengan lancar dan sesuai rencana..
🖤
Kejadian sebelumnya...
"Jangan kemana mana! Tunggu saja disini!" Sebelum zafi naik ke atas panggung, dia sempat memberi pesan pada vio agar tak kemana mana. Dia memang sengaja tak membawa vio ikut naik bersama nya dan memamerkan hubungan palsu mereka itu pada khalayak ramai sebab zafi tidak ingin mencampur-adukan antara bisnis dan kehidupan pribadi nya..
Rencana awalnya memang zafi membutuhkan viola untuk mendampinginya saat bertemu dengan keluarga besar nya termasuk anna mantan calon istrinya itu..
Vio mengangguk tanda mengerti. Zafi meminta wanita sewaan nya itu untuk duduk di sofa yang di khususkan untuk nya..
Saat zafi sudah naik ke atas panggung, tiba tiba 2 orang bertubuh besar datang dan meminta vio untuk ikut bersama mereka..
Jelas saja vio langsung menolak sebab dia tak ingin zafian sampai marah karena diri nya tak menjaga amanah..
"Nyonya Hani ibunda dari tuan zafian meminta anda untuk datang ke ruangan.." ucap salah seorang lelaki itu..
Vio melihat sekilas ke arah zafian yang masih memberi kata sambutan nya sebelum menjawab perkataan lelaki yang mendatanginya tersebut..
"Baik. Saya akan ikut. Tapi tunggu sampai zafian selesai!"
"Maaf, nona. Tidak bisa. Nyonya hani ingin bertemu anda sekarang juga. Mohon anda mengerti posisi kami. Kami akan di pecat jika tidak bisa membawa anda pada nyonya besar, nona.."
Viola nampak berpikir. Tidak lucu juga kan hanya karena dia menunda bertemu dengan nyonya hani membuat kedua lelaki itu kehilangan pekerjaan nya..
"Baik. Antarkan saya pada nyonya besar kalian!" ucap nya kemudian.
Sebelum meninggalkan pesta dan ikut bersama dua orang itu, viola melirik lagi ke arah zafian namun sayang zafi tak melihat ke arah nya..
....
"Silahkan masuk, nona.. Nyonya besar sudah menunggu anda di dalam.." ujar lelaki dengan tahi lalat di ujung hidung itu seraya membukakan pintu untuk viola..
Ternyata tempat pertemuan yang di maksud berbeda dengan yang tadi. Ruangan yang kali ini terlihat seperti kamar biasa..
"Selamat malam, nyonya.." Sapa vio ramah sembari membungkuk kecil tanda hormat nya pada wanita yang sama yang dia temui beberapa waktu lalu. Mau bagaimana pun sikap wanita itu terhadapnya, vio merasa harus tetap menghormatinya..
"Duduklah. Aku tidak ingin berbasa basi!" dengan nada ketus nyonya hani menyambut kedatangan viola. Terlihat di ruangan tersebut tidak hanya ada ibunda zafian saja, namun ada satu orang wanita muda yang sedang duduk di sofa panjang bersisian dengan nyonya hani dan terus melihat ke arah nya dengan tatapan permusuhan..
Vio pun duduk bersebrangan dengan wanita muda tersebut..
"Aku tidak akan mengulangi ucapan ku. Jadi dengarkan baik baik!!"
Terlihat viola cukup tenang dalam menghadapi nyonya hani yang sejak awal terlihat tak menyukai nya..
"Wanita di samping saya ini adalah calon istri Zafian. Kamu harus tau bahwa saya tidak akan memberikan restu pada kamu atau wanita mana pun selain pada calon menantu saya ini.."
"Saya harap kamu cukup tau diri untuk kembali ke tempat asal mu! Jangan berani masuk ke kehidupan zafian lagi! Apa kamu mengerti ?"
"Maaf, nyonya.. Saya tidak bisa!" Jawab vio dengan lantang tanpa berpikir terlebih dulu..
"Apa maksud mu tidak bisa ?" nyonya hani menaikkan nada bicara nya sebab sudah terlanjur emosi saat vio langsung menolak perintah dari nya..
"Saya tidak bisa meninggalkan zafian, nyonya. Saya mencintai nya.. Maaf jika saya lancang! Seharusnya sebagai orang tua anda mendukung setiap apa yang menjadi pilihan putra anda. Tidak sepatutnya anda terus memaksakan kehendak. Yang kelak akan menikah itu zafian, bukan anda. Saya harap nyonya besar mengerti dengan yang saya sampaikan..."
BRAK!!
"Apa kau bilang ??" Anna tak bisa menahan kesabaran nya. Wanita itu menggebrak meja hingga menimbulkan bunyi yang cukup mengagetkan viola bahkan nyonya hani pun nampak ikut terkejut juga..
"Saya rasa pendengaran anda masih baik. Jadi saya tidak perlu mengulangi ucapan saya tadi!"
Wajah anna semakin memerah dengan tangan yang mengepal kuat..
BRAK!
Saat ketegangan masih berlangsung di antara ketiga wanita di dalam ruangan itu, tiba tiba saja pintu utama di buka secara paksa. Mendengar dari bunyi nya, seperti nya pintu itu di tendang dari luar..
Viola reflek berdiri ketika tau siapa yang datang. Pria yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapan nya kini menampilkan seraut wajah kaku dan dingin..
"Sedang apa kamu di sini, hah ? Bukankah aku sudah bilang untuk jangan kemana mana ? Apa kau tuli ?"
"Ayo!"
Zafi tak menunggu sampai vio menjawab, dia menggenggam tangan viola lalu menariknya untuk pergi dari ruangan itu..
"ZAFIAN... Apa kau benar benar membatalkan perjodohan ini ?"
Langkah kaki zafi tiba tiba berhenti, begitu juga dengan langkah viola..
"Please.. Aku mohon kasih aku kesempatan sekali saja. Aku akan memperbaiki semua nya. Aku janji akan menurut pada mu.." suara anna lirih, terdengar sedang menahan tangis..
"Aku sangat mencintai mu, zafian. Kita mulai lagi hubungan ini dari awal. Aku hanya ingin bersama mu, sayang.."
Beberapa detik berlalu dengan kebisuan.
Zafi melepaskan genggaman tangan viola. Membuat senyum di bibir anna dan nyonya hani terukir dengan sangat jelas..
"Tunggu aku di luar! Ingat, jangan pergi kemana pun tanpa aku!!"
Vio menatap heran namun tak bisa berbuat banyak. Dia pun menuruti saja perintah zafian. Tanpa berpamitan pada nyonya hani, vio segera melanjutkan ayunan kaki nya..
Kini di ruangan itu hanya tersisa tiga orang..
Anna maju menghampiri zafian..
"Lihatlah gaun ini, sayang.. Ini adalah gaun pemberian mu saat aku ulang tahun dulu.." Anna memutar tubuh nya di hadapan zafian. Long gaun berbahan satin berwarna soft pink yang dulu di berikan zafian namun tak pernah anna pakai. Kini saat zafi sudah berpaling, anna baru memakai nya..
"Kamu tidak suka kan aku memakai gaun gaun yang memperlihatkan lekuk tubuh ku ? Iya.. Aku tidak akan memakai nya lagi.. Aku janji, sayang.." Anna mengusap lembut dada bidang zafian..
"Benar! Dulu kamu sangat tidak suka jika anna memakai pakaian sexy. Tapi kenapa kau malah membawa wanita yang berpakaian hampir telanjang seperti dia ? Apa selera mu jadi menurun, huh ?" Timpal nyonya hani menambahkan ucapan calon menantu kesayangan nya..
"Siapa yang mengatakan aku tidak suka ?" Dengan kasar zafi menepis tangan anna yang terus memberikan sentuhan sentuhan lembut di dada nya..
Wajah anna berubah masam..
"Kalian salah!" Zafi tersenyum smirk. Terlihat menakutkan di tambah dengan tatapan nya yang dingin..
"Aku tidak akan mengulangi nya. Jadi dengarkan baik baik apa yang akan aku katakan ini!!"
Nyonya hani membulatkan kedua matanya saat menyadari ucapan zafi yang terdengar sama seperti ucapan nya pada viola..
"Perjodohan tetap aku batalkan. Aku tidak akan pernah memberikan mu kesempatan apapun. Seperti yang kalian dengar dari wanita ku tadi, aku pun sangat mencintai nya. Aku tidak akan pernah meninggalkan Viola hanya untuk kembali pada mu!!"
Sesungguhnya saat tadi viola bicara dengan mama dan anna, zafi sudah berada di depan ruangan. Dia mendengar semua yang viola ucapkan sebab pintu kamar itu tak tertutup sempurna..
Semua yang di katakan zafi barusan benar benar membuat nyonya hani dan anna shock.
Mereka bahkan tak bisa lagi mencegah zafian untuk pergi...
"Ikut aku!" suaranya terdengar tegas dan tak mau di bantah.
Dia menggenggam pergelangan tangan vio cukup kuat. Vio sedikit meringis, namun tak membuat zafi melepas genggaman nya..
Kali ini lelaki itu tidak membawa viola ke kamar president suit lagi, melainkan membawa viola keluar dari hotel..
"Masuk!" Titah nya setelah membuka pintu mobil untuk wanita itu..
Lagi lagi vio hanya bisa menurut saja..
Setelah vio masuk ke dalam mobil, zafi pun berjalan memutar dan masuk di kursi pengemudi..
Zafi membawa kendaraan mewah nya meninggalkan hotel..
"Kita mau kemana ? Bukankah pesta nya belum berakhir ?" vio memberanikan diri bertanya..
Zafi tak menjawab dengan sebuah kalimat yang pasti namun terdengar beberapa kali dia mengela nafas berat..
Tak berselang lama, zafi menghentikan laju mobil nya saat sudah sampai di tujuan..
"Kenapa kita kembali kesini ?" tanya vio tak mengerti dengan jalan pikiran zafi..
"Turun! Tugas mu hari ini sudah selesai!"
Ternyata zafi membawa vio kembali ke apartemen. Dengan kasar nya zafi mengusir vio agar wanita itu segera turun dari dalam mobil..
Vio ikut terbawa suasana. Dia jadi kesal dengan sikap zafi yang seperti ini. Ternyata dia telah salah memilih client. Zafian adalah lelaki yang rumit. Sulit sekali menebak isi hati nya..
Wanita itu pun turun, tak lupa vio membanting pintu mobil untuk menyalurkan kekesalan nya pada zafian..
🖤
🖤
🖤