Kemunculan Pewaris Tersembunyi adalah, sebuah karya yang menceritakan perjalanan hidup seorang pemuda yatim piatu yang telah hidup lebih dari 10 tahun menjalani hidup dalam kemiskinan dengan adik perempuannya tanpa kedua orang tua. orang tua pemuda itu meninggal akibat kecelakaan pesawat.
untuk kisah lengkapnya silahkan baca ( Kemunculan Pewaris Tersembunyi )
!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elang Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 (Pemilik Restoran Bintang)
Firman Pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Setelah mendapat persetujuan dari firman,pak agus langsung meninggalkan firman dak Karin yang masih menunggu kepastian tentang kondisi mikel yang masih berada di ruang ICU.
Sedangkan karin masih menatap mikel yang terbaring dengan ventilator yang masih terpasang di mulutnya di dalam ruangan ICU itu.
“Kak firman,Karin tidak sanggup jika kehilangan kak mikel.hanya kak mikel satu-satunya keluarga yang Karin miliki di dunia ini”.ucap Karin memecah kesunyian di depan ruangan ICU dengan air mata membasahi kelopak mata yang kembali mengalir di pipinya.
Melihat Karin yang kembali bersedih,firman berjalan ke arah Karin,lalu memeluk Karin dan mengusap air mata itu dari pipi Karin.
“Karin tidak boleh bicara seperti itu.kak firman sangat yakin,jika kak mikel pasti akan tersadar dari komanya dan kembali berkumpul bersama kita lagi”.sahut firman mencoba menenangkan Karin yang mulai bersedih lagi.
“Tapi kak.” Belum sempat Karin menyelesaikan kata-katanya,firman langsung memotong kata-kata Karin yang hendak diucapkan itu.
“Tidak ada tapi-tapian nya.kita harus tetap berjuang,Karin tidak boleh patah semangat begitu.karin harus ingat jika kak firman,pak agus dan para tetangga kita selalu ada bersama Karin”. Sambung firman memberi semangat Karin.
****
Di sebuah ruangan di dalam restoran yang cukup ternama di ibu kota provinsi hainan,seorang pria paruh baya sedang duduk di dalam ruang kerjanya,dia mempelajari beberapa menu makanan di meja kerjanya.
Pria paruh baya itu bernama hendri.hendri adalah seorang pemilik restoran bintang yang telah memiliki beberapa cabang di negara ARU.
“Sepertinya saya harus mengganti beberapa menu andalan di restoran bintang!,tapi menu apa yang cocok menjadi penggantinya”.gumam Hendri dalam hatinya yang sedang kebingungan itu.
Setelah berpikir cukup lama,namun Hendri belum juga menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapinya.
Hendri akhirnya menutup buku menu yang sedang dipelajari,lalu Hendri mengangkat gagang telepon yang ada di ruangan itu,dan langsung memanggil asistennya yang bernama Jefri.
“Jefri,, buatkan saya secangkir kopi”.ucap Hendri kepada Jefri setelah telepon itu diangkat oleh Jefri yang berada di luar ruangan Hendri.
Tidak lama setelah telepon itu dimatikan hendri.terdengar ketukan pintu dari Jefri yang berada di luar ruangan itu membawakan secangkir kopi yang diminta Hendri.
“Boss,,, ini kopinya”.ucap Jefri.
Jefri meletakkan kopi itu di meja Hendri bersamaan dengan surat kabar yang baru terbit hari ini di samping kopi itu.
Jefri sudah tau kebiasaan Hendri setiap meminta kopi,Hendri paling suka minum kopi sambil membaca surat kabar terbaru.
Oleh karena itu,ketika Hendri meminta kopi.jefri berinisiatif langsung membawakan surat kabar terbaru untuk Hendri.
“Jefri,, bantu saya memilih beberapa menu baru yang akan menjadi pengganti menu lama di restoran bintang”.ucap Hendri sambil menyeruput kopi.
“Baik boss”.sahut Jefri.
Hendri kembali menyeruput kopi itu sambil meraih surat kabar telah dibawakan Jefri itu.
Di saat Hendri mengangkat gelasnya untuk menyeruput kopi lagi,Hendri terkejut dan membelalakkan matanya ke arah halaman depan surat kabar.
Gelas kopi yang dia pegang langsung bergetar hebat,sehingga air kopi yang ada di dalam gelas itu ber cipratan kemana-mana.
“Seorang pemuda berusia dua puluh tahunan telah ditikam oleh sekelompok preman di kota Andaru”.hendri membaca berita yang ada di halaman depan surat kabar itu.
Di saat mikel berkelahi dengan anak buah kak Bob,ternyata ada salah seorang dari pengunjung taman malam itu secara diam-diam mengambil gambar mikel,lalu orang itu menjual Poto mikel kepada salah satu surat kabar di kota Andaru.
Setelah cukup lama,Hendri akhirnya dapat menenangkan hatinya dari keterkejutannya itu.
Hendri menatap gambar mikel yang ada di dalam berita surat kabar itu dengan seksama.
“Bukankah wajah ini sangat mirip dengan orang itu”.gumam Hendri dalam hati.
Hendri terus menatap gambar itu berulang-ulang kali sambil mengingat-ingat dan membandingkan wajah mikel dengan orang yang ada dalam pikirannya.
“Sepertinya ini bisa saja terjadi,saya harus memastikan kebenarannya”.celoteh Hendri sambil terus menatap gambar mikel.
Hendri mengeluarkan ponselnya dari kantong celana,kemudian Hendri mengetik nomor telepon seseorang dan Handri langsung memencet tombol panggil di ponselnya.
Setelah panggilan itu terhubung,Hendri langsung bicara tanpa basa-basi kepada orang yang ada di seberang ponsel.
“pak Rudi,saya ingin kamu mencari tahu identitas korban penusukan yang terjadi malam tadi di taman kota andaru,dan satu lagi,kamu cari tahu golongan darah pemuda itu,sesegera mungkin” .perintah Hendri kepada pak Rudi.
Pak Rudi adalah kepala cabang restoran bintang yang ada di kota Andaru.
Setelah Hendri memberikan perintah kepada pak Rudi,Hendri langsung mematikan panggilan itu,dan memasukkan ponselnya kembali ke dalam kantong celana.
“Saya harap kecurigaan saya benar adanya”.gumam Hendri dalam hati.
Saat ini di rumah sakit kota Andaru,hari sudah menunjukkan pukul lima sore.
Karin saat ini sedang tertidur sambil duduk di kursi tunggu depan pintu ruangan ICU akibat kelelahan terlalu lama menangis.
Sedangkan firman menatap mikel yang terbaring,masih belum sadar dari koma dari balik kaca.
“Mikel,, sebenarnya siapa yang telah kamu singgung,hingga membuat kamu seperti ini”.gumam firman dalam hati terus memandangi mikel yang menyedihkan itu.
Sebenarnya Firman tidak menyangka kejadian ini dapat menimpa mikel.setahu firman,mikel orangnya sangat teliti dan tidak pernah gegabah dalam melakukan sesuatu.
“Mikel,, apa kamu telah menyinggung seseorang yang berpengaruh”.gumam firman dalam hati sambil memikirkan kenapa sahabatnya itu bisa berakhir seperti ini.
Di saat firman melamun memikirkan mikel,tiba-tiba pundaknya di tepung oleh seseorang dari belakang.
“Firman,, bagaimana keadaan mikel?.apakah belum ada tanda-tanda akan siuman?”.tanya pak sambil menepuk pundak firman.
Mendengar pertanyaan dari pak Edi,firman menoleh ke arah belakang,dan menatap wajah pak agus lekat-lekat.kemudian firman menggelengkan kepalanya,memberi jawaban atas pertanyaan pak Agus itu.
Melihat wajah firman yang lesu itu,pak agus tidak dapat berbuat apa-apa.lalu pak Edi menjulurkan kantong plastik yang berisi dua kota nasi yang pak agus beli ketika pulang kerja.
“sekarang kamu bangunkan Karin,ajak lah dia makan dulu,setelah itu kalian pulang lah untuk istirahat,kasihan melihat Karin yang seperti ini.bapak akan menggantikan kamu menjaga mikel”.ucap pak agus kepada firman.
“Baiklah pak agus,nanti malam saya akan ke sini lagi untuk menggantikan bapak menjaga mikel,soalnya bapak kan belum pulang ke rumah semenjak pulang kerja”.balas firman yang langsung pergi membangunkan Karin.
“saya sangat bangga dengan kesetiakawanan kalian”.gumam pak Agus dalam hati memandangi firman yang pergi membangunkan Karin.