Bukan area bocil, harap minggir💃🏻
Divya hanya seorang wanita rumah tangga biasa, berbakti pada suami yang memintanya menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan hanya mengurusi perihal pekerjaan di rumah dan mengurusinya sebagai suami. Meskipun Divya lulusan S-1, namun wanita itu menurut pada lelaki yang sudah sah menjadi suaminya itu dengan tidak menjadi wanita karir.
Namun, seketika rumah tangga mereka yang baru saja menginjak usia 2 tahun hancur karena orang ketiga. Bahkan orang ketiga itu sudah mempunyai seorang suami.
"Kau tega mengkhianati ku dengan wanita murah4n ini, Bang!" Divya menjambak selingkuhan suaminya itu dengan emosi.
Dughh!!!
Tubuh Divya tersentak, bagian belakang kepalanya dipukul dengan benda keras. Tak lama tubuh Divya terjatuh ke lantai, meregang nyawa dengan dendam yang ia bawa mati.
Namun, tiba-tiba Divya terbangun kembali. Dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 18 tahun lalu dengan memakai tubuh gadis yang bernama Ellia itu, Divya membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Dia Nggak Pernah Goda Aku.
Di salah satu ruangan, Finn yang memang mendapatkan undangan secara langsung dari Meli sedang berbasa-basi dengan wanita yang berulang tahun hari itu.
"Thanks ya, Mas Finn. Kamu mau datang ke ultah aku, seneng banget deh." Dengan suara manja Meli bicara pada Finn, wanita itu tersenyum memperlihatkan pesonanya pada lelaki yang sudah lama ia taksir itu.
"Sama-sama lah, Mel. Aku emang udah nggak bersama Fay lagi, tapi kita masih bisa berteman kan." Ujar Finn seraya tersenyum lebar.
"Mas udah minum, kalau belum mau aku ambilin?" tawar Meli penuh perhatian.
"Nggak usah, aku datang kesini mau lihat bidadari cantik seperti kamu bukan mau minum." Goda Finn.
Blush! Wajah Meli merona merah.
Mudah banget sih nih cewek aku goda, ya ampun sebelas dua belas sama jallaang nya dengan Fayyana. Udah tau aku punya istri, masih aja pada kegatelan. Kucing dikasih ikan ya tinggal makan, apalagi gratisan. Pikiran kotor Finn.
"Nona!" seorang pelayan masuk ke ruangan dengan tergesa-gesa.
"Ada apa? Kamu nggak sopan main nyelonong masuk aja!" bentak Meli merasa terganggu karena sedang pendekatan dengan Finn.
"Itu ada yang ribut di taman, jambak-jambakan!" seru si pelayan.
"Apa?!" dengan setengah berlari Meli pergi, wanita itu tidak ingin acara party megahnya hancur berantakan
PLAKKK!!!
Fayyana terperangah, cekalan tangannya di rambut wanita yang bersama suaminya itu terlepas.
"Ellia... Kau!" geram Fayyana, tidak disangka sang keponakan berani menampar nya di depan semua orang.
"Ups Tante! Maaf ya...Tan! Tadi aku mau bantu Tante nampar wanita ini loh!" Divya berwajah lugu, mengedipkan kedua matanya.
Mulut Fayyana terbuka lebar, tidak percaya dengan pengakuan Divya padanya.
Tangan Fayyana terangkat akan menampar Divya balik, namun dengan cepat Maxime menutupi tubuh Divya dengan tubuhnya sendiri. Lelaki itu memeluk Divya, melindungi kepala Divya dengan menyembunyikan di da da nya
Maxime menanti tamparan itu mengenai punggung nya, namun itu tidak terjadi. Maxime dan Divya saling bersitatap, Maxime seolah bertanya pada Divya apa perempuan itu baik-baik saja.
"Aku oke, Max."
Lalu keduanya berbalik ke arah Fayyana berada, ternyata tangan wanita itu ditahan oleh Emilio dan sekarang masih dicekal lelaki itu.
"Kamu gapapa, El?" tanya Emilio, ekspresi wajah lelaki itu begitu bercampur aduk. Ada rasa rindu, takut kehilangan, cemburu, bahkan tatapan penuh cinta pada Divya.
Maxime hanya menganggap Emilio sedang merasa khawatir pada Divya, jadi pemuda itu tidak berpikir macam-macam.
"Oke." Hanya itu jawaban dari Divya pada Emilio.
"Ada keributan apa ini?" Meli sang bintang utama di pesta merengsek maju membelah kerumunan orang-orang yang berkumpul disana.
"Mel, bantu gue. Wanita ini mau rebut laki gue! Usir dia, Mel!" Fayyana melepaskan diri dari cekalan Emilio dan berjalan mendekati teman nya itu. Ia menunjuk-nunjuk pada wanita si informan.
"Dia?" ujar Meli.
"Iya, dia. Kenapa sih lo undang wanita nggak bermoral kayak dia, kemarin dia datang ke Perusahaan suamiku dan menggoda Mas Emilio. Usir dia sekarang, Mel." Bujuk Fayyana.
Meli menggeleng, "Sorry, kali ini gue nggak bisa bantu lo Fay. Lo tau siapa dia?"
"Palingan orang nggak penting!" Fayyana menatap si wanita informan dengan tatapan sinis.
"Dia putri Pak wa li ko ta, itu artinya bahkan posisi dia lebih penting dari lo di pesta ini. Namanya, Vanny." Ujar Meli menjelaskan.
"Hah?!" Fayyana terkejut.
Bahkan Emilio lebih terkejut, tidak disangka orang yang bekerja padanya sebagai informan adalah putri dari orang terpandang di kota Jakarta.
Sama hal nya dengan Emilio, Divya yang memang mengenal Vanny dari cerita Wina sama terkejutnya. Pantas saja, si wanita informan itu bisa cepat mendapatkan informasi mungkin karena koneksinya sangat kuat.
"Sekarang lebih baik kalian masuk ke ruangan gue, disana kita semua bisa bicarakan secara baik-baik." Usul Meli.
Mereka mengangguk, Meli berjalan di depan lebih dulu lalu naik ke atas podium berbicara di mic.
"Maaf atas ketidaknyamanan nya, silahkan lanjutkan pestanya. Have fun!" seru Meli yang langsung ditanggapi tepuk tangan dari orang-orang yang hadir.
Beberapa orang pun melupakan kejadian barusan namun ada segelintir orang yang tidak suka pada Fayyana sudah memposting video yang sempat mereka abadikan saat Fayyana mengamuk tadi dengan caption.
__@Istri sah mengamuk dengan bar-bar, padahal perempuan yang dia bilang Jallangg adalah putri dari Pak wa li ko ta. Apa yang akan terjadi, guys?
Postingan orang itu seketika ramai, banyak yang berkomentar dengan beragam komen. Ada yang membela Fayyana, namun lebih banyak yang membela Vanny si putri wa li ko ta. Mereka yang membela Vanny berkomentar tidak mungkin seorang putri wa li ko ta menjadi wanita perebut suami orang.
Postingan itu sudah disukai ratusan like dalam beberapa menit saja, bahkan di share dengan sama banyaknya. Viral sudah!
Di dalam ruangan, ada Meli sebagai Tuan pesta. Ada Fayyana, Emilio, Maxime, Ellia juga Vanny. Bahkan Finn mendengarkan di balik lemari pajangan besar, tadi dia masih belum keluar dari ruangan itu.
"Minta maaf, cepat. Kamu udah memfitnahnya, dia nggak pernah goda aku seperti katamu tadi!" Perintah Emilio pada Fayyana.
"Loh, kenapa nggak dia aja yang minta maaf. Jelas-jelas kemarin siang dia datang ke kantor mu, Mas. Kalian bicara berdua saja di ruangan mu, wajar bukan jika aku curiga?" Fayyana menolak meminta maaf, dia masih merasa paling benar.
"Kami hanya membicarakan tentang lahan yang akan digunakan Tuan Emilio untuk membangun cabang Perusahaan beliau. Kebetulan pekerjaan saya ada di bidang BPN Badan Pertanahan Nasional, Tuan Emilio ingin melakukan pendaftaran hak atas tanah dan pemeliharaan daftar umum pendaftaran tanah. Sebentar," ujar Vanny si informan cantik jelita.
Wanita berusia 32 tahun itu menarik satu kartu nama di tempatnya bekerja dari dalam dompetnya. "Silahkan Anda lihat, Nyonya." Vanny menyodorkan kartu nama itu.
Fayyana mengambilnya, ternyata penjelasan dari Vanny benar adanya.
"Kalau Anda masih belum percaya, tanyakan saja pada Meli. Dia adalah teman saya saat kuliah sampai sekarang kami masih berkomunikasi. Bahkan saya sering mengundangnya jika ada acara keluarga saya, Meli sudah mengenal orang tua saya."
"Vanny benar, Fay. Semua yang dikatakannya bukan kebohongan."
Fayyana gelagapan sekarang, kecemasan bersarang di hatinya apalagi dia lah yang asal tuduh dan menyerang. Bahkan Vanny adalah putri dari wa li ko ta, ia semakin gelisah bahkan menatap Emilio agar suaminya itu mau membantunya.
___
Mudah-mudahan nggak ada yang pusing jadi banyak tokohnya, mhueee 🙏🏻😵😬