Nala dan Zayn, dua remaja yang saling jatuh cinta. Nala merupakan gadis yatim piatu yang di rawat oleh tantenya. Namun karena sebuah kebencian Zayn terhadap Tante dari Nala yang merupakan selingkuhan papanya, membuat Zayn salah langkah hingga menyakiti gadisnya. Apalagi perselingkuhan itu terjadi di saat sang mama koma.
Dan di saat yang sama, Zayn mengetahui kenyataan bahwa dirinya bukanlah anak kandung mama papanya.
Lalu siapakah orang tua kandung Zayn??
Bagaimana pula dengan hubungan antara Zayn dan Nala???
Apakah Nala tak berhak bahagia???
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🤭. Semoga berkenan ya bestiiii...
Silahkan mampir, tapi please...kalo emang ngga minar, tolong skip aja dan tapi jangan kasih bintang 1 ya 🙏🙏🙏☺️
Terimakasih 🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 13
Lidya menarik Nala keluar dengan paksa dari ruangan Suci. Zayn ingin menahannya, tapi sang mama menggenggam erat tangannya seolah tak ingin ia meninggalkannya.
Mau tak mau Zayn bertahan di sisi sang mama.
"Zayn??", Suci mengusap puncak kepala Zayn yang kini sudah tumbuh dewasa dan semakin tampan.
"Mama? Selamat datang kembali, Ma! Terimakasih sudah berjuang!", kata Zayn haru. Suci pun mengangguk dan menitikkan air matanya.
Nugi melipat kedua tangannya menyaksikan adegan antara ibu dan anak sambung itu.
"Zayn...kamu tahu papa mu....??!", ucapan Suci menggantung karena sudah lebih dulu menangis.
Zayn menoleh ke arah laki-laki yang ia sebuah sebagai papa sampai usianya kini menginjak sembilan belas tahun itu.
"Iya, Ma! Tua bangka itu sudah mengkhianati mama!", kata Zayn dengan suara tertahan.
Ia bahagia mama nya bangun dari koma, namun ia juga sedih di waktu yang sama. Kenyataannya saat mamanya sadar justru mendapati dirinya yang sudah di khianati. Sakit bukan????
"Heh! Anak pungut! Jaga omongan kamu! Dasar tidak tahu di untung! Coba saja dulu kamu tidak di pungut dari tempat sampah, jadi apa kamu?? Gembel? Mending kalo gembel! Belum tentu kamu masih hidup!", Nugi begitu emosi.
Air mata Zayn meluncur bebas. Sedang Suci sendiri tak kalah syok.
Suaminya kenapa bisa begitu tega mengatakan kata-kata itu di depannya? Juga di depan anak yang sudah mereka rawat dari bayi???
"Mas!!!", Suci menggeleng tak percaya.
Jika dirinya di khianati, mungkin ia akan terus berusaha menerimanya. Namun saat buah hatinya di sakiti seperti itu, Suci lebih sakit.
"Apa? Kamu mau bela anak pungut ini? Anak yang ngga tahu diri ini?"
"Cukup! Cukup hina saya seperti itu!", kata Zayn emosi.
💫💫💫💫💫💫💫💫💫
"Ngapain kamu ke sini sama Zayn? Hah?", bentak Lidya pada Nala.
"Kami mau jenguk mamanya Zayn!", jawab Nala.
"Bukan itu yang Tante tanyakan be**!", Lidya menoyor kepala Nala. Namun gadis itu hanya menunduk takut, ia malas berurusan dengan tantenya.
"Oh ...jangan-jangan...kamu deketin Zayn? Kamu tinggal sama dia sekarang ? Iya? Wah....hebat! Sama-sama ke luar dari rumah ,terus kalian tinggal bersama? Hebat banget kamu ya??", Lidya bertepuk tangan.
"Kami tidak tinggal bersama Tante! Tante yang jual rumah itu, bukan Nala yang ingin keluar dari sana!", jawab Nala pada akhirnya.
Lidya menarik rambut Nala yang di ikat satu itu.
"Awshhh....!", pekik Nala.
"Aku tidak peduli kamu mau jadi ******* ,aku tidak peduli La! Yang aku heran , kenapa harus Zayn yang kamu dekati heum?", Lidya mencengkram dagu Nala dengan kasar.
Nala tak menjawab, sebuah deheman kecil berhasil menyelamatkan Nala dari jeratan Lidya.
"Dokter!", sapa Lidya yang berubah ramah.
Dokter yang kebetulan menangani Suci pun mengangguk pelan.
"Mau jenguk juga?", tanya dokter itu pada Nala yang sempat tertegun karena sikap Lidya tadi.
Nala pun mengangguk pelan. Lalu dokter pun membuka pintu, Nala mengekor di belakangnya diikuti oleh Lidya juga.
💫💫💫💫💫💫💫
"Berhenti menghina putra ku, mas!", teriak Suci sekuat tenaga.
"Putra mu? Kamu bahkan tak bisa hamil Suci, bagaimana bisa kamu menyebutnya putra mu?!", sindir Nugi. Suci menggeleng pelan.
Hati putranya pasti sangat hancur dengan kenyataan pahit ini.
"Jangan dengarkan papa mu, Zayn!", Suci mengusap punggung tangan Zayn yang ada di sampingnya.
Sentuhan lembut suci menenangkan hatinya yang tadi sudah begitu panas membara.
"Permisi!"
Interupsi dari dokter menghentikan pertengkaran mereka.
"Maaf mengganggu pembicaraan kalian, saya ijin ingin mengecek kondisi Bu Suci sebentar. Bisa?", tanya dokter itu.
"Silahkan dok?!", Suci sendiri yang mempersilahkan.
Pemeriksaan umum pun selesai. Dokter itu pun pamit keluar dari ruangan Suci.
Lidya kembali menghampiri Nugi dan memeluk lengan pria itu. Suci melengos, tak sanggup melihat kemesraan suaminya dengan perempuan lain apalagi sudah menjadi istrinya Nugi juga.
Wajar kalau Suci sakit hati bukan????
"Mas, udah ngasih tahu ke mba Suci kalau kita sudah menikah bukan? Jadi...kapan kita bisa tinggal di rumah mewah kita, mas???", tanya Lidya.
"Sabar sayang!", Nugi mengusap pipi Lidya dengan lembut.
Gigi Zayn bergemeletuk mendengar sindiran dari papa angkatnya.
💫💫💫💫💫💫
Terimakasih 🙏🙏