NovelToon NovelToon
Anak Pembawa Berkah

Anak Pembawa Berkah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Janda / Ibu Pengganti
Popularitas:6M
Nilai: 4.7
Nama Author: lijun

Kecelakaan saat pulang dari rumah sakit membuatnya harus kehilangan suami dan anak yang baru saja di lahirkannya 3 hari yang lalu.
Tapi nasib baik masih berpihak padanya di tengah banyak cobaan yang di dapatkan Ayana.
Bertemu dengan seorang bayi yang juga korban kecelakaan membuatnya kembali bersemangat dalam menjalani hari-hari yang penuh perjuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Andreas duduk dengan tenang di kursi penumpang dengan supir di depan yang membawa mobil. Pikiran pria dewasa itu teralihkan pada kejadian yang ia alami saat di tempat Ayana.

Meski pernah menikah dan hidup bersama seorang wanita. Baru kali ini Andreas merasa berdebar saat bersama wanita. Pada hal baru bertemu dengan Ayana dan ia pun memperhatikan wanita itu karena sang anak.

Tapi entah kenapa Andreas merasa nyaman dekat dengan Ayana. Pada hal banyak wanita cantik yang selalu hadir di hidupnya. Bukan dari kalangan orang biasa para perempuan yang mendekatinya.

Namun namanya hati tidak srek dengan yang selalu hadir. Apa lagi motif mereka hanya karena ketampanan dan kehidupan mewah saja yang di utamakan saat mendekati Andreas.

Tanpa sadar Andreas tersenyum kala mengingat momen kebersamaannya dengan Ayana dan Abian.

Flasback

Ayana merasa nyaman di dekapan Andreas dan mengikuti instruksi pria itu untuk menenangkan diri. Hingga kesadarannya kembali pulih saat mendengar Andreas menyebutkan nama sang anak.

Sontak saja Ayana melepaskan dekapan Andreas dan sedikit menjauh. Bagaimana pun juga dirinya seorang janda yang belum lama di tinggal meninggal oleh suami.

Takut menimbulkan fitnah tidak baik pada dirinya yanh berstatus janda. Karena janda kebanyakan di pandang rendah, bergaya sedikit di bilang caper dan menggatal.

Tidak memperhatikan penampilan di bilang buluk dan pantas di ceraikan. Berdekatan dengan pria lain di bilang penggoda dan centil. Bahkan yang menjanda karena di tinggal meninggal pun tidak akan luput dari yang namanya cibiran.

"Ah, maaf aku gak bermaksud untuk melakukan itu. Aku cuma gak mau kamu sampai tantrum lagi," kata Andreas kikuk.

"Iya, gak papa. Terimakasih karena sudah mau membantuku," sahut Ayana pelan.

Jantung ibu muda itu berdetak cepat seakan sedang berlomba untuk lebih unggul. Ayana sampai harus menghela napas beberapa kali agar jantungnya tenang.

Andreas yang melihat itu malah jadi salah tangkap. Ia kira Ayana mengalami sakit.

"Kamu kenapa? Apa ada yang sakit? Kamu sesak napas? Ayo ke rumah sakit sekarang," panik Andreas mencoba mendekati Ayana.

"Enggak, aku gak papa. Cuma lagi ... Ya butuh tarik napas saja, he he he ..." Kikuk Ayana pula.

Tanpa sadar Andreas menghela napas lega mendengar jawaban Ayana. Tapi kembali kedua matanya menatap pemandangan indah yang sangat, ah matanya ternodai.

"Masuklah ke kamar kamu dan tidur kan Abian di sana. Aku bakalan tunggu kamu di bawah, ada yang mau aku omongin."

Setelah mengatakan hal itu, Andreas berjalan turun ke bawah. Tapi langkahnya tidak benar-benar sampai lantai bawah. Pria itu berhenti di tengah tangga untuk menetralkan perasaannya yang entah bagaimana.

"Huh, sabar-sabar."

Ayana sendiri menatap aneh pada Andreas lalu berusaha abai. Memasuki kamar untuk menidurkan Abian.

"Kita bobok di sini ya sayang, kamu jangan nangis lagi. Anak Bunda kan hebat ya? Anak Bunda baik hati, jadi tidur yang nyenyak ya Nak. Bunda mau lihat Tante-Tante di bawah bentar, nanti Bunda naik lagi kok."

Saat duduk di pinggir kasur, tanpa sengaja pandangan Ayana melihat ke arah cermin. Barulah ia sadari apa yang menyebabkan wajah Andreas tadi terlihat memerah.

"Astaga! Kenapa aku sangat ceroboh sekali. Bisa-bisanya tadi aku begitu santai di depannya dengan kondisi seperti ini. Malu banget ya Tuhan," gumam Ayana saat melihat tubuh bagian atasnya masih terbuka dengan Abian yang sedang tidur sembari menyusu.

Setelah membaringkan Abian di kasur, Ayana segera membenahi bajunya lagi.

"Turun gak ya? Kalau turun malu banget, tapi kalau gak turun nanti dia masih nungguin lagi di bawah. Apa aku biarin saja dia di bawah ya? Tapi kalau dia mau ngomong sesuatu yang penting gimana?" Gumam Ayana bimbang.

Tok tok tok

"Nak, itu di bawah tamunya masih menunggu. Temui lah dulu biar Mak yang jagain Abian," kata mak Misa yang suaranya terdengar di balik pintu kamar Ayana.

"Iya, Mak sebentar."

Mau tidak mau Ayana harus turun menemui Andreas. Mungkin memang seharusnya mereka bicara. Ayana tentu saja ingat siapa Andreas itu, tapi yang di ketahuinya hanya Andreas adalah pria yang kemarin membahas tentang kecelakaan.

Tidak mau berpikiran buruk, Ayana memilih turun dan menemui Andreas yang rupanya duduk di kursi yang memang di sediakan untuk pembeli atau orang yang mau istirahat makan roti di tempat.

"Mbak, aku sudah sedikit memberi tahu mereka tentang pekerjaan kita di toko. Apa mereka mau langsung di gembleng supaya cepat mampu," kata Risa menghentikan langkah Ayana mendekati Andreas.

"Ah iya, untuk hari ini biar mereka istirahat saja dulu. Kalau semua roti sudah selesai di bungkus, kamu bisa istirahat lebih dulu. Kalau mau bantu Sari nanti saja setelah kamu beri tahu kamar mereka," ucap Ayana.

"Baik Mbak, tapi semua orti sudah di bungkus. Jadi nanti setelah antar mereka ke kamarnya, aku mau langsung bantu Sari saja supaya cepat melayani pembelinya."

"Terserah kamu saja, terimakasih kalau begitu ya. Mbak masih ada urusan penting," ujar Ayana di angguki Risa.

Setelahnya Ayana benar-benar mendekati Andreas yang ternyata menatap dirinya sejak tadi. Meski merasa gugup, tapi Ayana tetap mendekat.

"Apa yang mau Anda sampaikan, Tuan?" Tanya Ayana.

"Jangan panggil aku Tuan, aku bukan atasan atau majikanmu," kata Andreas.

"Trus panggil apa?" Tanya Ayana.

Andreas nampak berpikir sejenak.

"Karena aku lebih tua darimu, jadi panggil Kakak. Ah gak gak, panggil Mas saja," pinta Andreas di angguki Ayana.

Pria itu tidak mau panggilan Ayana untuknya sama seperti panggilan Mela padanya. Hih! Geli sendiri Andreas memikirkan mantan adik iparnya yang unik itu.

"Baiklah, lalu Mas ini mau bicara apa?" Tanya Ayana lagi.

"Andreas, panggil Mas Andreas."

Wanita di sebelah Andreas menghela napas pelan lalu kembali mengulang pertanyaannya dengan panggilan yang berbeda.

"Mas Andreas mau bicara apa ya sama saya?"

"Jangan pakai saya saya, aku kamu saja supaya gak kaku."

Kesal karena merasa di permainkan, Ayana memilih berdiri dari duduknya hendak pergi. Dengan cepat Andreas menahannya pula.

"Eh oke oke aku bicara sekarang," kata Andreas.

Ayana duduk lagi dengan wajah menahan kesal.

"Eh begini, saya mau kamu buat roti dengan berbagai varian rasa sebanyak 600 bungkus setiap harinya. Nanti akan ada orang dari perusahaanku yang ambil. Untuk pembayaran langsung denganku," sambung Andreas.

Mendengar sesuatu yang menjanjikan seperti itu tentu Ayana merasa dapat angin segar. Hal ini bisa sekaligus ajang promosi produknya pada jangkauan lebih luas.

"Benar kah? Mas gak bohong kan?" Tanya Ayana meyakinkan.

"Iya benar, atau begini saja. Besok aku akan datang lagi membawa berkas kerja sama kita supaya kamu lebih yakin lagi. Nanti akan kita tanda tangani bersama dan setelahnya baru kalian bisa membuat roti untuk perusahaanku," kata Andreas.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menunggu Mas datang besok," sahut Ayana antusias.

Flasback off

Andreas merasa hatinya semakin berdesir saja saat Ayana mengatakan akan menunggu kedatangannya. Hanya kalimat sederhana sebenarnya. Tapi mampu membuatnya senang dan tersenyum.

Ia sengaja memesan banyak roti Ayana untuk cemilan di perusahaan. Tujuannya tentu saja selain emmbantu promosi, Andreas ingin Ayana mendapatkan penghasilan lebih.

Karena apa yang di dapatkan Ayana sudah pasti anaknya akan ikut menikmati juga. Terlihat dari cukup banyaknya mainan bayi di ruangan tadi.

1
Anonymous
O
Sehati Tarigan
Mertua yg tak tahu malu
Claraa
Lumayan
Lela Suryadi
Biasa
Lela Suryadi
Buruk
Sulfa Muda
ceritanya sangat menarik
Wijaya Ronny
Luar biasa
Asmin
test
Anis Marni
mulai deh kebucinan tuan Sultan.
Soraya
mampir
tuti sriyono
Luar biasa
BCDs
Waah dah selese nih… hahahahaha..
Ngegantung nih thor.. 😂😊
Anyway thanks a lots 👍🏼👏
test terts
Luar biasa
Cristina Dikir
/Facepalm//Facepalm/
Murni Pasha
kira2 ada season 2 GK nih ..
Yeni Andiani
👍
Reni Fitria Mai
Dak seru cerita nya di gantung
Rina Yuli
Luar biasa
Russyulfi
lanjut lagi thor
Dewa Rana
sebuah sesuatu....??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!