Angela Zhang,seorang gadis yang duduk dibangku SMA,dia adalah gadis yang sangat cantik tapi misterius,dia dijuluki 'gadis bisu' oleh semua teman-teman sekolahnya karna tidak pernah berbicara,tapi guru-guru mengatakan bawah angela tidak bisu. Lantas apa yang menyebabkan angela tidak ingin berbicara seperti teman-temanya yang lain? Tenggara maicel,seorang murid laki-laki yang dijuluki pentolan sekolah,ketua geng,dan orang paling ditakuti disekolah,bisa berbuat seenaknya karna ank pemilik sekolah,dia kerap dipanggil gara,meski nakal dan urakan tapi dia disebut pangeran sekolah oleh murid-murid perempuan,karna ketampananya yang mampu memikat siapapun. Namun gara tiba-tiba tertantang dengan seorang gadis bisu,yang tidak tertarik dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Tembak
...****************...
Empat hari mereka selalu bersama layaknya sepasang kekasih,gara meperlakukan angela dengan sangat baik,begitu pun angela yang mulai bisa menerima gara sebagai teman,hingga mereka kini semakin dekat,bahkan tiada hari tanpa mereka bersama,entah untuk jalan-jalan atau sekedar membeli eskrim dan duduk di taman hingga sore.
"Woi gar,"teriak gemal menghampiri gara yabg sibuk bermain ponsel.
"Kenapa?"tanya gara mematikan ponselnya.
"Nggak perlu lo tutupin,gue udah lihat kali,lagk chat sama angela ya?"tanya gemal.
"Sok tau lo,ngapain sih kesini?sana cabut lo,"usir gara.
"Lo nggak lupa kan?hari ini adalah harj terakhir lo,besok kalau belum jadi cewek lo berarti gagal,"ucap gemal membuat gara terdiam,dia melupakan hal itu,gara benar-benar melupakan perjanjiannya dengan angela,tapi apakah dia mampi menjadikan angela taruhan,gara takut menyakiti angela.
"Gue ingat,"jawab gara sedikit ragu.
"Ingat ya gar lo nggak boleh jatih cinta,"peringatan gemal.
"Dia bukan tipe gue,"jawab gara yang tentu saja akan lebih mementingkan gengsinya.
"Oke,gue lihat lo makin dekat sama dia,semoga berhasil sih,peluang lo besar kalau ditolak ya berarti lo kalah,"jelas gemal. "Gue paham,"jawab gara.
"Yasudah gue cabut dulu,"pamit gara kemudian pergi dari sana.
Setelah ini tinggal sendiri gara mengeluarkan ponselnya dan membalas pesan dari angela,"Apa gue ajak nanti malam aja?"gunam gara kemudian dia bangkit,memasukkan ponselnya ke dalam saku celana lalu pergi dari sana.
Bel pulang sekolah sudah bunyi,gara langsung mengambil tasnya dan berlari menuju ke parkiran,gara akan menunggu angela disana,tapi memang angela akan pulang setelah kondisi sekolah sudah sepi,dia tidak ingin terlalu berdesakan.
Setelah sekitar lima belas menit,kini angela sudah jalan menghampiri gara,"nunggu lama ya?"tanya angela.
"Nggak dong,tuan putri nggak akan bikin nunggu,"jawab gara mendapat pukulan dari angela dibagian lengannya,memang tidak kuat karena angela juga hanya bercanda.
Ya sifat angela sudah sedikit mencair,tidak lagi sedatar dulu,namun itu hanya berlaku untuk gara dan bu amelia,untuk yang lain tentu tidak,apa lagi keluarganya,angela masih tetap angela yang dulu,bahkan setelah ribut dengan mamanya dan mila. Angela tetap terlihat baik-baik saja keesokan harinya, "Yasudah ayo pulang,"ajak angela.
"Gue mau ngajak lo diner mau nggak?"tanya gara membuat angela mengerutkan keningnya. "Tumben,dalam rangka apa?"tanya angela.
"Menurut gue semenjak kita temanan,kita belum ada dinner kayak gini,"jawab gara. "Boleh deh,"
"Lo setuju?"tanya gara lagi di angguki angela.
"Gue tau lo udah cantik,tapi gue mau lo tampil feminim,nanti gue kirim baju gimana?" Tanya gara.
"Nggak perlu gar,tapi kayaknya dinner kali ini agak beda ya?" Ya sebenarnya dinner buat kita yabg baru temenan sih,makanya gue mau sedikit sepesial. Jawab gara
"Nanti gue mau kesalon aja,soalnya percuma juga lo kasih gue baju,gue nggak bisa dandan,"ucap angela.
"Yasudah,nanti gue jemput di salon," "Jangan,lo kirim alamatnya aja,nanti gue kesana sendiri,anterin gue pulang aja terus lo pulang istirahat,"ucap angela lagi.
"Yasudah ayo naik,"pinta gara kemudian angela naik dan motor melaju meninggalkan sekolah.
...****************...
Angela kini sudah udah ada disalah satu salon yang ada dimall,angela kini sedang didandani untuk acara makan malam bersama gara,karena gara ingin dirinya tampil feminim,jadi angela memutuskan ke salon,selain karena tidak tau harus pergi dengan cara apa dari rumah,mereka pasti akan bertanya-tanya kemana angela akan pergi,jadi tadi saat pergi tidak ada yang bertanya karena melihat penampilan angela seperti biasanya,dia memesan taxi kemudian memangnya ke salon.
"Anda sangat cantik nona,sepertinya sebelumnya wajah tidak pernah bertimpa mace up,sekalinya dioles langsung sangat cantik,anda terlihat sangat berbeda,"puji penata rias itu dengan sangat kagum terhadap angela.
Namun sayangnya angela tetap datar,meskipun masih menjawab orang di tetap menunjukkan wajah datarnya,penata rias yang sedari tadi membantu angela ingin sekali meminta angela tersenyum,karena dia yakin,dibalik wajah cantiknya tersimpan senyum yang sangat indah,namun tatapan angela juga cukup menakutkan. "Dimana baju saya?" Tanya angela.
"Oh silahkan sebelah sini,mari,"ajaknya berjalan lebih dulu di ikuti oleh angela,setelah sampai diruang ganti,kini angela dibantu untuk berganti baju,anggela mengunakan dress hitam sebatas lutut,kemudian dipadukan dengan blazer berwarna putih,karena dress-nya bertali spaghetti jadi angela ingin menutupi,dia tidak suka terlalu terbuka.
Orang-orang disana sangat kagum dengan wajah ayu angela,mace up tidak tebal bahkan justru hanya seperti polesan saja namun mengeluarkan aurah cantik angela juga terkesan aggun.
Angela tidak begitu menanggapi pujian dari orang-orang disana,dia berjalan keluar setelah membayar semuanya,bersamaan dengan taxi yang datang dan angela langsung masuk.
.
.
Sesampainya di sebuah alamat yang gara berikan,angela masuk dan lagi-lagi menjadi pusat perhatian disana,sayangnya angela tetap berwajah datar,"Selamat malam nona."Sapa pelayan disana.
"Hem,meja atas nama tenggara,"ucap angela.
"Mari ikut saya,"pinta pelayan tersebut kemudian berjalan lebih dulu diikuti oleh angela,ternyata angela dibawa ke sebuah tuangan.
"Silahkan,tuan muda sudah menunggu didalam,"persikahkan pelayan itu kemudian membuka pintu,angela di minta masuk dan setelah masuk pelayan menutup pintu kembali.
Kini angela berdiri dibalik pintu,menatap seseorang yang kini membelakanginya,angela berjalan pelan menghampiri gara. "Gara," panggilnya membuat gara menoleh.
Gara terdiam melongo melihat angela,tatapannya terpana melihat penampilan angela malam ini,"gara."panggil angela membaut gara tersadar,dia memalingkan wajahnya dan berdehem,"Ekhem,Lo u-udah datang?"tanya gara sedikit gugup.
"Udah,lo kenapa sih?"tanya angela melihat wajah gara tiba-tiba memerah,padahal ruangan itu sudah cukup dingin,terlebih sudah malam hari.
"Gue cantik,eh maksudnya itu gue agak gerah,"jawab gara gelagapan,dia melepas kemeja yang dia gunakan,
"Perasaan udah dingin,lo masih gerah?"tanya angela kemudian duduk di hadapan gara,"iya kayaknya cuaca lagi panas,"jawab gara.
"Dimana?"
"Diluar,"jawab gara.
"Ini kan udah malam gar,"ucap angela
"Iya maksudnya tadi siang,"jawab gara.
"Lo nggak mandi kali,makanya gerah."ucap angela.
"Enak aja,gue mandi kali,"jawab gara tidak terima. "Iyadeh,oiya gue datangnya telat,lo udah nunggu lama ya?" Tanya angela.
"Nggak juga,lo kesini naik apa?"
"Gue pakai taxi,tadi kesalon juga pakai taxi soalnya nggak mungkin naik motor dengan penampilan kayak gini,"jawab angela.
"Nggak apa-apa nanti pulang bareng gue,sekarang kita makan dulu,"ucap gara lalu memangil pelayan untuk memesan,"mau makan apa?" tanya gara.
"Gue lihat dulu,"jawab angela melihat menu,kemudian setelah menemukan yang ingin dua makan,angela menunjuk beberapa menu kepada pelayan,ada udang bakar,nasi salmon dan teh hangat.
Gara juga memesan,setelah itu mereka menunggu pesanan mereka disiapkan,"gimana menurut lo?"tanya gara.
"Apanya?"Tanya angela
"Tempatnya,sebenarnya dibagian roftop itu indah banget tapi gue tau lo nggak akan mau ngobrol ditempat yang ramai,makanya gue sewa ruangan,gue mau boking roftop tapi udah ada reservasi sebelumnya,"jelas gara.
"Nggak papa,gini juga bagus,nggak perluh booking segala kalau cuma buat makan,di pinggir jalan juga boleh,"jawab angela.
"Setelah makan malam jangan langsung pulang,kita jalan-jalan dulu ditaman dekat sini,tempatnya bagus apa lagi kalau malam hari,"beritau gara.
"Gue ikut aja,"jawab angela
Kemudian tak lama pesanan datang,angela dan gara langsung makan dengan diam,tidak ada obrolan lagi hingga makanan selesai,setelah mengobrol sebentar gara mengajak angela untuk keluar.
Mereka berjalan ke arah taman dekat restoran tersebut,disana tidak begitu banyak orang,lebih tepatnya keadaan cukup sepi,mereka sampai disebuah kursi taman dan mereka duduk disana,"kenapa disini sepi ya?padahal didekat restoran,"tanya angela
"Ini masih pagi,mungkin pada makan dulu,tadi restoran rame,"jawab gara diangguki angela.
Mereka kembali diam dan angela menatap bintang yang bersinar dilangit yang cukup cerah malam ini,jika ada bintang angela sangat suka duduk dibawahnya dan menikmati,dia merasa bundanya ada disana dan melihat dirinya.
"Angela,"panggil gara pelan tapi masih bisa didengar oleh angela
"Kenapa?" tanya angela menatap gara
"Menurut lo kedekatan kita selama empat hari ini gimana?"tanya gara menatap mata angela.
"Gue senang,berasa punya teman,lo mau kan jadi teman gue terus?"tanya angela.
"Mau tapi..."
"Tapi apa?"Tanya angela
"Kalau gue mau lebih dari teman lo mau?"tanya gara membuat angela kaget,tapi tidak ingin menyimpulkan lebih dulu,"Gue gak paham,maksud lo?" tanya angela
"Gimana gue ngomongnya?bingung banget sialan!" umpat gara dalam hati,mulutnya keluh dan tidak bisa berkata-kata.
"Gara!"pangil angela.
"Angela,gue rasa gue nggak bisa terus jadi teman lo,gue nyaman sama lo,gue mau bahagiain lo,gue mau jaga lo dan gue mau ada peran penting dihidup lo. Orang-orang benar,pertemanan antara laki-laki dan perempuan itu tidak ada.dan gue rasain itu,intinya,lo mau jadi cewek gue?"tanya gara membuat angela terdiam dan masih berusaha mencerna semuanya.
"Gara lo sadar dengan apa yang lo katakan?" tanya angela yang tidak percaya.
"Gue sadar,salah satu tujuan gue ajak lo dinner berdua,"jawab gara
Angela berdiri membuat gara mendongak,"gara menurut gue lo terlalu cepat,kita baru dekat baru empat hari dam secepat itu lo nyatain perasaan?"
"Emang salah?setidaknya gue punya hak atas semua yang gue lakukan ke lo selama ini."
"Lo nggak tau gue gara,lo akan menyesal ngomong ini,"jawab angela lalu berbalik,tapi tangganya langsung ditahan oleh gara dan menarik angela.
"Gue nggak akan menyesal angela,gue memang mau masuk lebih dalam kehidupan lo dan juga hati lo,nggak ppa kalo sekarang lo nggak punya perasaan,nanti gue bantu ,"jelas gara.
"Kenapa tiba-tiba?" tanya angela
"Memangnya perasaan bisa diatur?jangankan empat hari ngel,ada yang tiga hari sudah langsung nikah,"jawab gara
"Lo baik gara,tapi gue takut,gue takut lo cuma nyakitin gue,"ucap angela
"Gue mungkin nggak bisa janji sama lo angela,karena kadang gue juga bisa nggak sadar,tapi segala yang gue lakuin gue tulus dan gue jamin itu,"jawab gara.
"Mungkin gue buti waktu,"ucap angela
"Iya,tapi jangan gantung gue,gue mau besok pagi biar gue bisa jemput lo dengan setatus baru,"jawab gara lalu menautkan jari-jari mereka dan membawa angela pergi dari sana."kita pulang ya calon pacar,udah malam ,"ajak gara menggandeng angela pergi dari sana.
"Bentar ya gue ambil titipan gue dulu kesatpam,"ucap angela kemudian pergi dari sana menuju ke satpam penjaga restoran,setelah mengambil barangnya angela kembali gara.
"Sudah?" Angela mengangguk sebagai jawaban,itu apa?"tanya gara
"Baju,gue mau ganti dulu ya,nggak nyaman pakek baju gini terus,"ucap angela diangguki gara
"Ganti di mobil,gue tunggu diluar,"ujar gara kemudian membuka pintu mobil untuk angela.
"Nggak papa?" tanya angela
"Aman,kacanya gelap,nanti gue jagain diluaar."jawab gara dia angguki angela kemudian masuk dan menutup serta mengunci pintu.
Setelah beberapa menit angela sudah selesai,dia menurunkan kaca mobil dan memangil gara."Gara,gue udah selesai,"beritaunya.
Gara masuk kebagian kemudi sedangkan angela dibelakang,"gue sekarang jadi supir lo ya?"tanya gara.
"Ha?kenapa?bingung angela. "Lo duduk dibelakang terus gue didepan sendiri,berasa jadi supir." jelas gara
"Sorey gue nggak maksud,tapi emang cocok sih hahahaha,"tawa angela meledek gara,namun bukanya marah atau kesal,gara justru terpesona dengan tawa renyah dan ekspersi angela.
"Gue suka lo banyak tawa,"ucap gara membuat angela terdiam.