System Penguasa Dan Balas Dendam

Bab 13.

"Kamu benar Arshlan?" tanya Chelsy yang sekarang telah berjalan ke arah Arshlan.

"Tentu saja, memang ada ya yang kakak kenal yang namanya juga sama denganku?" tanya Arshlan, tapi sebelum ia berbicara lagi ia terkejut karena tiba tiba Chelsy memeluknya lalu memegang wajah Arshlan sembari bertanya dengan khawatir.

"Ars, apa kamu tidak apa apa?." Tanya Chelsy prihatin dengan mata yang sedikit mengembun.

"Eh, ti-tidak apa apa kak. Memangnya kenapa?" tanya Arshlan agak kaget saat tiba tiba ia dipeluk oleh Chelsy.

Sedangkan Olivia, ia juga terlihat terkejut dan cemburu sekaligus. Terlihat dengan jelas bahwa ia sedang menahan kesal sambil membuang muka ke arah lain.

'Padahal aku yang pertama kali dekat dengan kak Arshlan, tapi kenapa bukan aku yang mendapat pelukan dari kak Arshlan. Huh...' Batin Olivia kesal.

Yah begitulah wanita, ia berfikir bahwa ia yang pertama kali dekat dengan Arshlan. Padahal Arshlan sendiri sudah bilang bahwa ia pernah di selamatkan oleh Chelsy waktu semasa sekolah.

Menyadari tindakannya yang agak berlebihan, apalagi saat sadar bahwa di sampingnya juga terdapat seorang wanita yang kemungkinan besar berhubungan dengan Arshlan membuat Chelsy menjadi canggung.

Ia pun melepaskan pelukannya lalu berjalan mundur sembari membenarkan pakaiannya yg terlihat sedikit berantakan.

"Ekhm.. Maaf untuk sebelumnya, tapi jujur saja sebenarnya beberapa hari lalu aku mendengar kabar bahwa kamu masuk rumah sakit dan dalam keadaan kritis. Dan saat itu aku sedang ada di luar kota sekeluarga jadi tidak bisa menemui mu." Ucap Chelsy menjelaskan alasan ia prihatin dengan kondisi Arshlan.

"Apalagi saat itu tiba tiba kamu dikabarkan hilang dari rumah sakit yang membuat pihak rumah sakit kelimpungan dan mencarimu ke mana mana." Ucap Chelsy lagi yang membuat Arshlan tersedak ludahnya sendiri.

'Mungkin jika bukan karena sistem, maka aku akan menjadi penghuni tanah kuburan' Fikir Arshlan dengan senyum kecut.

"Tapi, aku percaya jika kamu baik baik saja." Lanjut Chelsy dengan matanya yang terus menatap wajah Arshlan lekat lekat, seolah tidak ingin Arshlan lepas dari pandangan nya.

Saat Olivia melihat tatapan Chelsy, ia terlihat lebih kesal dan secara reflek langsung menghadang pandangan Chelsy dengan cara berdiri di depan Arshlan.

"Oliv.." Arshlan terkejut saat tiba tiba Olivia berdiri di depannya, tapi sedetik kemudian ia sadar dan hanya tersenyum.

"kamu tenang saja, kamu tetap menjadi yang pertama kok." bisik Arshlan di belakang Olivia yang membuat wajah Olivia memerah.

"Hehe, maaf kan dia kak. Dia memang mudah cemburu." Ucap Arshlan terkekeh sambil mengusap kepala Olivia. Sedangkan Olivia hanya menggembungkan pipinya sambil membuang muka, padahal di dalam hatinya ia berbunga bunga setelah perkataan Arshlan itu.

"Tidak tidak, aku yang harusnya minta maaf karena bersikap berlebihan." Ucap Chelsy tersenyum pahit.

Olivia yang sama sama wanita bisa merasakan bahwa Chelsy tampak sedih hanya dari matanya, sejenak ia juga merasa sedikit bersalah karena bertindak egois. Ia faham betul bahwa Arshlan suatu saat jika nantinya menikah dengannya dia tidak akan bisa mendapatkan nya secara seratus persen.

Bukan berarti Arshlan selingkuh, akan tetapi Arshlan pasti akan memiliki lebih dari satu istri mengingat ketampanan, kebaikan, dan sifat sifat lainnya yang pasti akan menarik perhatian banyak wanita.

"Jadi kenapa kamu berdua kesini?" tanya Chelsy setelah mereka duduk berhadap hadapan.

"Jadi sebenarnya Olivia terluka di bagian lututnya. Sebelumnya sudah aku bersihkan lukanya dan aku tutup menggunakan kasa." Ucap Arshlan menjelaskan, sedangkan Chelsy mengangguk angguk.

"Baiklah kalau begitu Arshlan, kamu bantu kekasihmu ini ke ruangan periksa" Ucap Chelsy dan dibalas anggukan oleh Arshlan.

Tapi sebenarnya saat Chelsy berkata demikian, Olivia masih dapat melihat tatapan sedih Chelsy.

Arshlan pun membantu Olivia berjalan menuju ruang perawatan mengikuti Chelsy yang berjalan dahuluan.

"Kak kamu tunggu saja di luar." Ucap Olivia yang dibalas tatapan bertanya oleh Arshlan. Tapi karena tidak direspon oleh Olivia, Arshlan pun hanya mengangguk pasrah sembari keluar dari ruang perawatan.

Di ruang perawatan.

"Kak Chelsy, apakah kamu menyukai kak Arshlan?" tanya Olivia yang membuat Chelsy terkejut, ia benar benar tidak menyangka jika Olivia akan bertanya seperti itu.

"eee.. Ti-tidak kok." ucap Chelsy terbata bata.

"Begitukah.?" tanya Olivia yang di balas anggukan cepat oleh Chelsy.

"Kalau kak Chelsy bilang begitu maka selamanya kak Chelsy gak akan bisa mendapatkan hatinya kak Arshlan loh." Ucap Olivia seolah olah orang tua yang menasehati anaknya.

"Eh, I-itu. Kan kamu kekasihnya tetapi kenapa kamu kok berbicara seolah rela jika Arshlan mendapat wanita lain?" tanya Chelsy agak heran.

"Emmm... Mungkin karena aku sadar jika aku tidak akan bisa memiliki kak Arshlan sepenuhnya. Jujur saja aku sebagai wanita pasti tidak mau di duakan apalagi di tigakan atau seterusnya.

Namun, aku faham jika aku tidak boleh egois jika tidak ingin kehilangan kak Arshlan. Lagipula tidak semua wanita akan aku setujui, sedangkan kakak aku tahu jika kakak tulus dengan kak Arshlan." Ucap Olivia menjelaskan, sedangkan Chelsy terkejut sekaligus kagum dengan pemikiran ke depan milik Olivia.

Bahkan ia yang umurnya lebih tua sekian tahun dengan Olivia tidak pernah berfikir seperti itu, sebelum ia mendengar penuturan Olivia yang membuatnya sadar dengan kondisi masyarakat sekarang dimana poligami itu sah sah saja.

"Memangnya kamu terima jika aku akan bersama dengan Arshlan?" tanya Chelsy sambil menatap lekat mata Olivia yang terlihat indah.

"Mmm.... Mungkin tidak sekarang, karena kak Arshlan sebenarnya belum resmi menjadi kekasihku. Akan tetapi aku pastikan jika kak Chelsy juga harus berusaha keras jika ingin menjadi kekasih kak Arshlan juga."

"Jadi sebelum kakak resmi menjadi kekasih kak Arshlan, maka aku adalah hambatan terbesar kakak." Ucap Olivia lagi.

Setelah ia mendengar penuturan dari Olivia, sekarang tidak ada lagi tatapan sedih melainkan tatapan penuh tekad yang ada di mata Chelsy.

Sedangkan Arshlan yang sedang dibicarakan hanya mendesah pelan. Itu karena sebenarnya ia menguping pembicaraan keduanya.

"Padahal aku masih belum menjadi kekasihnya, tapi dia sudah membawa calon lain ke hadapanku." Ucap Arshlan sambil tersenyum kecut.

"Ding. Selamat misi tersembunyi telah selesai mendapatkan Keterampilan dokter tradisional tingkat lanjut, mendapatkan tiket Spin sistem ×3, dan mendapat cincin emas bertatakan Permata Red sea.

Misi yang diselesaikan : mendapatkan cinta Olivia serta kepercayaan Olivia 100%." Ucap sistem yang membuat Arshlan terkejut sekaligus senang dengan hadiah misi tersembunyi.

CHELSY : Chelsy mode Santai

Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω