Ello, seorang dokter pediatri yang masih berduka atas kehilangan kekasihnya yang hilang dalam sebuah kecelakaan, berusaha keras untuk move on. Namun, setiap kali ia mencoba membuka hati untuk wanita lain, keponakannya yang usil, Ziel, selalu berhasil menggagalkan rencananya karena masih percaya, Diana kekasih Ello masih hidup.
Namun, semua berubah ketika Ello menemukan Diandra, seorang gadis misterius mirip kekasihnya yang terluka di tepi pantai. Ziel memaksa Ello menikahinya. Saat Ello mulai jatuh cinta, kekasih Diandra dan ancaman dari masa lalu muncul.
Siapa Diandra? Apakah ia memiliki hubungan dengan mendiang kekasih Ello? Bagaimana akhir rumah tangga mereka?
Yuk, ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Informasi Penting
Ketika Ello memasuki rumah, ia mendapati Diandra menyambutnya dengan senyum hangat yang membuat hatinya seketika terasa damai. Setelah bertemu Zayn Nugroho dan seharian bekerja di rumah sakit, Ello tampak lelah, tetapi Diandra melihat ada rasa lega yang menyelimuti wajahnya. Melihat suaminya tampak begitu rileks dan bahagia, Diandra tak bisa menahan rasa penasarannya.
"Sepertinya kamu bawa kabar baik," ucap Diandra sambil menatapnya dengan lembut.
Ello tersenyum kecil, menghampiri Diandra, menghela napas lega seolah segala beban yang ia pikul hari ini menguap begitu saja. "Ya, bisa dibilang begitu," jawabnya. "Pertemuan dengan Zayn tadi berjalan sesuai harapan. Dia setuju untuk membantu kami mengatasi Brata."
Diandra tersenyum lebar, merasa lega mendengar kabar itu. "Itu luar biasa, Ello. Aku senang mendengarnya. Tadi aku sempat khawatir, tapi ternyata semuanya berjalan lancar."
Ello mengangguk, lalu menatapnya dengan penuh rasa terima kasih. "Aku juga lega, Diandra. Ini semua bukan hanya tentang bisnis, tapi juga tentang melindungi keluarga dan kehidupan kita."
Diandra mengangguk, hatinya menghangat mendengar tekad Ello yang begitu tulus. "Aku tahu. Dan aku akan selalu ada di sini mendukungmu, apapun yang terjadi."
Ello tersenyum, meraih tangan Diandra dan mengecupnya lembut sebagai bentuk rasa terima kasih. Keletihan yang ia rasakan sepanjang hari seolah hilang hanya dengan keberadaan Diandra di sisinya.
"Aku akan menyiapkan air hangat untuk mandimu supaya tubuhmu rileks," ucap Diandra dengan senyum hangat.
Ello membalas senyumnya dengan lembut. "Terima kasih."
Saat Diandra menghilang di balik pintu, Ello menatapnya sejenak, dalam hati berharap ia bisa menjadi suami yang baik dan mencintai Diandra sepenuhnya, tanpa bayang-bayang masa lalu Diana.
***
Di ruang kerja yang megah milik Rayyan Nugroho, suasana tampak serius. Rayyan duduk di kursinya dengan postur tenang namun penuh wibawa, sementara Andi, pria setengah baya yang setia menjadi asisten Rayyan sekaligus tangan kanan dan penasihat keluarga Nugroho, duduk di sebelahnya. Di hadapan mereka, putra Rayyan, Zayn, yang juga merupakan ahli strategi keluarga Nugroho, menyimak dengan seksama apa yang disampaikan Andi.
Andi membuka percakapan dengan tatapan penuh keyakinan, "Dengan membantu keluarga Mahendra, kita tidak hanya bisa mendapatkan aliansi yang kuat, tetapi juga keuntungan signifikan. Tidak perlu menarik saham Ello dan John dari perusahaan itu. Mereka bisa menjadi mitra yang berharga."
Rayyan mengernyit, masih belum sepenuhnya memahami logika di balik gagasan Andi. "Apa alasan khusus untuk tidak menarik saham itu?" tanyanya perlahan, tatapan tajamnya tertuju pada Andi.
Zayn juga menambahkan pertanyaan dengan panggilan akrabnya, "Kenapa, Om Andi?"
Sebelum Andi sempat menjawab, terdengar ketukan di pintu, dan Yoga, asisten pribadi Zayn, masuk setelah dipersilakan. Andi memberi isyarat agar Yoga langsung mengungkapkan informasi yang ia bawa. Yoga, yang tampak profesional dan tenang, melangkah ke depan, menatap mereka satu per satu sebelum mulai berbicara.
"Tuan Rayyan, Bos Zayn, dan Tuan Andi," ucap Yoga dengan nada hormat. "Setelah penyelidikan yang kami lakukan, kami berhasil menemukan latar belakang Diandra, wanita yang baru saja dinikahi Ello. Berdasarkan data yang kami peroleh, Diandra sebenarnya adalah saudara kembar dari mendiang Diana."
Suasana di ruangan menjadi lebih tegang saat informasi ini mulai dicerna oleh Rayyan dan Zayn. Sedangkan Andi, dari ekspresi wajahnya yang tenang nampaknya sudah mengetahui hal ini. Zayn menatap Yoga dengan ekspresi terkejut namun tetap terkendali, sementara Rayyan sedikit membelalakkan mata sebagai tanda ketertarikan.
Yoga melanjutkan, "Ketika lahir, Diandra ditukar dengan bayi yang sudah meninggal oleh Brata, yang membuat keluarga Cahyono percaya bahwa Diandra sudah meninggal."
Rayyan mendengarkan dengan seksama, sementara Zayn dan Andi menunggu penjelasan lebih lanjut.
"Setelah Brata berhasil menyingkirkan keluarga Cahyono dan meyakinkan Diandra untuk menandatangani dokumen penyerahan harta, ia berusaha mengambil alih seluruh kekayaan keluarga itu," lanjut Yoga. "Namun, Diandra rupanya menyadari motif jahat Brata dan mencoba melarikan diri. Saat melarikan diri, ia jatuh ke laut dan mengalami amnesia."
Rayyan menghela napas panjang, tampak memahami gambaran besar yang dilaporkan Yoga. Sementara Andi mengangguk seolah mengantisipasi betapa strategisnya informasi ini.
"Jadi keberadaan Diandra menjadi ancaman bagi Brata," Zayn menyimpulkan, mengarahkan pandangan pada ayah dan asisten ayahnya. "Jika Diandra mendapatkan kembali ingatannya, Brata bisa kehilangan kendali atas seluruh harta yang dia rebut." Zayn menatap Andi. "Jadi karena ini Om Andi menyarankan agar Ello dan John tidak menarik saham mereka di perusahaan Cahyono?"
Andi mengangguk mantap. "Benar sekali. Lebih baik kita membantu Diandra untuk mengambil kembali apa yang memang menjadi miliknya. Itu bisa memukul telak Brata dan lebih menguntungkan bagi kita."
Rayyan mulai memahami situasinya dan kini tampak penuh pertimbangan. Ia akhirnya berkata, "Jika Brata tahu Diandra masih hidup dan telah menikah dengan Ello, langkahnya pasti akan semakin agresif. Kita perlu melindungi Diandra dan mendukung keluarga Mahendra untuk menghancurkan seluruh rencana jahat Brata."
Suasana semakin serius setelah pemaparan tentang Diandra dan kaitannya dengan Brata. Yoga kembali berbicara, "Tuan, saya masih memiliki satu informasi penting lagi."
Mendengar perkataan Yoga, Rayyan, Andi, dan Zayn menatap fokus pada Yoga. Rayyan angkat bicara, "Katakan!"
Yoga: menatap mereka dengan tegas. "Tuan Rayyan, Tuan Andi, dan Bos Zayn, selain menggunakan koneksi ilegal untuk menguasai perusahaan Cahyono, Brata juga terlibat dalam bisnis ilegal lainnya yang cukup besar."
Zayn mengernyit, terkejut. "Bisnis ilegal? Maksudmu, lebih dari sekadar manipulasi perusahaan?"
Yoga mengangguk. "Benar, Bos. Dari yang kami selidiki, Brata telah lama mengoperasikan jaringan penyelundupan dan perdagangan gelap. Mulai dari barang-barang berharga hingga distribusi zat terlarang. Jaringan ini sudah berjalan puluhan tahun dan tersembunyi di balik beberapa anak perusahaan yang ia kelola."
Rayyan menatap Yoga tajam. "Apa kau yakin ini informasi valid, Yoga?"
Yoga mengangguk mantap. "Kami sudah mengecek berulang kali, Tuan Rayyan. Pihak berwenang juga sudah mulai mengendusnya. Semua bukti dan laporan menunjukkan keterlibatan Brata dalam bisnis ini. Dia bahkan punya gudang-gudang penyimpanan khusus yang tersebar di beberapa lokasi. Dari data yang kami dapatkan, aktivitas ilegal ini sudah semakin luas, bahkan mencapai beberapa negara tetangga. Salah satunya yang paling besar di negara tetangga yang selama ini dijaga Diandra."
Zayn mengernyit. "Diandra menjaga gudang?"
Yoga mengangguk. "Benar, Bos. Brata melatih Diandra dengan keterampilan ilmu beladiri dan menggunakan berbagai macam jenis senjata, memanfaatkan Diandra untuk melindungi berbagai operasi bisnis ilegalnya, khususnya dalam mengelola gudang yang ia jadikan pusat kegiatannya di luar negeri. Di gudang pusat itu banyak orang Indonesia yang dipekerjakan Brata, sehingga meskipun dari kecil di luar negeri, Diandra tetap bisa menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini yang membuat keluarga Mahendra selama ini hanya mencari asal usul Diandra di dalam negeri, tidak menduga kalau Diandra sejak bayi sudah tinggal di luar negeri."
Andi menggelengkan kepala, prihatin. "Jadi dia tidak hanya menghancurkan keluarga Cahyono, memanfaatkan putrinya, tapi juga menggunakan aset mereka untuk menutupi bisnis kotor ini?"
Yoga menghela napas. "Tepat sekali, Tuan Andi."
Andi melanjutkan. "Keberadaan Diandra adalah ancaman besar bagi Brata, karena jika dia berhasil mengambil alih kembali harta dan perusahaan keluarga Cahyono, Brata bisa kehilangan akses dan kedoknya untuk melanjutkan bisnis ilegalnya."
Zayn menatap Rayyan dengan tatapan serius. "Pa, kalau kita bergerak sekarang dan membantu Diandra, bukan hanya Brata yang akan jatuh, tapi seluruh jaringannya juga bisa hancur."
...🌸❤️🌸...
.
To be continued