BERSAMA DENGAN MU

Happy reading guys

*

*

*

*

*

*

*

PLAKKKKKK!!

Pipi Yara terasa panas, tamparan yang barusan dia dapat kan terasa membekas di pipi nya.

"Mama nampar aku??"tanya Yara tak percaya dengan sang ibu yang kini telah menampar nya.

"Dasar anak sialan!!! Disuruh nikah saja tidak mau! Begini caramu berbakti pada orang tuamu??" Bentak seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan modis.

"Mama mikir aja dong? Aku udah dewasa ma! Dan aku berhak mencari kebahagiaan ku sendiri!"

"Cuma nikah Yara! Nikah! Hanya sampai mereka mau membantu perusahaan mama agar bangkit lagi! Setelah itu terasa mau cerai ataupun tidak, mama tak perduli"

Begini kah cara orang tua meminta tolong pada anaknya setelah mereka dewasa? Mamanya sangat ngotot ingin dirinya menikah dengan pria yang sudah mamanya pilih, tapi Yara menolak keras untuk dijodohkan, Yara saja baru putus dari cowok yang selama bertahun-tahun ini bersama nya, apalagi untuk mengenal orang baru.

Yara rasa bukan waktu yang pas untuk mencari pengganti Rion, dirinya ingin menikmati kesendirian nya.

Karena menikah itu bukan tentang dua orang yang saling mencintai dan hidup bersama, menikah juga harus punya perhitungan, sudah siap akan resiko yang akan mereka hadapi.

Belum lagi untuk mengenal sifat satu sama lain, perjodohan yang berarti menemukan dua orang yang masih belum memahami karakter sifat masing masing, semuanya butuh waktu dan proses bukanya malah tiba tiba disuruh nikah gini!!.

"Mama nggak mikir nantinya aku hidup seperti apa dengan orang yang aku saja belum tau seperti apa???"

"Yara, kali ini saja kamu turuti mama, ya???" Ucap sang mama memohon pada Yara.

"Mama memang nggak pernah ngertiin perasaan aku selama ini, beda sama papa"

"JANGAN PERNAH SEBUT LAKI LAKI ITU SEBAGAI PAPAMU YARA!!!!"

Yara kaget, hanya karena dirinya menyebut sang papa, mamanya se marah ini, dia tau hubungan kedua orang tuanya jauh dari kata baik, yang Yara herankan, sebenarnya apa yang terjadi dengan keduanya, mamanya tak pernah mau jujur jika ditanya soal papanya.

"BERHENTI MENERIAKI PUTRI KU, SIALAN!!!!!" Suara bariton menggema didepan pintu utama, terlihat seorang pria paruh baya berdiri disana.

Yara dan mamanya langsung melihat kearah pintu, bujuk dicinta ulapun tiba.

Papa Yara tiba tiba datang ke rumah.

Sejak Yara umur 5 tahun mama papanya sudah tinggal pisah rumah, Yara mengetahui nya setelah memperhatikan jika sang ayah tak pernah dia lihat di pagi hari, ayahnya itu akan datang sore atau siang.

Papa Yara menghampiri keduanya.

PLAKKKKKK!!!

Dengan amarah yang membuncah, papa Yara menampar pipi mama Yara dengan sangat keras.

"Pa!"

"Sudah ku katakan dari dulu, jika Yara ikut saja dengan ku, dari pada tinggal dengan mu dia malah tersiksa!!"

"Apa peduli mu? Dia putri ku! Aku yang melahirkannya jika kau lupa!!!"

"Udah ma, pa" Yara hendak menenangkan orang tua nya, tapi mereka seperti tidak menghiraukan ucapan nya.

"Aku akan membawa Yara bersama ku, aku tidak perluh persetujuan mu untuk membawa nya, aku juga berhak!!"

"Yara cepat kamu masuk kamar dulu "suruh sang papa pada Yara, mama papanya seperti ingin berbicara lebih serius.

Dengan paruh Yara pergi dari ruang tamu dan masuk ke dalam kamar.

Tinggal kedua orang tua Yara disana.

"Ini semua karena mu Rifan!!!"sentak mama Yara.

"Bukankah aku sudah menawarkan pernikahan pada mu dulu? Tapi kau selalu menolak ku, aku ingin memberikan status yang sah pada Yara Vicha."

25 tahun berlalu, Rifan menjerat Vicha dengan menghamili wanita itu, hingga detik ini keduanya belum saja menikah, padahal Yara butuh status orang tua yang lengkap.

Vicha marah besar kala itu saat mengetahui jika dirinya di jebak Rifan hingga berakhir hamil Yara.

Sebaliknya, Rifan senang mengetahui jika Vicha hamil anaknya, berharap jika wanita itu akan segera luluh, nyatanya wanita itu setelah melahirkan Yara malah semakin menjadi.

"Keputusan untuk membawa Yara tidak bisa diganggu gugat!!"ucap Rifan, dia bertekat akan membawa Yara, karena dia mendengar jika putri nya akan dijadikan sebagai tumbal perjodohan bisnis, dia tidak akan setuju.

"Aku tidak akan mengizinkan mu!! Tidak akan pernah!! Karena dia adalah putri ku!! Bukan putri mu!!"Vicha tetep kekeh akan pendirian nya.

"Kalau gitu kita nikah saja biar Yara jadi putri kita"ucap Rifan.

"Ryfan!!!!"

*

*

*

*

...to be continued ...

100 like bismillah 🤲🤲🤲🤲🤲