Bratt Wilson, pria berdarah Inggris-Indonesia yang sudah menginjak usia 35 th. Diusianya yang sudah matang, Bratt memilih untuk tidak menikah. Karena trauma melihat kehancuran rumah tangga orangtuanya, membuat Bratt menganggap pernikahan hanya lah tempat untuk menambah masalah hidup.
Meski tidak menikah, Bratt masih bisa menyalurkan hasratnya dengan memakai jasa wanita bayaran.
Hingga akhirnya Bratt bertemu dengan Alea Andara. Rasa ingin memiliki Alea sangat lah besar meski Bratt tahu kalau Alea sudah memiliki suami.
Apakah rasa ingin memiliki itu hanyalah sekedar obsesi Bratt atau karena memang Bratt telah jatuh cinta pada Alea?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 : Kabur
Setelah Bang Jago memakai sarung karetnya, Bratt pun naik keatas ranjang dan menindih Alea. Bratt tidak langsung mempertemukan Bang Jago dengan Eneng Tembem, melainkan Bratt memberi sengatan-sengatan kenikmatan terlebih dulu di tubuh Alea untuk membangkitkan kembali hasrat Alea.
"Sssh... Ah..." Racau Alea saat lidah Bratt memilin puncak yang ada di salah satu gundukan daging milik Alea.
Dan desa*han Alea itu seolah memberi isyarat pada Bratt kalau hasrat Alea sudah bangkit kembali. Dan saat itu lah Bratt mulai mengarahkan Bang Jago untuk bertemu dengan Eneng Tembem.
"Ssh... Ah..." Des*ah keduanya saat Bang Jago terbenam sempurna dalam rumah Eneng Tembem.
"Ough.. Alea, punya mu enak sekali." Racau Bratt saat merasakan cengkraman Eneng Tembem yang masih sangat pakem.
"Punya Anda juga Tuan. Ini lebih enak dari duplikat dan bahkan lebih enak dari punya si breng*sek itu!" Balas Alea membandingkan.
"Jelas saja Alea, Bang Jago kan blesteran!" Balas Bratt.
"Apa kau ingin melihat aksi Bang Jago?" Tanya Bratt.
Alea menganggukkan kepalanya dengan cepat.
Melihat anggukan kepala Alea, Bratt pun mulai menggerakkan pinggulnya.
Suara erangan dan des*ahan terdengar bersahut-sahutan dari mulut keduanya. Dan malam itu menjadi malam yang sangat panjang bagi pasangan berjiwa jablay dan bastard itu, tidak perlu ditanyakan berapa kali mereka mengguncang ranjang, yang jelas setelah Bang Jago memuntahkan cairan kental-nya, Bratt hanya mengizinkan Alea beristirahat setengah jam saja.
Berbagai macam gaya Bratt eksplor bersama Alea di berbagai tempat. Di sofa yang ada dalam kamar, di balkon, di depan pintu kamar, bahkan sampai di tangga pun Bratt mengeksplor tubuh Alea. Malam ini Bratt benar-benar mewujudkan fantasi liarnya dengan Alea.
*
*
*
Keesokan paginya.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi. Bratt terbangun lebih dulu dari Alea.
Begitu Bratt membuka mata, pemandangan yang Bratt lihat adalah wajah polos Alea yang sedang tertidur nyenyak.
"Kau sangat memuaskan Alea, aku tak menyangka dibalik wajah polos mu itu, kau sangat hebat dalam urusan ranjang." Lirih Bratt sambil mengelus pipi Alea.
Baru beberapa menit memandang wajah polos Alea, hati Bratt merasakan suatu getaran yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Merasa ada yang salah, cepat-cepat Bratt memalingkan wajahnya dari Alea.
"Tidak!! Tidak!! Aku tidak boleh tersihir wajah polosnya!" Gumam Bratt menolak sihir pesona Alea.
Bratt pun cepat-cepat turun dari ranjang dan berjalan dalam keadaan polos menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Mendengar pintu kamar mandi tertutup, Alea yang sebenarnya sudah terbangun saat Bratt mengelus pipinya langsung membuka matanya.
"Astaga!! Apa yang sudah aku lakukan semalam!! Kenapa aku bisa sangat liar seperti itu! Pasti Tuan Bratt akan berpikiran macam-macam padaku!" Desis Alea saat mengingat percintaan panas-nya dengan Bratt.
Alea yang sudah sangat malu pun memutuskan untuk segera pergi dari rumah Bratt.
"Aku harus cepat-cepat pergi dari tempat ini sebelum Tuan Bratt selesai mandi." Lirih Alea. Alea pun menggulung selimut ke tubuhnya lalu turun dari atas ranjang. Tak lupa ia mengambil tas-nya lalu cepat-cepat keluar dari kamar Bratt dan turun ke lantai bawah.
Sesampainya di lantai bawah, Alea langsung menuju tempat ia mengeringkan pakaiannya semalam.
Setelah memakai pakaiannya, Alea pun keluar dari rumah itu. Ia berlari sekuat tenaga menjauh dari rumah Bratt, ia sudah tidak memperdulikan bagaimana penampilannya, dipikirannya sekarang yang penting ia harus segera menjauh dari rumah Bratt.
*
*
*
Bersambung...
wong situ juga doyan...