Cincin Ruang Pengubah Takdir

Hari kini berganti, di ruang khusus, setelah sarapan, Ayu mulai mengajar, di temani layar proyektor, sebenarnya ruangan itu adalah gudang, ukuran 3x3 m, tapi untuk sementara dijadikan ruang belajar bagi Harno dan Istrinya.

Kedua suami istri itu sudah di beri Pill oleh Anabelle, hingga kini mereka terlihat lebih cerah dan berwibawa, juga telah di berikan Pill Pengetahuan, agar dapat merangsang kinerja otak dalam memahami sesuatu lebih cepat.

Annabelle sendiri sedang bersiap-siap untuk ke Bank, untuk mengurus peninggalan ibunya, sesuai rencana setelah dari Bank dia akan ke rumah pemberian Ibunya.

"Non, mobil sudah siap, Ucap Bagio Sopir Anabelle.

"Ayo berangkat, kita ke Bank BNI Pusat, perintah Anabelle.

Hampir sejam perjalanan mereka dari Menteng ke Sudirman, seperti biasa Jakarta sangat macet, pak Bagio mencari parkiran untuk nasabah, yang kebetulan masih sepi, karena baru mau jam 9 pagi.

"Selamat Pagi Nona, ada yang bisa saya bantu? tanya Security yang berjaga.

"Selamat pagi pak, saya ingin bertemu dengan ibu Anita Lesmana, apa beliau berkantor disini? Tanya Anabelle.

"Benar sekali Nona, dan kebetulan ibu Direktur sudah datang, silahkan ke Resepsionis dan tanyakan apakah ibu Direktur ada tamu atau tidak, jawab Security itu dengan santun.

"Terimakasih Pak Security, jawab Anabelle dengan sopan dan beranjak masuk setelah di bukakan pintu oleh Security.

"Selamat pagi kak, saya Anabelle Rista, ingin bertemu dengan ibu Anita Lesmana, mohon bantuannya Kak, ucap Anabelle.

"Apakah Ade sudah ada janji dengan beliau? tanya Resepsionis

"Belum kak, saya hanya membaca surat peninggalan ibuku, dan maaf saya kurang paham dengan aturannya, tapi bolehkah kakak menghubungi beliau, tolong katakan saya Putri dari Alana Bachtiar, ucap Anabelle memohon.

"Kakak coba ya, semoga ibu Direktur tidak sibuk dan mau menemui anda Nona, tunggu sebentar.

Resepsionis itu menghubungi sekretaris Direktur dan memberitahukan permohonan Anabelle.

Sekretaris itu, kebetulan sedang berbicara dengan Anita Lesmana, perihal jadwal dan mendengarkan laporan apa saja dari bawahannya.

"Maaf Bu Direktur, ada telpon dari Resepsionis, ucap Sekretaris itu.

"Jawablah, singkat Anita Lesmana.

Singkatnya, resepsionis itu menjelaskan maksud dan siapa Anabelle Rista itu, kepada sekretaris Direktur.

"Resepsionis, menginformasikan, bahwa ada seorang gadis remaja bernama Anabelle Rista, katanya Putri dari Alana Bachtiar, dan dia ingin bertemu dengan anda Bu, tutur Sekretaris Direktur.

Anita Lesmana terkejut setelah mendengar nama sahabat nya, dia teringat dengan pembicaraan mereka saat kehamilan Alana Bachtiar berusia 8 bulan, dan saat itu mereka bertemu di RS, yang kala itu Alana datang bersama Mbok Ijah.

"Kamu jemput Gadis itu sekarang, dia Putri mendiang sahabat baikku, pasti dia kesini akan menanyakan peninggalan Ibunya di bank ini, Ucap Anita Lesmana dengan raut wajah senang bercampur sedih.

Dia tidak tahu apa yang terjadi dengan Anabelle, karena dia putus hubungan dengan Sebastian Gunawan, dan lagian dari awal dia tidak setuju Alana Bachtiar menikah dengan Sebastian.

"Nona, anda sangat beruntung, ibu Direktur mau bertemu dengan anda, bahkan dia menggeser rapat dengan Direksi hingga besok pagi, ucap Resepsionis yang juga bahagia melihat senyum di wajah Anabelle.

"Terimakasih kak, jawab Anabelle singkat dengan senyum ramahnya.

"Nona Anabelle, saya sekretaris Direktur, mari ikut saya, dan jangan sungkan atau gugup, ibu Direktur sudah menunggu mu, ucap Sekretaris Direktur dengan sopan.

Hati Anabelle sangat bahagia, bertemu dengan orang-orang yang baik, Pak Security dan kak Resepsionis yang sangat baik, begitu juga dengan Ibu sekretaris Direktur, hingga senyum nya terpancar selama menyusuri koridor ke arah Lift.

"Selamat Pagi Bu, ini namanya Nona Anabelle Rista, ucap sekretaris itu.

"Terimakasih, tolong siapkan semuanya, dan tunggu saya panggil, jangan lupa juga agar menghubungi Manager dan direktur berkaitan dengan ini, ucap Anita Lesmana.

"Apa benar kamu anaknya Alana Bachtiar, apa ada hal yang bisa membuktikannya? tanya Anita Lesmana memastikan, padahal terlihat jelas wajah Anabelle sangat mirip dengan Alana Bachtiar.

"Ada, ibuku hanya menitipkan 2 ATM ini, buku rekening dan Liontin lumba-lumba ini, juga seluruh dokumen ini, jawab Anabelle sambil mengambil apa yang disebutkannya satu persatu dari dalam tas yang belinya kemarin.

Sini sebentar sayang, bibi sangat senang dan bahagia bertemu kamu, dan maaf bibi juga tidak pernah datang ke rumah kamu, apalagi jabatan bibi yang sekarang, lantas apa pesan ibumu sayang, ucap Anita Lesmana dengan penuh kasih sayang.

Dia sendiri memiliki 3 orang anak, semuanya laki-laki, dia lebih tua 3 tahun dari Alana, dan Anita Lesmana menganggap Alana Bachtiar adalah adiknya, kebetulan kedua orangtua mereka bersahabat baik sebagai sesama pensiunan Militer.

Ayahnya Alana ambil pensiun dini dan mengabdi menjadi seorang guru, namun tidak ada yang tahu, kalau Bachtiar senior adalah pemilik perusahaan besar, warisan dari orangtua setelah kakak satu-satunya meninggal sekaligus, bersama kedua orangtuanya dan istri pertama Bachtiar.

"Sebelum Mbok Ijah pulang kampung, dia memberikan kotak peninggalan ibu, dan meminta Anna untuk menemui bibi yang menurut surat bunda, bibi akan membantu saya, ucap Anabelle.

"Lantas apakah ibumu memberikan semua hartanya hanya untukmu, lantas kedua kakakmu, bibi lupa nama mereka, itu tidak di berikan? tanya Anita Lesmana karena sedikit bingung, dan berusaha mengingat omongan terakhir Alana Bachtiar.

"Tidak, tapi suatu saat, aku akan membaginya dengan kedua Kakakku.

"Jelaskan ke bibi sebenarnya apa yang terjadi, hingga ibumu hanya mewariskan seluruh hartanya untukmu seorang, selidik Anita Lesmana.

"Untuk Hal itu, Anna belum bisa menjelaskan nya, karena ada sesuatu, tapi mengenai yang terjadi tentangku bibi bisa membacanya lewat surat ini,

Saya di buang dan dirawat Mbok Ijah dan mbok Ina serta yang lain dari sejak saya bayi, tepatnya setelah ibu meninggal, dan saya juga tidak boleh masuk ke kediaman utama, hingga hari Minggu kemarin, ini video kejadian di Ruang tengah.

Selama ini saya hanya di berikan uang sebesar 3 juta, dan di pegang Mbok Ijah, tapi saya di larang untuk masuk sekolah, beruntung para pelayan dengan sabar mengajarkanku membaca dan menulis serta berhitung, juga hal-hal lain, ucap Anabelle menceritakan sebagian hidupnya.

"Astaga, kamu di perlakukan seperti ini di acara keluarga mereka, bahkan Samuel dan istrinya bertindak keji karena kamu tidak sengaja, dan ini ayah kandungmu menendang punggung mu, untung saja bi Ina.

Sadis betul mereka, bahkan Gunawan Tua dan istrinya terlihat senyum saja, dan yang lain tetap menikmati makanan seolah sedang menonton film

Astaga nak, ucap Anita Lesmana sambil memeluk Anabelle dengan rasa sakit di dadanya.

"Bibi paham sekarang kenapa ibumu hanya mewariskan hartanya untukmu, tunggu para Manajer dan direktur penanggung jawab datang, dan seluruh warisan ibumu akan berikan kepadamu, ucap Anita Lesmana.

"Apakah kamu mau mereka di laporkan ke Polisi, tanya Anita Lesmana.

"Tidak perlu bi, bibi tonton saja, apa yang akan terjadi dengan mereka,.