Nayla,wanita cantik penuh pesona,menikahi seorang ketua Mafia dingin dan kejam....
Nayla sangat mencintai suaminya,sehingga ia memaksa sang ayah untuk menikahkan dia dengan ketua Mafia itu....
ia tak peduli jika suaminya itu tidak mencintainya,ia dengan penuh harap bawah suatu hari dia akan meluluhkan suami dingin dan kejam nya itu....
namun suatu hari dia di habisi oleh suami nya sendiri dan di beri kesempatan hidup kembali....
penasaran dengan kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
"Tada!" seru Nayla menunjukan hasil masakan hot-pot nya kepada sang ayah.
"Wah...kamu hebat Nak,ayo kita makan," puji tuan Berto menatap binar hot-pot buatan Nayla.
"Ok,Pa."
Nayla mengangguk cepat dan duduk,lalu mereka berdua pun menikmati hot-pot itu sambil bercerita dan tertawa.namun...semua itu tiba-tiba sirna saat kedatangan Mantra istri dan anak tirinya yang muncul tampa diundang....
"Sepertinya kalian sangat bahagia," ucap nyonya Eza muncul dari balik pintu rumah,padahal hari sudah malam.
Membuat Nayla dan tuan Berto melirik ke arah nya secara bersamaan,dengan tatapan yang berbeda juga....
"Untuk apa kau kemari?" tanya Nayla meletakan sumpit diatas meja,lalu menatap nyonya Eza dengan tatapan dingin.
"Berto,begini kah caramu mendidik putrimu?" tanya yonya Eza melirik tajam ke arah tuan Berto.
"Diam....! Kamu nenek lampir!" teriak Nayla marah.
"Nak,jangan bicara begitu," selah tuan Berto menenangkan putrinya itu.
"Cih! Kau sebut aku nenek lampir? Lantas sebutan apa yang cocok dengan mu sebagai perebut kebahagiaan orang lain," balas nyonya Eza tersenyum sinis menatap Nayla sambil melipatkan kedua lengan nya di dada.
"Bilang kepada putrimu yang sok polos itu,kalau dia mau ambil Alex? Silahkan! Aku tidak peduli!" Nayla bangkit dari duduknya,lalu berjalan mendekati nyonya Eza.
"Nak,tenanglah," bujuk tuan Berto meraih lengan Nayla,lalu melirik tajam ke arah nyonya Eza yang tak lain,adalah mantan istri kedua nya.
"Untuk apa kamu kemari?" tanya tuan Berto dengan nada dingin.
"Aku datang untuk meminta hak ku," jawab nyonya Eza cuek.
"Hak apa?" tuan Berto mengerutkan kening.
"Hak ku sebagai istri kedua mu," jawab nyonya Eza mengepalkan tangan.
"Eza,tolong jangan membuatku tertawa saat ini,kau tidak memiliki hak apa-apa karna kita hanya menikah kontrak," tuan Berto menghentikan perkataan nya sejenak,lalu mengangkat kedua tangan nya menutup telinga Nayla,"Dan aku juga tidak pernah menyentuh mu,jadi sebaiknya kurungkan saja niat mu itu," ujar tuan Berto melepaskan tangan nya dari telinga Nayla.
"Papa bicara apa? Kok telinga Nayla di tutup?" tanya Nayla mendongak menatap bingun ke arah tuan Berto.
"Itu karna Papa tidak mau kamu dengar kata-kata orang dewasa,Lala," jawab tuan Berto sambil menyentuh hidung mancung Nayla dengan gemas.
"Berto! Kau keterlaluan!" bentak nyonya Eza tidak terima,karna saat ini dia sangat membutuhkan uang.
"Heh! Nenek lampir,kalau kamu mau menuntut,setidaknya pakai topeng monyet,memalukan," cibir Nayla mendengus kesal menatap nyonya Eza.
"Awas kalian berdua,aku akan membuat kalian menyesal,camkan itu," akibat kalah berdebat,nyonya Eza pun memiliki pergi dari sana dengan perasaan kesal tak karuan.
"Pergi jauh-jauh kau nenek lampir!" seru Nayla meneriaki nyonya Eza dari belakan.
"Nak,sudah...ayo kita lanjut makan," ajak tuan Berto menarik lengan Nayla kembali ke meja makan.
Lalu mereka berdua pun kembali makan sambil bercerita,dan malam ini Nayla menginap di rumah sang ayah,walaupun tuan Berto sudah beberapa kali menyuruh nya pulang....
🥀
🥀
🥀
(Di mansion Alex)
Terlihat beberapa mobil mewah baru saja memasuki perkarangan mansion Alex lalu berhenti di depan mansion,dan Alex pun turun lalu mengulurkan tangan nya ke arah Hana yang masih di dalam mobil....
"Makasih,sayang," ucap Hana setelah turun dari mobil,lalu menjijitkan kaki nya mencium rahan Alex.
"Sama-sama sayang," sahut Alex tersenyum sekilas.
Lalu mereka pun berjalan masuk dan di sambut oleh para pelayan,tatapan Alex menelusuri setiap sisi mansion seperti sedang mencari sesuatu....
"Sayang,kamu kenapa?" tanya Hana menegur Alex.
"Ah! Tidak apa-apa,aku baru saja ingat kalau ada dokumen yang belum ku tanda tangani," jawab Alex mengelak.
"Oh...begitu,baiklah kalau begitu,aku mau ke kamar dulu,kamu lanjut saja,bye Honey," Hana kembali mencium rahan kokoh Alex,lalu berjalan pergi menaiki anak tanga menuju kamar.
"Bi,dimana Nyala?" tanya Alex tampa mengalihkan pandangan nya dari Hana yang sedang berjalan menaiki anak tangga.
"Nyonya sudah dua malam ini gak pulang,Tuan," jawab kepala pelayan sambil membungkuk.
Alex membulatkan mata,lalu melirik ke arah kepala pelayan itu,"Kemana dia?" tanya Alex.
"Sa~saya kurang tau,Tuan," jawab kepala seadanya.
"Baiklah,kamu boleh pergi," ujar Alex dingin.
Kepala pelayan itu pun mengangguk pelang,lalu pergi dari sana,melihat sudah tidak ada orang lain di sekitarnya,Alex pun mengeluarkan ponsel,lalu menghubungi asisten nya sambil berjalan pergi masuk ke dalam ruangan kerjanya....
Di dalam kamar,Hana sedang bicara dengan sang ibu yang sedang mengeluh soal tadi,membuat Hana geram dan berjanji akan membalas Nayla....