Istri Dadakan Tuan Presdir

Di sela sela menunggu mika datang pak Ilham bercerita banyak hal kepada ibu pemilik warung namun pak Ilham tak mengatakan siapa suami dari nyonya nya itu dia hanya mengatakan istri dari majikannya.

"Istri majikan saya itu baik banget loh Bu, beliau itu tak membeda-bedakan pekerja di rumahnya, bahkan juga tuan belum datang atau sedang dinas beliau sering banget ajak kita makan bahkan sekarangkan tuan sedang ada urusan bisnis dan nyonya muda sering banget makan bareng gitu lesehan," ucap pak Ilham memuji kebaikan mika.

"Wah enak dong pak kalau punya majikan baik kayak gitu," ucap bu pemilik warung.

"Iya, bu. Enak banget tapi ya kalau gak ada tuan, kalau ada tuan suasana kembali tegang karena emang tuan saya itu dingin orang nya dan jarang senyum tapi aslinya baik kok saya aja sampai kagum di buatnya," ucap pak Ilham.

"Semoga aja majikan bapak di berkati pak karena jaman sekarang itu sudah jarang sekali majikan yang bisa memanusiakan manusia kalau adapun mungkin. hanya beberapa saja," jawab ibu tersebut.

"Iya, Bu. Amin."

Tak lama mika pun datang menuju ke warung tersebut membuat pak Ilham menghentikan perbincangan nya kepada ibu pemilik warung tersebut.

"Nyonya," ucap nya.

"Kita di sini saja dulu pak, bu saya mau air mineralnya satu ya," ucap mika duduk di samping pak Ilham.

"Iya, Bu." jawab ibu tersebut memberikan air mineral untuk mika.

Segera setelah mendapat kan air mineralnya mika segera meneguk air tersebut sampai tandas karena memang jujur dia sangat haus karena mungkin dari tadi menangis dan dia lupa membawa air di mobil.

Setelah beristirahat beberapa saat mika pun mengajak pak Ilham untuk kembali ke mansion utama.

"Ayo pak kita balik, Bu jadi berapa semuanya?" tanya mika mengeluarkan dompetnya.

"Sama punya bapak nya atau tidak Bu?" tanya pemilik warung.

"Enggak usah Bu," jawab pak Ilham namun langsung di sahuti oleh mika.

"Iya, Bu. Semuanya," ucap mika.

"Enggak usah nyonya saya bisa bayar sendiri," sahut pak Ilham.

"Udah pak, gak papa biar saya bayar aja sekalian," tutur mika memberikan uang satu lembar pecahan besar.

"Ambil aja kembalian nya Bu," ucap mika kemudian menuju ke mobilnya setelah pak Ilham menyalakan mobil tersebut.

"Terima kasih, Bu!" pekik ibu pemilik warung.

"Baik banget sih ibu itu," ucap ibu pemilik warung karena jarang-jarang sekali ada yang memberikannya uang lebih seperti ini.

"Pak kita langsung pulang saja," ucap mika.

"Baik, nyonya."

Tak lama setelah itu mereka pun sampai di mansion utama, segera setelah itu mika bersih-bersih karena dia habis dari kuburan.

Karena dia pulang waktu jam makan siang sehingga setelah bersih-bersih dia pun menuju ke dapur untuk memasak, dia menyuruh untuk bi Endah dan yang lainnya untuk duduk saja.

Awalnya mereka tidak enak karena masa bos nya yang harus bekerja sedangkan para asisten rumah tangganya duduk di meja makan.

"Udah bi Endah dan yang lainnya duduk aja biar saya yang masak nanti kalian berempat menilai bagaimana masakan saya," ucap mika.

Dia merasa akan eru jika bi Endah, Fita, Fitri dan mustika para asisten rumah tangga nya itu yang Baisa masak akan menilai masakannya yang tidak terllau jago.

"Tapi nyonya, bagaimana jika tuan Melvin melihatnya?!" seru bi Endah sangat takut akan lagi mansion ini di awasi oleh cctv di mana mana.

"Udah, bibi tenang aja." jawab mika.

Dia pun mulai memasak, rencananya dia akan membuat spaghetti kemudian akan membuat beberapa makanan tradisional yang dulu sangat dia sukai karena sang mama yang memasaknya.

Saat sedang asyik memasak mika tidak terllau melihat ke arah meja makan di mana ternyata Melvin baru saja tiba.

Bi Endah dan yang lainnya pun langsung ijin undur diri tanpa bersuara membuat mika percaya saja kalau mereka masih di sana.

"Tadaaaa jadi, ini bi tolong di cobain!" pekik Mika kemudian membawa makanan tersebut ke meja makan.

Saat dia baru saja membalikkan tubuhnya dia sangat terkejut pasalnya di sana sudah tidak ada bi Endah dan yang lainnya melainkan Melvin sang suami yang sudah berada di sana.

"Aaaaaa!" pekik Mika terkejut hampir saja terjungkal kalau saja Melvin tidak menahannya dan piring makanan juga ia tahan.

"Mel... Melvin, dari kapan kamu sudah ada di sana?!" tanya mika karena dia sama sekali tidak tahu kapan melvin datang.

"Sejak kamu masak dengan asyik hingga kamu tidak menyadari kalau suami kamu sudah datang," tutur Melvin masih dengan posisi yang sama.

Mika pun tersadar dan segera berdiri tegak dan mengucapkan terima kasih karena bagaimana pun kalau tidak ada Melvin mungkin saja dia akan jatuh ke lantai dan makanan akan berjatuhan.

"Terima kasih," ucapnya.

🥕🥕🥕

Di sisi lain hari ini sebenarnya Melvin ada pertemuan penting tetapi ternyata bisa ia handle di kota sehingga Melvin mengatakan bahwa dia akan pulang saja karena dia sudah beberapa hari ini tak pulang dan bertemu dengan mika.

Entah biasanya Melvin sangat suka dengan bekerja namun sekarang beda, dia malah ingin segera pulang dan berada di samping sang istri namun Melvin terus membantah dalam hatinya bahwa dia menyukai mika, dia hanya kagum dan merasa saling membutuhkan saja tapi entah lah siapa Thai hati manusia karena hanya tuhan yang bisa membolak-balik hati.

Setelah perjalanan beberapa jam akhirnya Melvin sampai di mansion, dia memilih untuk lewat pintu samping karena dia tiba-tiba saja ingin lewat sana.

Saat dia baru saja masuk dia bisa menghirup aroma makanan enak dari arah dapur, dia pun segera menuju ke sana karena tidak biasanya bi Endah memasak makanan dengan aroma seperti ini.

Namun saat dia baru sampai dia minat bi Endah dan yang lainnya malah duduk di meja makan, meski bukan tempat biasanya tapi mengapa mereka malah berani duduk di sana.

Namun dia juga melihat ke arah dapur di sana ada punggung yang sangat ia kenal, siapa lagi kalau bukan mika yang sedang memasak.

Bi Endah yang mengedarkan matanya terkejut karena melihat ada Melvin di sana namun Melvin langsung menyuruh mereka untuk diam dan tak banyak bicara karena takut jika mika akan terganggu karena adanya dirinya.

"Ssssttttt," serunya dengan suara seperti bisikan.

"Kalian boleh pergi!" usir Melvin kemudian dia pun duduk di meja bar dekat dapur sambil memandangi pemandangan langkah di mana mika berada di dapur dengan giatnya, bahkan sesekali mika juga tersenyum setelah dia puas dengan pekerjaan nya.

Saat sudah selesai mika langsung membalikkan badannya dan Melvin sudah melihat dirinya, mungkin karena terkejut Akana daya dirinya mika pun hampir saja terjatuh tapi untungnya Melvin sigap sehingga tidak sampai terjatuh.

Setelah itu mika mengucapkan terima kasih kepadanya karena sudah menolongnya.

"Kamu kok udah pulang?" tanya mika karena setahunya Melvin mengatakan bahwa dia akan pulang sekitar dua hari lagi.

"Ya karena pekerjaan ku sudah selesai," ucap Melvin dan hanya di angguki oleh mika.

Namun percayalah mika serasa senang sekali dengan kedatangan Melvin yang sudah pulang karena beberapa hari saja Melvin pergi sudah membuat mika merasa kesepian namun dia tak pernah mengutarakan isi hatinya karena takut jika Melvin hanya menganggapnya sebagai seorang yang tidak berarti apa-apa untuknya.

.

.

TBC