NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Big Bos

Tawanan Cinta Big Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Mengubah Takdir
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Olla

Luna gadis cantik dan manis, anak dari seorang pria penjaga hewan kesayangannya namun mampu membuat pria yang usianya hampir kepala 4 jatuh cinta terhadap aluna atmaja gadis 22tahun, bagaimanakah perjalanan cinta mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Olla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah kita

Happy reading

Wajah luna tampak menegang ketika melihat sosok pria yang saat ini sedang menatapnya seolah-olah ingin menelannya hidup-hidup.

"Kenapa kak?" sebuah pertanyaan mampu membuat atensi para pria menoleh kearah sumber suara kemudian kearah luna yang tampak menegang sembari menatap ke luar hingga mereka mengikuti arah pandang luna yang ternyata disana hanya ada orang-orang yang berlalu lalang.

"Ahh tidak apa-apa, ayo anna kita pergi." ajak luna dan langsung menarik tangan sang adik menghiraukan kedua sosok yang masih menatapnya bingung.

Anna yang ditarik hanya bisa pasrah ditarik keluar dari sana namun belum juga mereka melewati pintu seruan seseorang membuat langkah mereka berhenti.

"Ehh...eh...mbak belum bayar."

Luna menepuk jidatnya dengan pelan, lalu berbalik dengan wajah yang memerah sembari tersenyum kikuk apalagi mereka yang ada disana memandang kearah mereka semua membuat semburat malu diwajahnya semakin terlihat.

Namun saat akan merogoh tas miliknya sebuah tangan kekar memegang tangan mungilnya hingga luna mendongakkan wajahnya dengan tatapan terkejut.

"Bill, kau yang urus." titahnya dan langsung menarik tangan luna hingga meninggalkan restoran tersebut sedangkan anna yang hendak mengikuti sang kakak namun langkahnya terhenti saat tangannya ditarik orang berjas hitam.

"Ihhh lepas anna mau ikut kakak." anna memberontak namun kekuatannya tak bisa mengalahkan lelaki dewasa tersebut.

"Diam, kakakmu baik-baik saja, bos hanya ingin berbicara padanya." ucapnya dengan dingin sembari menatap tajam anna sedangkan anna nampak menelan sudah payah salivanya.

"Apa benar kakak baik-baik saja?" cicitnya dengan wajah takut.

"Hem...ayahmu bekerja padanya." jelas billy dengan singkat lalu melepaskan tangan anna untuk mengambil dompet dan membayar makanan yang dipesan keduanya, pelayan menerima 1 lembar uang kertas namun matanya membelalak saat melihat nominalnya.

"Tuan...in...ini kebanyakan." ucapnya dengan gagap.

"Ambillah sisanya." setelah itu billy menarik tangan anna untuk meninggalkan gedung tersebut sambil menelfon seseorang untuk mengirimkan mobil dan mengantar anna pulang kerumah.

Sedangkan alex terus menggandeng tangan luna, dengan langkah lebarnya bahkan dia tidak sadar bahwa langkah kaki luna dan dirinya tidak sama.

"MASSS.... Kaki luna sakit." pekiknya tidak terlalu keras namun mampu membuat langkah kaki alex terhenti dan berbalik melihat luna yang sedikit berjongkok sembari mengatur nafas.

Hosh...hosh...hosh...

Hap.

Aaaaaa

Luna terpekik kaget dan reflek melingkarkan kedua tangannya dileher alex sebab pria itu secara tiba-tiba mengangkatnya ala bride, banyak pasang mata yang menatap ke arahnya hingga luna tersadar dan seketika bersembunyi diceruk leher alex membuat pria tersebut menipiskan bibirnya.

Alex terus melangkah menuju lift dan menekan tombol hingga ke baseman.

Didalam lift hanya ada mereka berdua, dengan pelan luna menarik kepalanya dan memandang kearah alex dari bawah.

Cup.

Luna terbengong mendapat serangan dadakan tersebut membuat alex menurunkan pandangannya.

"Mas, turunin luna." pintanya yang kurang nyaman saat masih berada didalam gendongan alex.

"Tidak."

Luna mengerucutkan bibirnya merasa kesal dengan pria tersebut namun akhirnya dia pasrah berada digendongan alex karena tak mungkin dia bisa membuat alex menuruti perintahnya.

Edwin dengan sigap membuka pintu saat netranya menatap sang bos namun ternyata tidak sendiri karena edwin langsung paham siapa sosok yang berada didalam gendongan alex.

Dengan hati-hati alex masuk kedalam mobil dengan posisi luna masih berada didalam dekapannya.

Brak.

Tak lama mobil melaju meninggalkan area parkir.

"Ke resident swiss." titahnya dan edwin menatap sang bos dari kaca depan lalu menganggukkan kepalanya.

"Baik bos." tak lama sekat yang berada ditengah telah tertutup rapat, ahh edwin sangat pengertian sekali.

Tangan alex memegang dagu luna hingga akhirnya mereka saling menatap, dengan sedikit takut luna membalas tatapan dingin alex.

"Kenapa ada pria?" pertanyaan yang teramat singkat.

Gleuk.

"Tadi itu restoran penuh, jadi kedua pria tadi meminta ijin untuk duduk dimeja kami, tapi luna beneran nggk tahu mereka siapa hanya mereka yang memperkenalkan diri ke luna." jelasnya sambil sedikit menggerutu dipangkuan alex sebab pria tersebut tidak mengijinkannya untuk duduk sendiri.

Ctak

Aissss

Luna semakin mengerucutkan bibirnya ketika mendapatkan sentilan didahinya.

"Lain kali jangan dekat dengan pria manapun atau aku lenyapkan mereka." titahnya dengan nada datar.

Glek.

Luna segera menganggukkan kepalanya cepat, Dirinya langsung mencari aman tidak ingin membuat pria yang masih menatapnya itu marah.

"Anna..."

"Anna pulang dengan billy." potong alex saat tahu arah pembicaraan luna.

Gadis tersebut langsung bernafas lega, sejak tadi dia mengkhawatirkan adiknya namun belum sempat bertanya.

"Terus kita mau kemana?" tanya luna saat baru ingat kalau tadi alex memerintahkan sopirnya untuk kesuatu tempat yang menurutnya terasa asing.

"Diam atau aku habisi didalam mobil." ancam alex.

Glek.

"Mati aku, ya ampun kok gini amat sih nasib luna, bunda help me...apa luna malam ini bertemu dengan bunda." lirihnya dalam hati sembari menenggelamkan kepalanya diketiak alex membuat pria itu menatapnya sambil menggelengkan kepala melihat tingkah laku luna seperti bayi yang sedang mencari kehangatan

Sedangkan mobil yang dikendarai oleh salah satu anak buah alex kini berhenti tepat didepan rumah sederhana, waktu memang belum terlalu malam namun tadi sang ayah sudah berpesan agar jangan mencarinya sebab ayahnya langsung tidur karena besok pagi-pagi buta gio akan pergi keluar kota untuk menemani hewan peliharaan yang dijaga sebab barusan gio diberi kabar bahwa cello sedikit agresif disana terpaksa mereka memberikan suntikan penenang.

"Keluarlah, nona luna pasti baik-baik saja." billy meyakinkan anna, gadis kecil yang sejak didalam mobil gelisah dan billy tahu penyebab kegelisahan anna.

"Baiklah, kalau gitu anna permisi, selamat malam." pamitnya lesu dan berjalan menuju rumahnya dengan gontai tak lupa beberapa paperbag dia pegang sedangkan billy menyuruh pengawal itu untuk segera menjalankan mobil saat gadis kecil tersebut sudah masuk kedalam rumahnya.

Sebenarnya dia ingin bercerita dengan sang ayah, namun ternyata sang ayah memang sudah tertidur seperti pesannya sejak beberapa puluh menit lalu.

Hah.

Anna membanting tubuh lelahnya diatas tempat tidur berwarna pink tersebut, kemudian dia menatap langit-langit kamar namun tak lama matanya perlahan terpejam karena memang dia merasa lelah seharian ini, dengkuran halus terdengar tanpa membersihkan diri anna sudah mulai memasuki mimpi.

Sedangkan alex menggenggam tangan mungil luna memasuki rumah megah bak istana namun rumah yang ini tidak sebesar dan semegah kastil miliknya yang ada dipinggiran kota.

Luna hanya mengikuti langkah kaki alex walau sedikit berlari, diluar sana sudah ada beberapa pengawal yang berjaga.

"Ini rumah siapa mas?" tanya luna saat sudah masuk kedalam rumah betapa terpukaunya dia yang hanya dari kalangan sederhana melihat kemegahan rumah ini.

"Rumah kita."

Jangan lupa tinggal kan jejak😘😘

1
Desy Tri Astuti
ya Allah kemana aja thorr baru nongol lagi. Btw yg Second wedding donk dilanjutin, penasaran alur cerita'y 🤭🤭✌
Mom Olla: hiatus sejenak🤭🤭🤭
siap, ditunggu ya untuk penggemar noni ehh salah nino🤣🤣🤣🤣 siap ongoing😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!