NovelToon NovelToon
KORELASI DUA HATI

KORELASI DUA HATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️ WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

Pernikahan yang sudah berjalan tujuh tahun lamanya tanpa ada pertikaian tiba-tiba berada di ujung tanduk ketika salah satunya memberikan surat perpisahan. Dirga sama sekali tak menyangka jika istrinya diam-diam telah menyiapkan itu semua.

“Cepat tanda tangani mas, aku mau kita pisah.”

Satu kalimat yang juga sebenarnya sukar untuk keluar dari mulu Qyara. Namun semua ini ia lakukan karena fakta yang baru ia ketahui membuatnya sadar akan arti dirinya di mata Dirga. Korelasi yang terjalani anatara hatinya dan Dirga nyatanya tak sesuai dengan ekspektasi yang ada di pikirannya.

Karena itu Qyara akan membebaskan pria itu. Melepaskan adalah jalan terbaik yang dapat ia lakukan.



Start : 26 Mei 2024
End

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13 - Aku Mau Pulang

Dari dulu Qyara merupakan anak yang sangat pemberani. Ia bahkan tak takut dengan apapun. Soal sikap, Qyara bisa dikatakan sebagai anak yang paling pemberontak di antara kedua saudaranya. Ia bahkan yang paling aktif memberikan komentar jahat atau bahkan menelpon dengan memberikan kata-kata kasar pada setiap wanita yang pernah menjadi selingkuhan ayahnya.

Qyara tak pernah segan untuk bersikap sebagai manusia paling jahat dan egois untuk mengukuhkan keluarganya. Dulu ia selalu berharap bisa bertemu langsung dengan para selingkuhan ayahnya dan menjambaknya di depan umum untuk mempermalukannya.

Sifat psikopat Qyara mendadak tumbuh ketika memikirkan cara untuk membuat perempuan-perempuan murahan itu malu. Ia bahkan dulu selalu membuat skenario terjahat di otaknya apabila bertemu langsung dengan perempuan yang telah menghancurkan keluarganya.

Namun sayangnya semua skenario itu tak pernah terlaksana karena ia tak pernah bertemu langsung dengan mereka yang telah mengganggu keharmonisan keluarganya.

Jika dipikirkan lagi mengapa Qyara tak melaksanakan skenario itu sekarang? Bahkan ia bisa dengan mudah menjambak atau bahkan menyiram Aretha dengan air minumnya karena mereka berada di tempat yang sama.

Bisa saja ia melakukan hal keji itu sekarang tetapi mengapa ia masih diam? Mengapa ia hanya melihat kedekatan suaminya dan wanita itu dalam diam tanpa melakukan apapun?

“Ra? Are you okay?”

Pertanyaan Xander menyadarkan Qyara. Wanita itu segera mengangguk dan tersenyum. Qyara mengeluarkan senyuman manisnya yang sampai pada kedua iris Dirga.

Melihat senyuman manis Qyara terpancar untuk pria lain membuat hati Dirga teriris. Ia tak sanggup, ia tak bisa melihat istrinya tersenyum kepada pria selain dirinya. Senyuman itu hanya cukup untuknya saja, bukan untuk yang lain.

Sudah cukup, Dirga tak lagi tahan. Ia segera beranjak dan menarik tangan Qyara yang membuat wanita itu terkejut, “Kita balik sekarang,” tegasnya dengan raut dingin yang begitu mendominasi.

Tatapan itu membuat Qyara takut. Suaminya jarang sekali memberikan tatapan intimidasinya. Saat ini ia tau jika pria itu sedang marah besar. Namun apakah pantas pria itu marah kepadanya setelah apa yang pria itu lakukan?

Mengapa Dirga marah? Apa karena ia makan bersama Xander atau karena hal lain? Jika pria itu marah karena ia makan bersama Xander berarti pria itu sangatlah buruk. Tak sadarkah Dirga bahwa pria itu duluan yang menyalakan api?

Ingin sekali Qyara menghempaskan tangan kekar itu tetapi melihat banyak pasang mata yang berada di tempat itu membuatnya urung. Ia tak ingin semakin malu di depan banyak orang. Karena itu ia hanya diam dan mengikuti langkah Dirga. Ia bahkan menolak Xander yang ingin menahannya.

Wanita itu tetap diam hingga keduanya masuk ke dalam kamar. Begitu kakinya menginjak lantai kamar, dengan kasar Qyara melepaskan tangannya dari Dirga. Ia memberikan tatapan sengit yang menantang, “Mau kamu apa sih mas sebenarnya?!”

“Aku nggak suka kamu deket-deket sama Xander!”

Alasan klise! Qyara hanya bisa tersenyum kecut dan membuang wajahnya. Ia menggelengkan kepalanya tak percaya dan kembali menatap netra suaminya dengan tajam, “Kamu aneh tau nggak?! Kamu selalu nyuruh aku jauhin Xander padahal kamu sendiri nggak bisa ngasih alasannya.”

“Harusnya aku nggak sih mas yang bilang kalau aku nggak suka kamu deket-deket sama cewek lain? Sadar nggak kamu sama apa yang udah kamu lakuin ke aku tapi giliran aku sama cowok lain kamu marah. Mau kamu apa sebenarnya?”

Dirga memang salah. Harusnya ia menjelaskan tentang siapa sebenarnya Aretha. Hanya karena tak ada waktu yang tepat ia malah membuat istrinya salah paham kepadanya.

“Sayang...”

“Udah ya mas, aku bener-bener cape banget. Ternyata waktu yang udah aku kasih emang terlalu lama. Ternyata nggak sampai satu bulan udah cukup buat aku yakin.”

“Maksud kamu apa?” tanya Dirga. Saat ini ia benar-benar takut dengan apa yang terjadi selanjutnya.

Qyara menarik napas dalam-dalam. Sejenak ia memejamkan matanya dan mengatur emosinya sebelum menatap suaminya dalam, “Aku mau pulang sekarang. Acara om Farhan udah selesai kan jadi aku akan pulang sekarang.”

Penjelasan itu membuat Dirga menghembuskan napas lega. Ia kira apa yang akan keluar dari mulut Qyara lebih menakutkan ternyata wanita itu hanya ingin pulang. Ia pun segera mengangguk, “Ya udah aku pesenin tiket sek-“

“Nggak perlu mas. Aku pengen pulang sendiri. Aku nggak mau ketemu kamu lagi jadi kita ketemu di pengadilan aja. Kamu nggak usah khawatir karena aku yang akan ngurus perceraian kita semuanya jadi kamu nggak perlu repot-repot.”

Setelah menyelesaikan kalimatnya Qyara segera merapikan pakaiannya dan memasukkannya dalam koper. Semua yang terjadi terlalu cepat. Ia bahkan tak tau apa yang ia lakukan benar atau tidak. Entahlah, ia tak dapat memikirkan apa-apa lagi sekarang. Yang pasti yang ia mau hanyalah ketenangan batin.

Dirga sendiri hanya bisa memperhatikan semua yang dilakukan istrinya dalam diam. Ia masih membeku di tempatnya. Ia hanya mengamati wanita itu sampai wanita itu selesai memasukkan semua barangnya ke dalam koper. Ia hanya bisa menghembuskan napasnya dan menahan tangan Qyara ketika wanita itu hendak keluar.

“Aku anterin ke bandara,” tegas Dirga yang langsung ditolak mentah-mentah oleh Qyara.

Meskipun sebenarnya Qyara tak tau juga ia akan ke bandara naik apa tetapi tentu saja ia tak ingin pergi bersama pria itu. Ia pun dengan cepat melepaskan tangan Dirga, “Nggak perlu mas, aku bisa sendiri.”

“Nggak. Aku anterin atau aku nggak bolehin kamu pulang, Elta.”

Sejujurnya Dirga sudah khawatir jika istrinya tak mau menurut dan memilih untuk pergi tanpa persetujuannya karena sudah terlanjur kecewa. Namun untungnya wanita itu menurut dan membiarkannya mengantar wanita itu menuju bandara.

Dalam perjalanan menuju bandara, tak ada obrolan sama sekali dari pasangan itu. Keduanya sama-sama diam hingga mobil putih yang Dirga kendarai berhenti di parkiran bandara. Hampir saja Dirga turun untuk membawakan koper Qyara, tetapi wanita itu terlebih dahulu menghentikannya.

“Mas nganter aku sampai sini aja. Aku bisa sendiri kok,” ucap Qyara sebelum menyalami tangan Dirga dan keluar dari mobil.

Dirga hanya dapat melihat kepergian istrinya dari dalam mobil. Sungguh ia seperti berada di alam mimpi yang mengerikan dan ia ingin segera bangun sekarang. Pernyataan yang istrinya ucapkan baru saja sungguh membuat hatinya terluka.

‘Aku bisa sendiri’ adalah kalimat yang tak ingin ia dengar. Ia tak ingin Qyara bisa berdiri tanpa nya. Ia ingin selalu menjadi tempat bergantung untuk wanita itu. Ia ingin selalu diandalkan oleh Qyara. Namun mengapa semua ini terjadi? Mengapa badai tiba-tiba datang di antara mereka dan memaksa wanita itu untuk bertahan dengan kakinya sendiri? Tanpa mengandalkannya lagi?

Dirga memang egois. Ia pun mengakui hal itu. Sejak datangnya Qyara ia memang selalu egois tentang apapun yang menyangkut Qyara. Wanita bercangkang kuat tapi dengan hati rapuh itu telah menghidupkan keegoisan dalam dirinya. Ia benar-benar tak bisa melepaskan Qyara apapun yang terjadi.

Pria itu menghela napasnya dan segera mengambil ponselnya yang berada di sakunya. Ia menekan beberapa tombol dan mendekatkannya di telinga hingga beberapa saat kemudian sebuah panggilan tersambung.

“Halo, gue butuh bantuan lo.”

1
Hikmal Cici
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
putry 01
kapan up lagi kak
Heningan Malam: ditunggu ya, secepatnya akan up
total 1 replies
Heningan Malam
sabar-sabar😇 nanti teka-teki nya pasti kejawab kok
aca
teka teki banyak jd bingung bacanya woy
aca
tukang selingkuh dirga
aca
waduh mulut Dirga jahat amat
ada apa sayang ~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!