FOLLOW IG @thalindalena
Dia hanya sebagai istri pengganti, tapi dia berharap merasakan bulan madu impian seperti pasangan suami istri pada umumnya. Tapi, bagaimana jika ekspetasi tidak sesuai dengan realita. Justru ia merasakan neraka pernikahan yang diciptakan oleh suaminya sendiri, hingga membuatnya depresi dan hilang ingatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
BUGH!!!
BUGH!!
Lio menghantam wajah pria itu dengan kepalan tangannya. Dia memukul wajah pria itu beberapa kali hingga tumbang dan terjatuh ke lantai.
Sierra menjerit ketakutan lalu membantu pria yang sudah menjadi suaminya itu bangkit dari lantai.
Tidak sampai di situ saja. Lio sedikit membungkuk, menarik keras rambut panjang Sierra yang terurai, lalu mencengkram kuat rahang wanita itu.
Sierra meringis kesakitan ketika rambut dan rahangnya di cengkram kuat oleh Lio.
"Aku bersumpah akan menghancurkanmu!!" desis Lio, menatap penuh amarah pada Sierra. "Jangan bermain-main denganku Sierra!" Lio menghempaskan rahang wanita itu dengan kuat.
Lio menatap wajah Sierra sejenak. Wajah cantik itu dulunya selalu menghiasi mimpi indahnya, dan juga tidak pernah bosan memandangnya, tapi sekarang dia sangat muak pada wajah itu yang sekarang menjadi mimpi buruknya.
Tidak menyangka jika wanita yang sangat di cintainya, ternyata memberikan luka yang begitu besar di dalam hatinya.
Bohong kalau dia tidak sakit hati. Ya, dadanya kini terasa sesak, seperti di timpa batu besar, membuatnya kesulitan untuk bernafas.
Sierra bergetar ketakutan saat melihat kemarahan Lio yang sangat mengerikan.
"Ingat! Karir dan kesuksesan yang kau dapatkan berkat bantuanku!" Lio menatap tajam Sierra. Giginya menggertak dan kedua tangannya terkepal kuat. Kemudian pergi dari sana, membawa seribu luka dan kecewa yang bersarang di dalam hatinya.
Sierra terdiam, menatap kepergian Lio. Dia sama sekali tidak takut pada ancaman Lio.
London, di kediaman Achelio.
"Kau masih belum memandikan Spike?!" Kepala pelayan memarahi Lara sambil memberikan tatapan tajam.
"Bu, tanganku di cakar, Spike. Aku takut, mohon pengertiannya." Lara memberikan penjelasan, seraya menunjukkan pergelangan tangannya yang di balut dengan kain kasa/
"Itu sudah menjadi resikomu! Cepat mandikan Spike sekarang juga! Paham!" Kepala pelayan seolah tidak memperdulikan keluhan dan rasa sakit yang di derita Lara.
Lara merasa was-was ketika melihat Spike duduk di dalam kandang dengan pandangan yang begitu tajam. Dengan langkah ketakutan, Lara mendekati Spike.
"Spike, kau dengar tadi kalau kepala pelayan memarahiku karena kau tidak mau menurut padaku. Sekarang apakah kau tidak kasihan melihatku yang malang ini?" Lara berkata dengan lembut kepada Spike.
"Aku mohon kerja samanya," lanjut Lara sangat memohon pada anjing galak itu.
Spike berdiri, menatap Lara dengan lekat, bola mata hitamnya terlihat berkilau indah. Kemudian beralih menatap pergelangan tangan Lara. Anjing galak itu seolah merasa bersalah pada Lara.
GUK!!!
Spike menggonggong sambil menundukkan setengah badannya, lalu menatap Lara, lalu berdiri sambil berjalan memutar beberapa kali, dan menggerakkan ekornya beberapa kali, meminta dikeluarkan dari kandang.
Lara awalnya tidak mengerti, tapi setelah beberapa saat dia tersenyum pada Spike.
"Apa kau ingin kerja sama denganku?"
GUK!!
GUK!
"Baiklah, aku akan mengerluarkanmu dari kandang, tapi berjanji dulu kalau kau tidak akan melukaiku." Lara berkata lembut, namun menatap serius pada Spike.
Spike kembali menggonggong sambil menggoyangkan ekor dan menjulurkan lidah. Dia sepertinya sudah mulai merasakan kehangatan dan ketulusan yang diberikan oleh Lara.
Lara membuka kandang anjing itu. Spike dengan riang gembira langsung keluar dan berlari ke sana kemarin, kemudian menghampiri Lara. Mengendus kaki wanita itu berulang kali.
Lara terkekeh sambil mengusap punggung anjing galak itu beberapa kali dengan penuh kelembutan.
"Mulai sekarang kita berteman. Bagaimana menurutmu, Spike? Apa kau suka berteman denganku?" tanya Lara masih mengelus punggung anjing itu.
GUK!
Spike kembali menggonggong beberapa kali, lalu bergerak memutar sambil menggoyangkan ekornya, bertanda kalau dia sangat senang.
"Baiklah, sekarang kau harus mandi, sebelum Tuanmu yang sangat menyebalkan itu kembali ke rumah ini."
Kasihan dia hanya jadi pemuas nafsu Logan aja
Dan Logan akan dijodohkan dengan anak Dana Leo